Bella nekad menjual kehormatannya demi membiayai adiknya yang sakit dan mengharuskan dioperasi, dia menjajakan dirinya disebuah bar, setelah dia mendapatkan seseorang yang mau membayarnya dengan mahal, tiba tiba Bella berubah fikiran, dia tidak ingin menjual kehormatannya, namun semua sudah terlambat pria itu tidak mau melepaskan Bella, hingga akhirnya terjadilah peristiwa yang memilukan tersebut, hingga akhirnya timbul kebencian dihati Bella pada pria tersebut.
mampukah Bella membalas dendamnya? atau malah dia akan jatuh cinta pada pria itu?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Anila Nabastala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 6
" lihat kedepan ada orang menyebrang " bentak Max pada Kai yang saat ini tengah menoleh kebelakang.
Kai langsung melihat kedepan dia melihat ada seorang nenek sedang menyebrang jalan sendirian.
Jarak mereka sekitar sepuluh meter, Kai sudah meng klakson agar sang nenek cepat menepi, tapi seperti nya sang nenek tidak bisa mendengar.
" aaahkkk... " teriak panik dari Kai
" banting stirnya " teriak Max, dan Kai langsung membanting stir kearah kiri dan ternyata disebelah kiri ada sepeda motor yang sedang membentang menghalangi jalan, sehingga mobil bugatti tersebut menabrak motor dengan keras hingga terpental keatas dan menimpa kap mobil bugatti tersebut hingga penyok.
Sementara sang pemilik motor tersebut sedang berlari kearah nenek tua itu dan membantunya untuk segera menyebrang.
" nek ayo saya bantu buat nyebrang " kata Bella sambil menuntun sang nenek untuk menyebrang.
Setelah sampai sang nenek langsung mengucapkan terima kasih pada Bella.
Bella akhirnya meninggalkan sang nenek dan menghampiri motornya yang sudah rusak, dia menghela nafas panjang, ada rasanya penyesalan dalam dirinya.
Seharusnya dia menyimpan motornya ditempat aman, tapi apa boleh buat semua sudah terjadi.
Motor itu satu satu nya kendaraan yang dia punya jika pergi ke kampus atau ke tempat kerja, motor itu dibeli secara kredit dan baru lunas tiga bulan yang lalu, dan itu juga motor bekas bukan motor baru.
Lukman keluar melihat keadaan mobil bos nya dan dia terpekik saat melihat keadaan body kap mobil bosnya sudah penyok.
" habislah bugatti nya si bos, mana masih baru lagi, semua ini gara gara nenek tua itu, dan juga... ini.. motor siapa ini " omel Kai
Padahal sudah jelas kalau dia tidak ngebut mana mungkin hal ini akan terjadi tapi memang dasarnya dia tidak mau disalahkan makanya dia mencari kesalahan orang lain.
Bella yang saat ini masih berada dekat dengan motor nya merasa kesal ketika mendengar Kai mengomel.
" tuan anda tidak bisa menyetir ya?? Anda tidak lihat ada seorang nenek yang sedang menyebrang, bagaimana bisa dijalan yang ramai begini anda menjalankan mobil anda dengan sangat kencang " ucap Bella.
" heh..gadis kecil kamu bicara apa, sudah jelas kamu yang salah karena sudah menghalangi jalan mobil bos ku, dan kamu berani berkata seperti itu " ucap Kai kesal.
" Berisik !!! " teriak Max saat dia membuka pintu, dia bukan marah karena mobilnya penyok tapi dia marah karena banyak waktu yang terbuang, sementara dia harus segera menghadiri rapat penting saat ini juga.
Max menatap tajam pada Kai, kemudian tatapannya beralih ke gadis tersebut.
" dia... gadis itu "
Max menatap dalam Bella, namun beberapa saat kemudian tatapannya berubah menjadi dingin kembali seperti biasanya.
" bos mobil bugatti mu telah hancur bos karena sepeda motor gadis ini " ucap Kai dengan cepat karena dia tidak mau disalahkan oleh bos nya.
Bella menatap pria yang dipanggil bos oleh Kai, untuk beberapa saat bella tertegun melihat pria itu.
Pria yang sangat tampan, alisnya tebal, matanya besar, hidungnya mancung, serta kulit yang putih, apalagi jika dilihat bentuk tubuh nya terlihat sempurna dan juga tinggi, jika diperkirakan mungkin sekitar 192 cm.
Bella yang menatap Max tanpa berkedip, tetiba menjadi sadar dan segera mengerjapkan matanya.
" pria ini sangat tampan tapi sayang kalau dilihat sepertinya dia orang yang kejam, dan seperti nya orang ini adalah orang yang mempunyai pengaruh yang sangat kuat, sebaiknya aku harus menghindar dan tidak mencari gara gara dengan mereka " ucap Bella dalam hatinya.
Bella yang tadinya berani berbicara lantang dengan lukman seketika nyalinya menjadi ciut setelah melihat Max, dia menelan ludahnya dan sedikit ketakutan.
Max mendekati motor yang sudah ringsek itu, kemudian dia melihat kearah bella dan bertanya.
" ini motor kamu?? "
Max terdiam ketika dia menatap kearah Bella, dia terlihat lebih kurus dari terakhir kali dia melihatnya dua tahun yang lalu, dimana dia menghabiskan sepanjang malam bersama nya.
