NovelToon NovelToon
Takdir Di Balik Dosa

Takdir Di Balik Dosa

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / One Night Stand / Hamil di luar nikah / Anak Yatim Piatu / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu
Popularitas:26.5k
Nilai: 5
Nama Author: Nana 17 Oktober

Ziel, seorang CEO muda yang tegas dan dingin, memutuskan pertunangannya setelah menemukan bukti perselingkuhan Nika. Namun, Nika menolak menerima kenyataan dan dengan cara licik, ia menjerat Ziel dalam perangkapnya. Ziel berhasil melarikan diri, tetapi dalam perjalanan, efek obat yang diberikan Nika mulai bekerja, membuatnya kehilangan fokus dan menabrak pohon.

Di tengah malam yang kelam, Mandara, seorang gadis sederhana, menemukan Ziel dalam kondisi setengah sadar. Namun, momen yang seharusnya menjadi pertolongan berubah menjadi tragedi yang mengubah hidup Dara selamanya. Beberapa bulan kemudian, mereka bertemu kembali di kota, tetapi Ziel tidak mengenalinya.

Terikat oleh rahasia masa lalu, Dara yang kini mengandung anak Ziel terjebak dalam dilema. Haruskah ia menuntut tanggung jawab, atau tetap menyembunyikan kebenaran dari pria yang tak lagi mengingatnya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nana 17 Oktober, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

14. Izin

Juan berdiri di depan meja Ziel, tangannya menggenggam erat clipboard berisi dokumen yang baru saja diletakkannya di meja bosnya. Biasanya, ia tidak pernah dibiarkan mendekati meja itu akhir-akhir ini. Ziel bahkan lebih sering memintanya menyerahkan dokumen di sofa sudut ruangan, menjaga jarak yang tidak bisa dijelaskan.

Namun hari ini, Ziel berbeda. Sikapnya terasa... normal. Tidak ada kerutan di dahi, tidak ada isyarat menjauhkan diri, bahkan ada jeda sejenak saat bosnya mengambil pena untuk menandatangani dokumen yang seolah membuat ruang itu terasa lebih santai, sesuatu yang tidak lagi Juan rasakan akhir-akhir ini.

Juan mencuri pandang ke arah Dara yang duduk di kursi depan Ziel, terlihat santai sambil memainkan ujung rambutnya yang panjang. Dara tampak seperti tidak menyadari betapa luar biasa situasi ini bagi Juan.

“Juan,” suara Ziel memecah lamunannya.

Juan tersentak, refleks berdiri lebih tegak. "Ya, Tuan?"

“Sudah selesai. Ambil ini,” kata Ziel sambil mendorong dokumen yang telah ditandatangani ke tepi meja.

Juan maju dengan hati-hati, mengambil dokumen itu sambil mencoba menyembunyikan kebingungannya. "Terima kasih, Tuan."

Saat ia melangkah keluar ruangan, pikirannya berputar. "Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa Tuan Ziel tiba-tiba jadi seperti ini? Apa karena gadis itu?"

Begitu pintu ruangan Ziel tertutup di belakangnya, Juan berhenti sejenak di lorong, masih memegang clipboard di tangannya. Ia menghela napas panjang, bergumam pelan, "Ini benar-benar aneh. Tapi kalau begini terus, semoga semuanya kembali seperti dulu... semoga."

Lalu, ia berjalan pergi, masih dengan wajah penuh tanda tanya.

Di ruangan Ziel, begitu pintu tertutup, Dara bersandar ke kursinya sambil memiringkan kepala, menatap Ziel dengan tatapan penuh rasa ingin tahu. "Tuan Ziel, tadi kenapa ya, Pak Juan kayak ngeliat hantu di ruang ini? Apa karena aura bos besar Tuan terlalu mencekam?"

Ziel menatap Dara dengan datar. "Fokus pada pekerjaanmu, Dara."

Dara menegakkan tubuhnya lagi sambil mengangkat tangan seperti murid yang dihukum. "Siap, Bos! Tapi serius, auranya dingin banget, kayak kulkas."

