YAKUZA CINTA DAN KEMATIAN

Kelas terasa riuh, dikarenakan mata pelanjaran terakhir hanya diberikan tugas, untuk pemantapan ujian.

Seperti biasa Akira masih sibuk menyusun strategi untuk kabur ke Akihabara nanti. Sedangkan, Yui tengah sibuk memilih apa saja yang akan dia beli.

Sedari tadi tanpa Akira sadari seseorang meperhatikannya. Namun, sepertinya Akira tak menyadari.

"he,,,he,, Kira " panggil Yui dengan berbisik.

"kenapa sih " jawab Akira kesal tanpa melihat Yui.

"perasaanku aja apa gimana ya ? Itu si Kizuki lihatin kamu mulu deh " ucap Yui lirih.

"haa ? " refleks saja Akira menoleh dan melihat jika memang Kizuki memperhatikannya dari tadi dan sekarang, dia tersenyum pada Akira.

Akira tak menanggapi senyuman dari Kizuki, dia hanya menatapnya datar.

"hmm, Akira kamu ada waktu nanti sepulang sekolah?" tanya Kizuki tiba-tiba.

"waktu untuk ?" tanya balik Akira.

"a-aa gini aku mau ajak kamu jalan-jalan nanti bisa ? " tanya Kizuki gugup, terlihat dari gestur tubuhnya.

Yui yang mendengarnya dibuat terkejut, seorang cowok primadona cewek di sekolahnya, sedang mengajak seorang Akira untuk jalan-jalan yang notabanenya Akira cewek judes dan dingin.

"wow berani juga nih Kizuki " batin Akira sambil tersenyum geli.

Akira seperti biasa dia tak berekspresi lebih hanya raut wajah dinginnya yang dia tampilkan.

"sorry, nggak bisa " ucap Akira, tanpa basa basi dan kecanggungan.

"a-aa iya maaf Akira " ucap Kizuki canggung.

"ternyata dia bukan hanya dingin tapi tak berperasaan, aaaa canggung sekali " batin Kizuki nelangsa.

Interaksi mereka ternyata membuat seseorang disana terlihat menahan marah, dia adalah Mei Tachibana.

Terlihat dari raut wajahnya yang menampilkan kekesalan, Mei sangat menyukai Kizuki, dan membenci Akira.

Mei merupakan primadona para lelaki di sekolah, mereka menyebut Mei seperti barbie karena terlihat cantik dan imut, tapi tidak dengan hatinya. Dia sangat manipulatif dan licik, Akira sering menjadi sasarannya agar anak-anak lain membenci Akira.

"awas kamu Akira "

"emang ada gila-gila kamu tuh Akiraaaa " teriak kesal Yui.

Bagaimana tidak Akira memberi pesan pada orang-orang yang menjaganya untuk berjaga di belakang sekolah karena ada seseorang yang Akira curigai.

Setelah selesai pelajaran mereka menyusup dari pintu samping sekolah, dan berlari menuju stasiun.

"gini kan aman " ucap Akira enteng.

"nggak habis fikir dah pusing " ocehan Yui yang masih terengah-engah akibat berlari-larian tadi.

Akira dengan santainya, mematikan ponselnya, sedangkan Yui langsung menenggak minuman dari botol yang dia bawa.

Setelah perjalanan 30 menit pun akhirnya tiba di stasiun Akihabara. Mereka segera keluar dan bergegas ke tempat yang akan mereka tuju.

Terlihat di area belakang sekolah ketiga lelaki dewasa itu sedang menunggu seseorang, mereka merupakan penjaga Akira, biasanya dia hanya ditemani 2 orang saja, namun Kenta menambah lagi 2 orang.

"hey, apa Nona sudah terlihat keluar ?" tanya laki-laki itu.

"kita sudah menunggunya, namun tak ada tanda-tanda ada yang mencurigakan " jawabnya.

"kita tunggu Rei, dia masih menyelidiki di area sekolah " ucapnya.

Tiba-tiba teman mereka Rei, datang dengan raut panik.

"gawat Nona tidak ada di kelas maupun di area sekolah " ucapnya sambil terengah.

"haaa ? Cepat cari jika tidak kita akan di bun#h bos Ken " jawabnya sambil mengintruksikan temannya untuk segera mencari Akira.

"ponselnya tidak aktif " ucap Rei.

"ke Akihabara segera, Nona pasti kesana, bisa gawat jika Bos Ken tahu" ucap lelaki itu, yang bernama Kiba, dia yang bertanggung jawab atas penjagaan Akira di sekolah bersama Rei.

Akhirnya mereka berangkat menuju mobil yang biasa mereka pakai, dan segera melaju menuju Akihabara.

Sedangkan orang yang tengah di cari masih asyik bermain di game stasion dan berburu komik. Mereka berdua merupakan pecinta anime dan komik.

Akira awalnya sekedar mengikuti Yui yang memang hobinya, Akira hanya membeli apa yang dia suka tidak fanatik seperti Yui.

"haaa, uangku " ucap dramatis Yui setelah membeli beberapa komik dan printilan anime.

"nggak usah drama, situ sendiri kan yang kalap " sarkas Akira.

"iya sih, cari makan yuk " ajak Yui.

" lagi nggak selera makan di resto sih, mau beli ramen instan aja deh " ucap Akira.

"gasss " ucap semangat Yui.

Mereka berjalan menuju mini market terdekat dan membeli beberapa makanan dan ramen, dan memakannya di bangku mini market.

