Boleh dibaca selama puasa ya...
Orang bilang, berhubungan dengan pria atau wanita selain pasangan kita bisa membangkitkan lagi gairah seksual.
Dua tahun terasa hambar bagi hubungan Allasca dan Pingkan. Hingga, ide gila Pingkan membawa mereka ke sebuah villa dan melakukan pertukaran pasangan.
Open marriage, Allasca tak habis pikir dengan usulan ekstrem yang dicetuskan Istrinya. Meski menolak, Allasca dibuat tak berkutik setelah tahu jika partner pasangan terbukanya tidak lain dan tidak bukan adalah Viera; adik angkatnya.
ALLASCA RICK RAIN, pewaris tahta pertama Tuan Sky Rain. Menjadi CEO di usia muda bahkan terbilang sukses sedari masih belasan tahun usianya.
Perfect CEO, gelar yang disematkan padanya selama hampir satu dekade. Sayangnya, tak ada manusia yang sempurna, bukan?
Sebab di balik kesempurnaan yang dilihat orang-orang selama ini, ada cukup banyak permasalahan pelik yang tidak orang tahu.
Selain mengidap automysophobia, Allasca juga memiliki permasalahan less desire.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Pasha Ayu, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
APC 015
Aa: (panggilan seperti Abang untuk suatu daerah tepatnya di daerah Sunda asal Viera.)
Neng: (panggilan untuk wanita yang lebih muda.)
Allasca masih belum mencuatkan statement apa pun hingga kini. Headline news, tagar boikot produk X-meria dan poor Pingkan Laksamana mulai marak di mana-mana.
"Nggak sangka ya, segagah itu tampilannya bisa lemah syahwat. Gay. Pantesan nggak bisa hamil-hamil istrinya. Dua tahun loh."
Komentar yang Allasca baca di unggahan terakhir akun media sosialnya. Foto yang Pingkan unggah sesuai mau Pingkan dua bulan yang lalu, sebab, Allasca sendiri tak pernah mengunggah satu pun fotonya.
Dua tahun terakhir, Pingkan tak pernah lagi muncul di layar kaca. Pingkan hanya sibuk dengan kegiatan sosialita dan keliling dunia bersama teman-teman arisannya dengan sesekali Allasca ikut menemani berkeliling.
Membangun pernikahan sempurna yang tidak pernah diterpa gosip miring. Tiba-tiba, public digegerkan dengan berita yang tidak-tidak tentang sisi lain seorang Allasca Rain.
Di mana, netizen dibuat bertanya-tanya kenapa Allasca si pemilik bentuk tubuh proporsional sampai dikatakan tidak pernah bernafsu saat bercinta dengan istrinya.
Gay kah? Atau memang benar-benar lemah syahwat seperti gosipnya? Ya Tuhan, jika salah satunya benar, maka kasihan adik angkat yang akan dijadikan tameng dari kedok penyimpangan orientasi seksualnya.
Banyaknya komentar miring membuat Allasca harus berkali-kali menghela napas. Malam hari begini, Allasca dan Viera masih di gedung berlogo X-meria group.
Lagi dan lagi, kulit yang terkena paparan debu-debu mengharuskan laki-laki itu kembali bergelung dengan selang infus. Saat ini, Allasca duduk di sofa sambil menerima cairan albumin di sebelah tangannya.
"Salah siapa kalau sudah begini?"
Hidup Allasca tengah sulit, gadis yang dipungut dari negeri Sunda itu malah menambahkan beban pikiran Allasca dengan meracau tidak jelas tepat di sisi telinganya.
"Drama tukar pasangan sudah selesai di Berlin saja, seharusnya Aa nggak perlu berlanjut sampai di Indonesia. Lihat apa jadinya sekarang? Reputasi dan produk X-meria jadi sasaran Ping..."
Viera diam mendadak, Allasca baru saja menarik bibirnya. Bahkan menguncinya dengan mencubit bibir itu cukup lama.
"Bisa diam kan, hmm? Aku lagi pusing dan kamu mengoceh dari lima jam yang lalu."
Viera mencebik setelah tangan Allasca melepaskan bibirnya. "Daddy pasti terpukul dengan ulah kita. Mommy pasti memikirkan nasib anak-anaknya sekarang."
"Aku tahu. Dan aku akan hadapi sendiri tanpa ocehan ngalor ngidul mu," dingin Allasca.
"Dari pada membeo tidak jelas, akan lebih baik kalau kamu pergunakan waktu sebaik-baiknya dengan memulai memilih konsep yang cocok untuk pernikahan kita."
Pernikahan? Dan keheranan itu yang membuat Viera mengernyit kening. Bahkan terpaku sejenak pada wajah laki-laki itu. Tatapan menyelami, yang tentunya membuat Allasca mendadak risih.
"Kenapa menatap ku seperti itu?"
"Neng nggak mau nikah sama Aa."
