seorang wanita yang bernama Cici sudah menikah dengan seorang pria yang bernama Irwan. Cici merasa tidak bahagia dengan pernikahannya. cici bertemu dengan pria tampan dan baik yang bernama Alan. Alan memberi perhatian lebih kepada cici.Alan berharap Cici dan Irwan segera bercerai. Alan ingin membuat hidup cici lebih bahagia lagi.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ussy kusumawati, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 29: NIAT BAIK JIHAN
Cici sudah sampai di kantornya. Setiba di kantor Cici langsung memberikan bukti-bukti kejahatan yang di lakukan oleh karyawan tersebut.
Keesokan harinya,Cici memenuhi undangan persidangan. Hakim mengabulkan permintaan Cici dan Pengacara Cici,atas perbuatan karyawannya itu.
Selesai dari pengadilan,Cici pulang ke rumah untuk beristirahat. Cici menghubungi Irwan.
"halo sayang...!" ucap Cici.
"iya sayang? Sudah selesai urusan kamu?" tanya Irwan.
"sudah...! Aku sekarang di rumah. Mau istirahat ya..!" ucap Cici.
"kamu sudah makan atau belum?" tanya Irwan.
"sudah tadi. Kamu sudah makan?" tanya Cici kembali.
"sudah juga sayang..! Nanti sore aku ke rumah kamu ya sayang. Kemarin aku sudah bicara kepada orang tua ku. Kamu mau kan ke rumah aku?" ucap Irwan.
"jam berapa?" tanya Cici.
"jam 7 saja kita ke rumah bagaimana?" jawab Irwan.
"baik lah. Sekarang aku tidur dulu ya sayang. Aku capek sekali." ucap Cici.
"iya sayang...! Selamat istirahat ya sayang...!" ucap Irwan.
Cici menutup telepon Irwan,dan berbaring di atas tempat tidurnya.
Cici baru saja ingin memejamkan matanya,Jihan masuk ke kamar Cici.
"kak...! Aku mau cerita sama kakak...!" ucap Jihan.
"Aduh Ji...! Baru saja kakak mau istirahat. Mau cerita apa sih kamu Jiji...?" tanya Cici.
"Pas kakak liburan kemarin,Edo datang ke kantor mencari kakak. Kenapa sih manusia aneh itu terus mencari kakak? Sebaiknya kakak harus berbuat sesuatu deh kak. Supaya dia tidak mencari kakak lagi." Ucap Jihan.
"Kakak tahu dia itu seperti apa Ji. Begini saja deh...! Kamu cari tahu nomor dia,atur jadwal kakak untuk bertemu dengan dia. Biar kakak bicara baik-baik dengan dia." jawab Cici.
"ini...! Dia sudah memberikan nomor dia ke aku." jawab Jihan.
"sekarang telepon dia. Bilang sama dia,besok kakak ingin bicara sama dia di cafe biasa ya. Jangan sampai tahu Irwan kalau kaka ingin bertemu dengan Edo." ucap Cici.
"yakin kakak ingin bertemu dengan dia?" tanya Jihan.
"iya...! Kakak sangat yakin. Kakak juga capek begini terus Ji. Di usir tidak mempan,bicara kasar tidak mempan juga kan. Makanya biar kakak bicara baik-baik sama dia." jawab Cici.
"baiklah jika itu keinginan kakak. Jam berapa kak?" tanya Jihan.
"Atur pertemuan dengan dia jam 10 pagi ya Ji. Sekarang kakak mau istirahat dulu. Nanti malam soalnya kakak mau ke rumah Irwan." jawab Cici.
"Widih....! Berarti bang Irwan ingin seriusin hubungan ini dong! Sampai-sampai kakak di bawa ke rumahnya. Terus,kapan kakak mau perkenalkan Bang Irwan ke mama dan Papa?" ujar Jihan.
"secepatnya Ji...! Soalnya Irwan sudah tahu tentang Felly." ucap Cici.
"apa??? Darimana dia tahu kak?" tanya Jihan terkejut.
"pas liburan kemarin Ji. Dia mendengar pembicaraan kakak dengan Fajri." jelas Cici.
"hah...! Bang Fajri? Kakak liburan bareng bang Fajri juga? Kalau begitu,kenapa aku tidak di ajak? Iihhh.... Kakak kahat sama aku." ujar Jihan.
