Alena Prameswari gadis panti Asuhan yang di permalukan di depan umum di acara pernikahan oleh kekasih pujaan hati nya yang sudah 3 tahun menjalin hubungan dengannya.
Alena harus menelan pil pahit karna sang pengantin wanita yang seharusnya ia sendiri namun bukan melainkan sang Sahabat yang sudah ia anggap seperti keluarga.
Pengkhianatan yang terjadi membuat Alena kecewa dan merasa hidupnya nyaris mati hingga ia tak sanggup untuk tetap bertahan di negara sendiri. Alena bertekad ingin menjadi kaya raya dan membalas dendam untuk menghancur kan Rangga Dewanta beserta sahabat karib Alena
Kemudian di tengah kekalutan Alena memutuskan untuk menjadi TKW dan memulai hidup baru, namun ia malah terpilih sebagai pengasuh seorang anak konglomerat dengan gaji fantastis.
Sang Pewaris Benedict junction yang konon katanya Tempramental yang harus Alena asuh, akankah Alena sanggup?
Simak kisah nya!
Maaf jika ada Typo🙏🙏 selamat membaca
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Tu es belle, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Lihat Sampai Akhir
Dua bulan sudah terlewati,usia kandungan Alena memasuki bulan ke empat yang juga sudah mulai membaik melewati gejala mual. Siang ini tiba tiba Alena berkata bahwa ingin secepatnya berangkat ke negara nya, ia merindukan Ibu Panti dan adik adiknya. Mata wanita cantik istri Aslan itu tampak membengkak sebesar biji kenari akibat kejadian tempo hari
kemarin malam, Dua jam sesudah makan
Alena yang sedang sendirian di dalam kamar karena Aslan mengadakan Zoom meeting di ruang kerja memutuskan untuk menonton K-drama yang berjudul THE HEIRS, setelah selesai pada episode ke empat tampak Aslan dari arah pintu membuat Alena menutup laptopnya dan menatap Aslan. Melihat wajah istrinya yang memerah dirinya sontak berjalan cepat menghampiri Alena
"Loh.. Sayang kenapa? Kenapa menangis, Hmm?" Ibu jari dan telunjuk nya langsung menyentuh pipi Alena yang masih basah
Alena semakin histeris ketika mendapat pertanyaan Aslan, Suaminya bingung. Tentu saja! Ia membiarkan istrinya menenggelamkan kepala di dadanya
"Hutss.. Hei hei sayang! Kenapa seperti ini?"
Hikkss...hiikksss...ssreeotttt...hiksss
heegjj....hikss...
Suara tangisan Alena menyayat hati yang mendengar nya. Setelah puas membasahi kaos Suaminya dengan air mata dan ing*s nya. Alena mendongak
"ii...hikk iitu. Aaa Ak aku rindu Ibu, Ibu Panti" ujar nya
Aslan mengelus lembut surai nya. Kemudian menegakkan Alena, dirinya bangkit mengambil segelas air minum, setelah Alena meminum setengah isinya kemudian ia kembalikan ke nakas dan menutup kembali gelasnya. Aslan dengan suara yang sangat lembut berkata
" Jika rindu,kita bisa mengunjungi Ibu Panti setelah kandungan mu aman untuk bepergian.. Hmmmm, jangan menangis"
Sang istri masih dengan sisa sesenggukan nya, entah kenapa hatinya jadi sensitive di jam yang hampir tengah malam buta ini.
"Apa yang istriku ini lihat tadi, kenapa jadi menangis begini?" kata Aslan
"Tadi aku menonton film sedih membuat ku mengingat Ibu Panti" ujar Alena.
Aslan menggeleng tak percaya, ada ada saja istrinya ini. Ia mengajak istrinya beristirahat ,Alena bersandar di dada Aslan ia masih mengingat jelas adegan K-drama tadi
"By. Tadi aku melihat film. Ibu dari anak itu bekerja sebagai pembantu dirumah orang kaya juga wanita itu ternyata Tuna Wicara. Anaknya menangis ketika Ibu nya bertanya banyak hal padanya dan memberikan sedikit wejangan. Anak dari Ibu tersebut, kasihan melihat kondisi Ibu nya yang cacat namun bekerja keras agar diri nya bisa bersekolah. Aku jadi mengingat bagaimana susahnya dulu Ibu Panti demi anak anak. Ia bahkan rela tidak makan demi memastikan kami semua makan saat itu." Alena kembali membersit hidung nya dengan tisu yang di sodorkan Aslan, piyama yang baru saja di kenakan Aslan sudah basah kembali akibat air mata Alena.
"Lalu?" tanya Aslan
"Tidak mungkin hanya karena itu,kan?" Alena mengangguk, bibirnya maju beberapa centi bergetar. Dirinya benar benar cengeng malam ini
"Aku sedih. Ibu Panti sudah, dua bulan aku tidak berkabar dengannya. Aku juga sudah janji kan kalau kita akan mengunjungi negaraku setelah pernikahan tapi sudah hampir Dua tahun lebih aku tidak pulang" ujar Alena
Oh jadi ini masalahnya yang membuat istriku yang cantik ini menangis ketemu sudah Aslan inti masalahnya
"Besok kita ke Dokter Lily. Tanyakan ,jika dirimu sudah bisa bepergian maka dua hari lagi kita berangkat" ujar Aslan
"Benarkah?" wajahnya berbinar terang. Suaminya meng iya kan. Obrolan selanjutnya tak berselang lama dua pasutri itu sudah tampak lelap dengan damai dan saling memeluk.
