NovelToon NovelToon
Mengejar Cinta Om Duda

Mengejar Cinta Om Duda

Status: tamat
Genre:Teen / Romantis / Tamat
Popularitas:1M
Nilai: 5
Nama Author: DeNura

Harap bijak dalam membaca... ada beberapa adegan dewasa (21+)

Meylani Putri (18 th), gadis bar bar yang jatuh cinta pada sosok Om duda tampan bernama David Lander. Yang tak lain adalah Ayah dari sahabatnya sendiri. Mungkinkan gadis yang kerap di sapa Mey itu mendapatkan cinta sang Om duda? Sedangkan David sendiri sangat anti dengan wanita bar bar dan ceplas ceplos seperti May.

Yuk simak kisah selengkapnya....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon DeNura, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 7

Seorang gadis cantik berambut coklat terlihat memasuki sebuah gedung pencakar langit. Penampilannya sangat menawan dengan balutan dress selutut berwarna navy.

"Selamat siang, Nona Tasya." Sapa salah seorang wanita yang menjaga meja resepsionis. Ya, gadis itu adalah Tasya yang hendak menemui Daddynya di kantor.

"Siang," balas Tasya yang langsung berlalu menuju lift khusus sang Daddy. Tidak perlu lama, kini Tasya sudah berada di lantai teratas. Tempat di mana sang Daddy bekerja sepanjang waktu.

"Siang, Nona Tasya." Sapa seorang wanita berpakaian seksi yang tak lain sekretaris David.

"Siang, Daddy ada kan?" Tanya Tasya yang dijawab anggukan oleh wanita itu. Ia pun berjalan pasti menuju ruangan sang Daddy.

"Dad," sapa Tasya sembari membuka pintu. Namun ia cukup kaget saat melihat seorang wanita berpakaian minim berada di atas pangkuan David.

Baik David maupun wanita itu ikut terkejut akan kehadiran Tasya yang mendadak. Wanita itu langsung turun dari atas pangkuan David.

"What are you doing, Dad?" Pekik Tasya dengan kilatan amarah di matanya. Gadis itu melangkah pasti menghampiri sang Daddy. Lalu melayangkan tatapan tajam pada wanita tak tahu malu itu.

"Sasa, kenapa kamu tiba-tiba datang ke sini?" Tanya David dengan nada santai.

"Hey, lama tidak berjumpa, Sayang." Sapa wanita itu yang hendak menyentuh Tasya. Namun dengan cepat Tasya menghindar.

"Usir wanita itu. Sasa tidak akan bicara kalau wanita itu masih ada di sini." Sinis Tasya yang sama sekali tak berminat memandang wanita berpakaian seksi itu.

"Nindy, kau bisa pergi." Pinta David pada wanita itu.

"Okey, sampai jumpa, Sayang." Ucap Nindy mengecup pipi David sebelum benar-benar pergi dari sana.

Tasya memutar matanya jengah. Lalu memilih duduk di kursi yang berhadapan langsung dengan David. "Kenapa Daddy masih berhubungan dengannya?"

David melirik putrinya sekilas, lalu kembali menggulir ponselnya.

"Sasa bertanya, Dad." Kesal Sasa karena tak mendapat sahutan.

"Daddy juga bertanya, ada apa kamu datang tiba-tiba ke sini?" Kali ini perhatian David sepenuhnya ditujukan pada Tasya.

"Untuk memastikan hal tadi tak terulang lagi." Tasya melipat kedua tangannya di dada.

David menarik napas dalam-dalam, lalu membuangnya perlahan. "Apa yang ingin kamu sampaikan huh?"

Tasya menatap David cukup lama. Lalu menarik napas panjang. "Ini masalah Mey."

David menghela napas berat. Ia sudah menebaknya, Tasya datang hanya untuk membahas tentang gadis dekil itu. Gadis itu selalu saja menggangu ketenanganku. Pikir David.

"Apa lagi yang terjadi padanya huh?"

"Tidak ada, Sasa dengar kalian sudah berpacaran?"

David tersenyum kecut. Jadi dia menanggapi ucapanku pagi tadi? Sungguh gadis polos.

"Memangnya kenapa? Kamu keberatan?"

