NovelToon NovelToon
Dikira MONTIR Ternyata SULTAN

Dikira MONTIR Ternyata SULTAN

Status: sedang berlangsung
Genre:Konglomerat berpura-pura miskin / Pernikahan Kilat / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Cinta Seiring Waktu / Romansa
Popularitas:139.5k
Nilai: 5
Nama Author: Moms TZ

Akibat ditikung saudara kembarnya, Darren memilih keluar dari rumah mewah orang tuanya, melepas semua fasilitas termasuk nama keluarganya.

Suatu hari salah seorang pelanggan bengkelnya datang, bermaksud menjodohkan Darren dengan salah satu putrinya, dan tanpa pikir panjang, Darren menerimanya.

Sayangnya Darren harus menelan kecewa karena sang istri kabur meninggalkannya.

Bagaimana nasib pernikahan Darren selanjutnya?
Apakah dia akan membatalkan pernikahannya dan mencari pengantin penganti?

Temukan jawabannya hanya di sini

"Dikira Montir Ternyata Sultan" di karya Moms TZ, bukan yang lain.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Moms TZ, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

21. Hancur berkeping-keping

Mendengar kabar Ajeng pergi dengan pria lain, Mami Mia langsung lemas. Ia bersandar pada sandaran kursi untuk menopang tubuhnya yang gemetar. "Ya Tuhan... Ada apa ini? Kenapa bisa begini?" lirihnya, mencoba mencerna apa yang sedang terjadi. Matanya berkaca-kaca penuh kekhawatiran.

Zeya yang duduk di samping Mami Mia, langsung memeluk ibu mertuanya mencoba menenangkannya. "Sabar ya, Mi," ucapnya seraya mengusap lembut punggung sang ibu mertua.

Sementara Papi Baim diikuti Daniel dan Davin, segera menghampiri Darren dan membawanya masuk ke dalam rumah. Sang ayah, memeluk putranya dengan erat, mencoba menyalurkan kekuatan dan ketabahan. "Abang yang kuat ya, Nak. Papi yakin ada hikmah di balik semua ini. Mungkin dia bukan jodoh yang terbaik buat Abang," bisiknya, meski hatinya sendiri merasakan sakit teramat sangat.

Tak kalah memilukan, Pak Haris, yang sejak awal tampak bangga dan bahagia melihat putrinya menikah dengan Darren, langsung limbung mendengar berita tersebut. Wajahnya pucat pasi, keringat dingin membasahi pelipisnya. "Tidak mungkin... Kenapa kamu tega melakukan ini, Nak," gumamnya, raut tak percaya terpancar jelas di wajahnya.

Bu Hasna, berusaha menenangkan suaminya, meski air mata sudah membasahi pipinya. Ia tak menyangka, putri yang selama ini ia sayangi tega melakukan hal memalukan seperti ini. "Bapak yang sabar, ya, Pak. Kita cari tahu dulu apa yang sebenarnya terjadi," ucapnya dengan suara bergetar, berusaha tegar walaupun hatinya sangat hancur.

Mami Mia tiba-tiba beranjak dari duduknya, menghampiri Pak Haris dan Bu Hasna dengan emosi yang menggelegak. "Bagaimana ini bisa terjadi, Pak, Bu? Putri Anda sudah mempermalukan putra kami di depan semua orang! Pernikahan ini baru dalam hitungan jam, tapi dia malah kabur dengan pria lain!" Nada bicaranya dingin dan menusuk, mencerminkan amarah yang terpendam.

Mereka berdua hanya bisa tertunduk, air mata terus mengalir di pipinya tak berani menatap Mami Mia, merasa malu dan bersalah atas perbuatan putrinya.

"Kami tidak tahu apa-apa, Bu Mia. Kami sendiri juga terpukul atas kejadian ini. Kami tidak tahu apa yang ada di pikiran Ajeng dan mengapa dia melakukan ini. Kami mohon maaf yang sebesar-besarnya," ucap Pak Haris dengan suara tercekat.

"Maaf? Apakah kata maaf bisa mengembalikan harga diri anak kami yang sudah diinjak-injak? Apakah dengan maaf bisa menyembuhkan luka yang sudah Ajeng torehkan di hati Darren?" Mami Mia meninggikan suaranya, emosinya meluap tak terkendali.

