NovelToon NovelToon
Menikahi Calon Suami Tetanggaku

Menikahi Calon Suami Tetanggaku

Status: tamat
Genre:Romantis / Komedi / Tamat / Cintapertama / Nikahmuda / Cintamanis / Pengantin Pengganti
Popularitas:2.2M
Nilai: 4.9
Nama Author: Ni R

Kasih, perempuan muda berusia dua puluh tahun terpaksa menggantikan Mia anak sang kepala desa lebih tepatnya tetangga Kasih sendiri untuk menikah dengan Rangga. Karena pada saat hari H, Mia kabur untuk menghindari pernikahannya.

Mia menolak menikah dengan Rangga meskipun Rangga kaya raya bahkan satu-satunya pewaris dari semua kekayaan keluarganya. Penolakan Mia di karenakan ia tidak suka melihat penampilan Rangga yang cupu dan terlihat seperti orang dungu.

Kasih yang di ancam oleh kepala desanya mau tak mau harus menggantikan Mia. Semua Kasih lakukan demi ketentraman hidup ia dan ibunya yang sudah sepuluh tahun menjanda. Lalu, apakah Kasih dan Rangga akan jatuh cinta? Apakah pernikahan Kasih dan Rangga akan bertahan?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ni R, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Chapter 08

"Aduh, jangan paksa aku makan dong mas. Aku gak laper loh!" Tolak Kasih.

"Kamu harus makan setelah itu minum obat. Biar cepat sembuh!"

"Gak mau ah, aku gak doyan makanan rumah sakit."

"Kamu mau makan apa?" Tanya Rangga sembari meletakan piring ke atas nakas.

"Nanti aja kalau pulang. Ayo pulang,...!!" Rengek Kasih.

"Tapi kamu masih sakit."

"Ayo pulang mas!!"

"Kasih, wajah mu masih pucat. Ibu takut kamu kenapa-kenapa." Ujar bu Erni.

"Gak bu, Kasih baik-baik aja kok!"

Huft,......

Bu Erni hanya bisa menghembuskan nafas pelan.

"Pak, pak Mun.Tolong selesaikan biaya administrasi. Kasih minta pulang!" Titah Rangga.

"Baik mas!!"

Setelah menunggu beberapa saat, Kasih akhirnya pulang juga.

"Ibu kalau mau pulang gak apa-apa kok. Ada aku dan bisa Warti yang ngurus Kasih. Ibu kelihatan capek banget."

"Iya, ibu titip Kasih ya...!!"

"Pak Mun, tolong antarkan ibu. Awas, jangan sampai kenapa-kenapa!" Titah Rangga.

"Siap mas!!"

Belum lama bu Erni pulang, bu Hesti dan pak Diman tiba-tiba saja datang. Rangga lah yang sudah memberitahu kedua orang tuanya jika Kasih sedang sakit sekarang.

"Rangga pasti jahat ya sama kamu?" Tanya bu Hesti.

"Gak kok mah. Mas Rangga baik kok!"

Biar bagaimana pun Kasih tidak ingin menjelekan suaminya.

"Mamah gak percaya!" Seru bu Hesti.

"Mas Rangga bener baik kok mah. Buktinya Kasih di belikan ikan lele dan di buatkan kebun cabe!"

Pak Diman dan bu Hesti saling berpandangan.

"Rangga, kamu ini apa-apaan sih?"

"Biar romantis pah!!"

Pak Diman hanya bisa menggelengkan kepalanya.

"Sini kamu. Papah mau bicara!!"

Pak Dimana mengajak anaknya pergi ke ruangan kerjanya.

"Apa sih pah?" Tanya Rangga malas.

"Kamu itu loh sudah besar. Kapan dewasanya?"

"Rangga.....!!"

"Udahlah pah. Papah duduk manis aja!!"

"Kamu betah menikah sama Kasih?" Tanya pak Diman.

"Kasih baik, dia perhatian. Bahkan dia suka membela ku di depan orang-orang."

