NovelToon NovelToon
Allesya

Allesya

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / CEO / Selingkuh / Romansa
Popularitas:11.3k
Nilai: 5
Nama Author: Rodelima

"Gue Mau Putus"
Tiga kata itu Nyaris membuat Alle tak bernafas beberapa detik, sebelum akhirnya menghela nafas.
"Sayang, jangan bercanda deh. ini benar hari anniversary kita tapi kejutannya jangan gini dong, aku ngak suka. *rujuknya dengan suara manja, berfikir ini hanya prank, Ares hanya mengerjainya saja*
Ares tak membalas ucapan Alle namun dia dengan tegas menggenggam tangan gadis disampingnya dan menatap Alle dengan tatapan dingin dan muak.
"Gue udah selingkuh sama Kara, dua bulan yang lalu dan....".
"Dia sekarang hamil anak gue"

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rodelima, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

CURIGA

Keadaan Tico telah membaik dan pulih dengan cepat bahkan dia sudah diperbolehkan pulang setelah perawatan 2 Minggu lebih.

Dia sudah bisa jalan juga meskipun masih dibantu sebatang tongkat.

Dan hubungannya dengan Alle semakin dekat meskipun Alle kerap kali masih agak pemalu dan sedikit canggung berada di dekat Tico. Namun Tico berusaha semaksimal mungkin membuat Alle nyaman berada di dekatnya.

Seperti saat ini Alle menemani pria itu sembari mendorong kursi rodanya.

Tadinya Ares yang akan mendorong kursi roda Tico namun tiba-tiba saja Ares kembali turun ke resepsionis untuk menandatangani surat yang tadi kelewatan, jadi dia harus kembali turun.

Awalnya Andre yang tadi mendorong kursi roda Tico, namun begitu melihat Alle datang. Tico langsung meminta bantuan pada Alle.

Disini juga ada Kara dan Saskia yang ikut menemani Tico pulang kerumah Ares.

Sepanjang perjalanan, Saskia menatap Alle datar. Alle yang merasakan itu sedikit takut kepalanya masih teringat betapa beringasnya wanita itu saat menyiksanya dulu, untung saja Tico menolongnya.

Begitu sampai ketempat parkir, mereka bertemu dengan Ares yang menatap Alle saat melihat wanita itu mendorong kursi roda Tico.

"Lo pulang bareng kita aja Al." ajak Tico.

Alle menatap wajah Ares yang langsung memalingkan wajahnya, seperti Engan melihatnya, membuat dia sedih.

Alle berpikir jika Ares tak setuju dia satu mobil dengannya, dan tak ingin mengantarkannya.

"Ngak usah kak, aku nanti pesan taxi online aja."

"Yaudah kalau gitu, hati-hati."

"Iyah kak."

Akhirnya mereka berpisah, Ares dan Tico satu mobil. Juga Andre dan Leo membawa mobil sendiri, sedangkan Kara bersama Saskia memang Saskia membawa mobilnya.

________

Sebelum pulang, Alle mampir dulu ketempat Papah Johan. Setelah taxi yang dipesannya telah sampai ke rumah sakit jiwa, Alle segera turun dan membayar taxinya.

Sampai di depan taman, Alle yang akan ingin memanggil Sus Riri dibuat heran saat melihat raut wajah wanita itu yang terlihat tampak murung dan tak bersemangat seperti biasanya.

Alle pun segera menghampiri wanita itu dan menyapanya.

"Kak!" panggil Alle, membuat Sus Riri itu langsung mendongak dan menatap Alle dia mengganti wajahnya dengan senyum, namun Alle melihat wanita itu seperti kebingungan memikirkan sesuatu.

"Kak Riri terlihat sedih, ada apa kak?"

Sus Riri menghela nafas, sebelum akhirnya mencari tempat duduk yang agak sepi untuk berbincang, untung saja perkejaan Sus Riri sudah selesai. jadi dia bisa mengobrol dengan Alle lebih lama.

Tatapan Sus Riri langsung mengarah pada tempat duduk dibawah pohon yang cukup nyaman.

"Kita duduk disitu aja dulu, ada yang ingin kakak omongin."

