NovelToon NovelToon
Reborn For Revenge

Reborn For Revenge

Status: sedang berlangsung
Genre:Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Kehidupan di Sekolah/Kampus / Kelahiran kembali menjadi kuat / Dijodohkan Orang Tua / Bullying dan Balas Dendam
Popularitas:56.7k
Nilai: 5
Nama Author: Violetta Gloretha

⚠️Warning⚠️

Cerita mengandung beberapa adegan kekerasan


Viona Hazella Algara mendapatkan sebuah keajaiban yang tidak semua orang bisa dapatkan setelah kematiannya.

Dalam sisa waktu antara hidup dan mati Viona Hazella Algara berharap dia bisa di beri kesempatan untuk menembus semua kesalahan yang telah di perbuatnya.

Keluarga yang dicintainya hancur karena ulahnya sendiri. Viona bak di jadikan pion oleh seseorang yang ingin merebut harta kekayaan keluarganya. Dan baru menyadari saat semuanya sudah terjadi.

Tepat saat dia berada di ambang kematian, sebuah keajaiban terjadi dan dia terbawa kembali ke empat tahun yang lalu.

Kali ini, Viona tidak bisa dipermainkan lagi seperti di kehidupan sebelumnya dan dia akan membalas dendam dengan caranya sendiri.

Meskipun Viona memiliki cukup kelembutan dan kebaikan untuk keluarga dan teman-temannya, dia tidak memiliki belas kasihan untuk musuh-musuhnya. Siapa pun yang telah menyakitinya atau menipunya di kehidupa

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Violetta Gloretha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

35

    "Kamu harus buka ini dan coba liat karya ku." Viona memegang kotak itu di depan Varell, menatapnya dengan penuh semangat.

    Mata Varell menyipit sedikit dan  di bawah tatapan tajamnya, dia mengulurkan tangannya yang proporsional dan membuka kotak itu.

Melihat apa yang ada di dalamnya, matanya membelalak kaget, dan jantungnya mulai berdebar kencang. Itu adalah mawar biru yang diukir indah yang tampak sangat nyata. Di bawah bunga itu, ada seorang pria dan perempuan sedang berdiri saling membelakangi, dengan tangan mereka saling menggenggam. Fitur wajah dan ekspresi figur-figur itu begitu nyata sehingga jelas terlihat bahwa itu adalah dia! Dan perempuan itu... adalah Viona!

    Seluruh ukirannya begitu realistis, dengan tetesan embun yang mengalir di kelopak bunga, dan bahkan detail pakaiannya digambarkan dengan rumit dan jelas. Bukan hanya Varell, tetapi semua orang yang hadir tercengang.

    Terutama Arga, tatapan mata pria paruh baya itu berbinar saat mengingat Viona mengukir patung ketika gadis itu masih kecil. Seakan dalam sekejap mata, gadis itu telah tumbuh besar.

    "Apa Viona yang benar-benar membuat itu?." Tanya Erina tak bisa menahan diri untuk berseru kagum. 'Ini ngga mungkin! Bahkan kalau emang Viona sendiri yang buat karya ukiran itu, dia pasti masih harus belajar selama bertahun-tahun! Aku yakin kalau itu pasti beli!.' Batin Erina.

    Mendengar keraguan dalam nada bicara Erina, Arga merasa tidak senang. "Apa kau tidak tahu? Ketika Viona masih kecil, karyanya sudah di lelang jutaan rupiah! Memangnya apa yang aneh?."

    Kata-kata ini membangkitkan ingatan sebagian orang yang hadir. Ya, memang benar bahwa mereka pernah mendengar tentang ini sebelumnya.

    Viona sangat di hormati di kota saat itu dan dianggap sebagai seorang remaja belia yang jenius. Arga memuji putrinya yang berharga kepada semua orang yang ditemuinya dan memperlakukannya sebagai kebanggaan terbesarnya. Mereka mengatakan bahwa Viona telah menyia-nyiakan kejeniusannya beberapa tahun belakangan ini, tetapi hari ini, tampaknya Viona bukan lagi gadis yang tidak berguna seperti apa yang mereka bicarakan!

    "A-aku bahagia untuk Viona. Aku cuma ngga nyangka kalau Viona benar-benar luar biasa." Erina sangat licik, dia dengan cepat mengubah ekspresi wajahnya dan menebus kata-katanya.

    Viona tidak lagi mengangumi wanita itu, tetapi setidaknya wanita itu harus menjadi seorang aktris, cocok menjadi pemeran wanita yang jahat..