Ziel hanya memijat pelipisnya sambil menggeleng, merasa Dara akan jadi pekerjaan baru yang menarik untuknya.

Ziel menatap Dara sejenak sebelum akhirnya mengalihkan pandangannya ke interkom di mejanya. Ia menekan tombol dan memanggil Juan.

"Suruh Rika datang ke sini," perintahnya dengan nada tenang namun tegas.

Juan di seberang terdengar bingung, tetapi ia tetap menjawab, "Baik, Tuan."

Dara, yang duduk di depan Ziel, menatap bos barunya dengan alis terangkat. "Rika? Bukannya itu—"

"Ya, dia asisten yang saya pecat kemarin," potong Ziel tanpa basa-basi.

Dara langsung mengernyit. "Oh, mantan asisten. Kenapa dipanggil lagi? Jangan-jangan Tuan Ziel mau ngajak balikan."

Ziel menghela napas panjang sambil memijat pelipisnya. "Saya ingin dia menjelaskan tugas-tugas asisten sama kamu. Itu saja."

Dara memutar bola matanya dengan gaya dramatis. "Yakin? Jangan-jangan ini plot twist kehidupan kantor. Bos balikan sama mantan asisten. Wah, seru banget!"

Ziel menatapnya tajam, membuat Dara buru-buru menutup mulutnya, meskipun seulas senyum geli masih bermain di wajahnya.

Tak lama, pintu ruangan terbuka. Rika masuk dengan wajah bingung bercampur gugup. "Tuan Ziel, ada apa? Saya pikir saya sudah diberhentikan."

"Benar, tapi saya butuh bantuan kamu sekali lagi," ujar Ziel datar sambil menunjuk kursi di sebelah Dara. "Duduk di situ."

Rika menegang, sama seperti Juan sebelumnya. Matanya melirik Dara yang terlihat santai, bahkan terlalu santai. Dengan ragu, ia melangkah mendekati kursi itu. "Maaf, Tuan, tapi… saya pikir saya bisa menjelaskan dari sini saja."

Ziel menatapnya tajam, memberi tekanan tanpa perlu kata-kata tambahan. Rika akhirnya menyerah dan duduk di kursi sebelah Dara dengan gerakan lambat.

Dara, yang sejak tadi memerhatikan interaksi itu, berbisik pelan pada Rika, "Santai aja, Kak Rika. Tuan Ziel nggak akan menggigit, kok… setidaknya, belum pernah saya dengar ada korban."

Rika memaksakan senyum, tapi jelas merasa tidak nyaman. Ziel, sementara itu, diam-diam memerhatikan reaksinya. Aneh. Biasanya aroma tubuh Rika sudah cukup membuatnya mual sejak beberapa meter jauhnya. Namun kini, dengan Dara di ruangan yang sama, ia merasa jauh lebih toleran.

"Rika, jelaskan tugas-tugas asisten pada Dara," perintah Ziel akhirnya, memecah keheningan.

Rika mulai berbicara, menjelaskan dengan nada formal meskipun sesekali melirik Ziel dengan cemas. Dara, yang mendengarkan dengan serius, tetap tidak kehilangan sisi kocaknya.

"Jadi, Kak Rika, kalau bos tiba-tiba minta kopi jam dua pagi, itu harus siap, ya? Tapi kalau saya kasih kopi instan aja, kira-kira bakal dipecat nggak?" tanyanya, setengah bercanda.

Rika menatapnya sejenak, bingung apakah harus tertawa atau tidak. Ziel menahan senyum kecil yang hampir tidak terlihat.

Setelah selesai memberikan penjelasan, Rika menoleh ke Ziel. "Tuan Ziel, apa saya boleh pergi sekarang?"

Ziel mengangguk perlahan. "Ya, kamu boleh pergi."

Rika berdiri dengan cepat, tampaknya ingin keluar dari ruangan itu secepat mungkin. Setelah pintu tertutup di belakangnya, Ziel menatap Dara dengan pandangan penuh evaluasi.

"Sepertinya teori saya benar," gumamnya.

