NovelToon NovelToon
Guruku Suami Rahasiaku

Guruku Suami Rahasiaku

Status: tamat
Genre:Nikahmuda / Cinta Seiring Waktu / Tamat
Popularitas:5.1k
Nilai: 5
Nama Author: inda

Yunita, siswi kelas dua SMA yang ceria, barbar, dan penuh tingkah, tak pernah menyangka hidupnya akan berubah drastis saat orang tuanya menjodohkannya dengan seorang pria pilihan keluarga yang ternyata adalah guru paling killer di sekolahnya sendiri: Pak Yudhistira, guru Matematika berusia 27 tahun yang terkenal dingin dan galak.

Awalnya Yunita menolak keras, tapi keadaan membuat mereka menikah diam-diam. Di sekolah, mereka harus berpura-pura tidak saling kenal, sementara di rumah... mereka tinggal serumah sebagai suami istri sah!

Kehidupan mereka dipenuhi kekonyolan, cemburu-cemburuan konyol, rahasia yang hampir terbongkar, hingga momen manis yang perlahan menumbuhkan cinta.
Apalagi ketika Reza, sahabat laki-laki Yunita yang hampir jadi pacarnya dulu, terus mendekati Yunita tanpa tahu bahwa gadis itu sudah menikah!

Dari pernikahan yang terpaksa, tumbuhlah cinta yang tak terduga lucu, manis, dan bikin baper.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon inda, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 6 — Cemburu Dalam Diam

Yudhistira berjalan ke arahnya dengan langkah mantap. Semua mata di kafe mengikuti sosok tinggi itu.

“Pak…” Yunita menelan ludah. “Ng-ngapain di sini?”

“Aku lewat, lihat kamu di sini,” jawabnya singkat.

Salsa menatap bergantian ke mereka berdua, lalu berbisik ke Nadia, “Gue nggak tahu kenapa, tapi aura mereka kayak pasangan yang lagi mau ketahuan selingkuh.”

“Eh, jangan ngomong gitu, nanti kedengeran!” jawab Nadia cepat.

Yunita berusaha tetap tersenyum. “Pak, saya lagi nongkrong, nih. Sama temen-temen.”

Yudhistira mengangguk, tapi pandangannya menusuk. “Jam berapa kamu pulang?”

“Pak… ini tempat umum. Tolong, jangan jadi guru killer di luar sekolah juga, dong.”

Sebelum Yunita sempat lanjut bicara, Yudhistira menyandarkan tangan di meja mereka. “Jangan lupa makan yang benar. Aku tunggu di mobil.”

Dan dengan santainya, pria itu pergi.

Tiga sahabat Yunita langsung terdiam beberapa detik. Lalu—

“ITU TADI… PAK YUDHISTIRA, KAN?!” seru Rara.

“DIA NGAPAIN BISA TAHU LO DI SINI?!” tanya Nadia panik.

Salsa bahkan menepuk jidat. “Yunita, jangan bilang lo beneran—”

“Gak! Nggak! Kalian salah paham!” potong Yunita cepat. “Dia cuma kebetulan lewat. Iya, kebetulan lewat terus nongol dan ngomong kayak satpam!”

Namun dalam hati, Yunita tahu: "Bapak satu itu pasti ngikutin gue!"

----

Di perjalanan pulang, suasana di mobil hening.

Yunita menatap jendela, pura-pura menikmati pemandangan malam. Tapi dari pantulan kaca, ia bisa melihat Yudhistira sesekali meliriknya.

“Kenapa harus nyusul aku segala, sih?”

“Aku cuma memastikan kamu aman.”

“Aman dari apa? Dari cowok yang ngajak foto bareng di kafe?”

“Dari hal-hal yang bisa bikin gosip,” jawab Yudhistira tenang.

Yunita mendengus. “Bapak tuh posesif atau paranoid?”

“Kalau kamu jadi bahan gosip, aku yang kena.”

“Hah? Kenapa emang?”

“Karena aku suamimu.”

Yunita terdiam. Lagi-lagi kalimat sederhana itu membuat jantungnya berdetak aneh. Ia berpaling cepat, berusaha menutupi pipinya yang merah.

“Pak… jangan ngomong kayak gitu tiba-tiba, dong. Aku bisa kena serangan jantung.”

“Anggap saja latihan menghadapi kenyataan.”

“Kenapa kenyataannya harus seindah tapi se-menggila ini?”

Malam itu, Yunita duduk di balkon kecil rumah mereka, menatap langit sambil memakan es krim. Yudhistira datang membawa selimut, meletakkannya di bahu Yunita tanpa berkata apa-apa.

“Bapak nggak capek ngomong manis terus?” tanya Yunita tiba-tiba.

“Siapa bilang aku manis?”

“Ya tadi, di mobil. Terus tiap bilang ‘istri’, nadanya tuh kayak di film drama romantis gitu.”

Yudhistira tersenyum kecil. “Kamu terlalu banyak nonton drama.”

“Karena hidupku udah kayak drama!” Yunita menatapnya. “Bayangin aja, aku harus pura-pura benci Bapak di sekolah, padahal di rumah kita makan satu meja. Aku bisa gila!”

“Kamu sudah setengah gila sejak aku kenal,” jawabnya santai.

Yunita melempar sendok es krim ke arahnya. “Bapak tuh!”

Tapi Yudhistira malah tertawa—tawa kecil yang jarang ia keluarkan.

“Terima kasih, Yunita,” katanya tiba-tiba.

