seorang gadis cantik pekerja keras,dia rela membanting tulang tanpa kenal lelah. Sampai merelakan diri untuk tidak melanjutkan pendidikan ke bangku kuliah hanya untuk membantu orang tuanya,serta demi membiayai pendidikan kakak dan adiknya. kekasihnya seorang PNS muda disebuah kantor kecamatan di kota itu. mereka berdua menjalin hubungan sudah menginjak usia 8 tahun lamanya dan berencana untuk melanjutkan hubungan tersebut ke jenjang yang lebih serius,yaitu sebuah pernikahan. Tetapi apa yang ia dapati justru sebuah penghianatan dari sang kekasih dan kakak kandungnya sendiri,serta kedua orang tuanya pun turut campur dalam perselingkuhan tersebut.Di hari bahagianya malah menyaksikan kakaknya bersanding dengan lelaki yang sangat ia cintai. Mampukah ia menerima sebuah penghianatan ini??
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon janda#hot, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 33
"Gimana Ly, urusan lu sama Mas Dirga?udah beres semua lancar kan tadi?" tanya Sinta saat Lily duduk di dekatnya setelah bertemu dengan Dirga.
"Ada kendala Sin, Mas Dirga tetap mau sama rencana awal yang sudah kami berdua sepakati waktu itu,"jawab Lily.
"Tapi lu udah nolak secara baik-baik kan Li tanya Sinta
"Udah Sin, tapi ada yang aneh deh dengan mas Dirga, sikap dia nggak sama kayak sebelumnya aku jadi bingung sendiri," jawab Lily.
"Aneh gimana maksud kamu Ly, jelasin lah gue mana ngerti kalau lu ngomong sepotong-sepotong kayak gini," ucap Sinta penasaran apa yang berubah dari sikap Dirga itu.
"Gini lho Sin....," Lily menjelaskan semua yang dia sendiri simpulkan saat pertemuannya tadi dengan Dirga.
"Itu mah lu yang aneh Ly, pakai sok menyimpulkan sendiri terus lu samain Mas Dirga sama serial TV dan toko novel lagi, gini nih kalau orang suka halu kalau habis nonton TV atau baca cerita, kalau Mas Dirga marah itu wajar Ly, gimana pun lu dan dia udah terikat perjanjian dan gue rasa Mas Dirga itu suka sama lu makannya dia pakai cara memaksa bukan karena dia berubah," ucap Sinta menggelengkan kepalanya karena Lily sudah salah sangka dengan perubahan dari Dirga.
"Iya ka Sin, tapi tadi agak menyeramkan tau nggak sin gue aja sampai takut karena tatapannya itu," ucap Lili Yang masih bisa merasakan tatapan tajam dari Dirga.
"Lu nya aja nggak peka, udah tahu Mas Dirga itu suka sama lu tapi lu nya malah sok menyangkal. Sikap Mas Dirga itu masih wajar Li, jadi jangan suka suudzon sama orang lain, kalau aura Mas Dirga menyeramkan namanya juga polisi sering ketemu penjahat jadinya kebawa kali pas lihat lu, Lu kan jahat pura-pura nggak tahu perasaan orang yang suka sama lu," ucap Shinta mencibir Lily yang selalu mengalihkan obrolan kalau membahas Dirga itu suka sama dia.
"Maaf kalau pikiran gue udah salah, maklum gue kan takut kalau bertemu dengan orang yang punya kepribadian yang suka berubah-ubah, orang kayak gitu Kan bahaya Sin lihat aja berita di TV banyak orang di jahatin sama orang kayak gitu," ucap Ly.
"Sudahlah lu ini Ly, cari duit pintar giliran kayak gini kok jadi bo*oh sih, mas Dirga itu polisi jadi dia itu pasti sudah dites kejiwaannya lily sayang, jadi sekarang mending kerja lagi deh dari pada gue tambah kesel dengan omongan lu yang hari ini udah nggak masuk di akal," ucap Shinta gemas.
"Hehehe ini gue kerja," ucap Lily Sambil tertawa dan mulai membantu Sinta menimbang makanan.
Setelah bertemu dengan Lily Dirga kembali ke kantor.
"Kenapa lu ga, tadi pagi gue lihat muka lu kusut kayak baju belum digosok dan sekarang udah senyum-senyum macam orang gil*,ini nih efek kelamaan jomblo," ucap Riko mencibir Dirga.
"ngoceh aja lu ko,mendingan urus tuh kerjaan lu," ucap Dirga kesal karena selalu diganggu oleh sahabatnya ini.
"Udah beres kerjaan gue makanya gue ngajak lu ngomong," ucap Riko.
"Gue yang nggak mau ngomong sama lu, udah sana jauh-jauh lu dari gue apalagi meja gue," ucap Dirga mengusir Riko yang menurutnya berisik itu.
"Gue juga mau pergi nggak perlu lu usir, gue sama Tedi mau bertemu sama Mbaknya Tedi, yang katanya cantik itu siapa tahu dia jodoh gue," ucap Riko sengaja menggoda Dirga.
"Ngomong apa lu, ingat lu punya pacar nggak usah aneh-aneh deh lu," ucap Dirga dengan tatapan tajam.
"Namanya juga masih pacaran Dir, jadi masih bebas memilih kalau Mbaknya tedi sesuai dengan yang gue mau kenapa nggak ,"ucap Riko semakin menjadi-jadi.
