Perjalanan Hidup Venus

Di demensi ini, Venus harus terjebak lagi dengan sebuah hubungan yang rumit.

Venus kira dirinya akan mendapatkan kebebasan di kehidupan baru nya.

Ternyata tidak, takdir ingin bermain-main dengan nya.

"Lalu? Kenapa kau melamar ku di depan umum?"

"Refleks," jawaban Kevin membuat Venus tercengang.

"Tapi, aku tak mengira Kakek akan mengambil keputusan sepertu itu."

Dalam pikiran Kevin tadi, saat dia melakukan hal gila itu, dirinya akan di buang Keluarga Prasetya.

Ternyata tidak, Kakek Chandra malah tak marah sama sekali.

"Aku mau pulang, kepala ku pusing. Ku harap kau mempunyai cara agar kita berdua tak bertunangan." Venus pergi dari sana, ia ingin menenangkan diri dulu.

Venus berjalan menulusuri jalanan yang sepi, tak ada kendaraan satu pun yang lewat.

Soal Sarah, gadis itu sudah pulang sejak tadi saat dirinya mengikuti Kakek Chandra.

Sudah hampir 1 jam, Venus berjalan kaki.

Venus memutuskan untuk duduk di sebuah trotoar, mengistrahatkan kaki nya.

"Hey, sang penguasa hidup! Tolong beritahu aku. Hubungan sebenarnya, Kevin dan Venus di demensi ini!" Venus tahu Kevin melakukan hal gila tadi, bukan di sengaja.

Ingatan sang pemilik tubuh akan masuk ke dalam dirimu secara pelan-pelan.

Venus tertawa kecil membaca tulisan tersebut, secara tak langsung sang penguasa hidup menginginkan nya mengikuti alur cerita nya.

Sebuah Taksi kosong berhenti di depan Venus, gadis itu tak mau ambil pusing tentang siapa yang membantu nya sekarang.

Yang, Venus ingin kan yaitu pulang dan segera beristrahat.

Tanpa, Venus sadari sejak tadi Kevin memperhatikan di balik jendela mobil nya. Jarak kedua nya hanya berjarak 100 meter saja.

Dan, Kevin lah yang mengirim taksi itu untuk mengantar Venus pulang.

.

.

.

.

.

Di pagi hari menjelang siang, Kevin sekarang duduk santai di ruang tamu Keluarga Prasetya bersama Kakek Chandra.

"Sudah kau temukan bukti yang kongkrit untuk menangkap mereka ?"

Kevin menyusun data-data di komputernya, lalu menyalin nya ke dalam flashdisk.

Orang suruhan, Kakek Chandra lalu maju untuk mengambil flashdisk tersebut.

"Di dalam flashdisk itu, sudah 75% bukti akurat untuk menjebolkan mereka ke penjara."

Selama 3 tahun, data-data Prasetya Grup di sabotase oleh pihak luar.

Dan, Kevin lah yang di beri tugas oleh Kakek Chandra untuk menyelidiki nya sejak 2,5 tahun.

Kakek Chandra sedikit puas dengan kinerja Kevin sampai detik ini.

"Kenapa? Kakek memutuskan hal itu tadi malam?" Inilah Kevin saat perkerjaan nya telah usai. Dia pasti akan membicarkan hal di luar perkerjaan.

Kakek Chandra tersenyum tipis, menatap Kevin dengan penuh kasih sayang.

"Bukan kah? Kau senang dengan keputusan ku. Akting mu, tadi malam sangat buruk. Segera, singkirkan benalu yang menempel pada mu selama ini."

Kevin menyandarkan badan nya, menatap sebuah bingkai foto kecil tak jauh dari sana.

"Kita masih membutuhkan benalu itu, Kakek. Kurang 25% bukti yang belum ku kumpulkan. Aku tak suka perkerjaan ku tak sempurna."

Dalam hal perkerjaan, Kevin selalu ingin hasil sempurna.

Kevin beranjak dari sofa mengambil bingkai foto yang di tatap nya tadi. "Dia sangat kejam, setelah memutuskan waktu SMA dulu. Dan, sekarang setelah kembali dia hilang ingatan."

"Itu tugas mu untuk mengembalikan ingatan nya seperti semula. Hanya, dia yang pantas mendampingi mu."

Kakek Chandra menepuk bahu Kevin pelan, lalu berpamitan pergi karena harus menyelesaikan perkerjaan nya.

