seorang gadis yang berniat kabur dari rencana perjodohan yang dilakukan oleh ibu dan ayah tirinya, berniat ingin meninggalkan negaranya, namun saat di bandara ia berpapasan dengan seorang laki-laki yang begitu tampan, pendiam dan berwibawa, berjalan dengan wajah dinginnya keluar dari bandara,
"jangan kan di dunia, ke akhirat pun akan aku kejar " ucap seorang gadis yang begitu terpesona pada pandangan pertama.
Assalamualaikum.wr.wb
Yuh, author datang lagi, kali ini bertema di desa aja ya, .... cari udara segar.
selamat menikmati, jangan lupa tinggalkan jejak.
terimakasih...
wassalamualaikum,wr.wb.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siti Marina, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
fitnah keji bibi Lasmi.
" Mas....boleh kah Aku bertanya sesuatu...tapi jangan tersinggung dulu...?" tanya zora menatap serius pada suaminya...
Yusuf Menaikkan kedua alisnya,lalu tersenyum mengangguk...
" katakan lah, aku minta apapun yang mengganjal di hati mu , katakanlah,aku akan selalu setia mendengarkan" jawab Yusuf tulus...
" mas.... maafkan aku, emmm pesantren ini kan jauh dari kata modern...dan mungkin pendapatan pesantren juga tidak terlalu banyak, bagaimana bisa mas membangun rumah sendiri dan barang-barang di dalam nya sangat bagus?" tanya Zora dengan polosnya...., Yusuf tersenyum melihat wajah penasaran istrinya.
"Baiklah.... Berhubung kau adalah istriku, tulang rusukku,dan kita adalah satu, aku akan menceritakannya padamu.
" Di tengah kehidupan bersahaja dan kesibukan mengajar, aku menyimpan sebuah rahasia finansial yang tidak diketahui oleh siapapun di luar lingkaran keluargannya juga para santri.
Meskipun aku menjabat sebagai Ustadz, aku sama sekali tidak mengambil gajinya dari Pesantren. Penghasilan murni yang aku dapatkan dari mengajar dan berdakwah aku sumbangkan sepenuhnya kembali ke lembaga, membuktikan bahwa aku murni ingin membagikan ilmuku dan mencari keberkahan tanpa pamrih duniawi." kata Yusuf yang membuat Zora semakin penasaran menunggu cerita suaminya selanjutnya.
" Kekayaan yang aku miliki adalah hasil dari investasi bisnis yang telah aku rintis sejak muda, dikelola secara profesional oleh anak buah kepercayaanku di kota".
" aku memiliki beberapa bengkel mobil dan motor yang cukup besar dan tersebar di beberapa titik strategis di kota. Bengkel-bengkel ini berjalan mandiri dan menghasilkan keuntungan yang stabil.
Tidak hanya itu, aku juga merupakan pemilik dari beberapa rumah makan yang ramai dan terkenal di kawasan kota. Usaha kuliner ini dikelola oleh manajemen profesional sehingga aku hanya perlu memantau laporan secara berkala.
aku juga memiliki beberapa minimarket. Salah satunya berlokasi strategis, tepat di dekat pemandian air panas yang terkenal di desa ini, Minimarket ini sering dikunjungi wisatawan, menjadikan bisnis ritel ini sumber pendapatan pasif yang signifikan."
"Semua penghasilan dari bisnis-bisnis ini aku kelola secara bijak, sering kali digunakan untuk membantu keuangan Pesantren secara diam-diam. itulah mengapa aku bisa membangun rumah impian juga dilengkapi dengan perabotan modern dan fungsional, berbeda jauh dengan kesan Ustadz Pesantren yang serba kekurangan.
"Bagi ku, menjadi kaya adalah ujian, dan menjadi sederhana adalah pilihan. Aku menjaga kerahasiaan asetku karena aku ingin kau mencintaiku karena agamaku, bukan karena hartaku walaupun kau jauh lebih kaya dariku , dan aku ingin orang-orang menghormati ilmuku, bukan dompetku" kata Yusuf yang membuat Zora tercengang... pikiran dia tentang seorang ustad yang kampungan lenyap seketika, karena dia melihat suaminya berbeda....
" masyaallah...., beruntung sekali aku menjadi istrimu mas" ucap Zora masuk ke dalam pelukannya.
***
Di sore hari, setelah Zora menyelesaikan setoran hafalannya kepada Yusuf, mereka bersantai di teras rumah. Zora menyuguhkan teh hangat, dan ia memanfaatkan momen tenang itu untuk menyampaikan keinginannya.
Zora duduk di samping Yusuf "Mas Yusuf, aku ingin meminta izin."
Yusuf Tersenyum lembut "Izin apa, Sayang? Mau minta diantar ke toko buku?"
"Bukan. Aku dengar dari Bu Suci, setiap sore Ayudia mengadakan kajian rutin di musholla dekat kebun, di luar area Pesantren."
Yusuf sedikit tertegun mendengar nama Ayudia disebut, tetapi ia diam, menunggu Zora melanjutkan.
Zora Menatap Yusuf dengan tulus "Aku tahu, dulu kami... ada sedikit rasa tidak nyaman. Tapi, Ayudia adalah gadis yang salehah. Kajiannya pasti sangat bermanfaat. Aku tidak mau membiarkan perasaanku merampas ilmu yang bisa aku dapatkan. Jadi, aku ingin ikut kajian yang dibawakan Ayudia. Aku mau diantar Bu Suci."
