Baca aja 👊😑
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rendi 20, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kirana patah hati, Candra ada pacar
Setelah beberapa saat memandangi Candra yang sedang bekerja itu. Kirana pun memberanikan dirinya untuk mendekat. Namun, sebelum itu terjadi tiba-tiba saja Kirana dibuat terdiam dan membeku ketika melihat seorang gadis cantik yang menghampiri Candra.
"Mas Candra!" sapa gadis itu terdengar begitu akrab.
Candra yang mendengar namanya dipanggil pun lantas menoleh ke arah gadis tersebut. "Dita?"
Dita tersenyum. "Mas Candra, aku membawakan bekal untuk kamu. Bekal ini aku buat sendiri khusus untuk kamu!" ujarnya sembari menunjukkan rantang makanan yang ia bawa pada Candra.
"Ah ... Tepat sekali! Aku memang sangat lapar sekarang," ujar Candra sembari membuka sarung tangannya. Kemudian, Candra dan Dita berjalan ke arah kursi lalu duduk saling berhadapan.
Dita membuka rantang makanan yang ia bawa itu lalu mulai menyuguhkannya untuk Candra.
Candra pun hendak memakan bekal buatan Dita itu. Akan tetapi langsung terhenti ketika Dita menghalanginya.
"Wajah kamu kotor, Mas. Sini aku bersihkan dulu," ujar Dita. Gadis itu segera mengeluarkan kain kecil dari sakunya lalu mulai mengelap wajah Candra yang sedikit belepotan akibat terkena semen dan pasir.
Deg ...
Aktifitas tersebut membuat hati Kirana seperti ditusuk ribuan belatih yang sanngat tajam. Entah mengapa melihat Candra dan Dita bersama membuat Kirana seakan sulit bernafas dan hatinya terasa sangat sakit.
Kirana menyentuh dadanya sendiri dan tanpa sadar air matanya mulai keluar. Pemandangan yang ada di hadapannya saat ini benar-benar membuat hatinya hancur berkeping-keping.
"Hikss ... Hikss ...." Karena tidak kuat melihat Candra bersama gadis lain, Kirana pun memutuskan untuk pergi dari sana. Ia berlari sembari menenteng kotak bekal yang tadinya ingin diberikan pada Candra, akan tetapi sudah terlambat, karena Dita yang lebih dulu memberikan bekal untuk Candra.
"Kirana?" Candra terkejut ketika baru menyadari Kirana ada di sana. "Kirana, tunggu!" Pria itu segera berdiri dari duduknya, dan hendak mengejar Kirana yang berlari cukup kencang pergi dari sana.
"Mas!" Langkah Candra langsung terhenti ketika Dita menahan tangannya.
"Maaf Dita, aku ada urusan mendadak! Aku harus pergi sekarang juga!" Tanpa sadar Candra menepis tangan Dita dengan kasar, lalu kembali mengejar kepergian Kirana.
Dita pun hanya bisa terdiam.
Bersambung.
░K░a░m░u░ ░m░e░n░c░i░p░t░a░k░a░n░ ░k░e░i░n░d░a░h░a░n░ ░d░e░n░g░a░n░ ░s░i░k░a░p░m░u░,░ ░d░a░n░ ░k░a░m░u░ ░m░e░m░b░u░a░t░ ░k░e░s░a░n░ ░d░e░n░g░a░n░ ░p░e░r░i░l░a░k░u░m░u░.░ ░(░K░a░m░u░ ░m░e░n░c░i░p░t░a░k░a░n░ ░k░e░c░a░n░t░i░k░a░n░ ░d░e░n░g░a░n░ ░s░i░k░a░p░m░u░,░ ░d░a░n░ ░m░e░m░b░u░a░t░ ░k░e░s░a░n░ ░d░e░n░g░a░n░ ░p░e░r░i░l░a░k░u░m░u░)░ ░-░ ░S░o░p░h░i░a░ ░E░l░m░a░r░a░
░K░o░m░e░n░ ░y░a░ ░b░i░a░r░ ░a░u░t░h░o░r░ ░s░e░m░a░n░g░a░t░ ░j░a░n░g░a░n░ ░l░u░p░a░ ░l░i░k░e░ ░k░a░r░y░a░ ░a░u░t░h░o░r░
Kok aneh menitipkan anak di rumah orang lain. Lebih wajar kalau ke rumah Kekek-neneknya atau paman-bibinya. Setidaknya ada hubungan kerabat.
Apalagi anak gadis.