NovelToon NovelToon
Salah Meminang

Salah Meminang

Status: tamat
Genre:Romantis / Tamat / Poligami / Patahhati / Konflik Rumah Tangga-Konflik Etika / Konflik Rumah Tangga-Pernikahan Angst
Popularitas:87.9M
Nilai: 4.9
Nama Author: Asri Faris

Follow ig Asri Faris ya : mazarina_asrifaris


Dia sangat dingin dan cuek. Aku membencinya dia pun begitu. Kami tidak saling mencintai namun di takdirkan hidup satu atap karena adanya sebuah ikatan suci pernikahan.

Aku semakin membencinya tatkala dia secara terang-terangan memberikan luka, luka yang tidak berdarah namun bisa menghancurkan raga dan sukma.

Akankah ada mentari setelah sekian purnama hanya gulita yang nampak. Jawabannya ada di novel ini cus... mulai baca

Warning!!!

Cerita ini mengandung bawang, 21++, dan poligami harap bijak dalam membaca.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Asri Faris, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Part 23

Sudah dua malam Asher menginap di kostan Yuki. Rasanya capek dan juga mengantuk, setiap malam Yuki tidak bisa tidur nyenyak karena merasa tidak nyaman dengan keberadaanya. Bukan apa-apa berada di dalam radius yang sangat dekat membuat Yuki kadang mati gaya dan bahkan tidak bisa leluasa bergerak karena ranjang kamar yang pas-pasan memaksa mereka tidur saling merapat dan itu membuat Yuki tidak tenang dua malam ini.

"Ki..." Panggil Asher yang kini tengah menikmati sarapan bubur ayam yang baru saja Yuki beli dari warung sebrang jalan. Yuki yang tengah mengunyah bubur di dalam mulutnya berhenti sebentar lalu mendongak ke arah Asher.

"Hari ini apa kegiatan kamu? Mau ikut aku ke kantor nggak?"

"Kerja," jawabnya datar

"Ke kafe lagi? Emangnya uang yang aku transfer kurang ya sampai kamu kerja sambil kuliah."

"Cukup," Jawab gadis itu malas

"Kerja dimana? Berangkatnya bareng ya sekalian aku berangkat ke kantor?"

"Nggak usah aku naik angkot aja."

"Sekalian jalan ki..."

Huhf...

Yuki menghembuskan nafas pasrah.

Untuk pertama kalinya Asher mengantar Yuki kerja. Sepanjang perjalanan Yuki terus diam dan membuang muka ke arah jendela, walaupun kadang pria itu sesekali mengajak Yuki berbicara.

"Butik depan berhenti," Kata Yuki sambil bersiap memposisikan diri untuk turun.

"Nanti pulang jam berapa?" tanya pria itu memastikan. "Nanti aku jemput," sambungnya.

Yuki mengeryit memandangnya. Gadis itu tidak merespon perkataan nya dan langsung turun dari mobil.

Sesampainya di butik, ke dua rekan Yuki langsung menghampirinya dengan gaya kepo.

"Buset dah... dianter siapa Ki? keren banget mobilnya."

"Saudara," jawabnya asal. Tidak ingin menjelaskan apapun tentang Asher baginya tidak begitu penting.

Dan tepat jam tiga sore hari Amar mengirim pesan.

Nanti aku jemput. ~Amar

Awalnya Yuki santai memandangi pesan dari Amar namun detik berikutnya Yuki terngiang ucapan Asher tadi pagi kalau dia mau menjemputnya, walaupun ia menyangsikannya tapi bagaimana kalau pria itu benar datang?

Secepat kilat Yuki membalas pesan dari Amar agar pria itu tidak usah menjemputnya tapi pesan itu tidak di respon, terkirim tapi belum di baca. Takut mereka berdua benar-benar datang dan tidak menutup kemungkinan terjadi keributan dan itu tidak boleh terjadi.

Dan tepat pukul setengah lima sore ketika gadis itu keluar dari butik, sebuah mobil prestisius terparkir rapih di sebrang toko. Dengan seseorang berdiri bersandar di badan mobil sambil memasukkan ke dua tangannya ke dalam saku celananya tersenyum melambaikan tangannya ke arah Yuki.

Yuki memastikan di sekitarannya tidak ada orang lain yang melihat. Yuki menghampiri pria itu dengan sedikit perasaan tak menentu, khawatir Amar juga datang menjemputnya. Perempuan itu clingukan ke kanan dan kiri sebelum masuk mobil.

