area non Bocil !!!!
Demi mendapatkan uang untuk pengobatan ayahku, aku terpaksa terjebak di lingkaran merah
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon zhar, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6
Bagaimana pun Micel adalah wanita yang sangat cantik, permintaan maafnya, bibirnya yang wangi, akhirnya membuatku tetap naik ke mobilnya.
Setelah makan malam di luar dengan Micel, dia pun mengantarku pulang ke tempat tinggalku. Begitu tiba di bawah rumahku, aku barusan membuka pintu mobil dan turun, dia pun langsung turun dari mobil.
"Kenapa, apakah malam ini...kamu ingin meniduri ku?"
Ucapan ini bahkan membuat diriku sendiri merasa sangat canggung, ada sedikit rasa malu didalam harapan. Wanita cantik seperti Micel, tidak memberikanku uang aku juga bersedia melakukan beberapa kali dengannya, apalagi dia begitu loyal.
Lalu, aku pun menerima sindiran mata Micel, dia mengangkat kepala menunjuk ruang tamu lantai 3 rumahku yang lampunya masih menyala.
"Aku tahu di sana ada seorang putri yang tinggal bersama, kamu kendalikan alat kenc*ngmu itu dengan baik, walaupun aku tidak pasti akan menginginkannya, tapi saat aku memerlukannya, dia harus bersih, tidak boleh menyentuh wanita lain, terutama wanita seperti itu!"
Ucapan Micel sangat lantang, auranya terlihat Sangat kuat, tapi ini tidak mempengaruhi keputusanku, walaupun keputusanku sama sekali tidak bertentangan dengan permintaannya.
Aku diam-diam memperhatikan Micel, dada yang Berisi membuat bajunya menjadi ketat, bokng yang montk sangat sksi namun tidak akan membuat orang merasa dia gemuk, terutama sepasang kaki panjang dan rampingnya yang dibaluti stocking warna daging itu.
Aku tiba-tiba merasa, jika ingin aku menaklukannya di ranjang saat ini, hanya dengan sepasang kakinya yang indah saja, aku mungkin sudah tidak bisa Menahan, sungguh memalukan.
"Apa yang kamu lihat."
Walaupun adalah sedang marah, tapi nadanya tidak kuat, dan juga tidak terdengar rasa tidak senang. Menatap Micel yang begitu cantik bagaikan peri, aku tidak tahan lagi, oleh karena itu aku pun Memberanikan diri berkata: "Kamu cantik, makanya
aku tidak tahan dalam melihatmu lebih lama."
Micel terdiam, menatapku.
Disaat aku mengira dia sedang marah, dia tiba-tiba
Memasukkan sepasang tangannya ke dalam rok Pendeknya, lalu melepaskan stockingnya yang Berwarna daging itu, lalu memegangnya, berjalan mendekatiku, sepasang mata terus menatap leherku, Hingga membuatku merasa sebentar lagi aku Mungkin akan dicekik mati olehnya dengan menggunakan stocking itu.
Namun hal yang terjadi selanjutnya menyatakan aku Salah, tangan kecil yang putih tiba-tiba menarik tali Pinggangku, lalu satu tangan lain yang memegang stocking dimasukkan ke dalam celanaku, aku bahkan dengan jelas merasakannya, ada sebuah jari kecil yang dingin dengan dilapisi stocking sedang
menyentuhku dengan pelan, juga tidak tahu dia sengaja atau tidak.
Setelah itu, aku dengan jelas melihat wajah Micel yang sangat cantik sampai membuat orang tidak bisa bernafas itu memerah.
"Ku tahu kalian para pria memiliki kesenangan pada barang tertentu, stocking ini aku berikan untukmu, kalau benar-benar sudah tidak tahan gunakan dia untuk mengatasinya. Ingat, tidak boleh menyentuh putri itu, setidaknya sebelum aku menginginkanmu kamu tidak boleh menyentuhnya, atau aku akan memotong mu!"
Nafas Micel di wajahku terasa lembut dan wangi, Kini tubuhnya yang menggoda itu sangat dekat denganku, terutama wajahnya yang indah dan merah, dan juga bagian bawah yang sedang digesek oleh stocking, langsung membuat aliran darahku Panas dan sama sekali tidak bisa mengendalikannya. Oleh karena itu, aku pun memberanikan diri sekali,langsung memeluk Micel dan mengabaikan dirinya yang terus membantah, menciumnya dengan kuat, Rambutnya, dahinya, hidungnya, bibirnya....meninggalkan bekas ciumanku dimana-mana.
"Dasar bajingan!!"
"Plak!"
Sebuah tamparan terdengar, rasa sakit langsung
menyadarkan ku. Saat ini, aku dengan jelas melihat wajah Micel
memerah, seperti gadis kecil yang dianiaya.
Hal ini membuatku merasa tidak masuk akal, seorang wanita yang sering mencari tuan muda, mana mungkin begitu pemalu, benar-benar lebih pemalu dariku.
Setelah itu, aku pun melihat tatapan Micel tertuju pada tubuhku, saat ini tempat itu sedang mengeras, bahkan lebih tinggi dari pada dada Micel yang berisi itu.
