NovelToon NovelToon
Obsesi Tuan Pemaksa

Obsesi Tuan Pemaksa

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / CEO / Pengantin Pengganti Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat
Popularitas:1.9k
Nilai: 5
Nama Author: Panda Merah

"Anda yakin Mrs. Aquielo?"

"Jangan asal mengubah nama ku seenakmu, aku masih seorang Rainer asal kau tahu saja."

"Ya untuk sekarang kau mang masih seorang Rainer, tapi sebentar lagi kau akan segera mengganti nama belakangmu itu dengan nama keluargaku."

"Seperti aku mau saja dengan dirimu."

"Oh apa kau lupa yang aku katakan dipesawat kemarin Ms. Rainer."

Viona hanya dapat terdiam tentu ia tidak lupa dengan ancaman pria gila ini kemarin. Dan sialnya kalau semua yang dikatakan nya benar adanya maka tidak ada jalan lain lagi bagi Viona untuk menolak semua keinginan pria itu.

Itu buruk....

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Panda Merah, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

18

Mobil yang dikemudikan oleh Ares berhenti saat memasuki landasan udara pribadi milik keluarganya, dapat dilihat dari beberapa bagian bangunan yang terdapat lambang burung elang emas yang gagah. Lambang keluarga Aquielo.

"Silahkan turun tuan putri," ujar Ares setelah ia membukakan pintu mobilnya untuk Viona.

"Dengar ya orang aneh aku tidak akan turun dari sini sekarang. Memangnya aku barang yang bisa kau bawa kemana-mana seenaknya." Tolak Viona tegas ia lantas melipat kedua tangannya didepan dada sambil membuang muka dari Ares.

"Oh ayolah jangan membuat aku melakukan hal yang pastinya tidak akan kau sukai. Sekarang kau pilih turun dan ikut denganku atau tinggal disini lalu setelahnya kau mendapat kabar dari temanmu yang berambut merah tadi kalau dia sudah kehilangan pekerjaan karena ulahmu." Ancam Ares sambil menyeringai nakal.

"Kau benar-benar ya,,, bisa-bisa kau mengancam diriku dengan cara begitu."

"Well,,, itu lebih baik daripada harus menyeret tubuhmu dengan paksa keluar dari mobil ini." Jawab Ares acuh. "Jadi sekarang coba katakan apa pilihanmu, karena jujur sekarang waktu kita tidak banyak." Tambahnya lagi

Viona mendengus kesal lalu segera keluar dari dalam mobil itu karena ia tidak mungkin tega membuat Becca kehilangan pekerjaannya.

"Aku membenci dirimu Ares!" seru Viona.

"Sama-sama manis aku juga mencintaimu." Balas Ares.

Ares lalu membawa Viona memasuki pesawat jet mewahnya, yang didalamnya tampak seperti kamar apartemen mewah karena diisi oleh beberapa ruangan pribadi bukannya deretan kursi penumpang.

Viona bahkan sempat terkejut saat melihatnya, ini pertama kalinya Viona memasuki pesawat yang seperti ini.

Menyadari kekaguman Viona akan pesawatnya Ares langsung tertawa pelan.

"Sudah kubilang bukan! Aku ini aset yang sangat berharga jadi kau beruntung memilikinya." Ucap Ares sombong.

"Kau bisa memiliki pesawat seperti ini satu saat kita sudah resmi bertunangan nanti, anggap itu sebagai hadiah dariku."

"Tidak perlu, aku tidak butuh hadiah darimu dan memangnya aku mau bertunangan dengan dirimu."

"Ah jadi kau tidak mau ya..." Ucap Ares menggantung sambil menatap wajah Viona penuh arti.

"Bukannya sudah jelas. Aku sudah menolak dirimu jadi untuk apa kau membawaku sekarang."

"Sayangnya Papamu yang tua itu akan sedih kalau tahu putri kecilnya ini menolak diriku karena kalian akan segera mengalami kebangkrutan setelahnya."

"Apa maksudmu?" tanya Viona mulai tidak nyaman.

"Kau tahu tuan putri pemarah, Rainer Group milik papamu itu sebenarnya berada dibawah naungan Aquielo International perusahaan keluargaku dan aku bisa saja meluluh lantahkan perusahaan kecil itu hanya dalam satu jentikan jari dan Booom... Hasil jerih payah papamu itu akan hangus begitu saja." Ucap Ares sambil menjentikan jarinya didepan wajah Viona.

Lidah Viona tiba-tiba terasa kelu saat mengetahui kalau dia sedang berhadapan dengan orang yang seperti itu sekarang.

"Kau pasti bohong kan?" tanya Viona pada akhirnya memastikan kalau pria itu tidak sedang mengerjainya saja.

"Silahkan tanyakan sendiri pada pak tua itu kalau kau masih tidak percaya." Tantang Ares.