“Lho, terima kasih kenapa?”

“Karena kamu membuat rumah ini tidak terasa sepi lagi.”

Hening sesaat. Yunita menatap wajahnya—dingin tapi hangat di waktu bersamaan. Ia menggigit bibir.

“Pak…” katanya pelan. “Kalau suatu hari aku beneran jatuh cinta sama Bapak, apa Bapak bakal marah?”

Yudhistira memandangnya lama. “Aku tidak akan marah.”

“Terus… Bapak bakal senang?”

“Mungkin,” jawabnya lembut. “Kalau itu terjadi, aku harap bukan karena paksaan.”

Yunita tersenyum tipis. “Kayaknya aku udah setengah terpaksa, setengah suka, deh.”

“Berbahaya itu.”

“Kenapa?”

“Karena kalau kamu suka setengah, aku bisa bikin kamu suka sepenuhnya.”

Yunita membeku. Wajahnya memanas hebat.

“BA-BA-BA-PAK GURU!!! Jangan ngomong gombal jam segini! Aku masih SMA loh!!”

“Makanya tidur,” jawab Yudhistira tenang, berdiri dan berjalan masuk.

“Bapak!! Ini belum selesai!” teriak Yunita dari belakang, tapi senyum di wajahnya tidak bisa disembunyikan.

Keesokan paginya, sebuah pesan masuk ke ponsel Yunita. Dari Reza.

Reza: “Besok minggu ada pentas musik di sekolah. Dateng, ya. Gue nyanyi lagu buat seseorang spesial 😉”

Yunita menatap layar ponselnya lama, lalu melirik Yudhistira yang sedang menyetrika di ruang tamu.

“Hidupku… resmi berubah jadi telenovela,” gumamnya.

Dan untuk pertama kalinya, Yunita sadar:

Hidup serumah dengan guru killer bukan cuma ujian… tapi juga awal dari kisah cinta yang tidak pernah ia duga.

...----------------...

Minggu pagi di rumah mungil mereka berjalan seperti biasa: aroma kopi, suara halaman dibersihkan, dan… Yunita yang berlarian ke sana kemari karena panik.

“Aduh! Di mana ponselku, ya?”

Ia membuka lemari, menyingkirkan bantal, bahkan mengobrak-abrik tas sekolahnya. Rambutnya yang dikuncir dua kini berantakan seperti tali rafia kusut.

Dari ruang tamu, suara tenang Yudhistira terdengar.

“Ada di meja makan, sebelah roti.”

“Oh, ketemu!” seru Yunita girang, lalu berlari keluar. Tapi langkahnya terhenti begitu melihat Yudhistira sudah berdiri tegap, mengenakan kemeja biru muda dan celana panjang hitam.

“Pak… rapi banget. Mau ke mana?” tanya Yunita

“Ke sekolah. Ada rapat panitia pentas musik. Kamu?” ujar Yudhistira

“Aku juga ke sekolah! Nonton pentasnya bareng teman-teman.” jawab Yunita

Tatapan Yudhistira bergeser, tajam tapi lembut. “Reza juga tampil, kan?”

“Heh? Kok tahu?” tanya Yunita

“Poster besar wajahnya terpampang di pintu gerbang sekolah, Yunita. Susah untuk tidak tahu.” jawab Yudhistira

Yunita langsung cengengesan. “Oh… iya, itu. Tapi aku cuma nonton, kok.”

Yudhistira tidak menjawab. Ia hanya meraih cangkir kopinya, menyesap pelan, dan menatap Yunita yang kini sibuk menyemprot parfum di baju.

“Kamu wangi banget.” ujar Yudhistira

“Masa iya, Pak?” tanya Yunita

“Iya. Sampai lebah pun bisa nyangka kamu bunga.” jawab Yudhistira

“Ih, Bapak bisa aja! Tapi lebahnya jangan Bapak ya, soalnya lebahnya killer juga nanti.”

Yudhistira menggeleng pelan. Gadis itu memang aneh, tapi ia mulai terbiasa dengan segala kekacauan yang dibawanya.

Namun hari itu, ada sesuatu di dalam dadanya yang terasa… tidak tenang.

Bersambung

1
sahabat pena
Luar biasa
sahabat pena
makan cuka
sahabat pena
duh kasian.. tp gpp pacaran setelah menikah lbh menyenangkan loh.
Wulan Sari
lha sudah tamat Thor? bahagia seh tapi rasane kurang pingin nambah karena ceritanya gwmesin lucu,....
yo weslah gpp semangat Thor 💪 salam sukses dan sehat selalu ya cip 👍❤️🙂🙏
inda Permatasari: terima kasih kak atas dukungannya 🙏♥️
total 1 replies
bunda kk
bagus
Cindy
lanjut kak
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
Wulan Sari
wkwkwk lanjut gokil lihat pasutri itu 🤣🤣🤣
Wulan Sari
yaaaa pelakor muncul🤦🏼‍♀️thor jangan sampai iepuncut lho enggak banget kepincut pelakor namanya laki2 mokondo sudah punya istri kegoda yg lain amit2 😀😀😀maaf lanjuuut trimakasih Thor 👍
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
Wulan Sari
semoga langgeng ya sampai kakek nenek pak guru dan muridnya Aamiin 🤲😀
Cindy
lanjut
Cindy
lanjut kak
Wulan Sari
aku ikut bahagia 💃💃💃
Cindy
lanjut kak
Wulan Sari
cip lanjutkan Thor semangat 💪 Thor salam sukses selalu
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!