Gang Malam Akihabara.....

bugh...bugh....bugh...

pranggggggg

Perkelahian tak dapat dihindarkan, Kenta yang mudah tersulut dan tak sabar, akhirnya menyelesaikan semua dengan otot.

"bukankah kalian yang meminta berdiskusi secara damai ? " bariton berat dan dingin terucap dari mulutnya.

"dasar baj!ng@ng kau Ishikawa " umpat orang di bawahnya yang sudah tak berdaya.

Bajunya penuh dengan cipratan darah, saat bekerja Kenta terlihat casual dengan jas maupun kemeja putih dan celana bahan berwarna hitam.

"m@t!lah kau Kenta Ishikawa " teriak seseorang lainnya yang telah dibuatnya babak belur, pria itu menodongkan pistol pada Kenta. Dengan sigap Kenta menendang pistol itu dan-

dooor.....

"bereskan Aoi " ucapnya pada Aoi.

"haa, gimana kalo oyaji marah Kenn" marah Aoi pada Kenta, sedangkan Kenta seperti tidak peduli, dan hanya menampilkan senyum smriknya.

Kenta segera menuju mobil guna mengganti pakaiannya yang berlumuran darah, sebelum pergi dia mencoba mengirim pesan pada Akira, apa dia sudah kembali, karena kesibukannya seharian ini.

Tidak biasanya pesan yang dia kirim hanya centang satu, Ken mencoba menghubunginya dan tidak aktif.

"kemana dia ?" gumamnya.

"apa dia nekat pergi?" raut wajah marah sudah terlihat jelas di wajahnya.

"siaall, mereka bodoh tak bisa menjaganya " umpat Kenta.

Tak lama, pesan masuk ponselnya dari nomer tak di kenalnya, mengirimkan sebuah foto padanya.

+21xxx

Foto....

Yoo Ishikawa, hari ini mungkin keberuntunganku dia berada di luar penjaranya dan aku menemukannya, yah cukup susah ternyata mendekatinya. Hahahaha

Setelah membaca pesan itu, Kenta meremat ponselnya kuat, raut wajahnya sudah berubah merah padam menahan amarah, sampai otot-otot wajahnya tegang. Dia tahu siapa yang mengiriminya foto Akira yang berada di depan store.

"siaaaallll " umpatnya.

Aoi yang telah selesai membereskan masalah tadi, terkejut dengan umpatan Kenta. Namun, dia tak berani bertanya dan langsung masuk ke mobil.

Kenta menghubungi Akira beberapa kali, namun tak ada yang di jawab. Lebih tepatnya tidak tersambung karena ponsel Akira sengaja dia matikan.

"siaaal, Akira kau jangan membuatku bertindak di luar batasku"

Aoi sudah keringat dingin dengan aura Kenta yang terlihat marah dan kesal, dia dengan berani bertanya, "K-Ken ada masalah?"

Kenta mendongak menatap Aoi, yang membuat Aoi semakin merinding dengan tatapan tajam itu.

"aaaa aku tak siap mati" inner Aoi berteriak.

"lacak ponsel Akira cepat" perintah Kenta.

"o-oke " jawab Aoi gugup dia seperti berpacu dengan maut.

Tak berselang lama, ponsel Akira berhasil terlacak, Aoi menujukan pada Kenta. Kenta sedari tadi tak berhenti menelfon atau pun mengirim pesan pada Akira.

"dia berada di store xxx di jalan xxx, kurang lebih 10 menit dari sini" tunjuk Aoi pada Kenta.

Tanpa perintah dan basa basi, Aoi segera melajukan mobil ke arah tempat Akira berada, dia masih ingin hidup lebih lama tepatnya.

...----------------...

Akira dilanda cemas, karena menonaktifkan ponselnya, banyak pesan dan panggilan tak terjawab dari Kenta.

"duuh gawat sih ini" ucap Yui, yang ikutan cemas.

"dahlah pasrah " ucap Akira sambil memijit kepalanya pening.

"haish pening, pulang yuk ?" tanya Yui.

"bentar, mau aku telfon Ken dulu " jawab Akira.

Belum sampai dia mendial nomer Kenta, mobil mewah berhenti di depan mereka. Akira hanya bisa menghela nafasnya pelan. Sedangkan, Yui sudah keringat dingin.

"gawaat mampus dah " batin Yui.

"pulang " suara bariton berat itu menginterupsi pendengaran Akira, Akira hanya menghela nafasnya, sedikit kesal bercampur cemas, namun dia tutupi dengan raut datarnya.

Akira hanya sekilas melihat raut wajah Kenta yang seperti menahan amarah, ini pertama kalinya dia melihat Kenta marah padanya.

Akira segera masuk ke mobil begitu Kenta membukakan pintu untuknya.

"aku duluan Yui " ucapnya pada Yui.

"a-aa ya hati-hati Akira " ucap Yui gugup.

"Aoi antar teman Akira pulang " perintah Kenta pada Aoi.

Aoi ingin menginterupsinya namun tidak jadi, aura hitam pada Kenta menciutkan nyalinya.

"nggak perlu kak, aku bisa kok sini dekat stasiun kan " ucap Akira.

"udah buruan " jawab Aoi cepat menarik tangan Yui.

...----------------...

Cerita ini hanya FIKSI belaka, tidak ada hubungan dengan tokoh atau organisasi manapun di dunia nyata. Mohon bijak dalam membaca. Berikan komentar, saran, atau kritik yang sopan dan membangun. Arigatou Gozaimasu.