    Sementara itu, Ziya tidak bisa menyembunyikan keterkejutannya 'Ini ngga mungkin terjadi! Bukannya Viona selama ini benci banget sama Varell? Bukannya tadi dia juga ngga mau keluar dari kamarnya?.' Batin Ziya, lalu mendengus kesal. 'Berani banget lo diam-diam nyiapin hadiah buat Varell, dan ngga ngomong ke gue, Viona!.'

    

    "Maaf sebelumnya, tapi aku telat dateng ke sini, karena aku masih harus nyelesain polesannya dulu sebelum berangkat. Tante Erina sama Ziya udah bilang ke kamu, kan?." Viona tersenyum dan tiba-tiba menoleh kearah Erina dan Ziya.

    Ziya terkejut. "Iya, g-gue pikir lo--" dia tergagap karena gugup dan takut.

    "Ziya, bukannya kamu tadi bilang kalau Nona Viona ada di kamarnya dan ngga mau pergi? Kamu sama sekali ngga jelasin yang sebenarnya sejak dateng dan bikin para tamu yang hadir jadi salah paham." Kata Ethan dengan nada bicaranya yang serius.

    Mendengar hal itu, Viona menunjukan raut wajah terkejutnya. "Emang iya? Ya ampun, Ziya kenapa lo tega banget ngomong gitu di depan banyak orang? Dan itu malah bikin nama gue jelek!."

    "Viona, bukan gitu kok maksud gue. Gue sama sekali ngga berniat bikin nama lo jelek. Gue cuma ngga nyangka aja kalau mereka malah jadi salah paham." Kata Ziya segera menjelaskan.

    "Varell, aku yang salah karena karena ngukir ini terlalu lama dan buang-buang waktu. Kalau aja aku bisa nyelesain ini dari awal, mungkin ngga akan ada kesalahpahaman sekarang." Viona bersandar di bahu Varell dengan memperlihatkan raut wajah sedihnya. "Ziya, gue yakin kalau lo pasti ngga bermaksud buat fitnah gue--"

    "Dek! Apa-apaan ini? Kakak ngerasa kalau dia emang sengaja ngelakuin ini!." Gerutu Gio dan suaranya yang keras terdengar di telinga semua orang.

    Awalnya, semua orang merasa sedikit tidak nyaman dengan situasi tersebut, tetapi dengan kata-kata Gio, suasana menjadi semakin canggung.

    Wajah Ziya langsung memerah setelah mendengar tanggapan Gio.

    Sementara Viona diam-diam menahan keinginannya untuk tertawa terbahak-bahak. 'Bagus, Kak Gio! Ini yang aku mau.' Batin Viona.

    Arga mengernyitkan dahinya. "Ziya! Kamu sudah melakukan kesalahan di dalam masalah ini. Saya tidak memintamu untuk datang dan mengatakan kalau Viona tidak mau datang, tapi sebaliknya kamu mengatakan sesuatu yang tidak berdasar. Menurutmu bagaimana semua orang akan menilai putri saya?!."

    Ziya tersentak, diam-diam dia mengepalkan tangannya dengan erat. Dia merasa cemburu ketika Arga memanggil Viona dengan panggilan seperti itu. "Maaf, tapi aku ngga bermaksud dan aku pasti lebih berhati-hati lain kali." Ziya menundukkan kepalanya, selain cemburu, di juga malu dan marah.

    Awalnya dia ingin mencoreng citra Viona didepan semua orang, tetapi dia malah menghancurkan reputasinya sendiri?!

    Di tengah keributan itu, Varell justru tidak berminat untuk menonton atau melihat ke arah Erina dan Ziya yang tentunya sedang menjadi sorotan banyak tamu undangan. Pria muda itu memegang tangan Viona sembari memeriksa waktu di arlojinya.

   Varell masih menunggu jam yang tepat untuk sesuatu. Dia kemudian menoleh kearah Aldy yang berdiri tak jauh darinya. "Pergi dan undang kakek."

    Meskipun Edward sebelumnya mengatakan bahwa dia tidak akan datang, tetapi Varell ingin kakeknya melihat bahwa gadis yang akan dinikahinya bukanlah lelucon, melainkan seorang gadis baik yang mampu meluluhkan hatinya!

    Varell mengajak Viona untuk berkenalan dengan beberapa anggota keluarga juga rekan-rekan bisnis keluarganya. Semua orang-orang hebat itu harus mengenal Viona yang sebenarnya.

    ***

    Beberapa saat yang melelahkan, Viona akhirnya memiliki kesempatan untuk duduk dan dia diam-diam mencomot makanan penutup yang ada di samping dengan segera memasukannya kedalam mulutnya. Dia terlalu sibuk untuk menyelesaikan ukiran kayunya hari ini dan tidak punya banyak waktu untuk mengisi perutnya, jadi dia sangat lapar.