Barusan, tempat ini sepertinya mengenai sebuah Bagian tubuh Micel, namun karena aku terlalu Gugup, makanya aku juga tidak ingat bagaimana rasanya, dan lebih tepatnya di bagian mana.
"Ma, maaf, kak Micel, seketika aku tidak bisa Menahannya, tapi kamu benar-benar sangat cantik,
Barusan aku merasa aku bahkan tidak bisa bernafas
Saat menghadapi mu dari dekat, rasanya seperti Kekurangan oksigen, makanya, makanya...."
Aku sangat tegang, juga sangat gugup, Bagaimanapun ini adalah pertama kalinya aku begitu Dekat dengan wanita, terutama wanita yang begitu cantik seperti Micel.
Micel terus menarik nafas dalam-dalam, dia Sepertinya bisa menenangkan perasaannya sendiri Dengan cepat.
"Ingat nanti tanpa izinku, lain kali tidak boleh menyentuhku. Kali ini aku memaafkanmu."
Setelah itu, Micel membuat gerakan memotong yang mengerikan, membuat bagian bawahku merasa dingin.
Micel memalingkan tubuh dan naik ke mobil, melihat dadanya yang berisi bergerak seiring langkah kakinya, aku pun tidak tahan dan berkata,"kak Micel, apakah kamu tidak bisa sekalian memberikan bra mu padaku?"
Begitu ucapan ini keluar, aku sendiri juga merasa terkejut, aku bahkan tidak tahu kenapa aku tiba-tiba Mengeluarkan ucapan seperti ini.
Setelah itu aku melihatnya terdiam sejenak lalu menyalakan mobil, menginjak pedal gas dan ingin menabrakku, untungnya aku menghindar dengan cepat, barusan bisa menghindarinya.
"Kamu sama sekali tidak sepolos seperti yang kamu tunjukkan awalnya, kamu sebenarnya sangat jalang!"
Menurunkan jendela mobil, Micel melototiku, lalu memutar kepala mobil, namun sebelum pergi, masih ada satu ucapan yang keluar dari dalam mobil.
"Kalau kinerjamu baik, lain kali aku akan menghadiahkannya padamu."
Aku juga tidak tahu apa artinya kinerja yang baik, dan
harus melakukan apa agar kinerjaku termasuk baik.
Micel Barusan pergi, aku sudah tidak sabar mengeluarkan stockingnya, setelah membukanya aku pun mencium bagian tengah, di dalam benakku sedang memikirkan celana dalam yang dia pakai berwarna putih atau hitam, ataupun warna lain.
Samar-samar, ada sebuah aroma yang wangi, sangat
menggoda, membuat diriku membara, ini adalah barang yang berhubungan dekat dengan suatu bagian tubuhnya...
Setelah kembali ke rumah, aku masuk ke kamar dan menyembunyikan stocking, lalu mengganti pakaian, hanya memakai celana dan sebuah singlet.
Baru datang ke ruang tamu, Novi berjalan keluar dari kamar mandi, kelihatannya dia baru selesai mandi, memakai baju tidur putih, rambutnya Basah, wajahnya tidak memakai bedak, namun tetap sangat cantik.
Setelah menyapanya, aku duduk di sofa dan berpura- pura memainkan ponsel, lalu terus memandangi Sepasang kakinya yang terlihat diluar, putih, lembut, halus seperti domba kecil, sangat cantik, begitu cantik sampai membuat orang ingin memilikinya.
"Cantik?"
Pertanyaan Novi tiba-tiba terdengar, membuatku
merasa malu karena ketahuan mengintip, benar-benar canggung.
Aku bahkan tidak tahu apa yang harus aku katakan, Novi melangkahkan kaki mendekatiku, lalu duduk menempel padaku, melalui baju tidurnya yang tipis.
aku bahkan bisa merasakan kehangatan, dan kelembutan dari kakinya yang indah itu. Setelah itu, Novi menundukkan kepala, melihatku dari atas, "Justin, apakah kamu benar-benar tidak berpengalaman?"
Aku sangat canggung, wajahku sangat panas, lalu aku pun menganggukkan kepala mengakuinya, rasa canggung ini pun semakin mendalam, hingga berubah menjadi rasa malu.
Namun yang lebih memalukan adalah hal yang akan
segera terjadi, Novi mengangkat kakinya yang ramping dan langsung duduk di pangkuanku, dadanya yang berisi pun terus bergesek pada tubuhku.
Yang lebih parahnya adalah, dia bahkan mengeluarkan suara dengusan.
Terhadap suara yang pernah aku dengar dari film, kemampuan perlawananku pun menurun, dan hampir terjatuh sampai ke bawah. Tapi reaksi naluriah sebuah bagian tubuh tidak terkendalikan.
Bagaikan roket yang mengarah ke atas dan dengan
kebetulan mengenai sebuah bagian tubuh sensitif
Novi di dalam suara dengusan, Novi tiba-tiba Memelukku dengan erat, dengan susah payah Berkata: "Justin, aku tahu kamu menahannya Dengan susah payah, kalau kamu tidak keberatan padaku, aku bersedia membantumu mengatasinya, membiarkanmu merasakan rasa menjadi dewa."