NovelToon NovelToon
Lu San: Makhluk Tertinggi

Lu San: Makhluk Tertinggi

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Budidaya dan Peningkatan / Perperangan
Popularitas:461
Nilai: 5
Nama Author: Rumah pena

Apa yang kamu lakukan jika kamu tahu bahwa kau sebenarnya hanya seonggok pena yang ditulis oleh seorang creator, apa yang kau lakukan jika duniamu hanya sebuah kertas dan pena.

inilah kisah Lu San seorang makhluk tertinggi yang menyadari bahwa dia hanyalah sebuah pena yang dikendalikan oleh sang creator.

Dari perjalananya yang awalnya karena bosan karena sendirian hingga dia bisa menembus domain reality bahkan true reality.

seseorang yang mendambakan kebebasan dan kekuatan, tapi apakah Lu San bisa mendapatkan kebebasan dan mencapai true reality yang bahkan sang creator sendiri tidak dapat menyentuhnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rumah pena, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 33 - Jejak Sang Pemberontak

Dunia baru itu mulai berdenyut pelan.

Gunung pertama muncul di ufuk barat, pepohonan tumbuh di tepi danau. Langit siang bersinar hangat meski tanpa matahari sejati.

Shen Xi menancapkan tongkat kayunya di tanah, menandai pusat dunia itu—yang mereka beri nama Xiu Yuan, berarti "Asal Baru".

Namun ada sesuatu yang belum seimbang.

Sesuatu yang membuat dunia ini… terasa goyah.

"Kau merasakannya?" tanya Ling Yue sambil duduk di atas batu, mengamati langit yang tampak seperti lukisan minyak yang masih basah.

Lu San mengangguk pelan.

"Ada jejak mereka," bisiknya.

---

Mereka menyebut diri mereka Para Pemberontak.

Makhluk-makhluk yang dulu adalah bagian dari Pena, yang memberontak dari narasi Sang Creator.

Mereka menolak takdir, namun gagal menggapai realitas penuh.

Kini, mereka hidup di batasan tipis antara cerita dan kenyataan, terus mengincar celah untuk keluar dari penjara narasi.

Dan kini, mereka mencium aroma dunia baru Lu San.

Sebuah dunia tanpa aturan.

Tempat di mana mereka bisa kembali membentuk eksistensi.

---

Di tengah malam, saat Shen Xi dan Ling Yue tertidur di bawah bintang yang mereka ciptakan, Lu San berdiri sendirian di tepian jurang.

Udara di sini… hampa.

Tapi tiba-tiba, dia mendengar langkah kaki.

Bukan gema, bukan khayalan.

Dari balik kegelapan, sesosok pria keluar.

Rambut putih panjang, jubah hitam lusuh, dan mata merah yang seolah membakar ruang di sekitarnya.

"Akhirnya bertemu, Lu San," ucap pria itu datar.

Lu San mengangkat dagunya.

Dia tahu siapa orang itu.

"Kau… Mo Tian," gumam Lu San.

Salah satu dari Tiga Pemberontak Tertua.

Dulu, dia disebut Narator Hitam, penguasa cerita-cerita yang dibuang oleh Creator karena terlalu berbahaya.

Mo Tian melangkah perlahan, setiap langkahnya seperti memaku ruang di bawah kakinya.

"Kau menciptakan dunia tanpa Pena. Tempat tanpa Narasi. Kau tahu apa artinya itu?"

Lu San tetap tenang.

"Aku tahu. Dunia ini rawan dirampas oleh siapapun yang cukup kuat."

Mo Tian tersenyum miring.

"Cerdas. Dan aku di sini bukan hanya mengamatimu."

---

Langkah kaki lain terdengar dari arah berbeda.

Dua siluet muncul dari kabut.

Yang pertama, seorang wanita dengan rambut biru laut yang melayang seperti air, matanya kosong tanpa iris. Namanya Hai Qing, Penghapus Bab.