   "Viona"

    Viona sedang asyik melahap makanannya hingga tiba-tiba ia mendengar suara yang familiar dari belakang, mau tidak mau dengan raut wajah datarnya, Viona pun menoleh.

    Dan benar saja, Ziya terlihat berjalan mendekat dengan ekspresi wajah agak memelas. Dengan raut wajah yang terlihat seperti itu, membuat siapapun pasti mau mengasihinya.

    "Viona, gue ikut seneng akhirnya lo dateng ke acara ini. Sebenarnya, gue tadi khawatir banget karena gue udah bilang sesuatu yang salah di depan banyak orang. Gue khawatir lo marah sama gue dan ngga mau sahabatan lagi atau malah ngga jadi saudara gue lagi." Ziya cemberut, menatap melas pada Viona.

    "Tenang aja, semuanya udah berlalu kok. Yang penting hari ini gue sama Varell kan tetep tunangan dan bentar lagi gue akan jadi menantu di keluarga Bramasta!." Jawab Viona, sembari sengaja memasang ekspresi bahagia.

    Mendengar hal itu, wajah Ziya menjadi tegang, tetapi dia segera menyesuaikan ekspresinya. "Viona, pas denger lo udah tunangan... kok gue jadi sedih ya?!." Bibir Ziya memperlihatkan senyum tipisnya yang terpaksa. " Oh ya!." Ziya tiba-tiba menarik diri mendekati Viona dan berbisik. "Lo tau ngga? Leo agak kecewa pas dia denger kalau lo tunangan sama Varell."

    "Seriusan?." Viona melirik Ziya dengan perasaan yang curiga.

    'Kali ini, trik apa lagi yang mau lo pakai, Ziya? Lama-lama gue jadi suka main-main sama lo ' Batin Viona.

    Ziya sedikit menjauh, dia bisa merasakan keraguan Viona. "Ya.... kalau dia dateng ke sini sih. Tapi, lo mau ngga ketemu sama dia?." Imbuhnya masih dengan suara pelan, nyaris berbisik.

    Viona menyeringai tipis. 'Berarti Leo ada di sini? Pasti Ziya yang ngajakin sampah itu ke sini.'

    Meski begitu, Viona tetap mempertahankan ekspresinya dan berbicara dengan tegas. "Ziya, lo ngomong apa sih? Sekarang gue kan sama Varell udah tunangan dan bentar lagi kami juga mau nikah. Kenapa lo malah ngajak gue ke hal yang ngga bener?."

   Ziya terkejut mendengar perkataan Viona, tetapi dia segera membenahi kesalahannya di depan Viona. "Gue cuma heran aja, lo bisa tiba-tiba suka sama Varell..."

 

    "Karena menurut gue dia ganteng. Gue kan selalu suka sama cowok ganteng. Itu kedengarannya wajar." Kata Viona dengan lugas.

    Ziya menundukkan pandangannya, kilatan tatapan dingin terpancar dimatanya. 'Viona yang bodoh! Lo pikir, lo itu bakalan bisa jadi menantu di keluarga Bramasta? Dasar naif! Hari ini, gue akan hancurin impian indah lo itu!.'

    "Tunggu bentar ya!." Kata Ziya, berjalan ke sudut meja lain.

    Lalu tak lama kemudian, dia kembali menghampiri Viona dengan membawa dua gelas jus di tangannya, diam-diam Ziya tadi sudah menambahkan sesuatu di dalam salah satu gelas. "Nih, gue tau lo ngga bisa minum alkohol, jadi gue bawain jus buat lo."

    Viona tersenyum, menerima gelas jus dari Ziya tanpa mengatakan apa pun sembari menggoyang-goyangkan gelasnya, tetapi Viona bekum meminumnya. Dia tau, apa pun yang melewati tangan Ziya membuatnya sangat berhati-hati sekarang.

    "Selamat atas pertunangan lo, Viona." Ziya tersenyum dan mengangkat gelasnya, bersiap untuk bersulang bersama Viona, tetapi kemudian dia mengernyitkan dahinya ketika melihat Viona justru terus menatap ke arah roknya.

    "Ziya, yang ada di rok lo itu apa? Apa itu noda?." Tanya Viona.

    "Serius? Mana?." Ziya terkejut, dia segera meletakankan jusnya di atas meja, yang berada di samping Viona dan segera membungkuk untuk memeriksa roknya.

    Sosoknya yang selalu bertingkah licik tidak bisa di kompromikan!

