NovelToon NovelToon
Alastar

Alastar

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: Bita_Azzhr17

Alastar adalah sosok yang terperangkap dalam kisah kelam keluarga yang retak, di mana setiap harinya ia berjuang dengan perasaan hampa dan kecemasan yang datang tanpa bisa dihindari. Kehidupan rumah tangga yang penuh gejolak membuatnya merindukan kedamaian yang jarang datang. Namun, pertemuannya dengan Kayana, seorang gadis yang juga terjerat dalam kebisuan keluarganya yang penuh konflik, mengubah segalanya. Bersama-sama, mereka saling menguatkan, belajar untuk mengatasi luka batin dan trauma yang mengikat mereka, serta mencari cara untuk merangkai kembali harapan dalam hidup yang penuh ketidakpastian. Mereka menyadari bahwa meski keluarga mereka runtuh, mereka berdua masih bisa menciptakan kebahagiaan meski dalam sepi yang menyakitkan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Bita_Azzhr17, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16. Hati yang Terluka

Hujan turun perlahan, membasahi atap sekolah yang mulai terasa sepi. Frasha masih duduk termenung di rooftop, menatap langit yang mulai gelap, seolah ia tengah merenung jauh, jauh sekali. Semua yang terjadi dalam beberapa hari terakhir berputar di kepalanya. Alarick. Alastar. Semua seakan berakhir begitu cepat, dan ia tak tahu bagaimana harus melanjutkan semuanya. Perasaan hampa dan kebingungan menggelayuti dirinya, namun ia tetap diam, seolah tak ingin ada yang tahu betapa ia terluka.

Di bawah sana, Alastar berjalan keluar dari sekolah, langkahnya berat. Walaupun ia mencoba tersenyum kepada teman-temannya, hatinya tak bisa disembunyikan. Alastar tahu, Frasha membutuhkan waktu sendiri. Dia tahu Frasha butuh ruang untuk mengatasi rasa sakitnya. Meski ia ingin mendekat, meski ia ingin ada di sana untuk mendukung, ia tahu bahwa saat ini bukan waktu yang tepat. Namun, kata-kata Frasha yang menolaknya masih bergema di pikirannya.

"Tapi gue nggak cinta sama lo," kalimat itu terus berulang dalam benaknya. Alastar menghembuskan napas panjang, berusaha mengabaikan rasa sakit yang menyeruak di dada.

****

Sementara itu, di rooftop yang sepi dan basah, Frasha masih duduk terdiam, memandang hujan yang semakin deras. Hujan itu seperti mencerminkan hatinya yang penuh dengan keraguan dan perasaan kosong. Ia tak tahu kenapa semuanya bisa berubah begitu cepat. Keputusan-keputusan yang diambilnya, kata-kata yang terlontar, semuanya seolah mengantarkannya pada jalan yang lebih gelap.

Langkah kaki yang teratur terdengar mendekat, dan Frasha menoleh dengan cepat. Di sana, Alarick berdiri, basah kuyup, namun matanya tetap penuh perhatian dan kelembutan yang khas. Tanpa berkata apa-apa, ia berjalan mendekat dan duduk di samping Frasha. Hening. Tak ada suara selain suara hujan yang semakin deras.

"Sha," kata Alarick dengan suara lembut, berusaha memecah kesunyian yang menekan. "Jangan kayak gini. Aku nggak bisa melihat kamu kayak gini."

Frasha hanya mengangkat kepalanya sedikit, mata merahnya masih penuh dengan luka yang belum sembuh. "Kenapa kamu masih peduli?" jawabnya, suara itu serak, seperti ada sesuatu yang tertahan dalam dadanya. "Kita udah nggak punya hubungan lagi, Alarick. Jadi, berhentilah peduli."

Alarick menatapnya dalam-dalam, mencoba mencari cara untuk mendekati Frasha, meskipun mereka kini berada dalam jarak yang tak terjangkau. "Aku nggak bisa berhenti peduli, Sha. Kamu penting buat aku," katanya, suaranya lembut namun tegas. "Kamu nggak bisa menolak perasaan aku begitu aja."

Frasha mengalihkan pandangannya, mencoba menyembunyikan air matanya. "Kamu nggak ngerti, Alarick. Kamu nggak tahu seberapa beratnya semuanya."

Alarick terdiam, menundukkan kepala sejenak. "Aku tahu kok, Sha. Aku tahu betapa beratnya, dan itu yang bikin aku nggak bisa diam begitu saja. Kamu nggak harus menjalani semua ini sendiri."

Frasha mengusap wajahnya kasar, seolah ingin menghapus semua perasaan yang mengganggu. "Aku nggak butuh kamu, Rick," jawabnya dengan suara tegas, meskipun di dalam hatinya ada perasaan yang sebaliknya. "Aku nggak butuh siapapun."

Alarick terdiam sejenak, memikirkan kata-kata Frasha. "Enggak, kamu tetap membutuhkan aku,"

Frasha menunduk, dan untuk sesaat, ia merasa lelah. "Pergi, Rick. Jangan jadi cowok brengsek, yang udah nyakitin gue, sekarang datang seolah-olah kamu bisa menyembuhkan."

Alarick menggenggam tangannya dengan lembut, memberikan sedikit kekuatan. "Sha, maaf..."

Frasha terdiam, tidak bisa berkata apa-apa. Air mata yang sempat ia tahan kini perlahan mengalir, dan ia tak bisa lagi menyembunyikan perasaan yang sudah terlalu lama terkubur dalam-dalam. "Aku salah apa, ya, sama kamu. Rick?"

Alarick hanya bisa menggenggam tangannya lebih erat. "Kamu nggak salah apa-apa, Sha. Memang keadaan yang membuat kita seperti ini,"

Mereka terdiam, saling memberi kekuatan tanpa kata-kata yang terlalu banyak. Hujan di luar semakin deras, dan di atas atap yang sepi itu, hanya ada suara detakan hati mereka yang saling terhubung, meskipun segala sesuatu terasa begitu jauh.

1
lgtfav
👍
lgtfav
Up terus thor
lgtfav
Thor semangat👍
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!