Pernikahan yang awal bahagia harus goyah saat sang mantan istri dari suami Delia Ismawati kembali dari Hongkong. Mampukah Delia mempertahankan rumah tangganya dengan Husni sang suami?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Khaula Azur, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
KETIKA MANTAN ISTRI KEMBALI
Bab 6
"Mia, kakak mau ngomong sama kamu kamu, kamu harus tahu yang sebenarnya!." Dita tekadnya.
"Kak Dita, mau ngomong apa kak?." Tanya Mia, masih sibuk menyisir rambut boneka kesayangannya itu.
"Tante Delia itu bukan mama kamu! mama kamu sebenarnya adalah mama Rindu." Tutur Dita,
Mohon dukungannya para reader.. kalau suka tinggalkan komentar.
Mia langsung menatap sang kakak'.
"Gak, gak mungkin Kakak pasti bohong'kan?." Ucap Mia tak percaya.
"Gak, Mia. Kakak' gak bohong, kakak' denger sendiri dari mama Rindu." Dita meyakinkan sang adik.
"Gak, Mia enggak percaya sama kakak. Kakak bohong!." Bentak Mia mulai tersulut emosi.
"Kenapa sih, kamu gak percaya sama kakak. Tante Delia bukan mama kamu!." Dita balik membentak sang adik. Kata-kata nya penuh penekanan.
"Nenek pernah bilang kalau sebelum ayah menikah dengan Tante Delia, ayah adalah suaminya mama Rindu. Mama kita adalah mama Rindu." Imbuh Dita mengungkapkannya.
"Terus kenapa selama ini tante Rindu tidak pernah menemui aku, Kak?." Mia bingung, air matanya sudah menetes di pipi.
Dita mengendikkan bahunya.
"Aku gak tau, Dek!.Yang aku tahu mama Rindu pergi keluar negeri untuk bekerja di sana dan tidak pulang selama empat tahun!." Dita menjelaskan.
"Dek, Tante Delia itu pengen rebut kamu dari mama Rindu, itu sebabnya dia gak bilang kalo mama Rindu itu juga mama kamu." Dita memprovokasi Mia. Mia menggelengkan kepalanya tak percaya.
"Dek, kalau kamu tidak percaya ucapan kakak, ayo. Kita ke depan kita tanya sama mereka." Dita ajaknya dengan menggandeng tangan sang adik lalu membawanya keluar dari kamarnya.
Dita dan Mia menemui orangtua mereka di ruang tamu. Ketiga orang dewasa yang berbincang pun diam begitu melihat anak-anak mendekati mereka.
Delia yang melihat mata Mia bengkak pun mendadak mendekatinya, ia jadi cemas, apa gerangan yang membuat anak sambungnya menangis?. Delia pun memegang kedua bahunya dan berlutut di hadapan sang anak.
"Mia. sayang, kamu kenapa, Nak?." tanya Delia cemas.
Melihat wajah sang mama cemas, Mia langsung memeluk leher Delia.
"Mia sayang banget sama mama.. hiks." Mia terdengar Isak tangis dan suaranya serak.
"Iya, Mama juga sayang banget sama Mia." Delia tersenyum. Walaupun dalam hati ada yang mengganjal, apa sebab anaknya menangis.
Dada Rindu bergemuruh panas, melihat kedekatan anak kandungnya dengan istri mantan suaminya.
"Mama, ayo. temani aku main boneka." Rengek Mia dengan nada manja.
"Loh, bukannya tadi lagi main sama kak Dita?." Delia bingung tiba-tiba Mia minta di temani.
"Kebiasaan ini anak kalau manjanya keluar." Husni sahutnya.
"Gak, gak mau!. Mia maunya sama mama." Tolak Mia.
"Bagaimana kalau sama Tante Rindu mainnya." Rindu menawarkan diri.
"Gak, gak, gak! Tante pergi aja dari sini, aku gak mau sama tante." Mia bentaknya.
Delia dan Husni terkejut melihat anaknya bentak orang dan mengusir orang. Sebelumya mereka tidak pernah melihat Mia membentak orang lain apalagi mengusir. Husni dan Delia saling menatap bingung melihat anaknya tantrum.
"Yasudah, Mama akan temani Mia main." Delia bujuknya.
Delia membawa Mia masuk ke kamar.
"Kamu lihat mas, pasti istrimu sudah mempengaruhi putriku, sehingga dia jadi bentak aku." Rindu menyalahkan Delia atas sikap putrinya yang sudah membentak dan mengusirnya.