"Kenapa Ki..? Kok nggak tenang gitu?"

"Nggak pa-pa?" Batin Yuki terus memohon semoga Amar tidak melihatnya. Teramat kasihan kalau pria sebaik Amar di campakan.

"Udah makan?"

"Udah tadi siang," Yuki menjawab pertanyaannya namun otaknya kemana-mana.

"Ki... kita pulang ya?"

"Hah, apa...?"

"Kamu ngelamunin apa sih? Kita pulang ke rumah sekarang ya?"

"Aku tidak mau pulang," tolak Yuki tegas, sesaat kemudian setelah mobil yang Asher kendarai membaur dengan kendaraan lain.

Asher terdiam, raut wajahnya mendadak keruh pandangannya fokus ke jalan raya. Masih setia dengan muka datar sedatar meja kaca.

Yuki menghembuskan nafas pelan. Rasanya butuh asupan oksigen saat berhadapan dengan manusia kulkas macam Asher.

"Aku mau pulang ke kost."

Asher masih setia menutup mulutnya rapat, namun jalan yang ia lalui menuju ke kost setidaknya pria itu menuruti kemauan Yuki untuk pulang ke kost.

"Kita pulang ke kost dulu ambil barang-barang kamu terus pulang ke rumah," ujar pria itu sesaat mobil Asher sudah sampai di depan kost.

Asher langsung masuk dan mengumpulkan semua barang-barang Yuki. Yuki menatap tak percaya, terdiam menyorot pria dingin yang tengah bertingkah sesuka hati itu.

"Aku belum mau pulang Om...." Yuki menarik tas besar yang ingin di gunakan untuk memasukan barang-barangnya.

Asher memejamkan mata sejenak mengontrol emosi yang hampir memuncak. Kemudian dengan gerakan cepat mulai memasukan apa saja ke dalam tas.

"Om... aku tidak mau pulang ke rumah, aku sudah nyaman di sini. Tolong jangan paksa aku. Hiduplah bahagia bersama kak Zumi, aku ikhlas kalau memang itu pilihanmu."

Asher berdiri, manik hitamnya menyorot tajam ke arah Yuki. Tatapan elang itu memindai tubuh Yuki dari ujung kepala sampai kaki. Seketika tubuh gadis itu merinding, kedua tangannya refleks menyilang ke tubuhnya dengan perasaan tak menentu.

Asher semakin mendekat, kilat gairah kini tergambar jelas di matanya. Yuki semakin takut Asher akan berbuat nekat seperti waktu itu, memaksanya.

"Om..." seru Yuki takut.

Asher terus mendekat, namun ia tak menyaut. Asher terus mengikis jarak sehingga refleks Yuki memundurkan beberapa langkahnya. Asher semakin maju sementara tubuh gadis itu sudah membentur dinding, membuatnya tak bisa mundur lagi untuk menghindarinya.

Tubuh Asher kini berdiri tepat berada di depan Yuki. Nafasnya memburu menyapu wajah Yuki. Ke dua tangannya bersangga pada dinding tembok mengunci, mengurung Yuki posesif.

"Aku akan membuat mu mengandung anakku."

Deg

Jantung gadis itu serasa berhenti berdetak, ia membatu di tempatnya. Tubuhnya meremang mendengar suara seraknya. Asher benar-benar telah di kuasai gairah, Yuki semakin takut dengan perasaan tak menentu.

"Jangan mas..." Yuki menggeleng dengan penuh permohonan, berusaha meminta Asher untuk tidak melanjutkan niatnya.

Asher tak bergeming, ia mengendus pipi Yuki perlahan lalu berhenti tepat di depan bibirnya. Mata mereka saling beradu dalam sekejap Asher telah menyatukan bibir mereka, mencecapi dengan lembut membuat sedikit terhanyut.

"Mas...." Yuki berusaha memisahkan diri, terengah di antara deru nafas sisa penyatuan mereka.

"Mau pulang sekarang atau aku akan......?" pria itu menyeringai, tersenyum iblis. Tangannya menelisik nakal.

Yuki mendorong tubuh pria itu dengan keras, ia berusaha menahan amarah yang melanda.

Pria itu bergeming, tersenyum devil.

"Oke, mari kita lakukan sekali lagi, aku tidak akan berhenti sampai kamu mendesah nikmat," kata pria itu begitu dingin.

