Thomas adalah seorang CEO juga ketua Mafia. Bersifat Arogant dan dingin terhadap semua wanita sampai suatu ketika Thomas bertemu dengan seseorang sekaligus sekretarisnya yang membuat jantungnya berdebar dan merasakan jatuh Cinta.
Gloria seorang gadis dijodohkan oleh orangtuanya. Selama pernikahan Gloria diperlakukan tidak manusiawi oleh suaminya hingga akhirnya Gloria bekerja sebagai sekretaris Thomas.
Hubungan antara bos dengan sekretaris lama - lama menimbulkan getaran cinta tapi Gloria berusaha untuk menahan perasaannya karena dirinya sudah menikah dan tidak mungkin bosnya mencintainya.
Thomas kecewa ketika mengetahui kalau Gloria sudah menikah dan berusaha untuk melupakan cinta pertamanya.
Akankah mereka bersatu ataukah Gloria tetap bertahan dalam pernikahan yang selalu membuatnya mengeluarkan air mata. Ataukah bersatu dengan Thomas? ikutin ceritaku.
Ikuti cerita novel terbaruku.
Perkenalkan karya novelku yang ke 5
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yayuk Triatmaja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Ketegaran Hati Gloria
Alex menuruni anak tangga, Alex terkejut melihat apartemen miliknya kini bersih dan terasa segar tanpa sadar Alex tersenyum kemudian kembali ke wajah datar dan dingin.
ceklek
Pintu terbuka tampak istrinya Gloria keluar dari kamarnya berjalan mendekati suaminya.
" Tidak sia - sia aku menikah denganmu? apartemenku kini bersih." ucap Alex tanpa perasaan kalau perkataannya sangat menyakiti hati istrinya.
Gloria terdiam hanya tersenyum menahan rasa sakit hatinya.
" Kak Alex, aku minta ijin pergi karena ada rencana mau pergi ada janji dengan sahabatku." ucap Gloria meminta ijin keluar.
" Kenapa memanggilku kak Alex?" tanya Alex tanpa menjawab permintaan ijin istrinya.
" Karena kak Alex suamiku karena itu aku memanggilnya kak Alex." jawab Gloria
" Terserahlah kamu memanggil aku apa karena aku tidak perduli." jawan Alex dengan nada ketus.
Gloria hanya memejamkan matanya untuk mengatur emosinya yang ingin meledak. Setelah bisa mengontrol emosinya Gloria membuka ke dua matanya dan menatap wajah suaminya yang ingin rasanya menampar mulut suaminya yang terasa pedas.
" Lalu apakah aku diijinkan untuk pergi menemui sahabatku?" tanya Gloria ulang.
" Terserah kamu, kamu mau ngapain terserah karena aku tidak perduli, oh ya aku hanya bilang padamu nanti aku akan pulang besok pagi karena kekasihku memintaku untuk menginap." ucap Alex tanpa dosa dan merasa bersalah karena menyakiti hati istrinya lagi.
" Kenapa mesti menginap?" tanya Gloria bingung.
" Karena dia ingin bercin*a denganku dan jujur aku sangat menikmatinya nanti kalau sudah bosan aku cari wanita lain atau dirimu? tapi ah dari cara kamu berpakaian pasti badanmu gendut karena itu memakai baju lebar." ledek Alex
Gloria hanya diam mendengar perkataan suaminya yang sangat menyakiti hatinya.
" Sudah aku mau pergi kerja dan oh ya jangan sentuh kamarku karena aku tidak ingin barangku ada yang hilang terus jangan lupa kunci apartemen. Ini kuncinya kamu pegang, aku juga memegang kuncinya." ucap Alex sambil memberikan kunci apartemen miliknya dan pergi meninggalkan Gloria seorang diri.
Alex menghentikan langkah kakinya ketika sampai di depan pintu.
" Oh ya satu lagi lupa, di meja ruang tamu aku siapkan uang untuk belanja sebulan, harus cukup jika kurang pakai uangmu. Karena kamu pergi ke tempat sahabatmu gunakan uang pribadimu." ucap Alex ketus.
brak
Alex membuka pintu apartemen dan menutupnya agak kencang.
Gloria duduk di sofa ruang tamu meratapi nasibnya.
" Sampai kapan aku bisa bertahan Tuhan untuk menghadapi sikap suamiku yang semena - mena tanpa punya perasaan bersalah. Apa salah dan dosaku Tuhan? Mommy dan daddy seandainya kalian tahu yang sebenarnya apakah akan tetap memaksaku untuk bertahan dalam pernikahan palsu ini?" tanya Gloria lirih sampai tidak terasa airmata kepedihan keluar membanjiri pipinya yang mulus.
Setelah hatinya mulai tenang Gloria mencuci muka agar tidak kelihatan kalau dirinya menangis.
