Nafsu Sang Duda

Nafsu Sang Duda

Chapter 01

"Sampai kapan kau menyendiri seperti ini, Wira?" Asti bertanya untuk kesekian kalinya pada Wira.

"Apa mamah tidak bosan bertanya seperti itu?" Wira menatap mata dengan kerutan di sekelilingnya.

"Kau sudah lama menduda Wira, apa lagi yang kau tunggu sekarang? apa perlu mamah mencarikan mu calon istri?"

"Mah, Wira mohon...!" mata elang itu lekat menatap mata penuh harap di hadapannya.

"Dania sudah meninggal sejak empat tahun yang lalu, semua ini bukan kehendak mu Wira. Ini semua takdir!"

"Mah, Wira tidak bisa melupakan Dania. Sudahlah mah, Wira masih nyaman dengan kesendirian ini,"

Asti menghela nafas pasrah, rasanya sudah bosan berbicara hal seperti ini pada Wira.

"Mamah istirahat saja, Wira mau pergi," ucap pria itu sambil berlalu pergi.

"Mau kemana Wira?" tanya Asti.

"Kemana aja mah, Wira bosan di rumah!" jawab pria itu setengah berteriak.

Wira melajukan mobilnya tanpa arah, akhir pekan yang seharusnya di nikmati Wira dengan beristirahat di rumah namun nyatanya membuat Wira merasa jenuh. Pertanyaan demi pertanyaan yang acap kali di lontaran sang mamah lah yang membuat Wira merasa bosan.

Karena melamun sambil mengemudi, tanpa sengaja mobil Wira menabrak seorang yang sedang mengendarai sepeda motor. Wira yang terkejut langsung keluar dari mobilnya dan menolong seorang perempuan muda yang sedang merintih kesakitan.

"Bagaimana ini mas, tanggungjawab dong. Bawa ke rumah sakit sana!" ucap salah seorang pejalan kaki.

"B-baik mas, bantu saya membawanya ke mobil!" ujar Wira.

"Motor ku,....!" perempuan itu masih memikirkan nasib motornya.

"Aku akan menggantinya nanti," kata Wira.

Di dalam mobil, perempuan itu terus merintih kesakitan. Tangan dan kakinya mengalami luka yang cukup lebar. Hanya merintih, perempuan ini tidak menyumpahi Wira yang sudah bersalah menabraknya tadi.

Setibanya di rumah sakit, perempuan tersebut langsung mendapatkan penanganan dari Dokter. Semua luka-lukanya sudah di obati, pemeriksaan anggota tubuh bagian dalam juga sudah di lakukan dan hasilnya perempuan tersebut hanya mengalami luka luar saja.

"Makanya mas, lain kali hati-hati bawa mobilnya!" ucap perempuan itu.

"Aku minta maaf, aku benar-benar tidak sengaja," Wira merasa bersalah.

"Kalau begini jadinya, aku gak bisa kerja. Mau makan apa adik ku di rumah?" keluh perempuan tersebut yang tiba-tiba merasa bersedih.

"Aku akan tanggung jawab. Masalah motor mu juga aku akan tanggung jawab!"

"Bukan masalah motor mas, aku memiliki seorang adik yang harus aku beri makan dan obat setiap hari. Kalau seperti ini kan, aku gak bisa kerja!" celoteh perempuan yang terlihat lebih mudah tujuh tahun dari Wira.

"Siapa nama mu?" tanya Wira.

"Mawar mas!" jawab singkat Mawar.

"Oh, nama ku Wira. Sekali lagi aku minta maaf, aku akan bertanggung jawab hingga kau sembuh!"

"Kalau mau tanggung jawab, tanggung juga makan dan biaya obat adik ku. Gara-gara ulah mas, aku bakal gak bisa kerja lama. Mau mengharapkan siapa? orangtua aja gak punya!" Mawar terus menggerutu, bukan memikirkan nasib dirinya, Mawar hanya memikirkan nasib adiknya yang sedang sakit di kontrakan.

Sejenak Wira tertegun, setengah tidak percaya dengan ucapan yang baru saja di sampaikan Mawar.

"Kalau begitu, mari ku antar pulang!" ujar Wira yang tiba-tiba penasaran dengan ucapan Mawar.

Mawar berjalan tertatih, wanita muda ini nampak kuat dengan fisiknya. Merasa tidak tega, Wira langsung Menggendong Mawar menuju mobilnya.

"Duh mas, lain kali kalau mau gendong ya izin dulu!" tegur Mawar merasa tidak enak hati.

"Eh iya. Maaf ya...!" ucap Wira menjadi salah tingkah.

Mawar memberitahu alamat tempat tinggalnya, Wira langsung menggas mobilnya mengikuti petunjuk dari Mawar.

"Mas berhenti di warteg depan ya...!" pinta Mawar membuat kening Wira berkerut.

"Mau ngapain?" tanya pria ini dengan bodohnya.

"Mau konser mas...ya mau beli makananlah!" ketus Mawar yang kesal.

Wira bergeleng kelapa, pria ini langsung memarkir mobilnya di depan warteg.

