Kisah dua orang sahabat yang dipertemukan kembali setelah mereka berpisah dari pasangan masing-masing !
Gadis Ayudia Zahira terpaksa menuruti permintaan Ibu dari sahabatnya untuk menikah dengan putranya.
Karena sang Ibu merasa sudah tidak mempunyai waktu yang lama di dunia ini.
Dipertemukan di usia yang tak lagi muda, apakah mereka bisa menumbuhkan benih-benih cinta, atau akhirnya berpisah seperti sebelumnya !
Yuk, ikuti terus ceritanya !
Jangan Lupa Like & komen setelah membaca, Terimakasih!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aquarius97, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Permintaan Mami Rosa
Pelayan mengangguk dan meninggalkan mereka,
"Mami kenapa ke Jakarta sendirian?" Tanya Gadis
Seketika Mami Rosa mengerucutkan bibirnya
"Trus mau ajak Alan gitu?Emang dia punya waktu buat mami"
Gadis tersenyum mengelus tangannya
"Yang sabar mi, maklumlah dengan pekerjaan Alan"
Mami Rosa hanya mengendikkan bahunya, dan tak lama pesanan mereka datang.
"Makan dulu mi" Ajak Gadis
Kemudian mereka fokus m makan tanpa ada perbincangan.
***
Setelah selesai makan Mami Rosa mengutarakan maksud kedatangannya ke Jakarta
"Gadis, mami ingin membicarakan sesuatu hal yang penting sama kamu"
Gadis menoleh menatap Mami Rosa sejenak
"Iya mi ngomong aja"
"Kedatangan Mami ke sini sebenarnya ada maksud tertentu, yang pertama Mami memang rindu sama kamu dan Rendra"
"Yang Kedua...."
Mami Rosa membuka tasnya dan mengeluarkan selembar kertas yang kemudian di serahkan kepada Gadis
"Ini Apa mi?" tanya nya lirih
"Buka aja sayang" pinta Mami Rosa
Gadis pun segera mengeluarkan kertas dari amplop dan membacanya.
Seketika ia membekap mulutnya, air matanya perlahan mengalir.
"Mi......" suaranya tercekat
Mami Rosa segera bangkit, mendekat dan memeluk Gadis
"Kenapa Mami ngga cerita sejak lama sama Gadis? Mami nganggep Gadis ini siapa mi?"
Ungkapnya penuh kekecewaan
"Maaf sayang mami ngga mau bikin kamu khawatir karena selama ini kamu sedang fokus membangun usaha kamu kan nak" Jelas Mami Rosa sambil terus mengusap punggung Gadis
"Tapi Mi, Mami kan tau Gadis punya trauma. Kenapa, K-kenapa Mami ngulangin hal yang sama kaya Ibu Gadis?" putusnya kecewa
"Mami bener-bener minta maaf sayang"
Ya, Gadis punya trauma karena ditinggal sang Ibu untuk selama-lamanya. Selama itu pula beliau menyembunyikan tentang penyakit yang di deritanya.
Dan itu membuat hati Gadis sangat sakit, di detik-detik ibunya tiada bahkan ia tak ada di sampingnya.
Sekarang Mami Rosa pun melakukan hal yang sama, beliau tidak memberitahu penyakitnya sejak lama kepada Gadis.
"Kanker Serviks stadium 4"
***
Setelah Gadis tenang ia menghapus air matanya
"Apakah Alan tau mi?" Tanya nya kemudian
Mami Rosa mengangguk,
"Segala upaya sudah Alan lakukan untuk kesembuhan Mami, tapi mungkin ini semua sudah menjadi takdir"
"Mungkin umur Mami cumaa...."
Ucapan Mami Rosa terhenti karena Gadis membungkamnya samar
"Mami pasti bisa sembuh kok, Gadis akan terus disamping Mami. Gadis Janji mi"
Rengeknya seperti anak kecil
"Ngga sayang Mami sudah pasrah"
Ucap Mami Rosa tersenyum
"Untuk itu Mami punya satu permintaan buat kamu"
"Apa mi, pasti Gadis bakal coba turutin"
Ucapnya meyakinkan
Mami Rosa menarik nafasnya sejenak lalu menghembuskan nya pelan
"Menikahlah dengan Alan nak"
"Mami mohon....."
DEG
Gadis terkejut mendengarnya ia masih belum bisa berkata-kata
Mami Rosa menggenggam tangan Gadis
"Hanya Mami yang dia punya di dunia ini nak, kalau Mami ngga ada dia sama siapa?"
"Kamu ngga perlu ngasih jawaban sekarang, kamu pikir-pikir dulu ngga papa kok"
Gadis hanya mengangguk. Mami Rosa menyerahkan tissu kepada Gadis
"Mami ikut pulang Gadis kan?"
"Sebenarnya Mami mau nginep di hotel dulu dis, takut merepotkan kamu nanti"
Kata Mami Rosa sambil melihat reaksi Gadis
"Ih nggak nggak nggak ! Pokoknya mami ikut Gadis pulang, siapa yang ngurusin Mami nanti. Lagian ya Nggak ada kata merepotkan "
Gadis seketika menjadi posesif kepada Mami Rosa
"Haha, Mami cuma bercanda tauk dis. Lagian Mami udah rindu banget sama cucu Mami"
Senangnya Mami Rosa di posesif'in sama Gadis
Mereka kemudian memutuskan untuk pulang.
...****************...