NovelToon NovelToon
Married By Accident

Married By Accident

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat
Popularitas:2.3M
Nilai: 5
Nama Author: Ririn Puspitasari

Devan Pramudya, pemuda tampan ini harus terpaksa menyaksikan perbuatan tak senonoh calon istrinya tepat di depan mata. Pernikahan yang beberapa hari lagi akan digelar terancam batal.

Rina yang tak ingin anaknya mendapatkan reputasi buruk dan mencoreng nama perusahaan itu, mendesak Devan untuk tetap melanjutkan pernikahan.

Arabella Maharani, gadis penjual susu kedelai ini tak sengaja menabrak mobil Devan. Alhasil, mobil tersebut memiliki kerusakan membuat Arabella harus bertanggung jawab.

"Menikahlah denganku!" seru Devan.

"Apakah kau gila? Aku menabrak mobilmu. Apakah otakmu juga ikut mengalami kerusakan?!" ketus Bella.

"Bukankah ini tawaran yang langka, Nona? Banyak wanita yang ingin mendapatkan tawaran ini. Lagi pula jangan sok jual mahal! Tampangmu sama seperti botol susu yang kau bawa," ucap Devan sinis.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ririn Puspitasari, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 7. Sembilan Sembilan

"Selamat datang, Calon Istriku." Devan mengembangkan senyumnya menatap ke arah Bella.

Gadis itu seketika menghentikan langkahnya. Senyum di wajah cantiknya langsung memudar seketika. Ia melihat ke belakang, barang kali yang dimaksudkan oleh pria tersebut bukan dirinya.

Namun, saat Bella mengarahkan pandangannya ke belakang. Yang ia temukan hanyalah seorang satpam yang tengah berjaga di pintu masuk.

Suara lantang Devan langsung membuat semua orang menatap ke arahnya serta ke arah pandangan Devan. Beberapa karyawan di sana langsung menutup mulutnya. Mereka terperangah dengan apa yang baru saja dilihatnya.

"Ternyata dia adalah istrinya Pak Bos."

"Benarkah? tapi mengapa tampilannya udik sekali?"

"Tapi jika dilihat-lihat, dia cantik loh."

Berbagai macam bisikkan dapat tertangkap oleh telinga Bella. Gadis itu mengedarkan pandangannya saat semua mata langsung tertuju padanya.

"Ada apa dengan pria gila ini? Kenapa dia berkata seperti itu," batin Bella.

Devan kemudian melangkah menghampiri Bella. Pria tersebut menatap Bella dengan mengembangkan senyumnya.

Beberapa orang di sana menatap kagum dengan senyum itu. Namun, bagi Bella senyum yang di layangkan kepadanya merupakan senyum yang cukup horor.

"Mengapa kau__" Bella belum sempat menyelesaikan ucapannya, Devan langsung menarik tangannya untuk mengikuti langkah pria tersebut.

"Hei lepaskan! Apa yang kau lakukan!" tukas Bella.

"Akan ku jelaskan nanti, sebaiknya kau ikut dulu denganku dan jangan memberontak," bisik Devan penuh dengan penekanan.

Bella pun mengikuti saran dari Devan. Sementara Joko, pria itu mengekor di belakang bosnya. Hingga keduanya masuk ke dalam lift, Devan langsung menghempaskan tangan Bella.

Bella berdecak kesal, niat gadis itu baik datang ke sini untuk memenuhi rasa tanggung jawab akibat perbuatannya kemarin. Justru kini ia di perlakukan secara kasar yang cukup membuat Bella hampir kehilangan muka.

"Aku datang ke sini untuk berdamai, mengapa kalian memperlakukanku seperti itu?" tukas Bella sembari memegangi pergelangan tangannya akibat cengkraman Devan.

Devan tak bersuara, begitu pula dengan Joko. Hal tersebut tentu membuat Bella semakin kesal.

"Kenapa kalian tidak menjawab pertanyaanku?" ketus Bella.

"Nona, tolong jaga sikap!" celetuk Joko.

"Jika kalian bersikap sopan, aku juga bisa sebaliknya!" timpal Bella yang tak mau kalah.

Joko baru saja hendak kembali membuka suara, Devan langsung menahannya.