"Kamu mencintai dia?"

"Menurut papah bagaimana?" Rangga bertanya balik.

"Lah kok tanya papah sih?, kamu dan Kasih di nikahkan tanpa saling mengenal. Emmmm,.....kalau papah boleh tahu, apa kamu dan Kasih sudah melakukan itu....??''

Pak Diman memainkan dua jari telunjuknya.

"Hidiiih,...papah. Apaan bahasnya ke sana?"

Bu Hesti masuk, memotong pembicaraan ayah dan anak tersebut.

"Mamah mau cucu loh Ga, kamu anak mamah dan papah satu-satunya," ucap bu Hesti yang langsung duduk di samping suaminya.

"Jangankan cucu mah. Nyentuh Kasih aja gak pernah!" Sahut pak Diman.

Huft,....

Bu Hesti membuang nafas kasar.

"Kamu harus bicara sama Kasih. Biar bagaimana pun Kasih istri mu."

"Kalau Kasih minta cerai bagaimana mah?"

"Kamu itu gimana sih Rangga?, Kamu ingin mempermainkan pernikahan?"

"Lagian, papah dan mamah ngapain coba jodohin aku sama Mia sialan itu?"

"Udah ah, jangan di bahas. Kembali ke kamar sana. Temani istri mu!"

Rangga bergegas keluar, telinga gatal juga jika harus bicara dengan kedua orang tuanya.

"Mah, keluarkan jurus jitu!" Titah pak Diman.

"Siap ayang.....!!"Ujar bu Hesti dengan mengedipkan sebelah matanya.

"Jijik ah mah. Udah tua juga!!"

"Hiiidih si papah. Kalau belum punya cucu itu belum bisa di katakan tua!"

"Terserah ah. Papah mau ke pabrik dulu!"

Bu Hesti mengangkat kedua bahunya. Ia memilih pergi ke kamarnya untuk sekedar beristirahat.

Sementara itu, Kasih yang sedang beristirahat mendadak lesu saat mendengar ucapan Rangga.

"Mamah minta cucu!!"

"Apaan.....??, datang-datang minta cucu!"

"Ya cucu, gimana dong?"

"Udah, cariin anak kucing aja. Mamah pasti suka kok!"

"Serius mamah suka anak kucing?" Tanya Rangga mata lebarnya. "Ya udah. Kamu istirahat aja!!"

Rangga bergegas pergi, membiarkan Kasih istirahat sore ini.

Sore telah berganti malam, Kasih dan kedua mertuanya sudah berada di meja makan untuk makan malam sedangkan Rangga entah kemana tidak terlihat.

"Kasih sayang, di mana suami mu?" Tanya bu Hesti.

"Gak tahu juga mah. Sejak sore pergi dan sampai sekarang belum pulang." Jawab Kasih yang sebenarnya canggung. Bukannya apa, setelah dua bulan menikah dengan Rangga baru sekarang ia duduk berharap muka dengan kedua mertuanya.

"Anak itu, kemana dia pergi?" Pak Diman geram sendiri.

"Malam semua,.....!!" Sapa Rangga yang baru saja pulang.

"Dari mana kamu Rangga?" Tanya bu Hesti kesal.

"Ini mah, beli kucing buat mamah!" Jawab Rangga membuat seisi ruangan terkejut.

Kasih meringis, ia panik melihat hal tersebut.

"Buat mamah?, Sejak kapan mamah minta anak kucing?"

"Mamahkan minta cucu, kata Kasih carikan anak kucing aja. Mamah pasti suka!"

Gleek.......

Kasih menelan ludahnya kasar.

"Mah, Kasih bercanda loh. Tapi, mas Rangga aja yang nanggapi serius." Ujar Kasih yang merasa tidak enak hati.

"Lah, kok aku yang salah. Kasih tuh mah, yang salah!"

"Udah,....sana cepat pergi mandi...!!"