"Biar aku saja!" ujar Wira menahan Mawar agar tidak turun dari mobil.

"Bayarin ya mas!" seru Mawar tanpa malunya.

Wira hanya mengangguk, pria tersebut keluar untuk membeli makanan dan tak berapa lama kembali ke mobil.

"Ini makanannya!" kata Wira sambil menyerahkan bungkusan plastik.

"Ini gratis kan mas? termasuk tanggung jawabkan mas?" tanya Mawar lagi.

"Iya, makanan ini gratis!" jawab Wira.

"Terimakasih mas!" ucap Mawar.

Mereka kembali melanjutkan perjalanan, selang beberapa menit mobil Wira berhenti di kawasan gang sempit.

"Udah mas, sampai sini aja. Kontrakan ku ada di dalam, masih harus jalan kaki lagi," ujar Mawar.

"Berapa jauh?" tanya Wira.

"Sekitar lima puluh meter," jawab Mawar.

"Ya udah, ayo aku tuntun!"

Mawar berusaha menolak, namun Wira terus memaksa. Pada akhirnya Mawar mengalah juga. Sebenarnya, Wira hanya ingin membuktikan ucapan Mawar ketika di rumah sakit tadi. Bukannya apa, terkadang di saat keadaan seperti ini ada saja oknum yang ingin memanfaatkan keadaan.

"Yang kontrakan mu?" tanya Wira lagi.

"Yang ini mas,...!" jawab Mawar lalu membuka pintu kontrakannya.

Mata Wira langsung menyipit, tidak percaya jika perempuan muda seperti Mawar hidup di kontrakan yang kumuh dan sempit seperti ini. Sesekali Wira dapat mencium bau obat yang sedikit menyengat.

"Kakak,....!" lirih seorang gadis berusia delapan belasan tahun yang hanya bisa terbaring di atas kasur lantai.

"An, ini kakak bawakan makanan!" ujar Mawar lalu dengan langkah tertatih Mawar menyiapkan makanan yang di beli Wira tadi untuk adiknya.

"Kakak kenapa luka-luka seperti ini? apa yang sudah terjadi?" tanya Andini terkejut melihat keadaan kakaknya.

Mawar memaksakan senyumnya, meski rasa nyeri sangat menggerayangi tubuhnya sekarang.

"Kakak baik-baik saja. Ayo cepat makan, jangan pedulikan kakak!" ucap Mawar sambil menyuapi adiknya makan.

Mawar melupakan Wira yang sejak tadi hanya berdiri di depan pintu. Wira dapat melihat dengan jelas keadaan kakak beradik yang sangat memprihatinkan ini karena kontrakan mereka tidak memiliki kamar.

"Siapa orang itu kak?" tanya Andini menunjuk arah pintu.

"Hah, astaga. Maaf mas Wira, aku melupakan mu. Mas boleh balik kok, terimakasih sudah mengantar ku ke rumah sakit dan pulang."

Wira hanya mengangguk, lelaki ini bingung sendiri ingin berbuat apa. Melihat perempuan yang baru saja di tabrakannya tadi Wira merasa ada yang aneh dalam dirinya.

"Aku ini bagaimana? kenapa aku meninggalkan dia tadi? dan adiknya, sakit apa adiknya itu?"

Di otak Wira sekarang hanya di penuhi dengan berbagai pertanyaan tentang Mawar dan adiknya.

"Ah, sial!" umpat Wira, "benar-benar sial aku hari ini. Jika mamah tahu, matilah aku!"

Di rumah, Wira merahasiakan kejadian hari ini yang sudah di alaminya tadi. Selesai makan malam, pria ini nampak gelisah, tiba-tiba saja Wira teringat akan Mawar.

"Apa dia sudah makan? ah, pasti belum. Kaki tangannya terluka pasti saja dia tidak bisa berjalan jauh!"

Bergegas Wira mengambil jaket dan kunci mobilnya kemudian pergi ke kontrakan Mawar. Tidak lupa Wira membeli makanan dan beberapa camilan untuk Mawar.