Gloria keluar dari apartemen dan tidak lupa mengunci pintu apartemen milik suaminya. Gloria berjalan kaki selama 10 menit karena jauh dari kendaraan umum. Gloria melihat ada kendaraan umum Gloria menghentikan dan naik angkutan umum menuju ke tempat sahabatnya.
xxxx
Di Tempat Lain
Goretti berpamitan dengan ke dua orang tuanya kalau dirinya ada janji dengan sahabat karibnya Gloria. Karena orangtua mengenal baik keluarganya maka ke dua orang tuannya mengijinkannya.
Goretti menaiki kendaraan roda dua untuk bertemu dengan sahabatnya di cafe. Sebenarnya daddynya mengajaknya untuk berangkat bareng menaiki mobil tapi Goretti menolaknya.
Goretti gadis yang cantik dan pintar berdandan dan modis hanya agak tomboy.
Sampai di cafe Goretti memarkirkan motornya dan masuk ke dalam cafe sambil kepalanya menengok ke kanan dan ke kiri mencari keberadaan Gloria sahabatnya.
Goretti menemukan Gloria sedang duduk di pojokkan. Goretti mendekati Gloria kemudian berdiri di hadapan Gloria yang sedang melamun sehingga tidak menyadari kedatangan sahabatnya
" Hallo Glo." sapa Goretti sambil memegang bahu Gloria
" Eh maaf, apa kabar Gor?" tanya Gloria nama singkatan panggilan masing - masing.
Gloria langsung berdiri dan mereka berdua saling bercipika dan bercipiki.
Selesai bercipika dan bercipiki Gloria duduk sedangkan Goretti berjalan menuju kursi yang berhadapan dengan Gloria. Goretti duduk sambil memandangi sahabatnya.
" Aku tahu kamu ingin cerita tapi kita pesan makan dan minum dulu ya? aku lapar." ucap Goretti sambil tersenyum.
" Baiklah." ucap Gloria
Goretti memesan makanan dan minuman untuk sahabatnya dan juga dirinya. Goretti sangat hapal kesukaan Gloria karena tanpa bertanya Goretti langsung memesan makanan.
Tidak berapa lama makananpun datang mereka memakan dengan lahap sampai tidak terasa makanannya habis tidak tersisa.
Gloria memang tadi lapar karena waktu tadi Alex ambil telur mata sapi Alex dengan sengaja mengambil jatah nasi gorengnya. Gloria hanya diam saja mendapat perlakuan suaminya.
Seleaai makan dan minum, Gloria mulai menceritakan semuanya tanpa ada yang ditutupi, tangan Goretti mengepal dengan kuat menahan emosi karena perbuatan suami Goretti sangat jahat dan tidak punya perasaan.
" Sekarang apa yang ingin kamu lakukan?" tanya Goretti setelah mendengar curhatan hati Gloria.
" Aku harus mencari pekerjaan karena suamiku tidak memberikan uang untuk keperluan pribadiku. Uang Rp. 2,000,000 mana cukup untuk satu bulan membeli bahan makanan dan juga bayar listril, air serta rinso, superpel dll." keluh Gloria
" Gila itu orang." omel Goretti karena suaminya Gloria benar - benar keterlauan.
" Sudahlah, apalagi aku juga bertahan menikah selama 2 bulan setelah itu pernikahan kami bubar." ucap Gloria
" What?" tanya Goretti terkejut.
Gloria menceritakan isi surat perjanjian pernikahan tanpa terasa air mata Gloria keluar. Goretti yang melihatnya langsung pindah posisi duduk di samping Gloria dan memeluk dari samping agar sahabatnya mengeluarkan airmatanya agar kesedihannya berkurang.
" Aku sih kemarin sudah melamar kerja menjadi guru paud dan besok sudah mulai bekerja. Apakah kamu mau menjadi guru paud?" tawar Goretti.
" Maaf Gor, itu bukan bidangku, akukan lulusan bisnis setidaknya aku bekerja sebagai sekretaris." ucap Gloria.
" Nanti kalau besok aku sudah bekerja, aku akan bertanya sama teman satu profesiku siapa tahu mereka punya saudara atau kenalan yang membutuhkan sekretaris." ucap Goretti.
" Terima kasih ya Glo." ucap Gloria.
" Kamu berdandanlah, kamukan cantik." pinta Goretti.
" Buat apa aku dandan suamiku aja seperti itu." ucap Gloria
" Benar juga sih." ya sudahlah lupakan perkataanku. Oh ya kamu ke sini naik apa?" tanya Goretti.
" Naik angkot karena aku pergi bukan keperluan rumah maka aku bayar ongkos sendiri. Aku bersyukur masih ada simpanan tabungan, kamu tahukan aku suka menabung sejak masih TK hingga aku lulus kuliah. Ternyata ada gunanya menabung." ucap Gloria sambil tersenyum.
" Aku salut dengan ketegaran hatimu Glo, masih bisa tersenyum walau hatimu penuh luka." ucap Goretti sendu sambil melepaskan pelukannya.