Senin pagi, setelah berpamitan pada Tuan Oslan. Anak menantunya pergi menggunakan jet pribadi mereka menuju negara Alena, ketika di dalam pesawat Alena lagi dan lagi tertidur. Kehamilannya memang benar benar merubah dirinya Alena. Dari mulai mengantuk,cengeng,gampang marah dan terkadang serba salah. Seperti nya semesta sedang menghukum Aslan. Dirinya akan selalu menyetok kesabaran seluas mungkin ketika di hadapkan oleh tingkah tingkah Alena.
......................
Akhirnya perjalan panjang mengudara telah usai. Pasangan suami istri itu sudah mendarat,ketika turun dari pesawat Alena tampak menghirup dalam dalam udara dari Negara yang sudah Dua tahun lebih ia tinggalkan
Aku pergi membawa luka ,sekarang aku kembali bersama bahagia ku. Terimakasih semesta akan hadiah indahnya
Sebuah mobil berwarna putih melesat meninggalkan Bandara membawa Aslan dan Alena kerumah yang sudah di sediakan orang orang Benedict. Mereka memasuki perumahan elit kelas atas. Hari ini Aslan berkata agar Alena beristirahat dulu,siang nanti mereka akan mengunjungi Panti.
Mobil berhenti di halaman sebuah rumah tiga Lantai tanpa pagar ,supir memasuki Garasi. Setelah mobil terparkir sempurna mereka turun dan memasuki rumah
Rumah berwarna dasar Grey dan perpaduan hitam dengan perlengkapan yang sudah lengkap,mereka naik ke lantai 2 menuju kamar utama. Kamar bernuansa Putih dengan ranjang king size dan sofa serta tv,di ruang sebelah tersedia walk in closet lalu kamar mandi di dalamnya.
Waktu menunjukkan pukul dua siang, setelah beristirahat dan makan siang tadinya Alena sudah bersiap berangkat namun Hujan tiba tiba mengguyur Kota dengan lebat, seperti nya Alena kali ini harus bersabar lagi. Suaminya meminta agar menunggu hujan sedikit reda
...****************...
"Apa istrimu belum hamil juga?" wanita paruh baya bertanya pada sang Putra yang sedang duduk bersama nya di ruang keluarga
"Tidak tahu, sejauh ini belum ada kabar darinya" jawab sang Anak.
Wanita paruh baya itu tampak tersenyum kecut " Sudah dua Tahun, tapi kalian seperti nya belum memiliki rencana punya anak" kata wanita itu.
Anaknya hanya mengangkat bahu acuh
"Terserah saja, aku juga tidak perduli" ujarnya
"lagian bagus jika tidak ada anak. Kasian anakku nantinya akan di acuhkan seperti aku" gumam lelaki itu
Alis wanita paruh baya itu terangkat sebelah
"apa katamu?" lelaki itu langsung menoleh pada Ibunya
"Tidak ada,sudah lah aku ingin pergi dulu. Bye mom"
lelaki itu melesat pergi keluar rumah, jika sudah membahas istrinya kepalanya pusing. Wanita itu ,aku bahkan tidak akan membiarkan dia hamil anakku
ujarnya dalam hati
Sedangkan wanita yang di maksud tengah asyik menjerit di bawah kungkungan lelaki kekar di sebuah kamar hotel ,sudah tiga jam mereka bertukar saliva dan saling bergantian memuaskan. Namun belum ada tanda tanda mereka akan berhenti. Wanita yang sudah bersuami itu masih betah membiarkan kekasih nya berada di dalam dirinya lebih lama
"Ah hah hah" dirinya terlihat lemah di sekujur tubuh p*los nya sudah di penuhi keringat. Sedangkan lelaki yang menjadi kekasihnya telah berbaring di sebelah si wanita lalu menarik wanita itu agar mendekat,kemudian ia berkata
"Ceraikan saja lelaki b*doh itu. Kau sedang mengandung anakku. Sudah cukup aku bersabar selama dua tahun ini membiarkanmu bersama dirinya"
Wanita itu menoleh ia tak menjawab apapun
"Kenapa? Jangan bilang kau sudah mencintainya" ujar lelaki itu lagi
"TIDAK" dengan suara lantang si wanita menjawab
"Kau tahu bukan, aku bahkan membenci diriku sendiri saat harus melukai sahabat ku demi pernikahan Si*lan itu. Aku bahkan harus kehilangan sahabat ku yang sekarang entah dimana"
Ketika mengatakannya setetes air mata membasahi pipi mulusnya
"Kita lihat sampai akhir. Aku akan balas semua rasa sakit Sahabat ku padanya" ujar wanita itu geram