cerita ini hanya cerita fiksi seorang gadis bernama Aurel.Dia hidup hanya dengan kakak nya Roy dan Mohan. Cerita menceritakan persahabatan, perselisihan dan percintaan Aurel.
Bagaimana cerita kehidupan Aurel dan ikuti disetiap hidupnya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kenanga Rb, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6
Aurel memberi tahu kabar baik ini pada kakaknya Mohan dengan pesan singkatnya.
"Aurel, adikku tersayang. Terima kasih. kak Mohan akan memenuhi semua permintaan kamu"Jawab kak Mohan yang dikirim ke ponsel Aurel.
" Baik, Aurel akan memintanya nanti. "Balas Aurel .
Kak Roy melihat adiknya yang asyik dengan teleponnya. Dia melihatnya tersenyum.
"Aurel, sudah main handphone nya. Ini sudah dekat dengan sekolah kamu. "Ucap kak Roy sambil menunjuk didepan.
"Iya, kak Roy ku tersayang. Kamu memang kakak aku terbaik sedu.. nia. "Ucap Aurel sambil berpamitan dengan kakaknya itu.
Kak Roy hanya tersenyum sambil melihat Aurel yang keluar dari mobil nya.
Setelah mobil kak Roy pergi ada empat kendaraan yang kebut-kebutan dijalanan.
"Hmmm, pasti mereka lomba balapan lagi..... "Ucap Aurel lirih.
"Yes, aku menang. "Ucap Alvaro yang datang duluan ke sekolah.Sambil tersenyum kemenangan.
Dia melihat kekasihnya datang mendekatinya.
"Sayang, kamu sudah datang. " Ucap Alvaro pada kekasihnya itu.
"Iya, baru sampai. Kebetulan diantar kak Roy dan jalanan juga sepi."Ucap Aurel dengan tersenyum memandang kekasihnya itu.
"Kalian lomba lagi?, kali ini taruhannya apa? " Tanya Aurel pada Alvaro.
"Nanti yang kalah mencuci kendaraan semuanya."Ucap Alvaro sambil membuka helmnya.
"Oh."
Sebuah kendaraan memasuki area parkir.
"Ya, aku kalah lagi sama kamu Alvaro. "Ucap Nathan dengan wajah kecewa.Dia bisa menang dengan siapa pun, namun selalu kalah dengan sahabat nya itu.
"Aurel!, kamu disini. "Ucap Nathan yang tahu ada kekasih temannya itu.
"Iya, mau lihat siapa diantara kalian yang mencuci kendaraan semuanya. " Ucap Aurel dengan cengengesan.
"Aurel, kali ini kamu tidak melihat aku mencuci kendaraan " Ucap Nathan.
Sepuluh menit kemudian ada dua kendaraan melaju dengan kenyangnya.Kebetulan juga pak Yosep guru olahraga mereka lewat dan berada diparkiran sekolah.
Pak Yosep melihat dua kendaraan yang masuk dengan kecepatan tinggi.
"Kalian pasti balapan lagi hari ini. "Ucap pak Yosep dengan lantang.
"Aduh, gawat nih!. Pasti kita akan diminta keliling lapangan. " Ucap Nathan spontan.
"Wah, Nathan dan Alvaro menang nih. Kita berdua datang bersamaan. Jadi anggap saja kali ini aku dan Pungky kalah. Nanti habis pulang sekolah biar kami yang mencuci kendaraan kalian. " Ucap Johan pada Nathan dan Alvaro.
Saat Johan berbicara ada pak Yosep di belakang nya.Alvaro sudah memberikan kode pada Johan untuk tidak membahas balapan.Namun Johan tidak mengerti.Dia malah membahas tentang balapan tadi.
Pungky melihat Aurel, Nathan dan Alvaro memberi kode dan dia mengerti kalau ada sesuatu dibelakang dia.
Dia menoleh dan memberi kode pada Johan.
"Hmmm." Ucap Pungky memberi tanda pada Johan.
"Kamu kenapa Pungky, tenggorokan kamu sakit?. " Ucap Johan.
"Kamu juga Aurel, kenapa dengan tingkah kamu itu. Kenapa juga kamu menaruh tangan kamu ditelinga kamu, seperti kamu salah saja. "Ucap Johan dengan percaya diri.
Semuanya tersenyum kecut. Akhirnya semua nya menghela napas dan Alvaro menyapa gurunya pak Yosep, baru Johan mengerti kalau sejak tadi mereka memberitahu dirinya.
"Selamat pagi!, pak Yosep. " Ucap Alvaro pada guru olah raganya itu.
"Selamat pagi, pak. " Ucap Nathan.
"Pagi pak!. " Ucap Aurel sambil tersenyum.
"Pagi pak Yosep!. " Ucap Pungky sambil menundukkan kepalanya.