"Anda ini bagaimana? Sebagai orangtua seharusnya jangan memaksa kalau memang anaknya tidak mau menikah dengan Darren. Atau Anda memang sengaja ingin menghancurkan hati anak kami dan mempermalukannya?"

Papi Baim langsung menghentikan ucapan Mami Mia, dia tidak mau kalau sampai istrinya itu kelepasan bicara.

"Cukup, Mi. Kita jangan memperkeruh suasana dan saling menyalahkan. Oke," ucapnya lembut sambil mengusap lengan sang istri.

"Tapi, ini sudah keterlaluan, Pi. Mami nggak terima mendapatkan penghinaan seperti ini." Papi Baim menggelengkan kepalanya pelan.

"Sudah, Sayang. Tolong kendalikan emosimu," bisiknya berusaha menenangkan sang istri, lalu membawanya duduk kembali.

Mami Mia menarik napas dalam-dalam, mencoba meredakan amarahnya. Namun, luka di hatinya terlalu dalam untuk bisa sembuh dengan cepat. Tatapan matanya begitu dingin seolah menggambarkan betapa dalam kekecewaannya. Suasana tegang semakin terasa di ruangan itu, menyelimuti kedua keluarga yang seharusnya berbahagia di hari pernikahan Darren dan Ajeng.

Bagi Bu Hasna, kata-kata Mami Mia bagai cambuk yang menghantam hatinya. Ia semakin terisak, merasa bersalah dan tak berdaya. Ia merasa menjadi orang tua yang gagal, tak mampu mendidik dan mengawasi putrinya dengan baik.

Di sisi lain, Pak Haris merasa sangat tertekan dan stres memikirkan hal tersebut. Dia merasa bersalah dan bertanggung jawab atas perbuatan putrinya. Dia membayangkan betapa hancurnya hati Darren, bagaimana malunya keluarga Darren, dan bagaimana masa depan mereka yang kini suram.

Tekanan mental yang begitu besar membuatnya merasakan sesak di dada, jantungnya berdebar dengan kencang, kepalanya berputar, dan pandangannya mulai kabur. Bayangan wajah Darren yang terluka dan tatapan dingin besannya terus menghantuinya.

Pak Haris memegangi dadanya, napasnya tersengal-sengal, wajahnya pucat pasi. "Aaarrgh..." erangnya, sebelum akhirnya jatuh tak sadarkan diri.

"Bapak...!" Bu Hasna berteriak histeris, mencoba membangunkan suaminya.

Papi Baim langsung mendekat bersama Davin mencoba memberikan pertolongan pertama. Kemudian dengan dibantu oleh kerabat lainnya, segera melarikan Pak Haris ke rumah sakit terdekat untuk mendapatkan pertolongan lebih lanjut.

Suasana panik dan kacau balau semakin menambah pilu pernikahan yang seharusnya menjadi hari bahagia bagi kedua keluarga. Di tengah hiruk-pikuk dan kepanikan itu Darren hanya bisa terpaku dengan tatapan nanar, menyaksikan kehancuran yang semakin menjadi-jadi, seolah mimpi buruk tak akan pernah berakhir.

Mami Mia terdiam, raut penyesalan mulai terlihat di wajahnya. Namun, nasi sudah menjadi bubur. Ia mendekati Darren dan memeluknya dengan erat. Tangisnya langsung pecah seketika, ia bisa merasakan bagaimana hancurnya perasaan sang putra, dipermalukan di hari pernikahan.

Mami Mia begitu bahagia ketika Darren mengabarkan akan menikah. Saat itu, hatinya dipenuhi kebahagiaan dan harapan, putranya bisa hidup bahagia bersama wanita pilihannya dan mengurangi beban bersalah di hatinya.

Ia sudah membayangkan cucu-cucu lucu yang akan hadir menghiasi rumahnya. Namun, kini semua impian itu hancur berkeping-keping dalam sekejap mata. Pernikahan baru saja terjadi dan harus kandas di tengah jalan. Ini merupakan pukulan yang sangat berat bagi mereka.