"Bukankah kedatanganmu untuk bertanggung jawab? Sebaiknya ikut saja dulu ke ruanganku!" tukas Devan dingin. Bella pun hanya melemparkan tatapan tak suka tanpa bersuara.

Tringgg...

Lift terbuka, ketiganya saat ini berjalan bersama menuju ke ruangan Devan. Beberapa staf yang belum tahu kejadian barusan, menatap Bella dengan berbagai pertanyaan di benak mereka.

Joko mengambil langkah mendahului Devan saat jarak mereka sudah lumayan dekat. Pria itu pun membuka pintu dan mempersilahkan keduanya untuk masuk.

"Duduklah!" ujar Devan mempersilahkan Bella duduk menempati kursi yang ada di hadapannya.

"Ambil berkas tadi!" perintah Devan.

Joko pun berjalan mendekati meja kerja Devan. Mengambil salah satu map yang tergeletak di atas meja tersebut.

"Perlihatkan padanya!" titah Devan.

Joko memberikan map yang ada di tangannya pada Bella. Gadis itu pun mengambil map yang di serahkan oleh Joko.

Perlahan matanya membaca setiap kalimat yang tertera di dokumen tersebut.

"Apa? sembilan puluh sembilan juta sembilan ratus sembilan puluh sembilan?!" Bella langsung membelalakan matanya.

Devan mengangguk.

"Ini tidak masuk akal!" tukas Bella yang langsung melemparkan map kembali ke atas meja.

"Tidak masuk akal atau kau memang tidak memiliki uang untuk membayarnya?" tanya Devan dengan menaikkan alisnya sebelah.

Bella meremas lututnya menahan rasa kesal. Namun, apa yang dikatakan oleh pria yang ada di hadapannya itu benar adanya.

"Setidaknya aku akan mencicilnya. Bukankah ini merupakan suatu kehormatan, aku datang dengan niat untuk bertanggung jawab. Kalau orang lain, sudah pasti dia akan kabur," tukas Bella dengan nada yang sinis.

"Siapapun yang berurusan denganku tidak akan bisa ku lepaskan begitu saja. Sama halnya denganmu. Namun, aku berbesar hati padamu untuk memberikan tawaran yang menggiurkan." Devan mengambil map yang ada di atas meja dan kemudian membuka sebuah dokumen yang berisi perjanjian.

Bella pun mengambil kembali berkas tersebut. Sesaat kemudian keningnya mengernyit. "Bukankah ini lebih gila," batin gadis itu.

"Menikahlah denganku," ucap Devan seraya menyilangkan kedua tangannya di depan.

"Apa kau gila? Bukankah aku menabrak mobilmu? Apakah otakmu juga ikut rusak?!" tandas Bella dengan sarkasme.

"Nona, saya harap anda menjaga sikap!" tegas Joko.

"Bukankah ini tawaran yang langka? Banyak gadis yang berlomba-lomba untuk mendapatkannya. Lagi pula ... kau jangan sok jual mahal! Tampangmu sama seperti botol susu yang kau jual itu!" tukas Devan yang tak kalah kasar dari Bella.

Gadis itu menghela napasnya berat sembari mengigit bibir bawahnya. "Apa hakmu menghinaku?"

"Bukankah kau yang melakukannya terlebih dahulu?" timpal Devan santai.

"Baiklah. Aku akan membayar hutangku, tapi dengan cara mencicil," ujar Bella.

"Aku tidak menerima jenis cicilan atau pun kredit."

"Tapi aku tidak memiliki uang sebanyak itu," tukas Bella geram.

"Kalau begitu menikah saja denganku!"

"Aku tidak mau!" tolak Bella.

"Joko, telepon polisi dan jebloskan dia ke penjara!" titah Devan.

"Baik, Pak." Joko pun segera mengambil ponsel dalam saku jasnya.

Mendengar hal tersebut membuat Bella semakin panik. "Tunggu!" cegah gadis itu.

"Baiklah. Aku akan melakukannya," sambung Bella.

"Bacalah dulu surat itu," ujar Devan.

Bella kembali membaca surat perjanjian yang ada di tangannya. Di sana tertulis bahwa pernikahan hanya bertahan selama satu tahun setengah lamanya, setelah itu keduanya pun berpisah.

"Tapi, aku ingin mengganti waktu pernikahan menjadi satu tahun saja," pinta Bella.

"Satu tahun tiga bulan," sahut Devan.