Dara menatapnya dengan mata menyipit curiga. "Teori apa, Tuan? Jangan-jangan teori konspirasi kalau saya ini punya kekuatan magis buat menetralisir ruangan dingin ini!"

Ziel tidak menjawab, hanya tersenyum kecil. "Kembali bekerja, Dara. Saya akan menguji teori ini lagi nanti."

Dara menatapnya dengan ekspresi bingung, tapi akhirnya mengangkat bahu. "Baiklah, Bos. Kalau butuh penetral ruangan dingin lagi, panggil aja saya."

Ziel duduk di kursinya dengan tangan bertaut di atas meja, menatap Dara yang terlihat sibuk mencatat sesuatu di notebook kecilnya. Setelah beberapa saat, ia akhirnya membuka suara.

"Dara."

Dara menegakkan punggungnya dan menatap Ziel dengan cepat. "Ya, Pak Bos?"

Ziel menghela napas pelan, seolah sedang mempertimbangkan kata-kata yang tepat. "Mulai sekarang, kamu akan bekerja di satu ruangan dengan saya. Tepat di sebelah saya."

Dara membelalakkan matanya, terkejut dengan pernyataan itu. "Hah? Satu ruangan? Sebelah Pak Bos?"

Ziel mengangguk tenang. "Ya. Saya akan menyuruh seseorang mengatur meja kerja kamu di sini."

Dara menatapnya dengan mulut sedikit terbuka, tampak seperti ingin mengatakan sesuatu tetapi ragu. Akhirnya, ia bergumam refleks, "Aduh, kerja satu ruangan dan di sebelah bos... auto kelaparan ini."

Ziel, yang mendengar gumaman itu, mengangkat alisnya tinggi. "Apa yang barusan kamu katakan?"

Dara langsung tersentak, menyadari ucapannya terdengar. Ia menatap Ziel dengan ekspresi campuran antara malu dan pasrah. "Emm, saya cuma bilang… saya ini mudah lapar, Tuan Ziel. Kalau harus kerja di satu ruangan dengan Tuan, saya... saya minta izin untuk ngemil, ya?"

Ziel menatap Dara lama tanpa ekspresi, matanya sedikit menyipit seolah sedang menganalisis permintaan yang tak biasa itu.

"Ngemil?" ulang Ziel dengan nada datar.

Dara mengangguk cepat, mencoba menjelaskan. "Iya, Bos. Saya itu nggak bisa kerja kalau perut kosong. Otak saya suka macet kalau nggak ada makanan masuk. Jadi... kalau Pak Bos mau saya produktif, saya harus diizinkan ngemil, ya?"

Keheningan menyelimuti ruangan. Ziel tampak mempertimbangkan. Permintaan ini jelas tidak sesuai dengan aturan kerja formal. Tapi, keberadaan Dara ternyata memiliki efek signifikan pada kemampuannya menolerir aroma tubuh orang lain. Itu alasan utama mengapa ia ingin Dara berada di dekatnya.

Akhirnya, Ziel mengangguk pelan. "Baik. Kamu diizinkan ngemil, tapi dengan satu syarat."

Dara langsung berseri-seri. "Apa itu, Bos?"

"Pastikan meja kamu tetap rapi, tidak ada remah-remah atau bau makanan yang mengganggu."

Dara mengangkat tangan kanannya seperti sedang bersumpah. "Siap, Tuan Ziel! Saya jamin meja saya bakal lebih bersih daripada kaca showroom mobil mewah!"

Ziel menahan senyum kecil yang hampir muncul di wajahnya. "Baik. Kembali bekerja. Meja kamu akan diatur hari ini."

Dara mengangguk semangat dan kembali ke pekerjaannya. Namun dalam hati, ia sudah sibuk merencanakan daftar camilan yang akan dibawanya besok.

...🌸❤️🌸...

.

To be continued

1
Dwi Winarni Wina
pak boss dara itu lagi bingung gmn klo ketahuan hamidun pasti akan dipecat gmn mau kasih makan adiknya dan calon debay tidak bekerja nanti...