"kamu kemarin kan banyak pekerjaan. Kakak kemarin itu liburan di pulaunya Fajri. Oh iya...! Kamu dapat salam tuh dari Vallen dan Fajri. Mereka berdua sudah bercerai. Rencana kakak,hari ini kakak balik. Ya kamu meminta kakak untuk segera kembali,bagaimana lagi." ujar Cici.
"kak,ada pesan dari bank nih? Kakak mengambil sejumlah uang buat apa?" tanya Jihan.
"buat bantu perusahaannya Fajri. Dia bangkrut Ji. Tidak salah kakak kan?" jawab Cici.
"apa aku boleh bantu bang Fajri juga kak?" tanya Jihan.
"jika niat kamu baik,apa salahnya? Tidak mungkin kakak melarang kamu." jawab Cici.
"noleh minta nomor rekening bang Fajri kak?" tanya Jihan.
Cici mengambil ponselnya,untuk menghubungi Fajri.
"Jri...! Lo lagi sibuk gak?" tanya Cici.
"gak Ci. Kenapa?" jawab Fajri.
"Ji,kamu ngomong saja nih sama Fajri. Kakak ngantuk sekali. Jri,Jihan mau bicara sama lo." ucap Cici.
Cici memberikan ponselnya kepada Jihan.
"abang ku sayang...! Apa kabar bang? Bagus ya...! Sudah tidak ingat pulang,tidak ingat sama adiknya ini ya..." ucap Jihan.
"eh.... Si bawel abang...! Kabar abang baik. Dalam waktu dekat ini abang ada rencana pulang kok. Abang usahakan pulang sebelum Cici berangkat ke luar negeri deh...! Kamu apa kabar?" jawab Fajri.
"baik juga bang...! Bang,aku sudah dengar dari kak Cici. Kalau abang sudah bercerai dari kak Vallen. Tapi kak Cici tidak beri tahu alasan kalian bercerai...! Dan kak Cici juga cerita,kalau perusahaan abang sedang bangkrut ya? Apa aku boleh minta nomor rekening abang? Ada sedikit rezeki buat abang." ujar Jihan.
"Iya, abang sudah bercerai sama Vallen. Itu kesalahan abang sih Ji. Tidak usah bawel...! Cici sudah membantu abang kok." jelas Fajri.
"ooo....! Sudah berani ya tolak pemberian dari adiknya ini? Emang abang sudah berbuat apa ke kak Vallen? Abang selingkuh?" ucap Jihan.
"enak saja selingkuh...! Panjanglah ceritanya. Kenapa juga adik yang membantu abangnya. Seharusnya,abang yang membantuk kepada adiknya. Abang tidak mau merepotkan kamu bawel." jawab Fajri.
"tidak ada yang merasa di repotkan abang....! Buruan kirim nomor rekening abang ya. Awas saja tidak di kirim..." ancam Jihan.
"baiklah jika kamu paksa. Kemana Cici tadi?" ucap Fajri.
"kak Cici sudah tidur tuh bang. Kecapek an kak Cici hari ini bang. Tadi habis dari pengadilan sama meeting. Jadi kak Cici tidur. Nanti malam juga kak Cici ada acara." jelas Jihan.
"ya sudah jangan di ganggu Cici. Kasihan dia kelelahan. Bilang sama Cici ya,uang yang di cek kemarin sudah abang cairkan. Sampaikan juga ke Cici terimakasih banyak ya..." ucap Fajri.
"iya bang...! Kak Cici sudah tahu kok. Tadi ada pesan masuk dari pihak bank. Jangan lupa kirim nomor rekening ya bang. Aku matikan dulu ya bang. Aku mau selesaikan laporan dulu. Assalamu'alaikum abang ku sayang...." ucap Jihan.
"waalaikum salam bawel kesayangan abang...." jawab Fajri.
Fari mengirim pesan ke ponsel Cici. Yaitu, Nomor rekening yang di minta oleh Jihan.
Jihan langsung mengirim sejumlah uang buat Fajri.
"sudah aku kirim ya bang...! Semoga bermanfaat." tulis Jihan.
"kenapa banyak sekali bawel?" balas Fajri.
"tidak banyak kok abang sayang....! Aku mau lanjut buat laporan dulu ya abang. Bye...!" tulis Jihan.
"terimakasih banyak ya bawel...! Miss you bawel...! Semangat buat laporannya ya...!" balas Fajri.
papa Cici aja punya istri baru!/Slight//Slight/
kamu harus kuat.
gak sabar ikut undangan /Facepalm//Facepalm/