Melihat raut wajah Sus Riri yang terlihat sangat serius membuat Alle langsung mengangguk setuju.

Alle dan Sus Riri pun berjalan berdampingan, tak ada obrolan sama sekali diantara mereka hingga sampai ke kursi yang mereka tuju.

"Kakak mau tanya sama kamu, kamu ngerasa ngak semakin hari Pak Johan semakin aneh dan malah ngak ada perkembangan sama sekali. Dan kakak rasa malah tambah memburuk." kata Sus Riri memulai pembicaraan, namun memilih kata hati-hati takut melukai perasaan Alle. Karna dia tau Alle begitu menyayangi pria itu.

Alle terdiam sejenak mencerna ucapan Sus Riri, memang. Dia juga merasakan. Setiap kali Papah Johan diajak bicara sama sekali tidak ada respon, bahkan malah kadang mengamuk dan mengusir Alle jika dia berkunjung. Belum sampai melukai, namun Alle sempat dibuat heran dengan tingkah pria itu. Dia kira memang Papah Johan sedang tidak ingin diganggu atau mungkin sedang lelah. tapi mendengar ucapan Sus Riri barusan, sepertinya Sus Riri juga merasakan perubahannya.

"Iyah Sus." balas alah terdengar seperti mengguman. "Awalnya Alle kira mungkin Papah Johan sedang tidak ingin diganggu aja tapi lama kelamaan mengapa papa Johan malah semakin menjadi. dia sering mengamuk dan mengusir Alle padahal sebelumnya tidak pernah."

Sus Riri terkejut mendengar ucapan Alle barusan.

"Iyah kan? Tapi kenapa yah Al, ada yang salah sama obatnya atau gimana. Soalnya kakak rasa sebelum obatnya diganti sama obat yang di bawa Ares yang katanya dari Kara, Pak Johan baik-baik aja. Tapi Pak Johan meminum obat itu kenapa kakak rasa malah tamba parah sakitnya." jelas Sus Riri.

"Apa? Kara ngasih obat ke Papah Johan." Alle terkejut mendengarnya, karena mendengar jika Kara memberikan obat pada Papah Johan.

"Iyah, tapi yang ngasih Ares. Katanya sih Kara yang ngasih itu obat dari dokter yang terkenal yang ada di Singapur."

"Aku jadi curiga kalau Kara yang ngasih obat itu biar Papah Johan tidak sembuh dan malah menjadi tamba sakit." tuding Alle dengan alis berkerut.

"Tapi kalau memang itu ulah Kara, untuk apa dia melakukan itu?" balas Sus Riri dengan heran.

"Benar juga, buat apa Kara berbuat begitu, ngak ada hubungannya juga dengan dia yang berhubungan sama kak Ares kan."

"Itu masalahnya, kayaknya ada yang disembunyikan Kara deh Al." Sus Riri semakin berpikir jauh.

"Atau.... Bahkan ada hubungannya dengan kehamilan Kara?"

********

"Kak gimana? Katanya mau tes DNA?"

Ares yang baru saja datang langsung di cerca Alle dengan pertanyaan itu membuatnya langsung terkejut, bagaimana tidak dia baru saja masuk ke dalam kelas, dan langsung dihadapkan dengan pertanyaan Alle barusan.

Ares kira sudah cukup lama Alle tidak mempertanyakan prihal itu, Alle lupa dengan masalah itu. Namun nyatanya masih ingat saja.

"Iyah gue lupa, nanti gue omongin sama cewek gue."

"Cepat yah kak, aku tunggu."

"CK, Iyah Iyah bawel amat." degus Ares, lalu pergi meninggalkan Alle lalu duduk ditempatnya.

"Tadi apa yang dia omongin sama cewek beban itu Res?" tanya Leo begitu Ares duduk disampingnya.

"Ngak papa, biasa gangguin orang aja." saut Ares dengan wajah kesal.

Andre yang melihat itu agak heran, biasanya meskipun terlihat jutek dan cuek pada Alle pria itu tak sampai mengatakan jika Alle pengganggu. Namun melihat wajah kesalnya saat ini membuatnya heran.

"Baru sadar? Dia memang berisik ganggu..."