Semangat2 dara jgn punya pikiran mau menggugurkan kandunganmu itu
bayi itu tidak berdosa....

Seandainya suatu terbongkar dara hamidun sebaiknya jujur aja sm pak boss korban memperkosaan dara....

kasian jg jd dara hamil tidak tahu siapa pelakunya dan mau minta tanggungjawan sm siapa jg....

blm nanti omongan tmn2 Kantornya pd juling pasti dara hamil diluar nikah...

lanjut thor.....
Dwi Winarni Wina
Minta tanggungjawab sm pak bos aja itu yg sangat dingin dan datar itu....
Sabar dara anak itu titipan jaga dan rawat dia dan sayangi hrs menerima dgn ikhlas....

Pak bos seandainya tahu daralah perempuan yg dinodainya so pasti akan bertanggungjawab menikahinya...

Debay pgn dekat2 sm papanya dan papanya mengalami sindrom coudave....
phity
dara lgi bingung ziel...
Dwi Winarni Wina
Dara tidak fokus kerja ketakutan dirinya hamidun...
Dara testpack dulu membuktikan lg hamil gak....
Sabar ya dara hasil garis dua hrs terima dgn ikhlas dan pasti dara bingung mau minta tanggungjawab sm siapa pria yg menghamilinya wajahnya samar2 dan tidak jelas....
Heri Wibowo
beban Mandara ya gara-gara kamu Ziel.
Mrs.Riozelino Fernandez
noh orang nya serumah sama kamu Dara...tinggal jalan berapa langkah sampe deh...
Septya Tya
bingung jg ya jd dara mau curhat sama siapa mau cerita ke pak bos malah nnti di kira wanita gk bener apa lg di status data diri blm menikah tp kok hamil apa lg sblm tinggl bersama udh hamil,,, gmna gk frustasi lm2 si dara tp hny 1 yg bs nolong dara bukti anting yg ada di pak bos.
Anitha Ramto
Dara cerita yang sebenarnya sama Ziel...berani ga?kali Zie kasih solusi untuk nikahin kamu wkwkwkwkwk🤣
Mrs.Riozelino Fernandez
kk Othor Nana,cover nya ganti ya??
sama dengan cover novel sebelah??
sama2 update juga,kirain novelnya error gak tau nya liat judul beda...
maaf ya kk Thor🙏🏻
Mrs.Riozelino Fernandez: iya kk sama persis,
ikatan diatas kertas,karya kk othor Fajar Riyanti...kk Nana bisa cek...
🌠Naπa Kiarra🍁: Eh, sama kayak cover novel sebelah? Aku gtw, Kak.
Soalnya i yang ganti NT. Coba aku tanya dulu deh besok sama adminnya.
Btw kalau boleh tahu, novel yang judulnya apa yang sama covernya kayak ini, Kak? Bia aku nanti bilang sama adminnua.
total 2 replies
Hanima
👍👍
Sugiharti Rusli
lebih baik kamu coba cek sekarang kehamilan kamu sudah berapa Minggu ke dokter Dara,,,
abimasta
dara jujur aja sama ziel.siapa tau ziel.jadi ingat kejadian malam itu
Sri Hendrayani
jujur aja dara
Sry C'cipit Tea
dag... Dig..dug.... gmn ya selanjutnya.... smoga ziel peka n sadar...
Wiwi
makasih kak bs baca lg karya kakak yg sangat bagus ini ... trus berkarya yah Kak... sukses dan sehat....
🌠Naπa Kiarra🍁: Terima kasih KK 🤗🤗🙏🙏🙏🙏🙏
total 1 replies
Syavira Vira
💪💪👍🏻👍🙏
Hanima
lanjut Kak
Sri Hendrayani
kok jdi lucu dara ini
phity
aduuuu...kasian dara kan klo bgini thor,...fan pasti ini bakal berpengruh pd hari nya gk konsen gk semangat dan gk ceria, dmna mo cari laki2 yg sdh menanam benih itu
kaylla salsabella
semangat ya dara .....
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!