" dia masih tetap cantik, walaupun terlihat lebih kurus, apakah selama ini dia hidup dengan baik, apa dia makan dengan baik juga, tapi dibeberapa bagian sepertinya terlihat tumbuh dengan baik " ucap Max dalam hatinya, dia tersenyum tipis, setipis kertas hingga tidak ada yang menyadarinya.
Bella yang mendapat pertanyaan seperti itu disertai tatapan dari pria tersebut membuat Bella benar benar merasa gugup dan juga takut, diperuntukkan dan menjawab dengan pelan.
" I.. iya paman itu motorku "
" apa !!!?? " pekik Max dan melotot kearah Bella. Max merasa tak terima dengan sebutan yang gadis itu berikan padanya.
Dan apa katanya ??
Paman ??
Apakah menurut dia aku sudah setua itu, umurku baru duapuluh tujuh tahun, bagaimana bisa dia mengatakan hal itu.
Bella yang tidak mengerti sebenarnya apa yang dipermasalahkan oleh Max, dia berfikir kalau Max marah karena mobil bugatti nya rusak.
Bella menundukan kepalanya, suaranya tidak sepanjang tadi, dengan suara kecil dia berkata kembali " aku bilang itu motorku paman.. "
Makin memanas lah hati Max, gadis itu memanggil dia paman lagi.
Dia merasa sangat kesal sekali dengan panggilan yang gadis itu berikan terhadapnya.
Padahal dia adalah orang yang tidak peduli dengan panggilan yang diberikan padanya, bahkan ada banyak musuh yang memberikan panggilan padanya, bahkan tak jarang dia mendapatkan panggilan nama nama binatang, tapi sekali lagi dia tidak peduli, tapi gadis itu...
" sudah bos nggak usah banyak bicara dengan gadis itu, lebih baik suruh dia ganti rugi, kalau dia tidak mampu membayar kita kirim dia ke club venus. " Kai menggulung baju nya dia seperti bersiap siap untuk menggiring gadis itu.
Bughhhh...
Max langsung menghadirkan bogem mentah pada Kai, karena dia terlalu banyak bicara dan juga sebagai pelampiasan kekesalannya karena Bella memanggilnya paman.
" bos.. kenapa memukulku " ucap Kai sambil memegang rahang nya yang terkena pukulan dari Max.
Bella yang melihat kejadian tersebut kaget dan sesaat kemudian dia makin tertunduk, dia takut bagaimana jika pria tersebut memukulnya juga sama seperti dia memukul temannya, bisa langsung mati kali kalau bella mendapat pukulan semacam itu.
Max berjalan makin mendekat kearah Bella pelan tapi pasti, aura nya sangat dingin dan bahkan Bella pun dapat merasakannya.
Ingin rasanya Bella lari dari orang itu, tapi kaki ini rasanya tidak bisa bergerak sedikitpun.
Jantung Bella merasa berdetak lebih kencang dari biasanya, bahkan diapun bisa mendengar suara detakan tersebut, badannya sedikit gemetar, dia benar benar takut jika orang itu benar benar akan memukulnya, atau mungkin membunuhnya, sejenak dia memperhatikan mobil tersebut, itu mobil yang sangat mahal kalau seandainya dia mengganti rugi mana bisa, seumur hidup pun mungkin tidak akan lunas.
Pasrah... ya hanya itu yang bisa dia lakukan jika seandainya dia harus mati hari ini, dia sudah pasrah setidaknya dia akan bertemu ibu dan juga adiknya diatas sana.
Max berdiri tepat didepan Bella, dia menatap gadis yang ada didepannya yang saat ini sedang tertunduk, karena badan gadis itu lebih pendek darinya sehingga untuk melihat dirinya dia harus tertunduk.
Bella mundur beberapa langkah dari hadapan Max, karena Max berdiri sangat dekat dengannya.
" Pa...paman.. bisakah kita bicarakan hal ini baik baik " cicit Bella pelan.
Max berjalan kembali mendekati Bella.
Bella mendongkakkan kepalanya untuk melihat Max, dia sangat tinggi Bella seperti anak kecil jika berhadapan dengannya.
" Pa.. paman.. aku..aku benar benar tidak sengaja.. bisakah paman memberikanku kesempatan, tolong jangan bunuh aku " ucap Bella dengan gugup, dan dia memundurkan tubuhnya kembali beberapa langkah.
" Paman aku ini masih kecil, masa depanku masih pajang, usiaku juga baru duapuluh tahun, aku belum pernah pacaran, belum pernah menikah bahkan aku juga belum pernah punya anak, tolong jangan bunuh aku paman " mohon Bella pada Max dengan sedikit bergetar. Dalam hati Max ingin rasanya tertawa melihat Bella yang gugup dan juga ketakutan, tapi sebisa mungkin dia menahan nya.
" hajar saja bos, dia sudah berani merusak bugatti nya bos, jika disuruh menggantinya dia tidak akan sanggup, jadi lebih baik kita bunuh saja dia " ucap Kai yang berusaha memprovokasi Max.
Bella yang mendengarnya melotot kearah Kai, dan hal itu tentu tidak luput dari pandangan Max, sehingga tercipta senyuman tipis dari bibirnya Max.
Max mendekati Bella dia menundukan badannya dan juga kepalanya seperti ingin menyentuh gadis itu.
Bella yang terlihat panik menutup matanya dan menjauhkan kepalanya dari Max, dia merasa kalau Max seperti ingin menciumnya,
" Paman... tolong jangan seperti itu.. "
/Good//Good//Heart//Heart/💪💪💪....Lanjutt.....