"Sudahlah Rindu, kamu tidak perlu menyalahkan Delia, pasti ada sesuatu yang membuat Mia bersikap seperti itu." Husni membela Delia.
Husni dan Delia masih penasaran dengan sikap anaknya tadi siang, pasangan suami istri itu berdiri di depan pintu kamar Mia, Sang putri.
"Mas, kamu yakin mau bertanya tentang sikap anak kita tadi siang?." Delia pada sang suami.
Husni menganggu, "iya, kita harus cari tahu apa yang terjadi sama anak kita, pasti ada sesuatu yang bikin dia bersikap kurang sopan pada Rindu." Husni.
"Begini saja Mas, Mas tunggu aja di kamar, biar aku saja yang menanyakan langsung pada Mia, takutnya kalau ada mas, Mia segan untuk cerita apa yang sebenarnya terjadi." Usul Delia. Husni menganggukan kepala tanda setuju.
"Baiklah aku percayakan Mia sama kamu." Husni memegang ke dua bahu istrinya. Delia mengiyakan.
Husni pergi meninggalkan istrinya yang masih berdiri di depan pintu kamar putrinya.
Delia mengetuk pintu kamar Mia, lalu membuka pintu yang tak di kunci. Terlihat Mia sedang duduk di ranjang nya sambil menggambar empat orang satu laki-laki, dua gadis kecil dan satunya lagi adalah seorang wanita.
"Boleh mama masuk."tanya Delia memegang daun pintu.
"Boleh, Ma. Masuk aja!." Pinta Mia.
Delia masuk kamar Mia dan menutup pintunya.
"Lagi gambar apa? kesayangan Mama." Delia duduk di samping sang putri.
"Ini, Ma. Gambar keluarga. Mama lupa kalau Miss Merlin ngasih tugas pr menggambar keluarga." Mia mengingatkan Delia.
" Ya, Mama hampir lupa. Maafin Mama, ya!." Delia merasa bersalah sudah lupa.
"Ok!." Mia.
"Gambar kamu bagus, coba mama pengen liat, Mia gambar siapa aja?." Delia mengambil buku gambar milik Mia yang sudah hampir selesai mewarnai. Delia melihat gambar yang di lukis sang anak. Matanya berbinar-binar saat melihat gambar, terdapat gambar seorang laki-laki dengan tulisan ayah, Gambar tiga wanita dengan tulisan di masing-masing, Kak Dita, Aku, dan yang membuatnya terharu ada tulisan Mama Delia. Delia menatap Mia haru, Delia sangat bahagia, ia langsung menarik Mia dalam pelukannya. Delia menangis bahagia begitu di cintai anak sambungnya. Kadang ia takut Mia akan berubah ketika ia tahu kalau dirinya bukan ibu kandungnya.
"Mama, kenapa? Kenapa mama menangis?." Mia masih dalam pelukannya dan mendengar Isak tangis sang mama.
"Mama, bahagia banget punya anak baik seperti kamu." Delia melepas pelukannya, ia menghapus air matanya dengan jari-jarinya.
Ia mulai akan melanjutkan rencana awal menemui Mia.
"Mia, Mama boleh tanya sesuatu gak?." Delia.
"Boleh!." Jawab Mia.
"Sayang, boleh mama tau, alasan kamu kenapa? Mia bisa bentak dan usir tante Rindu?." Delia bertanya dengan pelan.
Wajah Mia mendadak jadi tegang, hal itu tak lepas dari perhatian Delia. ia memegang kedua tangan gadis kecil itu.
"Mia, Mama gak akan marah kok, Mama hanya ingin tahu alasan Mia bersikap seperti itu?." Delia yang mengira anaknya takut karena kesalahannya.
"Kata Kak Dita. Mama bukan ibu kandungku, mama kandungku adalah mama Rindu, Apa itu benar, Mah?." Mia tanyanya.
Delia menggigit bibir bawahnya sendiri, tubuhnya tiba-tiba lemas, akhirnya kebenaran akan terungkap. Mia akan tahu siapa ibu kandungnya. Itulah yang saat ini ada di pikirannya. Delia diam sibuk dengan pikirannya sendiri.
"Mah, Mama kenapa diam aja, apa benar aku bukan anak kandung mama? Apa Benar Tante Rindu ibu kandungku?." Mia menuntut jawaban Delia.