"Ohiyah Res, gimana keadaan Tico? Udah bisa jalan sendiri tanpa tongkat?" Andre yang merasa cengah dengan sikap kekanak-kanakan Leo dalam menyikapi Alle menjadi malas. Dan berusaha mengalihkan pembicaraan lain karna jika diteruskan Leo tak ada habisnya menjelek-jelekkan wanita itu.

"CK, hobi banget memotong pembicaraan." degus Leo kesal.

"Iyah, dia udah bisa jalan sedikit-sedikit tanpa tongkat, tadi malam aja udah main game sama gue." saut Ares.

"Kenapa ngak ngabari gue, pasti gue datang ikut main juga. Udah lama nggak main game sama Kelian."

Obrolan mereka berlanjut sampai dosen datang.

*******

Saat ini Ares tengah berada dimobil dengan Kara, dia ingin sekali membicarakan perihal permintaan Alle tentang test DNA, namun dia takut jika Kara kurang nyaman.

"Mikirin apa sih Res? tanya Kara pada akhirnya karna melihat pria itu sepertinya tengah memikirkan sesuatu.

"Ah, emm ngak papa kok."

"Ngak papa, jujur aja. Lagi mikirin apa sih?" tanya Kara dengan sedikit memaksa, membuat Ares akhirnya mengalah dan mengatakan apa yang terjadi.

"Itu, Alle dia janji ngak gangguin aku lagi kalau bisa buktiin anak yang kamu kandung itu anak aku, emm gimana? Kamu mau?" ujar Ares dengan hati-hati.

Kara yang mendengar itu terkejut pada awalnya, namun dia berusaha mengontrol ekspresinya agar tidak dicurigai Ares.

"Emm, memang ngak papa buat test DNA saat dikandungan?"

"Katanya sih ngak papa, tapi kalau kamu masih ragu, kita kedokter kandungan saja."

"Terus nanti semisal bisa, kita harus gimana Res? Kan ini ngak anak kamu, jadi harus gimana?" Kara berusaha mencari celah agar tidak jadi melakukan test itu, namun dengan cara halus, jika langsung nanti Ares jadi curiga.

"Nanti ambil darah Papah, tukar sama darahku."

######

1
YAM
Luar biasa
Anita Rahayu
cerita memuakkan
Rossy Annabelle
yah sayang sekali klo tico menganggap Ale sbg adik..tp gpp deh setidaknya Ale ada yg jagain😊..tp yg pasti jodohnya jgn sama Ares yg tololnya bin bodoh minta ampun ya thor😬
Rossy Annabelle
no coment ah 🙃.. ditunggu aj kelanjutannya
Graciiellah_: segera kak
total 1 replies
Graciiellah_
sabar yaa shayy Ares emang gitu orangnya
Ririn Silalahi
untung ada Ares
Graciiellah_: iya kan
total 1 replies
Ririn Silalahi
Lex Lo itu tolol tau
Ririn Silalahi
makasi thorrr
Ririn Silalahi
ada aja teman julit
Ririn Silalahi
waah si Ares sampe hamili ank org
Graciiellah_: hahaha
total 1 replies
Ririn Silalahi
gampang banget Ares bilang putus.
Rossy Annabelle
si Ares bener² goblok sih thor tolol banget sumpah 😬...pokoknya Di Ale ama tico aja ,GX rela q klo Ale masih cinta ama si Ares yg tolol bin ajaibnya minta ampun
Graciiellah_: tunggu kisah selanjutnya yah Kak 😍
total 1 replies
Rossy Annabelle
si Ares tololnya minta ampun dah 🙄
Graciiellah_: kebangetan kak. tololnya 😅
total 1 replies
Anonymous
Up yang banyak ya thor 😊
Graciiellah_: siiap kak 😊
total 1 replies
Graciiellah_
Haha iya kan kak, kaiak cuma dia aja cowok didunia ini. saya aja sedikit palak liat modelan cewek kayak gini.
Aretha Shanum
ga suka nih peran cwenya terlalu menye2 jadi bosan alurnya
Graciiellah_: Hahaha iya kan kak, kyk cowok cuma dia aja, saya aja sedikit emosi sih liat modelan cewek kayak gini.
total 1 replies
Graciiellah_
luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!