Johan yang mendengarkan ucapan temannya itu akhirnya menoleh kebelakang.
"Pak, Yosep. Selamat Pagi!. " Ucap Johan sambil cengengesan.
"Bagus, karena kalian sudah uji nyali. Sekarang kalian Keliling lapangan tiga kali dan satu lagi, beri kunci kendaraan kalian pada bapak. Nanti kalian ambil di ruang wali kelas kalian masing-masing.!. "Ucap pak Yosep pada ke lima anak itu.
"Pak... "Ucap Alvaro terhenti, dia merasa bersalah pada Aurel yang hanya bertemu dengan dirinya diparkiran.
"Kalian berlima kalau masih membantah bapak tambah hukuman larinya. "Ucap pak Yosep, yang mengira Alvaro akan membantah dirinya.
"Pak, aku tidak ikut balapan. Masak aku harus lari juga. " Ucap Aurel.
"Iya, pak. Biar kami berempat yang lari. Aurel tidak ikutan."Ucap Pungky membela Aurel.
".... "
"Itu yang aku ucapkan tadi pak, Aurel cuma menemui aku disini. Anggap saja dia baru apes." Ucap Alvaro.
"Baik, karena Aurel suka menonton. Kamu berdiri di lapangan dan hitung lari mereka. "
"Nanti kalau sudah selesai baru kalian boleh masuk kelas. "
"ya.. "
"Pak, kami ada ulangan matematika. "Ucap Aurel bohong.
"Itu salah kalian sendiri, bukankah ini masih setengah tujuh. Aku rasa......jika kalian keliling sekarang masih sempat ikut ulangan matematika diawal. " Ucap pak Yosep pada Aurel.
"Berikan kunci kalian!. " Ucap pak Yosep sambil menadahkan tangan meminta kunci kendaraan mereka.
Setelah mereka memberikan kunci, mereka berempat berlari dilapangan sekolah.
Melihat ke empatnya berlari bukannya membuat para murid mengejeknya, malah mereka berkerumun melihat Alvaro idola mereka berlari.
"Satu putaran. " Ucap Aurel dengan lantang menghitung putaran mereka.
"Wah, itu Aurel si anak tercantik dan pintar disekolah ini. "Ucap salah satu murid laki-laki.
"Aku dengar dia itu selalu di sayang oleh guru-guru disini. "
"Memang, bukankah sudah terbukti. Pak Yosep si guru olah raga itu tidak menyuruh dia lari hanya berhitung saja."Ucap murid perempuan yang sedikit tidak suka pada Aurel, karena dia dekat dengan idolanya Alvaro.
"Lihat Alvaro, dia sangat tampan sekali. Apalagi disaat dia berkeringat gitu semakin tampan. "Ucapnya lagi.
"Aku lebih memilih Nathan, dia juga tak kalah tampannya dengan Alvaro. Aku dengar dia juga belum punya gandengan. "
"Siapa tahu aku bisa bersama salah satu mereka dan bisa berdekatan dengan Alvaro idolaku. "Ucapnya pada temannya yang sangat menyukai Alvaro itu.
"..... "
".... "
Beberapa murid wanita membicarakan tentang ke empatnya dan beberapa murid lelaki nya juga tak kalah mengagumi kecantikan Aurel.
Teng teng teng
Bunyi bel masuk sekolah berbunyi. Para murid membubarkan kerumunan dilapangan.
"Tiga putaran. " Ucap Aurel dengan lantang.
Setelah ucapan Aurel, mereka berempat duduk di sisi lapangan. Napas mereka tersengal-sengal. Lapangan yang mereka kelilingi tidaklah kecil.
Aurel memberikan air putih yang dia bawa ke kekasihnya Alvaro.
"Terimakasih, sayang. "Ucap AlVaro sambil meminum air yang diberikan Aurel.
"Sebaiknya kamu masuk sayang, katanya ada ulangan. "Ucap Alvaro pada Aurel.
"Hari ini tidak ada ulangan kok, hanya saja......ingin membuat pak Yosep tidak menghukum kita.Namun dia sulit diajak kompromi," Ucap Aurel cengengesan.
"Aurel, masak cuma Alvaro saja yang kamu kasih minum, "Ucap Nathan bercanda.
"Kalian, beli saja tuh di kantin. Dekat tidak jauh. "Ucap Aurel sambil menunjuk ke arah kantin.
".... "
"..... "
Alvaro hanya tersenyum melihat kelakuan Aurel Kekasihnya itu.
"Sudahlah, kita masuk ke kelas. Nanti istirahat kita acara wali kelas kita masing-masing."Ucap Johan sambil bersiap-siap pergi ke kelas mereka.
Semuanya mengangguk.Dilapangan sekarang sepi tidak ada satupun murid disana.