"Nanti saja kau tanyakan hal itu sekarang ayo duduk pesawat ini akan segera lepas landas tentu kau tidak ingin terpental bukan!" seru Ares lalu menuntun Viona untuk segera duduk pada sebuah kursi yang tampak sangat

nyaman.

Setelah pesawat mereka berhasil mengudara Ares segera beranjak dari kursinya untuk pergi duduk disofa yang lebih lebar dan bersantai disana, sementara Viona dia hanya memandang lampu kota dari jendela disebelahnya.

"Hei my red panda apa kau akan terus berdiam diri dikursi itu tanpa mau ikut bersantai denganku disini. Perjalanan kita akan memakan waktu belasan jam tubuhmu akan sakit jika terus berada disitu!" seru Ares sambil menatap Viona.

"Apa pedulimu,,, lebih baik tubuhku sakit daripada harus berdekatan dengan dirimu." Jawab Viona ketus.

"Dasar keras kepala..." Gerutu Ares yang langsung kembali diabaikan oleh Viona.

Beberapa jam berlalu dan sekarang Viona sudah tampak tidak nyaman diposisinya ditambah perutnya yang sudah mulai meminta jatah untuk segera diisi, ya wajar saja sejak ia pulang kerja sore tadi Viona belum sempat memakan apapun karena ulah si pemaksa yang tampaknya sedang santai duduk dengan nyaman disofa mewahnya itu.

Ingin sekali Viona menghajar wajah menyebalkan yang sayangnya sangat tampan itu dengan kedua tinjunya, namun kalau yang dikatakan Ares tadi benar maka Viona akan membuat keluarganya berada dalam masalah kalau saja ia kembali menghajar pria itu.

"Kenapa menatapku seperti itu babe,,, aku tahu duduk disitu sangatlah tidak nyaman makanya aku mengajakmu untuk duduk kemari atau kita bisa tidur dikamar yang ada disana!" seru Ares dengan senyuman yang penuh arti.

"Apa kau memintaku untuk kembali menghajar wajahmu itu huh!"

"Jika itu maumu maka aku akan terima saja, ayo silahkan hajar wajah tampan calon tunanganmu ini."

"Aku benar-benar akan mematahkan tulang hidungmu kali ini Ares!"

"Ya lakukanlah mari kemari my red panda."

"Aku bukan panda merahmu jadi berhenti memanggilku begitu!"

"Ah tidak suka ya lalu bagaimana dengan sweety, honey, baby atau darling, yang mana yang kau suka pilih saja."

Merasa kesabarannya akan segera habis kalau terus beradu mulut dengan Ares akhirnya Viona memilih untuk diam.

Apa itu istilah wanita selalu benar bagi Ares tidak ada istilah seperti itu dalam kamus hidupnya.

Dua puluh menit berlalu dan sekarang Viona benar-benar tidak bisa menahan rasa laparnya, perutnya bahkan sudah berbunyi beberapa kali.

Sementara Ares pria itu tampak sibuk dengan tab yang ada ditangannya sekarang.

Apa-apaan pria itu... Dia tetap bisa duduk santai ditempatnya tanpa memberi Viona sedikitpun makanan setelah ia menculiknya seenaknya, atau dia sengaja ingin membalas perbuatan Viona yang menghajarnya dulu.

Namun tak berselang lama Viona mencium ada aroma makanan yang masuk kerongga hidungnya membuat rasa laparnya kian menjadi saja.

Tampak dua orang pramugari melewatinya sambil membawa nampan yang berisi makanan yang tampak lezat lalu menyajikannya dimeja yang ada dihadapan Ares sekarang.

Setelah dua orang itu pergi kembali menyisakan Viona berduaan dengan Ares diruangan itu.

"Kemarilah dan makan bersamaku setelah itu kau bisa kembali duduk ketempat itu karena tampaknya kau sangat nyaman berada disitu," sindir Ares.

"Ah terima kasih, kau makan saja semuanya aku tidak lapar." Bohong Viona yang langsung ketahuan oleh Ares karena perutnya yang berbunyi mengkhianati bibirnya yang baru berbicara.

"Tampaknya perutmu tidak setuju dengan kata-katamu barusan. Ayolah Viona kau akan sakit kalau melewatkan makan malammu." Bujuk Ares lagi.

Setelah lima menit berlalu akhirnya Viona menyerah dan iapun beranjak dari tempat duduknya lalu menyusul Ares yang tampak sedang menikmati makan malamnya.

Tanpa berkata sepatah katapun Viona langsung melahap makanannya dengan semangat, ia bahkan menyelesaikan makannya lebih dahulu daripada Ares yang sudah lebih dulu memulai makan.

Viona berjalan kembali kekursinya setelah meminum segelas air putih tanpa memperdulikan Ares yang terus menatap dirinya dari tadi, dan entah kenapa setelah merasa kenyang Viona jadi merasa mengantuk dan diapun tertidur setelahnya.

1
Reni Anjarwani
doubel up thor
Reni Anjarwani
lanjut thor doubel up thor
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!