  Pada saat itu, Viona dengan cepat menukar gelas jusnya dengan gelas milik Ziya. Kemudian Viona berpura-pura tidak terjadi apa-apa. Sementara Ziya tengah mencari-cari noda yang Viona maksudkan dan akhirnya menemukan noda kecil, seolah-olah telah terciprat di suatu tempat. Setelah menyekanya, dia perlahan berdiri.

    "Ngga apa-apa kok, Viona. Cuma noda kecil." Katanya sembari mengambil gelas yang telah ditukarkan tadi.

    Kali ini, Viona akan bekerja sama dengan memegangi gelas itu dan menempelkannya di bibirnya, terlihat seolah dia tengah meminumnya bersamaan dengan Ziya.

    Viona yakin bahwa Ziya telah memasukan sesuatu pada jusnya sebelumnya. Jadi itu alasan mengapa dia menukar gelas mereka. Sebagai tindakan pencegahan, Viona hanya berpura-pura menyesapnya, tetapi sebenarnya dia tidak meminum apa pun.

    Sementara itu, Ziya menghabiskan jusnya sekaligus, tetapi menyadari bahwa Viona hanya menyesapnya sedikit, membuat Ziya mengernyitkan dahinya. "Viona, kenapa lo cuma minumnya dikit doang?."

    "Iya nih, gue ngga suka. Rasanya agak asam di lidah gue." Jawab Viona berbohong.

    Ziya terdiam sejenak, lalu tersenyum. "Ngga apa-apa. Gue ambilin lo susu ya?."

    "Ngga perlu, gue lagi ngga mau minum." Jawab Viona cepat.

    'Tapi yang penting Viona udah minum seteguk, dan mungkin itu udah cukup!.' Batin Ziya.

    Saat Ziya tengah sibuk dengan pikirannya sendiri, ia tiba-tiba merasakan tangan Viona menggenggam tangannya dengan erat. Membuatnya menatap Viona dan mengernyitkan dahinya.

    "Ziya, tiba-tiba gue ngerasa agak pusing. Padahal gue ngga minum alkohol." Kata Viona, memperlihatkan raut wajah tak berdayanya.

    'Jadi, efeknya bisa secepat ini?.' Batin Ziya, matanya berbinar bahagia. Dan dia kemudian berpura-pura khawatir. "Mungkin lo tadi minum alkohol tapi lupa. Ini tanda-tanda lo mabuk, Viona. Biar gue anter lo ke kamar tamu ya? Ayo, pelan-pelan!."

    "Oke." Viona mengangguk patuh sembari terlihat memijat kepalanya dan mengikuti Ziya.

    Di belakang dua gadis tadi, Varellino telah memperhatikan semuanya. Ia memanggil Ethan yang berdiri di sampingnya.

    "Tuan muda perlu sesuatu?." Tanya Ethan dengan hormat.

    "Ikuti cewek gue!."

1
Saythename_27
Luar biasa. Keren.

dan maaf, Kak, untuk rating sebelumnya.
aku ngelag jadi salah pencet.

sekali lagi maaf, Kak 🙏🙏
Saythename_27
Buruk
IndraAsya
👣👣👣
Abz
lnjut
Kharisma
penasaran IQ dia berapa eh bukan EQ nya
kok gak peka banget
Rossy Annabelle
next,, 💪
Abz
lanjut yg banyak thor
@haerani-d
dih! kita buktikan melalui cctv, daku percaya bi Ida g bersalah.
itu pasti kerjaan si anteknya ulat bulu /Smug/
Abz
lanjut
Abz
lnjut
@haerani-d
woi! maliiiing...!
hehehe, maling bibir /Curse/
kenapa bang, penasaran ya rasanya /Smirk/
lanjut kak, terimakasih /Kiss/
@haerani-d
hehehe ada yang gagal paham /Smirk/
awas salah mijit vio, nanti otot-ototnya pada setres kan kasian karena kang mijit amatiran /Bye-Bye/
Abz
lnjut
Abz
😂😂😂😂😂😂
Diyah Pamungkas Sari
🤣🤣🤣🤣🤣🤣 ngabrut! 🤣🤣🤣
Abz
lanjut
@haerani-d
sukurin tuh pelayan kurang adab, dihempaskan aja /Sneer/
haddehh kalian ini kapan sih saling terbuka, biar tidak miskom hanya saling berasumsi Mulu, daku jadi gregetan /Slight/
Rossy Annabelle
next,,,seru nih ceritanya
Anonymous
semangat kak/Rose/
Abz
felix klo tau si V itu vio gimana ya 😂
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!