Kasih dan kedua mertuanya makan malam bersama sedangkan Rangga pergi mandi. Setelah Kasih selesai makan, wanita ini bergegas pergi ke kamar.

"Kucing yang kamu bawa mana mas?" Tanya Kasih.

"Ada tuh.....!" Rangga menunjuk ke atas tempat tidur mereka. "Jangan di sakiti, itu cucu mamah loh!"

Kasih memutar bola matanya malas. Ia mengambil kucing tersebut, kucing yang berbulu lebat dan panjang bahkan kedua matanya berbeda warna.

"Berapa harganya mas?" Tanya Kasih penasaran. Meskipun tinggal di kampung, Kasih paham jika harga kucing ini lumayan.

"Sepuluh juta!!" Jawab Rangga singkat.

"Apa....??" Kasih tidak percaya. "Ku pikir cuma sejuta dua juta." Ujarnya.

"Itu bukan kucing murahan. Harga dirinya tinggi...!!"

Tok,...tok,....

"Misi mas, mbak, di panggil bapak dan ibu di ruang keluarga." Ujar bi Warti memberitahu.

"Iya bi,.....!!"

Rangga dan Kasih keluar sambil membawa kucing tersebut. Kasih dan Rangga duduk menghadap pak Diman dan bu Hesti.

"Ada apa mah?" Tanya Rangga.

"Ini, untuk kalian berdua!!" Bu Hesti menyodorkan dua tiket liburan dengan paket lengkap.

"Dalam rangka acara apa?" Tanya Rangga sedikit acuh.

"Bulan madu...!!" Jawab pak Diman.

"Hiiih,....waaah. Naik pesawat!!" Ujar Kasih saat melihat tiket tersebut.

"Kamu belum pernah naik pesawat?" Tanya Rangga.

"Belum pernah. Lagian mau kemana juga!" Jawab Kasih.

"Iiih kasihan si Kasih. Saking miskinnya gak pernah naik pesawat!" Ledek Rangga.

"Rangga....!!" Sentak bu Hesti.

"Rangga suka mengejek ku. Tapi aku sadar diri, aku memang anak orang miskin!" Ucap Kasih yang tanpa permisi berlalu dari sana.

"Rangga, kamu ini loh. Bisa-bisanya ngomong seperti itu."

"Bercanda mah!!" Seru Rangga yang langsung mengambil kedua tiket tersebut kemudian menyusul Kasih.

Di kamar, hening tak bersuara. Rangga menghampiri Kasih yang sudah merebahkan diri di atas tempat tidur.

"Kasih nangis lagi....??"

"Jangan ganggu, si miskin ini mau tidur!" Ujar Kasih langsung menutup seluruh tubuhnya dengan selimut.

"Kasih, mamah mau cucu. Ayo buat cucu untuk mamah!!"

Tak ada jawaban, Kasih menangis di dalam selimutnya. Sungguh ia harus memperbanyak lagi rasa sabarnya.

1
Hai Kal
Kecewa
Hai Kal
Buruk
pejuang rupiah😶‍🌫️
Lumayan
Dede Mila
lanjut
Azlin Hamid
Luar biasa
MAYZATUN 🥰🥰🥰al rizal
🥰🥰🥰
Taris
Luar biasa
Sastri Dalila
👍👍👍
Jessi Jasintha
Luar biasa
Insyirah qalbi Johan
bacakan
Ana Akhwat
ceritanya kocak bikin ketawa sendiri
Ana Akhwat
Awal yang bikin senyum
bhunshin
OMG
Tia Iia
bagus ceritanya
Tia Iia
terimakasih Thor /Kiss/
Majotiku
Lumayan
Majotiku
Kecewa
Dyah Oktina
wah..untung dah d nikain sm d perawanin ya daffa... tp masih aja takut
Dyah Oktina
iya baik banget mertuamu(bi erni) cariin jodoh dong 🤭
Dyah Oktina
besok pagi pertama aja sih daffa... gitu aja kok repot...🤭🤭😆
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!