"Awas aja kalau lu berani deketin Lili kok ucap Dirga dengan dinginnya
"Gue cuma bercanda Dir, gitu aja lu sensi amat,Udahlah gue mau pergi dulu sama Teddy. Dia udah menungguku di depan ,"ucap Riko dia ngeri kalau Dirga sudah dalam mode senggol bacok, Riko masih sayang nyawanya.
"Sebenarnya Lu mau ke mana sama Teddy?" tanya Dirga dia harus tahu apakah omongan Riko tadi benar.
"Biasalah urusan negara dan di dekat tokonya Mbaknya Teddy, jadi Teddy cuma minta mampir sebentar, Ada perlu kayaknya dia sama Mbaknya itu," ucap Rico agar Dirga nggak salah paham,dia tahu sebenarnya ia menyukai Mbaknya Teddy.
"Jangan macam-macam lu sama Lily, ko," ucap Dirga memberi peringatan.
"Cuma satu macam kok, lu mau nitip salam nggak Buat siapa tadi Meta ya," ucap Riko nunggu dah Dirga
"nggak perlu,gue bisa sendiri udah sana nunggu apa lagi lu dari tadi nggak pergi-pergi juga,"ucap Dirga.
"Iya ini gue mau pergi," ucap meninggalkan Dirga
Di tempat lain pasangan suami istri yang masih terbilang baru itu sedang bertengkar.
"Apa kamu bilang semua sisa gaji kamu, Bulan ini kamu kasih sama ibu kamu semua," Mas teriak Risa marah.
"Iya soalnya Ibu perlu buat bayar biaya sekolah adik aku, dan biaya hidup mereka semua," ucap Dirga Andi seenaknya.
"Terus aku gimana, kamu mikirin aku nggak sih, dan sekarang kamu dengan entengnya bilang semua uang kamu diberikan ke keluarga kamu lalu biaya hidup kita gimana. Hidup aku dulu sekarang terus hidup kamu bagaimana? apa kamu minta aku yang bayarin makanan kamu dan segalanya itu, aku nggak mau ya dan sekarang Ibu aku minta kita ngasih uang untuk segala keperluan kita di rumah ini, jadi kamu cari uang itu atau kamu ambil uang dari ibu kamu Pokoknya,aku nggak mau tahu dari mana kamu bisa dapat uang itu dan aku nggak perduli yang penting harus ada," ucap Echa mengeluarkan segala unek-uneknya rasanya dia ingin mengganti suami di dalam hatinya. Dia bertingkah kalau Lily bisa sama Dirga, dia akan berusaha membuat dirga menjadi miliknya dan Terserah Kalau Lily dan Andy mau balikan, bukankah selama ini Lily terlihat bahagia dengan Andy.
"Loh kok kita harus bayar, bukannya biaya rumah ini ditanggung Lily semuanya," tanya Andi tidak tahu malunya.
"Itu dulu, dan sekarang nggak lagi kalau kita nggak bayar kita harus angkat kaki dari rumah ini, karena bapak pasti akan mengusir kita dan jika Ibu membantu kita Ibu juga akan diceraikan dan kita nggak akan dapat apa-apa karena rumah ini milik Lily, kamu tahu sendiri kan kalau aku hanya anak tiri bapak dan aku nggak akan dapat bagian dari rumah ini, bahkan Tedi pun tidak. Jadi cari uang itu sekarang juga," Jawab eca menjelaskan agar suaminya ini mengerti Kalau mereka sudah tidak bisa memanfaatkan Lily lagi.
Andy kaget mendengar sebuah kenyataan yang menyakitkan ini,dia memang memberikan semua uangnya kepada ibunya karena dia berpikir, dia kan nggak perlu mengeluarkan uang Selama masih tinggal di rumah istrinya tetapi kenyataannya membuat Ia berpikir keras. Bagaimana caranya mendapatkan uang untuk biaya hidupnya dan istrinya maka ia memikirkan mencari pinjaman namun ia bingung siapa yang mau meminjamkannya uang.
Jika harus meminjam ke teman kerjanya, Andi nggak akan melakukan itu karena harga dirinya begitu tinggi.
"Aku harus cari uang di mana yank?
bulan ini pakai uang kamu dulu yank, bulan depan aku nggak akan ngasih semua sisa gaji aku ke ibu aku, nanti kita bisa bagi dua untuk kamu dan ibu aku," ucap Andi dengan santainya bagi Dia itu adalah solusi untuk masalah keuangan dia sekarang.
"Oke bulan ini aku yang bayarin dulu, tapi aku nggak mau uang sisa gaji kamu, untuk bulan seterusnya harus dibagi dua.Aku mau semuanya buat aku, kamu pikir uang segitu banyak dan aku nggak mau setelah menikah harus membiayai diri sendiri apalagi membiayai suamiku,karena tugas kamu yang mencari nafkah bukan aku," ucap Echa keluar dari kamar meninggalkan Andi sendirian.
Andi benar-benar pusing kalau tidak memberi uangnya pada ibu pasti Andi akan terkena amukan ibunya, dia menjadi serba salah Andai waktu bisa diputar dia akan menikah dengan Lily saja, mungkin sekarang Hidupnya akan tenang dengan bahagia.
lanjut mak