Ara , gadis berhijab yg sangat cantik, yg kemana2 selalu di tutupi masker , gadis 22 tahun yatim piatu yg terpaksa menikah muda karena tidak sengaja menolong seorang nenek yg terkilir kakinya ,
bismillah, yuk simak untuk kelanjutannya, semoga menarik, karena ini novel pertamaku, mohon dukungannya teman2, 🥰🥰🥰
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti Marina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
014 usaha
Sampailah sekarang mereka di rumah bak istana, bisa di bilang mansion , tapi lebih enak bilang rumah kata author, hehe
mata Ara terbelalak lebar , dengan mata bulat, mulut menganga, tidak lepas melihat sekeliling nya, rumah yang sangat besar, terdapat pilar pilar tinggi menjulang, halaman yang sangat luas, terdapat kolam renang besar taman yang sangat indah nan asri ,
benar-benar mewah bak istana di negeri dongeng, dalam hati Ara berfikir "ini rumah apa istana, sangat mewah, mungkin kalo orang sekampung ku kesini pasti muat hahaha" sambil mengetuk kepala nya sendiri, Ara bertingkah konyol,
Adam yang berada di sisi kanan sang nenek, dan Ara di sebelah kiri nenek berjalan beriringan memasuki rumah, tidak lepas pandangan Adam dari Ara, sambil tersenyum tipis menggelengkan kepalanya gemas, "sepertinya istriku terkejut" yah istri, araku sudah menjadi istriku .
Para pelayan pun berbisik bisik penasaran dengan gadis cantik yang menggandeng tangan nyonya besar,
Mereka duduk diruang tamu, dan nenek pun memerintahkan para pelayan untuk berkumpul, setelah menyambut mereka tadi,
"kalian tahu mengapa saya mengumpulkan kalian disini" ucap nenek
dan para pelayan pun menundukkan kepalanya dan serempak menggelengkan kepalanya, meski mereka semua penasaran dengan gadis cantik di samping nyonya besar,
dengan tegas nenek mengumumkan " gadis cantik yang berada di sisiku ini adalah cucu menantu ku, istri Adam dan kalian harus melayani cucu menantu ku dengan baik" ucap nenek tegas menatap semua pelayan dan akan menatap lembut ke arah cucu menantunya.
"baik nyonya" jawab mereka serempak, meski dalam pikiran mereka bertanya tanya, kapan tuannya menikah, membawa perempuan saja tidak pernah. Ini malah bilang kalau sudah menikah.
Dengan tegas nenek mengatakan ," kalian tidak perlu tahu kapan mereka menikah, cukup kalian hormati saja cucu menantu ku, nanti resepsinya akan menyusul,"
"duh, nikah aja dadakan, mau ngadain resepsi, bagaimana ini , aku takut tuan Adam marah, apa nanti akan menulis surat perjanjian seperti di novel-novel yah " yang ada di pikiran Ara terlalu jauh,
Dijalani aja belum, sudah takut duluan, Ara Ara, mana gadis pemberani yang melekat pada kamu itu.
"Adam bawa istrimu istirahat di kamar, kasian , dia lelah sedari pagi banyak menguras tenaga dan pikiran"perintah sang nenek tersenyum ke arah Ara, dan di angguki oleh Adam.
" baik nek, Adam akan bawa Ara ke kamar" patuh Adam, berdiri menggandeng tangan istrinya. Memegang tangan yang begitu dingin itu, meski Ara mencoba melepaskan tapi Adam malah memegang nya dengan kuat
Ara pun menoleh " tapi nenek juga harus istirahat, ayo nek, Ara antar ke kamar nenek"?"
bujuk Ara karena tidak enak , Ara merasa risih karena Adam menggandeng tangan nya , yah meskipun sudah menjadi istri nya.
Dengan tersenyum nenek menjawab" tidak perlu Ara, nenek masih ada urusan, nanti nenek akan di antar pelayan,kamu istirahat saja nak, sepertinya sudah lelah, nanti makan malammu akan ada yang mengantar, jadi tidak usah turun lagi, " , kasian sedari tadi kamu belum makan
"baik nek, Ara akan istirahat" tersenyum sambil menganggukkan kepala. Akhirnya Ara menurut saja, mau di bawa kemana sama suaminya, tapi di pertengahan jalan, Ara mencoba melepaskan pegangan tangan Adam, dan akhirnya berhasil.
Ara pun berjalan beriringan dengan Adam, memasuki lift untuk menuju kamarnya, tidak ada pembicaraan apapun, mereka berkelana dengan pikiran nya masing masing, Ara yang sedih karena pernikahan yang mendadak, sementara Adam dengan pikiran bahagia nya , tapi Adam bisa menutupi itu semua, dengan ekspresi datarnya,
dasar babang tanmfan, pura-pura cuek, padahal dalam hati bersorak gembira tuh haha(author)
Setelah memasuki kamar, Ara memandang sekeliling kamar, menelisik semua yang ada di kamarnya, sungguh takjub dengan kamar suaminya (cie suami) " kamarnya sangat luas, tempat tidurnya besar sekali,
Ara jadi semakin merasa kecil hati, sambil menundukkan kepala Ara pun berucap yang membuat Adam gemas" maaf tuan, kalo pernikahan ini mendadak, kalau tuan mau menceraikan saya, saya siap tuan , saya tau , tuan juga terpaksa mau menikahi ku demi nenek, atau kita bisa bikin surat perjanjian kontrak saja seperti di novel-novel, kalo nenek sudah sembuh total, kita akan berpisah" ucap Ara dengan lancar nya.
Adam pun menjadi geram sekaligus gemas, sambil menyentuh kedua bahu ara dan menghadapkan Ara, jadilah saling menatap antara Adam dan Ara " Ara, pernikahan bagiku adalah hal yang sakral, kamu tahu sendiri, kalo Allah tidak suka dengan orang-orang yang mempermainkan pernikahan, mari kita jalani pernikahan ini dengan sungguh-sungguh"
Aku akan belajar menjadi suami yang baik untuk mu, begitu pun sebaliknya, kamu juga harus berusaha menjadi istri yang baik untuk ku, aku tidak menuntut apa-apa darimu, selain belajar menjadi istri yang seperti kamu tahu dalam agama, tugas-tugas seorang istri seperti apa.
Ara mengangguk , setuju" insyaallah pak, Saya akan berusaha, meski ini sangat mendadak untuk ku.
,
,
,
bersambung
...
...
thor....
paling jg ga tega aihhhh