"Nope, justru Sasa senang mendengarnya. Hanya saja satu hal yang harus Daddy ingat. Jangan permainkan perasaan Mey. Kalau Daddy mempermainkan perasaan Mey, itu artinya Daddy juga sedang mempermainkan perasaan Sasa." Ujar Mey yang lebih mirip dengan sebuah ancaman.

"Sayang, apa yang kamu pikirkan huh? Mana mungkin Daddy mempermainkan perasaanya?"

"Lalu untuk apa wanita itu masih datang ke sini dan kalian bermesraan seperti tadi? Sasa tidak suka itu, Dad." Kesal Tasya dengan mata yang berkaca-kaca. David terhenyak melihatnya.

"Sasa...."

"Sasa kecewa, jika Mommy ada di sini. Pasti Mommy juga akan mengatakan hal yang sama. Bahkan Sasa tidak tahu apa saja yang sudah Daddy lakukan bersama wanita tadi?" Potong Tasya dengan air mata yang mulai berderai.

David bangun dari posisinya, menghampiri putrinya yang mulai menangis sesegukan. "I'm so sorry, Honey." Ucap David mengusap jejak air mata di pipi mulus putrinya. Lalu menarik anak gadisnya itu dalam dekapan. Tangisan Tasya pun semakin pecah.

"Jangan ulangi lagi dan jauhi wanita itu," pinta Tasya disela isakkannya. David yang mendengar itu memilih diam.

"Jika Daddy masih berhubungan dengannya, jangan harap Sasa bicara lagi. Sasa akan pindah ke rumah Oma dan Opa." Ancam Tasya masih belum menyerah untuk memisahkan David dengan wanita matre itu.

"Jangan pernah lakukan itu, Daddy akan menuruti apa pun yang kamu inginkan. Tapi jangan pernah tinggalkan Daddy, kamu satu-satunya harta yang paling berharga yang Mommymu berikan untuk Daddy. Daddy tidak mau kehilangan kamu, Sayang." Ujar David mengecup pucuk kepala putrinya.

"Termasuk menikah dengan Mey?"

David terdiam sejenak. "Ya, Daddy akan menikahi gadis dekil itu."

"Mey tidak dekil, Dad. Dia hanya kurang perawatan." Kesal Tasya yang tak terima David mengatai sahabatnya.

"Ya, terserah kamu, Sayang." Pasrah David. Lalu keduanya pun terhanyut dalam pemikiran masing-masing.

***

"Mey," panggil seorang pria tampan saat melihat Mey baru keluar dari ruang ganti. Karena waktu kerja sudah habis. Dan saat ini saatnya untuk pulang. Hari ini ia pulang lebih cepat, karena kafe hanya buka samapi sore.

"Iya, ada apa?" Sahut Mey memberikan tatapan penuh tanya.

"Pulang bareng gw ya? Gw gak mau kejadian beberapa hari lalu terulang. Mulai sekarang lo pulang bareng gw aja." Tawar Alex.

"Kalau gak nyusahin lo, gw mau aja sih. Lagian kaki gw masih agak nyeri." Sahut Mey tersenyum tulus.

"Gw gak keberatan, Kok." Jawab Alex terlihat senang mendengar jawaban Mey.

"Ya udah, yuk pulang. Tar keburu malem." Ajak Mey yang refleks langsung menarik tangan Alex. Membuat tubuh lelaki itu mendadak kaku.

"Mey, yang punya motor itu gw. Terus kenapa lo yang narik gw seolah lo yang mau bonceng gw." Protes Alex.

Mey yang mendengar itu tertawa renyah. "Sorry, gw terlalu semangat."

Alex tersenyum penuh arti kala melihat senyuman di bibir gadis itu. Ya, sejak lama Alex memang menaruh hati pada Mey. Kepolosan dan kejujuran gadis itu berhasil memikat hatinya.

"Mey, malam nanti jalan yuk?" Ajak Alex seraya mengenakan helmnya.

Mey yang mendengar itu langsung memicingkan matanya. "Lo mau ngajak gw kencan, Kak?" Tanya Mey penuh selidik.

"Ya, anggap aja gitu. Buruan naik."

Mey pun langsung naik ke atas motor gede Alex dengan posisi duduk mengangkang. "Tapi gw haru belajar, soalnya ujian nasional bentar lagi."

