Kirani Adzkia murid murid kelas 12 di nikahkan dini dengan Abian Kemal Mahardika murid kelas 12 juga berdasarkan pertanggungjawaban nya pada malam dimana kesucian seorang Kiran di renggut paksa oleh Abi karena mabuk.
Mereka berdua yang hidup tanpa cinta pada awalnya namun,atas dasar tanggung jawab.
Hingga Abi meninggalkanya tanpa pamit dan ternyata Kiran sedang hamil.Rasa kecewa pada Abi membuatnya pergi menjauh dari kehidupan Kota dan ikut dengan seseorang yang selalu ada buatnya untuk memulai hidup barunya.
Namun,takdir yang membawa Kiran kembali bertemu kembali dengan Abi di waktu yang cukup lama.Namun,kekecewaan Kiran tetap tertanam dalam jiwa nya.
Bagaimana kisahnya jika sang buah hati menginginkan seorang ayah.
Ikuti kisahnya dalam Menikah Muda sampai selesai...
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Puspa Arum, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
#Abian yang Aneh.
Dua hari berada di Semarang di rumah kerabat Mak Leha,Kiran di sambut dengan baik dan mereka anggap Kiran sebagai keluarga mereka yang baru.
.
.
Akhirnya Mak Leha dan Kiran memutuskan untuk cepat-cepat pergi ke Malang dan kini mereka telah menempati rumah peninggalan orang tua suami Mak Leha yang memang syukurnya sudah di renovasi sebelum suami Mak Leha meninggal.
"Apa yang kamu pikirkan Raa?" tanya Mak Leha yang duduk di samping Kiran yang sedang duduk di teras rumah sederhana itu.
"Nggak ada Mak,..emmm..Mak kita sudah seminggu di sini apa Mak punya rencana?" tanya Kiran.
"Hahhh...di belakang rumah ini ada lahan, walaupun nggak lebar Mak akan coba menanam sayuran.Dan kamu apa yang akan kamu lakukan ." ucap Mak Leha.
"Mak ..gimana kalau kita buka warung makan semacam warteg gitu,kan di sebrang jalan sana katanya mau ada Mega proyek ada hotel juga Mall yang akan di bangun.Kiran ada sedikit modal untuk kita mulai." ucap Kiran
"Mendingan uang kamu itu simpan untuk biaya periksa dan melahirkan anak kamu,kalau modal buat buka warung Mak ada duit dari uang sewa rumah ini yang kebetulan suami Mak titipkan di adik Mak . Seperti nya suami Mak tau akan keserakahan anak dan menantunya jadi semuanya seperti tersusun rapih olehnya,tapi...Mak bersyukur bertemu kamu waktu itu dan mau membantu Mak juga mau menampung emak di tempat kamu." ungkap Mak Leha
"Sudahlah Mak nggak usah banyak pikiran kita sama-sama untuk melangkah untuk masa depan kita.Lagi pula Kiran butuh emak,butuh bimbingan emak juga."ungkap Kiran.
Mak Leha merasa senang dan terharu berkat kehadiran Kiran hidupnya mulai membaik.
Mak Leha memeluk erat tubuh anak angkatnya itu menyalurkan kasih sayang yang lama Kiran tak rasakan.
.
.
.
.
Sebulan kemudian di Kota nan gemerlap pesawat mendarat dengan selamat dari Negara nan jauh disana Amsterdam.
" Tuan muda apa nggak sebaiknya kita pergi ke rumah besar dulu baru besok kita ke apartemen tuan muda." ucap seorang wanita paruh baya yang terlihat khawatir dengan kondisi tuannya.
"Aku nggak mau lagi di tunda-tunda bi..aku nggak papa,dari sebulan lalu kalian memperlakukan aku seperti orang yang sekarat." ucap sosok yang tinggi menjulang dengan wajah putih bersih berparas korea dia adalah Abian.
Mau tak mau akhirnya mereka mengikuti apa yang tuan nya katakan.Perjalanan dari bandara ke apartemen tempat tinggal Abian menempuh kurang lebih satu jam.
Sampai depan pintu apartemen Abian langsung memencet sandi pintu apartemen itu dan langsung masuk tanpa peduli apapun.
Kesan pertama dia masuk di tempat itu adalah dingin,sunyi senyap.Terlihar beberapa barang tertutup plastik seperti sengaja supaya tak ada debu yang menempel di furniture itu.
"Tuan muda ini....
"Nggak...nggak mungkin...nggak mungkin. Kiran ninggalin aku biiii...Kiran..Kiran...Kiran ini aku pulang ..Kiran jangan becanda sayang ..aku udah kembali Kiran...!!" teriak Abian mengelilingi ruangan demi ruangan yang ada di sana.