"Sembilan bulan."

"Satu tahun satu bulan."

"Lima bulan."

Joko tertegun dengan perdebatan keduanya. Namun, dalam hatinya merasa senang karena ia tak jadi dipecat. Sebab, Devan sudah memiliki calon pengantin pengganti.

"Satu tahun, Deal!"

Keduanya pun akhirnya sepakat mengambil jalan tengah yaitu usia pernikahan hanya satu tahun. Setelahnya, mereka akan bercerai.

"Kau tenang saja, tidak usah takut padaku yang berpikiran akan menyentuhmu. Lagi pula kau bukan seleraku," ucap Devan.

"Kau juga bukan tipeku!" tukas Bella.

Gadis itu membubuhkan tanda tangannya di atas berkas bermaterai tersebut. Setelah itu, ia menyodorkan berkas itu pada Devan.

"Sudah selesai bukan? Kalau begitu aku pergi!" ujar Bella.

"Nanti malam aku akan ke rumahmu,"

Mendengar Devan berucap demikian, membuat Bella menjengit. "Untuk apa?"

"Ck, aku harus berbicara dengan orang tuamu," timpal Devan.

"Terserah kau saja!" ujar Bella yang kemudian melangkah keluar dari ruangan tersebut.

Pandangan Devan beralih ke arah Joko. Wajah asistennya itu tampak sumringah berbunga-bunga.

"Kau kenapa?" tanya Devan.

"Hehe ... tidak apa-apa, Pak."

"Keluarlah! Terlalu lama melihatmu membuat vertigoku kambuh!"

Joko pun menundukkan kepalanya sedikit dan kemudiam bergegas keluar dari ruangan Devan. Dengan setengah berlari, ia menyusul Bella yang baru saja masuk ke dalam lift.

"Tunggu!" seru Joko menahan pintu lift. Perlahan lift pun terbuka sempurna.

"Ada apa lagi?" ketus Bella.

Joko menekan tombol 1 membuat lift tersebut tertutup seketika.

"Nona, anda tidak perlu takut tentang Pak Devan. Saya pastikan bahwa Pak Devan tidak akan mau terhadap nona sekalipun nona menggodanya," ujar Joko.

"Apa maksudmu?" tanya Bella dengan kening yang membentuk kerutan di beberapa sisi.

"Berhubung nona adalah calon istri Pak Devan, jadi saya akan memberitahukan sesuatu pada nona," tutur Joko.

"Ya apa?" Bella benar-benar tidak sabar karena pria yang ada di hadapannya ini terlalu berbelit.

"Bos saya memiliki ketertarikan pada pria,"

Mendengar ucapan sang asisten, membuat Bella membulatkan matanya sembari menutup mulutnya.

Bersambung...

Jangan lupa untuk selalu memberikan dukungannya berupa like, komen, serta votenya ( jika ada).

Yang belum favorit, yuk di favoritkan supaya dapat notifikasi update terbarunya~

1
Rosana Manalu
joko lucu
Sri Udaningsih Widjaya
Bagus ceritanya thor
IG: Ayasakaryn24: terima kasih kk❣️
total 1 replies
Anonymous
Cakepan nadia dr pd bella
Dede Suryani
dasar bos eror
Ruzita Ismail
Luar biasa
Dede Suryani
dasar
Nurhayati
ga ada kisah ferdy
Nurul Syahriani
Makanya jangan main rahasia rahasia dari suami
Nurul Syahriani
Dari banyak nya novel Ceo dan asisten yg aku baca. Hanya di novel ini asisten ceo nya kismin, gak punya mobil gak tinggal di apartemen
Iponk
emang udah lewat ya masa nifasnya...
Iponk
naah ini bener joko, ngomong buat dirinya sndiri
Iponk
devan ituuuu
Iponk
niat banget mama rina ngerjain anaknya..wkwk
Iponk
sengklek ni orang dua
Iponk
lha..knp jadi joko...
Iponk
pas periksa dan usg sebelumnya, apa ga ke detek ya klw janinya twins
Iponk
aku belaan scroll lagi ke atas, penasaran adakah petunjuk kronologis ujug2 disekap...eeeehhh taunya cm mimpi...
Iponk
timpal bella, yg bicara. otornya typo
Iponk
..
Iponk
apa wanita itu sang mantannya devan?
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!