Pria itu mulai melepaskan kancing kemejanya satu persatu, dengan mata terus menyorot Yuki lekat.

"Stop!!"

Yuki mengangguk cepat dengan mata terpejam, seakan sedikit berat mengambil keputusan.

Asher menghentikan tangannya yang mulai nakal lalu memberi jarak pada tubuh mereka. "Good girl," kata pria itu tersenyum menang.

Asher masih menatap istrinya lekat. "Baik lah kamu siap-siap kemasi barang mu, aku tunggu di luar." Pria itu melangkah keluar dengan napas berat. Sementara Yuki merasakan kelegaan sesaat seperti baru saja terbebas dari singa buas yang kelaparan.

Setelah semua barang Yuki kemas, ia melangkah ke luar dengan berat hati, ia sudah mulai nyaman tinggal sendiri. Yuki menemui pemilik kost terlebih dahulu untuk berpamitan kemudian ia masuk ke dalam mobil Asher.

Rasanya masih tidak percaya dengan apa yang telah terjadi sekarang. Kenapa ia harus pulang ikut bersama Asher? Mengapa sikap Asher tiba-tiba berubah.

Yuki menatap wajah tampan Asher yang tengah fokus menyetir menatap lurus ke depan, tangannya mengendalikan kemudi dan kakinya bermain gas dan rem yang kadang melaju cepat dan bisa melambat, sempurna. Seperti halnya sesempurna mengendalikan hidup Yuki saat ini.

Yuki menatap wajah jelmaan Arjuna tersebut dengan senyum getir. Menyadari bahwa kak Zumi yang paling di cintai nya. Haruskah Yuki berpasrah diri tetap menjadi istrinya dengan sejuta luka atau berlari yang ia sendiri tak tahu harus kemana lagi.

"Belum puas menatapku?" suara bariton Asher membuyarkan lamunan Yuki. Seketika gadis itu mengalihkan pandangan ke samping, menyembunyikan rona merah yang bersemu.

"Aku tahu aku sangat tampan, kamu suka kan?"

Oh ya ampun... percaya diri sekali pria itu. Gumam Yuki dalam hati.

"Biasa aja," Sanggah Yuki tanpa menoleh ke arahnya.

Asher tergelak. "Jangan khawatir kita akan tinggal serumah lagi, bahkan satu kamar jadi kamu bisa puas memandang ku." Hehehe

Yuki menatap kesal pria menyebalkan dan arrogant itu.

1
Ristyowati
Luar biasa
◡̈
zumi udh kabur masih mau dikejar ya
◡̈
menyebalkan ini Asher/Smug/
◡̈
waduh
Rosita
Buruk
an
baaguuuss
@Al🌈🌈
/Good/
Mice Zaimarni
Luar biasa
wiwin winarti
bagus sekali ceritanya
dhedoy wahyudi
Luar biasa
Pindhu Denayu
tetep gak mau rugi y pakkk,tiap pengen lgsung gasss mumpung 1 kantor..
Pindhu Denayu
ohh jdi ini awal mula perjodohan disky to...pdhl aku dh khatam cerita anaknya,baru Nemu cerita emak bpk nya 😂
Zana Putri Zakhira
sebenarnya kecewaaa sih thooor.. kenapa harus balikan lagi sama Asher.. biar tu laki menangis darah liat Yuki bahagia sama amar..
tpi klo ngak balikan.. ngak bakalan ada dong Dogan sky nya....😂😂😂😂
Zana Putri Zakhira
Lumayan
Yuli Iliana
😭😭
Yuli Iliana
😭😭😭
✨️ɛ.
monmaap gue lambaikan tangan ke kamera..
undur diri dulu, thor.. 🙏🏻
✨️ɛ.
si Anton gatau Yuki bininya Asher juga? pas nikahan gak dateng? kan jelas loh nama Yuki yg disebut pas akad..
✨️ɛ.
kok kesannya kayak si Asher yg terzolimi ya.. kalo mau ngambil hatinya Yuki ya usaha dong lakiknya, dibaik²in bukan malah diketusin.. ada timbal baliknya, jangan mau enaknya aja..
gaje bener nih pasutri playing victim dua²nya..
gila, sejak bab awal kerjaan gue gak brenti misuh.. /Speechless/
✨️ɛ.
heh jaenal.. kok malah nyalah²in Yuki lu.. salahin tuh bini muda lu maen kabur² aja pas akad..
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!