"Ya Allah den,apa non Kiran...nggak mungkin non Kiran pergi den.." gumam bi Darmi juga merasakan jika hari nya tak tenang.
"Sudahlah buu..kita harus tenang.." bujuk mang Sapto.
Abian melangkah masuk ke kamarnya dan terlihat tempat tidurnya yang rapih tak tersentuh dan dia melangkah masuk ke work In closed membuka lemari pakaian istrinya dan matanya melebar sempurna semua barang Kiran sudah tak ada di sana. luruh sudah tubuh kekar itu menangis dengan penyesalan.
"Maaf ..maafin aku Kiran ...aku salah pergi tanpa pamit sama kamu,ponsel aku hilang Kiran ponsel bibi sama mang Sapto pun ketinggalan dirumah karena kita buru-buru harus flight..maaf aku lupa punya kamu. .maaf...,kamu pasti bingung,pasti cari aku kan .."gumam Abian.
Abian menuju lemarinya dan membuka brankas nya terlihat uang cash disana sudah tak utuh lagi dan terlihat sebuah secarik kertas dan sebuah ponsel yang sudah rusak.
Abian mengenali ponsel itu,ponsel milik Kiran yang pernah dia belikan sehabis menikah dan terlihat simcard nya pun masih terpasang disana dan ada selembar kertas dan ada tulisannya
Dear Abian...
Saat kamu baca tulisan ini pasti aku sudah pergi jauh dari kamu,entahlah aku ingin marah sama kamu tapi aku nggak bisa , benci pun tak bisa ,aku hanya kecewa sama kamu. Pasti kamu lupa punya aku yaaa ..
*Nggak papa aku maklum,aku memang sebatas istri rahasia, setidaknya aku pernah menikah dengan laki-laki baik walaupun di luaran sana kamu jadi seorang bajing*n* ...
Bii ....aku curi uang kamu..jangan marah yaa..hehehe...
Semua ku lakukan buat pergi jauh dari kamu,aku nggak mau hidup kelaparan dan pasti kamu nggak tega kan liat aku kelaparan?
Bii.... berjanji lah setelah ini kamu hidup dengan baik dan jadi orang yang sukses,kamu pasti akan lebih bahagia tanpa aku.
Aku nggak akan mungkin menyesal pernah menikah dengan kamu,semoga kamu dapat istri yang terbaik dan punya anak setelah selesai kuliah.
Aku pergi..nggak usah cari aku,karena aku akan baik baik saja ,karena aku akan tetap ada dan hidup demi sebagian jiwamu yang aku bawa.
Kirani Adzkia
Pecah sudah tangis Abian semua karena ulahnya yang membuat Kiran pergi darinya
Coba saja dia tak membawa Bi Darmi dan mang Sapto mungkin Kiran tak akan pergi darinya.
Tapi, semua yang dia lakukan atas perintah sang mami ,dia tak bisa berbuat apapun ,sampai dia tak sadar jika ponselnya hilang.Dan penjemputan bi Darmi juga Mang Sapto pun begitu tiba-tiba,mereka sampai tak membawa apapun dari rumahnya.
"Den Abian ...kenapa, astaghfirullah..non Kiran ....
"Dia pergi bi..aku abai sama dia bi ,kenapa aku sangat bod*h waktu itu,kenapa aku nggak kasih tau orang yang ada di rumah besar untuk menyampaikan pesan pada Kiran ,dia sudah nungguin aku tapi,karena aku nggak pulang-pulang dia pikir aku sudah melupakan dia bii...,coba aku nggak sakit bi..pasti dia masih disini." ucap Abian dengan tangis pilunya .
Tak ada rasa malu di hati Abian dengan menangis dia menumpahkan rasa sakitnya
Malam hari Abian sudah rapih dengan pakaian santai di tambah jaket kulit dia siap untuk pergi.
"Den Abi mau kemana ?" tanya Bi Darmi melihat tuan muda nya sudah rapih.
"Saya akan kerumah Vian bi..,Abi pergi dulu yaaa. .." pamit Abian.
"Den Abi nggak papa,ngga pusing lagi?" tanya Bi Darmi terlihat khawatir.
"Nggak kok bi,nggak tahu kenapa saat saya cium bau sabun Kiran pusing saya berangsur hilang,ajaib kan bi..nanti sebelum kita balik Amstel kita beli buat stok bi.." ucap Abian dengan melangkahkan kakinya keluar apartemen nya.
Bi Darmi hanya bisa memandang punggung tuan mudanya sampai hilang karena pintu lift tertutup .Dia menerawang jauh mulai dari perangai tuan mudanya yang tak biasa, muntah-muntah,pusing,seperti orang ngidam dan banyak keanehan lainnya.Bi Darmi sebenarnya ingin menanyakan hal itu tapi,dia tak berani .
Bersambung
Duarrrr.....terkejut semua