*

Acara masih berlanjut meski tanpa hadirnya tuan rumah. Namun, tak ada sorot mata penuh semangat dan binar kebahagiaan dari wajah-wajah yang hadir di sana. Para kerabat dan tamu undangan saling menatap dengan ekspresi prihatin, sambil berbisik-bisik dan berkomentar tentang kejadian yang mengejutkan itu. Suasana yang sebelumnya penuh harapan kini berubah menjadi canggung dan penuh tanda tanya.

Mami Mia menatap Darren dengan serius sambil menggenggam tangannya erat. "Bang, apa tidak sebaiknya pernikahan kalian dibatalkan saja?" cetus Mami Mia.

Darren terkejut bukan main mendengar ucapan maminya. Pandangannya tertuju pada wajah cantik di depannya, tetapi ekspresi di matanya sulit ditebak. Dengan perlahan, dia menggelengkan kepala, seolah memberi isyarat bahwa apa yang dikatakan maminya tidak akan pernah terjadi.

Seketika tatapan matanya begitu dingin, dengan rahangnya yang mengeras dan tangan mengepal. "Ren, tidak akan membatalkan pernikahan ini, Mi, apalagi menceraikannya. Kecuali....?"

.

.

.

Kasih bocoran dong, Ren. Kecuali apa...?

1
ora
Udah balik le Serubaya, di awal disuguhkan yang romantis-romantis Niken Darren. Semoga selalu seperti itu, jangan ada yang ganggu. Apalagi si ulet bulu yang lagi pingin beli tas mahal itu😂😂
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: 😜😜😜😜😜🫰
total 1 replies
Patrick Khan
.gas pol daren pagi2 howo e. yo cocok😂
Patrick Khan: asekkkkkk💃💃💃
total 2 replies
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia
wuihhh, jam segini dah up 😍😍😍
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Mama Mia: Yo wes Kono. aku yo arep gawe tas disek
total 7 replies
Hendra Yana
indah nya jatuh cinta
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: 🤭🤭🤭🤭🤭
total 1 replies
Sunaryati
Segera tumbuh Darren yunior
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: aamiin
total 1 replies
TikaTiku
Cerita yang menarik
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: tengkyu bintang 5 nya🫶🫰
total 1 replies
Kasih Bonda
next Thor semangat
zahrahaifa
ati2 niken ntar si cobra jawa dateng nyemburin bisa... waspada lah.... waspada lah
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: komenmu bikin ngakak😜
total 1 replies
Kure Kure
lanjut bagus alur ceritanya
Nar Sih
ahir nya balik lgi ya niken dareen
LING: bentar lagi juga ada ulat bulu yg kepanasan
total 2 replies
Dew666
🍒🥰🔥
Anggun Rahadila Ningsih
👍👍👍👍
Anggun Rahadila Ningsih
woww🤣🤣🤣
Nur Hafidah
Dasar ajeng tak punya malu,sudah menikah masih jadi beban keluarga
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: 😪😪😪😪😪
total 1 replies
Sunaryati
Astaga ingin nyaingin Niken tapi uangnya minta pinjam Niken, makin nggak waras dan ngawur Ajeng masa pinjam maksa 🤣🤣🤣🤭
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: klo waras bukan ajeng namanya😜
total 1 replies
Esther Lestari
nah jawabanmu tepat Niken...blm tentu juga Darren membuka rahasianya kalau jadi nikah sama Ajeng.
Ajeng nya aja yang ke geer an.
Lagian pinjam uang koq maksa, mana marah2 lagi
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: banyak sih yg kayak gitu, klo ditagih juga dia lebih galak😜
total 1 replies
Sunaryati
Niken kamu itu bisa saja membuat kakakmu kebakaran jenggot
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: tp ajeng gak punya jenggot😜
total 1 replies
budiman_tulungagung
satu mawar 🌹 gass lagi
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: tengkyu
total 1 replies
budiman_tulungagung
masih satu mawar 🌹 satu bab
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: tengkyu
total 1 replies
Nar Sih
👍👍niken harus tegas sama mbk mu yg rada gendeng status pgn di puja ,tpi dgn sgla cra wah ..bnr,,si ajeng ngk punya malu🤣🤣
〈⎳ 𝕄𝕠𝕞𝕤 𝕋ℤ ✍️⃞⃟𝑹𝑨: emang dia masih punya malu😜
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!