Tring!

Ponsel Kevin mendapatkan satu pesan, ternyata dari Hana yang meminta bertemu.

Baiklah, Kevin akan menemui gadis itu sekarang.

Cafe Kucing Dan Kelinci

Walau nama cafe ini memakai nama binatang tapi cafe ini menyediakan berbagai kue-kue dan minuman untuk di nikmati oleh manusia.

Sekarang, Kevin dan Hana duduk di sudut cafe.

"Aku minta maaf melakukan tindakan gila itu, kau tahu aku melakukan nya demi kebaikan mu." Kevin menjelaskan kepada Hana saat kedua nya keluar dari toilet.

Saat keluar dari toilet, anak buah Kevin memberitahu nya kalau sang Kakek akan menyingkirkan Hana dari sisinya.

Hana masih tak mau menetap wajah Kevin, dia masih kecewa dan marah akan tindakan pemuda itu, tadi malam. "Aku ingin putus saja," beranjak dari tempat duduk nya.

Kevin menahan tubuh Hana memeluknya dari belakang. "Ku mohon jangan putus kan aku. Aku menuruti semua keinginan mu hari ini," membalikan tubuh sang kekasih.

Raut wajah, Hana berubah senang saat mendengar ucapan Kevin barusan. "Waktu mu selama satu minggu ini, hanya untuk ku saja."

Hana akan memonopoli dunia Kevin selama satu minggu.

Kalian harus tahu, Hana sudah memiliki rencana tersendiri untuk menjadikan Kevin milik nya untuk selama nya.

Kevin mencium dahi Hana, sebagai tanda setuju.

"Hari ini kau mau kemana sayang." Kevin mengenggam tangan Hana keluar cafe untuk menuju mobil nya.

Hana tak menjawab, lebih memilih untuk duduk terlebih dahulu di dalam mobil. "Aku ingin kita berlibur ke Kota Y," di sana rencana nya akan dapat terlaksana.

Kevin lalu melajukan mobil nya untuk segera berangkat menuju Kota Y, karena perjalanan menuju kota tersebut membutuhkan waktu 5 jam.

Hampir 3 jam, mobil Kevin melaju di jalanan.

"Kita mampir dulu ke Mall sebentar untuk membeli barang-barang untuk menginap di sana."

Kevin dan Hana kan tak membawa apa pun karena rencana berlibur mereka kan, mendadak.

Hana membeli beberapa baju mahal untuk dirinya berlibur nanti.

"Kevin, masih ada yang harus ku beli." Hana mengandeng tangan Kevin menuju sebuah Toko Baju Renang.

Hana mencoba beberapa baju seksi di depan mata Kevin, membuat pemuda itu meneguk ludah nya kasar.

"Kau ingin mengodaku." Kevin menarik tubuh Hana yang masih mengunakan baju seksi ke pelukan nya.

Hana malah mengalungkan tangan nya ke bahu Kevin. "Nanti, saat berlibur aku akan pasti akan mengoda mu," ucap nya dengan suara nakal.

Kevin menyuruh Hana untuk berganti pakian normal karena mereka harus melanjutkan perjalanan kembali.

Kedua nya, telah ada di mobil kembali.

Kevin lalu mencium bibir Hana kasar, pemuda itu tak bisa menahan hasrat nya lagi.

Drttt..

Ponsel Kevin bergetar hebat, Hana mencubit lengan Kevin agar pemuda itu menyudahi aksi nya.

Penampilan Hana sungguh sangat berantakan sekali, sekarang.

Kevin lalu mengangkat ponsel nya dengan raut wajah sebal. "Aku libur seminggu, katakan itu kepada Kakek ku."

"Siapa?"

"Sarah, di suruh Kakek agar aku kembali ke perusahan sekarang. Tapi, aku sudah tak peduli hal itu."

Hana adalah prioritas utama Kevin, kali ini.

.

.

.

Mumpung, sang Bos cuti seminggu secara mendadak.

Sarah secara otomatis mendapat cuti kerja juga, gadis itu di suruh pulang sebelum waktu nya.

Sesampainya di rumah, Sarah segera mengajak Venus berlibur ke Kota Y.

"Ku jamin liburan kita akan membuat ingatan mu, kembali."

Venus tak menangapi perkataan Sarah, ia lebih memilih memandang jalanan dari jendela Bus.