Lanjutan Mr. Arrogant. Harap bijak dalam memilih bacaan yang tepat!! NOVEL INI BERISI KEHALAUAN SANG AUTHOR. BUAT YANG CARI BACAAN RINGAN DAN UNTUK HIBURAN SEMATA DI SINI TEMPATNYA.
Sebuah kisah percintaan dari dua wanita kembar yang dijuluki twin D dengan seorang pria dingin bernama Leo Richard.
"Aku pikir aku akan bertunangan dengan wanita yang selalu membuatku panas dingin dengan perkataannya yang sangat ketus dan tidak berperasaan" Leo Richard.
"Kenapa aku bisa terjebak diantara mereka?" Daylily
"Aku sangat bahagia, karena pria yang aku cintai. Ternyata juga mencintaiku. Dan sebentar lagi kami akan bertunangan." Daisy.
Bagaimanakah kehidupan percintaan mereka? Yuk kita lanjut☺️
Ini adalah seri ke empat dari Novel Menikahi jd yang ke 2, Mr. Arrogant dan Miss Culun Meet Mr Perfect.
Ig mom_tree_17
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mommy tree, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6
Apartemen Kuningan City.
Leo yang sudah masuk kedalam apartemennya. Langsung membanting semua barang yang ada diruangan tersebut hingga menjadi berantakan. Leo melampiaskan semua amarahnya pada barang-barang tersebut. Dirinya tidak habis pikir, kenapa bisa bodoh dengan tidak bertanya terlebih dahulu siapa yang akan dijodohkan dengannya. Apalagi jelas-jelas dirinya tahu kalau putri Aunty Nayra ada dua.
"Akh.... " teriak Leo, menarik rambutnya dengan kasar.
Kejadian tadi sore membuat hati dan pikirannya menjadi sangat marah dan terlihat sangat bodoh. Bagaimana bisa seorang Leo Richard tidak tahu kalau wanita yang akan dijodohkan olehnya yaitu Daisy dan bukan Lily. "Kenapa jadi sepertinya ini?" gumam Leo, menendang meja yang ada di depannya.
Hatinya yang penuh dengan rasa amarah, hingga membuatnya sesak dan sulit bernafas. Menatap nanar pada langit-langit ruangan apartemennya. "Pertunangan ini tidak boleh terjadi! Aku tidak mau dijodohkan dengan wanita yang tidak aku cintai." Gumam Leo, sembari memijat keningnya. Leo terus berpikir mencari jalan untuk menggagalkan acara pertunangan yang akan diselenggarakan satu minggu lagi. Dan yang pertama akan dilakukannya adalah menemui Lily, menemui wanita yang selama ini dikiranya akan menjadi tunangannya.
..........
Universitas Internasional Jakarta.
Lily yang sedang berjalan keluar dari kampusnya, kini menuju parkiran dan langsung mengendarai mobilnya kearah taman yang biasa ia datangi. Karena setelah kejadian kemarin, saat Leo yang tiba-tiba pergi meninggalkan dirinya dan Daisy, tanpa memilih cincin pertunangan mereka. Lily butuh tempat untuk melepas semua beban yang terus menghimpitnya.
Dan setelah sampai di Taman Situ Lembang , Lily langsung berjalan kearah kursi yang ada di dekat danau. Lily sangat menyukai taman ini, karena hawanya begitu asri dan sejuk. Dan ditempat inilah Lily biasa menghilangkan beban pikiran dan segala kekesalan di hatinya.
Tidak ada yang pernah di bawa oleh Lily ke taman ini, bahkan saudara kembarnya pun tidak pernah dibawa ketempat ini. Karena bagi Lily, taman inilah satu-satunya tempat yang tidak akan dibagi olehnya dengan Daisy.
Entah mengapa, jika sedang mengingat saudara kembarnya. Mood Lily akan berubah menjadi kesal. Bukan karena dirinya tidak menyayangi saudaranya, tapi karena hatinya merasa sangat lelah karena harus selalu berbagi segala hal pada Daisy. Apalagi Daisy selalu mengambil barang-barang yang dia sukai, bahkan dirinya selalu saja disuruh mengalah pada Daisy hanya karena dirinya lahir lebih awal beberapa menit dari saudara kembarnya.
Dengan menghela nafasnya, Lily mengambil buku novel yang tadi dibawanya dan mulai membacanya. Namun gerakan matanya yang sedang membaca novel, langsung terganggu saat ada seseorang yang duduk di sebelahnya. Tanpa menatap orang tersebut, Lily lebih memilih pindah ke kursi lain.
"Kau mau kemana?" Leo mencengkram tangan Lily, dan menariknya untuk duduk kembali ditempatnya tadi.
"Kau ... !" Lily menatap Leo dengan wajah yang terkejut. "Berani sekali kau menarik tanganku!" Lily berkata dengan suara yang ketus, lalu hendak pergi dari tempat itu.
"Aku ingin bicara denganmu, jadi duduklah ... !" Leo menatap intens, wajah Lily yang terlihat marah padanya.
"Aku tidak mau, dan tidak punya banyak waktu untuk berbicara denganmu." Lily mulai melangkahkan kakinya.
"Daisy ... aku tidak akan bertunangan dengan Daisy." Leo berkata, sembari menatap punggung Lily yang terlihat menghentikan langkahnya.
"Apa maksudmu?" Lily membalikkan tubuhnya dan menatap Leo dengan tatapan tajam.
"Duduklah ... ! Baru aku akan menjelaskannya padamu."
Lily menatap jengah pada Leo, dan mau tidak mau Lily duduk di sampingnya. "Jelaskan padaku! Apa maksud ucapanmu?"
Leo menghela nafasnya dan menatap kearah danau yang ada di depannya. "Aku tidak akan bertunangan dengan Daisy, karena aku tidak mencintainya."
"What? Kau gila ya? Kau bilang kau tidak mencintainya?" Lily benar-benar kesal pada apa yang didengarnya. "Kalau kau tidak mencintainya, kenapa kau menyetujui perjodohan ini?"
"Karena kesalahpahaman yang membuatku menyetujui perjodohan ini."
"Maksudmu?"
"Aku salah mengira orang yang akan di jodohkan denganku." Leo menatap wajah Lily dengan intens. "Karena aku mengira kaulah yang akan dijodohkan denganku."
"Apa? Jadi kau mengira aku yang dijodohkan denganmu?" Lily menggelengkan kepalanya.
"Ya, itu sebabnya aku menerima perjodohan ini. Karena aku ... karena aku menyukai." Leo menggengam tangan Lily.
Lily langsung terdiam ketika mendengar pengakuan dari Leo, namun itu hanya sesaat lalu dirinya mulai tertawa dengan keras. "Kau itu tidak tahu diri. Berani sekali kau menyukaiku ... ! Apa kau tidak sadar siapa dirimu? Kau itu tidak selevel denganku, kau hanyalah bawahan kakakku! Dan kau itu bukanlah tipe pria yang aku sukai." Ucap Lily dengan sangat ketus dan kejam pada Leo.
Hingga membuat Leo mengepalkan kedua tangannya. Leo tidak menyangka perasaan cintanya akan di balas dengan perkataan kasar dari Lily.
kapan2 minta dukungan suhu nih di novelku yg abal2...judulnya "Psikiater Psikopat, dan Pengkhianatan' trmksh