Mendengar permintaan Zora, mata Yusuf memancarkan kebanggaan luar biasa. Zora tidak hanya meminta izin, ia menunjukkan kedewasaan spiritual dengan menyingkirkan ego masa lalu demi mencari ilmu.
Yusuf Menggenggam tangan Zora, mencium punggung tangannya "Masya Allah, sayang .Permintaanmu adalah permintaan terbaik yang pernah Mas dengar. Tentu saja, Mas izinkan. Malahan, Mas sangat bangga."
"Mas bersyukur, kamu tidak melihat Ayudia sebagai rival lagi, melainkan sebagai sumber ilmu dan sahabat taat. Carilah ilmu, sayang. Itu adalah kunci kebahagiaan kita di dunia dan akhirat."
Setelah mendapat restu, Zora segera bersiap. Ia mengenakan gamis terbaiknya
" ayo sayang .... Aku akan mengantarmu ke rumah ibu Suci" kata Yusuf sambil merapihkan sarungnya yang tadi hampir merosot.
" iya mas" sahutnya...
mereka bergegas menemui Bu Suci, yang selama ini menjadi sosok Ibu spiritualnya.
ibu Suci Tersenyum penuh makna saat Zora tiba bersama Yusuf"Alhamdulillah, Nak. Akhirnya kamu mau ikut. Ayudia itu Ustadzah yang sangat cerdas. Sudah siap meninggalkan mobil balapmu demi musholla reot?"
Zora Tertawa "Siap, Bu Suci. Ferrari itu hanya alat untuk datang ke sini. Tapi sekarang, kakiku yang akan berjalan mencari ilmu. Ayo, Bu , Kita berangkat sebelum terlambat."
"aku berangkat dulu mas.... assalamualaikum " ucap Zora menoleh ke arah suaminya.
" iya... hati-hati, waalaikumsalam ".
Zora mencium punggung tangan suaminya lalu Zora dan Bu Suci pun berjalan kaki berdampingan menuju musholla di luar Pesantren. Langkah Zora terasa ringan, dipenuhi semangat baru, semangat menjadi murid yang baik, bahkan dari wanita yang pernah ia anggap sebagai penghalang cintanya.
***
Bibi Lasmi memulai aksinya dengan nada kasihan yang dibuat-buat, memutarbalikkan fakta demi melukiskan Zora sebagai wanita licik dan putus asa.
Bibi Lasmi Berbisik kepada sekelompok ibu-ibu dengan ekspresi khawatir "Kalian tahu kan, kenapa Yusuf tiba-tiba harus menikah mendadak dengan Zora? Kasihan Yusuf itu, sebenarnya hatinya murni."
Ibu A: "Ada apa, Bi? Bukannya mereka cinta?"
Bibi Lasmi "Cinta? Itu akal-akalan Zora! Zora itu mengejar Yusuf sampai ke desa. Dan ketika Yusuf mulai sadar bahwa Zora tidak selevel dengannya, Zora pergi ke kotanya Dia marah karena Yusuf menolak lamarannya!"
Di sinilah Bibi Lasmi melontarkan fitnah yang paling keji.
Bibi Lasmi Mendekatkan kepala, suaranya sangat pelan namun menusuk"Bibi dengar-dengar, di sana Zora sampai nekat... mencoba bunuh diri karena Yusuf tidak mau menikahinya. Dia mengancam akan berbuat macam-macam kalau Yusuf tidak datang ke sana."
Ibu B Terkejut "Ya ampun, Bibi! Benarkah? Astagfirullah!"
Bibi Lasmi mengangguk"Yusuf itu laki-laki baik. Demi menjaga nama baik Pesantren dan untuk menyelamatkan Zora dari kehinaan, terpaksa Yusuf harus menyusulnya ke sana dan menikahinya secara mendadak."
Narasi yang diciptakan Bibi Lasmi berhasil menciptakan kebingungan dan rasa jijik di kalangan ibu-ibu yang mendengarnya. Kisah tentang supercar Ferrari Zora kini tidak lagi dilihat sebagai tanda kekayaan, melainkan sebagai alat untuk memeras dan ancaman.
Orang-orang kini mulai memandang Zora dengan kecurigaan dan penilaian negatif. Mereka tidak lagi melihat Nyai Muda yang salehah dan berjuang, melainkan wanita kota yang licik, manipulatif, dan mencoba bunuh diri demi mendapatkan suami seorang Ustadz.
Rencana Bibi Lasmi berhasil. Ia telah menanam benih keraguan dan kebencian terhadap Zora, menciptakan tembok tak terlihat yang akan mengisolasi Zora dari komunitas Pesantren.
Bibi Lasmi tersenyum puas dari kejauhan. Meskipun Zora mendapatkan Yusuf, ia akan memastikan Zora tidak akan mendapatkan kedamaian dan kehormatan di rumah tangganya yang baru.
eh Thor semoga itu Zorra bisa mengatasi fitnahan dan bisa membongkar dan membalikkan fakta kasihan yang lg berhijrah di fitnah....
lanjut trimakasih Thor 👍 semangat 💪 salam