"Bahkan setelah ciuman kita?" sela Allasca.
"Viera sama Hudson sudah berciuman ratusan kali dalam sehari, tapi tidak menikah, apa masalahnya, hanya sebuah ciuman."
Allasca memutar mata malas. "Pantas aku selalu sakit setelah mencium mu. Ternyata selama ini, sarang bakteri langsung yang kau cium ratusan kali dalam sehari."
Viera menarik sudut bibirnya untuk raut menyebalkan Allasca. "Sekarang, kasih tahu Neng, bagaimana caranya memulihkan nama baik keluarga Rain setelah ini?"
Allasca menghela napas. Ternyata masih hal itu yang Viera pikirkan. Padahal, tanpa Viera, Allasca akan bisa mengatasinya sendiri.
"Hanya dengan satu cara. Kita menikah dan memiliki anak-anak. Sembuhkan aku dari lemah syahwat ku. Bukannya kau dokter."
Ringan sekali kalimat Allasca? Jujur, celotehan Allasca membuat Viera tergelak meski tak ada yang lucu baginya.
"Andai semudah itu menyembuhkan lemah syahwat Aa. Mungkin Pingkan tidak akan pernah meminta open marriage."
Allasca terkekeh. "Kalau boleh jujur. Setelah aku pikir-pikir, sepertinya aku tertarik mencoba metode silang pasangan. Mungkin benar kata Pingkan, aku begini bukan karena lemah syahwat. Tapi karena aku butuh gairah yang berbeda dari pasangan lain, awh."
Allasca mengaduh oleh hentakan tangan Viera tepat di dadanya. "Kalau begini, Aa yang bajingan! Bukan hanya Pingkan" serapahnya.
"Setidaknya aku mau menikahi mu, Kuman!"
Viera tergelak meremehkan. "Kau tidak takut tewas setelah malam pertama dengan ku?"
Secara impulsif, Allasca tarik aksen pita putih di kerah blouse formal Viera demi membuat wanita itu semakin mendekatinya. Sempat, tatapan mata keduanya bersirobok, dalam.
Sialnya, meski sudah begitu dekat. Pun, Viera masih tidak menunjukan reaksi hangat dan gemetar seperti dulu, saat gadis bodoh ini masih mengemis cinta Allasca.
Ternyata sehebat itu arti dan pengaruh Hudson di hidup Viera. Hudson bahkan mampu mendepak Allasca dari hati gadis itu hingga tiada lagi arti di dalam tatapan Viera.
Mata itu kosong, seolah tak bermakna apa pun selain tatapan yang datar.
"Aku hanya alergi kuman, bukan alergi wanita, dan kau tahu apa yang membuat ku benci menyentuh mu. Itu karena kau tidak pernah bisa menjadi wanita higienis selama ini."
"Sayangnya aku lebih suka hidup dengan kuman dari pada dengan sanitizer." Viera menepis tangan Allasca kemudian.
"Apa salahnya menikah dengan ku? Bukannya dulu kau merengek untuk aku nikahi?"
Lagi-lagi, Viera terkekeh. "Ada yang bilang, selera orang akan berubah setelah memiliki value..."
"Cih, value..." Allasca berpaling perlahan setelah itu. Value katanya, value setelah memiliki kekasih seperti Hudson?
"Ehm..."
Kebetulan Nick tiba, Allasca sudah bosan di sini. Waktu menunjukkan pukul satu dini hari. Paparazi di luar, mungkin sudah pulang ke rumah masing-masing.
"Bagaimana Hudson?"
"Sudah diamankan polisi."
Atas dasar kegaduhan yang dibuat di live siang tadi, polisi mengamankan Hudson sekarang. Tak hanya Allasca, Viera juga lega jika Hudson sudah benar-benar diamankan.
"Sekarang ... untuk masalah Pingkan dan nama baik keluarga Rain, kita harus lakukan apa lagi? Viera nggak mau kalau darah tinggi Daddy kumat karena masalah ini."
"Klarifikasi, bilang kalau bukan Allasca yang berkhianat tapi Pingkan," jawab Nick.
"Bukan kita yang klarifikasi. Tapi, Pingkan sendiri yang akan klarifikasi," tambah Allasca.
"Caranya?" Viera ingin tahu. Apa yang akan membuat wanita arogan seperti Pingkan mengalah dan meminta maaf pada media.
"Kita temui Om Galaxy," enteng Allasca.
Nick terkekeh. "Manusia arogan itu. Kau tidak takut dia menyiram mu dengan air keras setelah mengetahui putrinya diduakan?"
"Sudah dimulai, maka harus diakhiri. Dan kalau masalah kita berawal dari Pingkan, maka harus Pingkan juga yang mengakhiri."
...Update pagi sama sore yaaa... Boleh di-vote untuk meningkatkan populer karya ini......
jd penassran bayi nya pingkan anak siapa ya ? milik allasca apa milik hudson?