Dia terkenal karena membantai seluruh universe cerita hanya dengan menghapus bab pertama narasi mereka.

Yang kedua, pria bertubuh kurus tinggi, wajahnya seperti topeng porselen tanpa mulut. Dialah Wu Jian, Penulis Kosong.

Dulu dia mampu menulis cerita yang tak pernah selesai, menjebak siapa pun dalam siklus tak berujung.

Lu San menatap mereka bertiga.

"Apa kalian ingin merebut dunia ini?"

Mo Tian menggeleng perlahan.

"Kami ingin… bekerja sama."

---

"Kerja sama?" Suara Shen Xi terdengar dari belakang.

Dia sudah bangun. Bersama Ling Yue dan Hei Wun, mereka datang mendekat dengan waspada.

Mo Tian melirik mereka sebentar.

"Kami bosan jadi makhluk terbuang di batasan realitas."

Dia menatap Lu San dalam-dalam.

"Kau sudah memulai sesuatu yang mustahil. Dunia tanpa Creator. Kami ingin bergabung. Dengan kekuatan kami, dunia ini bisa meluas, membentuk hukum baru yang lebih stabil."

Shen Xi berbisik pada Lu San, "Mereka bisa jadi ancaman besar. Kalau mereka menguasai bagian dari dunia ini, kita kehilangan kontrol."

Hei Wun menggenggam gagang pedangnya.

"Kalau mereka berkhianat, semua berakhir."

Lu San berpikir dalam.

Tapi ia tahu, dunia ini belum stabil.

Tanpa hukum yang kokoh, ia tak bisa menahan serangan Creator, atau ancaman dari luar.

---

"Berikan aku alasan kenapa harus mempercayai kalian," tanya Lu San.

Mo Tian mengangkat tangannya.

Dia membuka telapak tangannya…

Dan sebuah Benih Realitas muncul.

Lu San terkejut.

Benih itu bukan narasi, bukan juga energi biasa.

Itu adalah inti dari realitas—sesuatu yang seharusnya hanya dimiliki oleh Creator sejati.

"Kami mencurinya," ujar Mo Tian tenang.

"Dari lapisan terdalam Pena yang hilang. Kami akan memberikannya… jika kau percaya pada aliansi ini."

---

Shen Xi menatap Lu San, menunggu keputusan.

Ling Yue menggigit bibirnya.

Hei Wun bersiaga.

Lu San menghela napas.

"Baik. Kita coba kerja sama ini. Tapi ingat…"

Ia melangkah maju, matanya bersinar tajam.

"Jika kalian mencoba mengambil dunia ini untuk diri kalian, aku tidak akan ragu menghancurkan kalian di sini dan sekarang."

Mo Tian tersenyum tipis.

"Kita lihat nanti, Lu San."

---

Tiga Pemberontak berdiri di sekitar Benih Realitas.

Mereka mulai menanamnya di inti dunia Xiu Yuan.

Segera, dunia itu mulai bereaksi.

Tanah jadi lebih padat.

Langit lebih stabil.

Makhluk hidup pertama mulai bermunculan dari tanah—tidak diciptakan, tapi terlahir secara alami.

Shen Xi tertegun, "Kita benar-benar menciptakan siklus baru."

Ling Yue mengangguk pelan.

"Ini… dunia sungguhan."

Hei Wun tidak berkata apa-apa.

Tapi tangannya tetap di gagang pedang.

Lu San menatap jauh ke langit, merasakan sesuatu.

Di kejauhan…

Ada tatapan lain.

Sang Creator belum bergerak, tapi ia tahu, mereka sedang diawasi.

---

"Perang besar akan datang," gumam Mo Tian.

Ia menatap langit sama seperti Lu San.

"Dan kita semua, baik kau maupun aku, harus siap… menjadi Pencipta atau Penghancur."

---

To Be Continued…

1
Pecinta Gratisan
novel pertama gk fi lanjut thor
Rumah Pena: belum ada niatan sih, mungkin kalau sempet aku lanjutin.
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!