Alex terdiam sesaat. "Gw bisa bantu lo belajar, gimana kita duduk di satu tempat yang bisa sekalian lo belajar." Tawar Alex yang tak ingin melewatkan kesempatan.

"Iya deh, Pak guru. Mau jemput jam berapa? Biar gw bisa siap-siap." Tanya Mey sedikit berteriak karena suaranya tenggelam oleh angin.

"Gw jemput lo jam lapan," sahut Alex yang juga sedikit berteriak.

"Okay."

***

Tepat pukul delapan malam, Alex menjemput Mey di depan rumah. Lelaki itu sangat menawan dengan setelan kasualnya. Di saat bersamaan, Mey pun keluar dari dalam rumah dengan penampilan sederhana. Ia hanya mengenakan kaos putih yang dipadukan dengan celana jeans, juga sebuah jaket yang membenamkan tubuh mungilnya. Dan tas ransel yang berisi beberapa buku pelajaran. Rambut panjangnya pun ia kucir asal.

Alex tersenyum senang melihat Mey yang juga tengah memberikan senyuman padanya. Lalu memberikan helm yang sengaja ia bawa untuk Mey. Dengan senang hati Mey mamakai helm itu dan naik ke atas motor.

"Yuk." Ajak Mey yang kini sudah siap untuk melucur.

Tanpa banyak berpikir, Alex segera melajukan motornya. Membelah jalanan ibu kota. Mey terlihat menikmati perjalan. Ini merupakan kali pertama ia keluar malam bersama seorang laki-laki.

"Mey, beli makanan dulu ya? Kita nongkorong di taman menteng aja gimana?" Tawar Alex sedikit mengurangi laju motornya. Berusaha untuk menikamti waktu berduaan dengan sang pujaan hati.

"Boleh, terserah lo aja, Kak." Sahut Mey.

Alex pun tersenyum senang. Apa lagi saat ini Mey memeluknya dari belakang. Ia merasa dunia ini hanya milik mereka berdua. Usia Alex terpaut tiga tahun dari Mey. Alex merupakan mahasiswa akhir di sebuah kampus ternama di Ibu kota.

Selesai membeli makanan, keduanya pun melanjutkna perjalanan kembali menuju tempat yang di tuju. Taman menteng saat ini sudah dipenuhi anak-anak muda yang juga ingin menghabiskan waktu bersama teman-teman atau pacarnya. Bahkan ada sebuah grup musik yang tengah menggencarkan aksinya. Mey yang melihat itu tersenyum senang.

"Rame juga ya disini?" Tanya Mey saat mereka sudah duduk di salah satu bangku panjang.

"Hampir tiap malam di sini rame, apa lagi malam minggu. Pertama kali ke sini huh?"

Mey pun mengangguk. Ini memang pertama kalinya ia datang ke tempat ini. "Dan elo cowok pertama yang ngajak gw kencan." Kata Mey tanpa ragu.

"Beneran? Itu artinya gw orang beruntung dong."

"Anggap aja gitu, Pak guru." Sahut Mey yang disambut tawa oleh Alex.

"Keluarin bukunya, biar gw bantu lo belajar." Perintah Alex melirik Mey yang sedang asik melihat-lihat. Seulas senyuman terbit di bibir tipis Alex. Ia benar-benar senang bisa melihat wajah ceria Mey.

"Oh iya kak? Emang Kakak gak punya pacar?" Tanya Mey yang berhasil mengejutkan Alex karena hampir kepergok sedang memperhatikannya.

Alex menggeleng pelan. "Lo sendiri?"

Mey tertawa renyah. "Ada sih, cuma gak pasti aja."

Seketika Alex kecewa mendengarnya. "Gak pasti gimana?" Tanya Alex penasaran.

"Ya gak pasti aja kalau dia beneran suka ama gw." Jawab Mey jujur.

"Terus kenapa lo terima kalau dia gak beneran cinta sama lo? Lagian masih banyak cowok yang naksir elo." Termasuk gw, Mey.

Lagi-lagi Mey tertawa renyah. Ia juga mengeluarkan beberapa buku pelajaran yang dibawanya. "Gw lagi perjuangin dia."

Alex terdiam sesaat. "Yang harus diperjuangin itu elo, Mey. Bukan lo yang perjuangin dia."