Terpopuler

Comments

Winda Kurnia

Winda Kurnia

ga bosen baca cerita wira mawar

2024-01-08

0

ALIKA🥰🥰CHEN ZHE YUAN.LIN YI

ALIKA🥰🥰CHEN ZHE YUAN.LIN YI

WIRA ..MAWAR😁

2023-10-01

0

MakNgah comel

MakNgah comel

tau darimana usianya. sampe bisa nebak beda 7. tahun. udah lihat KTPnya

2023-05-31

0

lihat semua
Episodes
1 Chapter 01
2 Chapter 02
3 Chapter 03
4 Chapter 04
5 Chapter 05
6 Chapter 06
7 Chapter 07
8 Chapter 08
9 Chapter 09
10 Chapter 10
11 Chapter 11
12 Chapter 12
13 Chapter 13
14 Chapter 14
15 Chapter 15
16 Chapter 16
17 Chapter 17
18 Chapter 18
19 Chapter 19
20 Chapter 20
21 Chapter 21
22 Chapter 22
23 Chapter 23
24 Chapter 24
25 Chapter 25
26 Chapter 26
27 Chapter 27
28 Chapter 28
29 Chapter 29
30 Chapter 30
31 Chapter 31
32 Chapter 32
33 Chapter 33
34 Chapter 34
35 Chapter 35
36 Chapter 36
37 Chapter 37
38 Chapter 38
39 Chapter 39
40 Chapter 40
41 Chapter 41
42 Chapter 42
43 Chapter 43
44 Chapter 44
45 Chapter 45
46 Chapter 46
47 Chapter 47
48 Chapter 48
49 Chapter 49
50 Chapter 50
51 Chapter 51
52 Chapter 52
53 Chapter 53
54 Chapter 54
55 Chapter 55
56 Chapter 56
57 Chapter 57
58 Chapter 58
59 Chapter 59
60 Chapter 60
61 Chapter 61
62 Chapter 62
63 Chapter 63
64 Chapter 64
65 Chapter 65
66 Chapter 66
67 Chapter 67
68 Chapter 68
69 Chapter 69
70 Chapter 70
71 Chapter 71
72 Chapter 72
73 Chapter 73
74 Chapter 74
75 Chapter 75
76 Chapter 76
77 Chapter 77
78 Chapter 78
79 Chapter 79
80 Chapter 80
81 Chapter 81
82 Chapter 82
83 Chapter 83
84 Chapter 84
85 Chapter 85
86 Chapter 86
87 Chapter 87
88 Chapter 88
89 Chapter 89
90 Chapter 90
91 Chapter 91
92 Chapter 92
93 Chapter 93
94 Chapter 94
95 Chapter 95
96 Chapter 96
97 Chapter 97
98 Chapter 98
99 Chapter 99
100 Chapter 100
101 Chapter 101
102 Chapter 102 (TAMAT)
103 Bonchap 103
104 Bonchap 104
105 Bonchap 105
106 Bonchap 106
107 Bonchap 107
108 Bonchap 108
109 Bhoncap 109
110 Bonchap 110
111 Bonchap 111
112 Bonchap 112
113 Bonchap 113
114 Bonchap 114
115 Bonchap 115
116 Bonchap 116
117 Bonchap 117
118 Bonchap 118
119 Bonchap 119
120 SELESAI 120
Episodes

Updated 120 Episodes

1
Chapter 01
2
Chapter 02
3
Chapter 03
4
Chapter 04
5
Chapter 05
6
Chapter 06
7
Chapter 07
8
Chapter 08
9
Chapter 09
10
Chapter 10
11
Chapter 11
12
Chapter 12
13
Chapter 13
14
Chapter 14
15
Chapter 15
16
Chapter 16
17
Chapter 17
18
Chapter 18
19
Chapter 19
20
Chapter 20
21
Chapter 21
22
Chapter 22
23
Chapter 23
24
Chapter 24
25
Chapter 25
26
Chapter 26
27
Chapter 27
28
Chapter 28
29
Chapter 29
30
Chapter 30
31
Chapter 31
32
Chapter 32
33
Chapter 33
34
Chapter 34
35
Chapter 35
36
Chapter 36
37
Chapter 37
38
Chapter 38
39
Chapter 39
40
Chapter 40
41
Chapter 41
42
Chapter 42
43
Chapter 43
44
Chapter 44
45
Chapter 45
46
Chapter 46
47
Chapter 47
48
Chapter 48
49
Chapter 49
50
Chapter 50
51
Chapter 51
52
Chapter 52
53
Chapter 53
54
Chapter 54
55
Chapter 55
56
Chapter 56
57
Chapter 57
58
Chapter 58
59
Chapter 59
60
Chapter 60
61
Chapter 61
62
Chapter 62
63
Chapter 63
64
Chapter 64
65
Chapter 65
66
Chapter 66
67
Chapter 67
68
Chapter 68
69
Chapter 69
70
Chapter 70
71
Chapter 71
72
Chapter 72
73
Chapter 73
74
Chapter 74
75
Chapter 75
76
Chapter 76
77
Chapter 77
78
Chapter 78
79
Chapter 79
80
Chapter 80
81
Chapter 81
82
Chapter 82
83
Chapter 83
84
Chapter 84
85
Chapter 85
86
Chapter 86
87
Chapter 87
88
Chapter 88
89
Chapter 89
90
Chapter 90
91
Chapter 91
92
Chapter 92
93
Chapter 93
94
Chapter 94
95
Chapter 95
96
Chapter 96
97
Chapter 97
98
Chapter 98
99
Chapter 99
100
Chapter 100
101
Chapter 101
102
Chapter 102 (TAMAT)
103
Bonchap 103
104
Bonchap 104
105
Bonchap 105
106
Bonchap 106
107
Bonchap 107
108
Bonchap 108
109
Bhoncap 109
110
Bonchap 110
111
Bonchap 111
112
Bonchap 112
113
Bonchap 113
114
Bonchap 114
115
Bonchap 115
116
Bonchap 116
117
Bonchap 117
118
Bonchap 118
119
Bonchap 119
120
SELESAI 120

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!