Mey menatap Alex cukup lama. "Siapa sih yang mau merjuangin Gw, Kak? Gw cuma cewek kampungan yang gak mungkin diperjuangin para cowok."

"Gw bisa perjuangin lo, Mey." Tegas Alex yang berhasil membuat Mey terdiam. Namun tak lama dari itu Mey langsung tergelak.

"Bisa aja lo, Kak. Udah ah, kenapa jadi sesi curhat pula sih. Kita kan ke sini mau nyantai sambil belajar. Btw gw boleh nyomot martabaknya kan?"

Alex pun mengangguk pelan. Lagi-lagi ia harus kecewa dengan jawaban Mey. Ternyata gadis itu benar-benar tidak peka.

Mey menyomot martabak telur yang mereka beli di jalan tadi. Lalu keduanya pun terhanyut dalam obrolan kecil sambil sesekali membahas pelajaran.

Sebenarnya Mey orang yang sangat peka. Ia tahu maksud dari ucapan Alex. Hanya saja Mey sama sekali tidak punya perasaan pada lelaki itu. Mey tidak mau memberi harapan palsu. Karena itu ia pura-pura tak tahu apa pun. Biarlah mereka dekat hanya sebatas teman saja, untuk yang lebih dari itu Mey tidak bisa memberikannya. Karena ia sudah mengharapkan satu orang, yaitu David.

Mungkin orang lain berpikir Mey terlalu matre karena mengharapkan cinta dari seorang David si duda kaya raya. Namun bukan itu alasannya. Mey sudah terlanjur jatuh cinta pada lelaki itu. Lagi pula, wanita mana sih yang tidak mau menikah dengan lelaki tampan dan sukses seperti David? Mey juga manusia biasa, yang ingin hidup bahagia bersama cintanya. Ia ingin mencari sosok ayah yang memiliki segala hal untuk anak-anaknya kelak. Supaya anak-anaknya tak harus merasakan hidup susah seperti yang ia alami saat ini.

1
Emi Hartati
sangat bagus
Yulia
cerita nya keren menguras emosi,sampe tidur malam karena ngejar biar cepat selesai bacanya👍👍👍
Yulia
Mksh othor ceritanya bagus,,bikin aku senyum dan nangis,,the best pokonya,,,novelnya d promosiin Thor biar tambah banyak yg baca ,,,sayang novelmu bagus tapi yg baca blm banyak,,sekali lagi makasih dan semangat berkarya 👍👍😘🔥💪💪
Julia Juliawati
bagus ceritanya Thor. jgn kecil hati Thor klo ada yg blg mirip krn semua novel yg aq bc hmpr mirip semua tp kami bc krn km suka ceritanya
Julia Juliawati
kasihan sm alex
Julia Juliawati
suka cerita yg peran wanitanya bar bar kuat g bisa di tindas
Chris Antono
Luar biasa
panty sari
sebel sama si David mening mey ama Alex dan tasya ama gibran dan David ama inggrid aja, binih ditanam sembarangan
panty sari
Davit cari maslah aja
panty sari
wah cinta sedarah Nindy dan hendra, tapi selama 5 th David menjadi orang bodoh diporotin emang ga brasa apa yah itu Nindy udah ga perawan lagi main embat aja itu jamur David
xuly_
the real anak tanggung karma bapa
panty sari
parah David sudah sering melakukan dg kekasih gelapnya sungguh menyakitkan hati mey melihat itu semua
xuly_
Luar biasa
꧁𓊈𒆜🅰🆁🅸🅴🆂𒆜𓊉꧂
maaf aku baru komen saking asyiknya baca lupa komen,abisnya karyamu bagus kk pengen baca terus👍🤗
꧁𓊈𒆜🅰🆁🅸🅴🆂𒆜𓊉꧂
Luar biasa
꧁𓊈𒆜🅰🆁🅸🅴🆂𒆜𓊉꧂
menarik👍
Isayanti Hernanur
good ceritanya terbaik
Vonny Yuana
bagusss
Iin Nurchayati
Gibran kamu begitu tulus.... kasihan banget. semoga othor ngasih jodoh yg baik yg bener2 kalian saling mencintai
Iin Nurchayati
Thor... biarin Tasya SM gibranlh. kasihan bngt Gibran begitu tulus gak tega gue kalau dia kecewa😭😭
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!