NovelToon NovelToon
Aku Mencintaimu Meliya

Aku Mencintaimu Meliya

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Pengasuh
Popularitas:4.5k
Nilai: 5
Nama Author: Melly Disky

Entah nasib apa yang membawa seorang gadis cantik bernama meliya menjadi pengasuh nenek tua di rumah orang kaya, dan kepincut oleh cucu nya yang tampan apakah kisah cinta mereka berjalan mulus atau tidak?, mari simak cerita nyaa👌
jangan lupa like dan komen ya, semoga kalian suka dengan cerita ini❤️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Melly Disky, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

35

kini meliya sudah sampai di halte bus di antar oleh Amira, meliya pun turun dari motor Amira,

"Mira, aku pulang dulu ya, kau jaga diri baik" ya di sini, nanti kalau aku ada waktu aku jumpai kamu ke sini" kata meliya sambil mengembalikan helm Amira,

"hiks hiks hiks kau jangan lupain aku ya, aku bakal tetep tungguin kapan kau datang, pintu rumah akan selalu terbuka untuk mu"

Amira mengelap air mata nyaa.

"hei Mira, jangan menangis dong, kan aku juga ikutan sedihh" mata meliya mulai berkaca kaca karena melihat sahabat nya itu menangis

"hm yasudah meliya nanti bus mu pergi, hati" ya, titip salam buat Tante Camila dan Tante Inara"

"ya, Babay Mira" Amira pun hanya melambaikan tangan nya.

Kini meliya masuk kedalam bus setelah punggung meliya sudah tidak nampak barulah Amira pergi dari sana.

di dalam bus meliya menatap luar jendela dengan tatapan kosong, ntah lah hari ini meliya merasa separuh jiwa nya telah hilang, meliya memasang earphone di telinganya,

"mungkin ini lah takdir ku dan dirimu, aku rasa ini yang terbaik buat aku dan dirimu, maaf karena aku sudah hadir dalam hidup mu, mungkin aku telah merusak semua nya" kata meliya dalam hatinya sambil terus menatap jalanan.

Tak terasa kini meliya telah sampai di depan gapura kampung nya, bus pun berhenti, semua penumpang yang turun di daerah sini pun berbondong bondong keluar beriringan, meliya pun ikut turun bersama rombongan itu.

meliya berjalan ke arah rumah nyaa, setelah lama berjalan kini meliya sedikit lagi sampai dirumah nyaa, tetapi dari arah yang tidak jauh meliya melihat ramai sekali orang" datang kerumah nyaa, meliya melihat bapak" mengarah kan mobil dari arah belakang dengan seksama meliya membaca tulisan di mobil itu Dann seketika

"mobil jenazah?" gumam meliya pelan dan seketika meliya lari kedalam rumah nya.

"mama, mama, mama hiks hiks hiks" meliya masuk kedalam, meliya sampai di samping jenazah seseorang, tetapi saat meliya memanggil mama nya seseorang memanggil meliya

"meliya, mama mu ada di belakang mu" kata Liam duduk di atas kursi roda menyadarkan meliya seketika meliya pun menghadap kebelakang, "mama" gumam meliya

"kalau mama ada di belakang sana, Alea dimana??" tanya meliya tetapi tidak ada jawaban dari Liam

"alea mana liamm!!" teriak meliya

"alea, Alea, hiks hiks" meliya memegangi jenazah tersebut tetapi saat meliya membuka penutup jenazah nya meliya benar" terkejut melihat seseorang yang ada di Sana.

"Tante Inara, hiks hiks hiks" meliya memeluk jenazah tersebut yang ternyata adalah Tante Inara, meliya menangis sambil memeluk Inara, seketika meliya mengingat kebaikan Tante nya itu, tangis meliya semakin pecah di hadapan Tante nya itu.

"sudah Meliya, menyingkir, jenazah akan di mandikan lalu di makamkan, kata seorang pemandi jenazah di kampung itu, seketika meliya mundur kebelakang, meliya meratapi kesedihan nya yang ber kali kali lipat.

tak berapa lama kini jenazah siap untuk di makam kan, semua orang berbondong bondong mengantarkan jenazah Tante Inara ke pemakaman, Liam memakai kursi roda sedang di dorong oleh bapak" di kampung sana dan meliya berjalan di belakang ibu nya,

meliya seperti mencari seseorang, dia celingak celinguk melihat semua orang,

"mana Alea ini, arwah hendak di kebumikan pun dia masih juga belum terlihat," gumam meliya, dan sampai lah meliya mau melewati makam ayah nya,

"hai papa, meliya merindukan papa" kata meliya setelah itu meliya melanjutkan jalan nya.

seketika meliya melihat ibu nya menatap kearah makam seseorang dengan mata yang sendu, meliya pun mengikuti arah lirikan mata ibu nya, seketika meliya berhenti tepat di makam seseorang itu.

"ma," seketika Camila berhenti atas panggilan anak nya itu,

"ke.. Kena... Kenapa nama dia Alea adira??" tanya meliya dengan suara yang bergetar, tetapi tidak ada jawaban dari ibu nya, "Alea?" tanya meliya lagi tetapi tetap saja ibu nya tidak menjawab nya seketika mata meliya menjadi gelap dan tidak bisa melihat apa pun.

Meliya pingsan seketika di hadapan makam adik nya, Camila yang melihat meliya pingsan pun berusaha membangunkan anak nya. Tetapi meliya tidak kunjung sadar, dan beberapa orang membawa meliya pulang kerumah.

Kini malam pun mendatang, kini masih berada di sisi meliya, dari dalam kamar meliya melihat ibu nya keluar meliya mengejar mama nya,

"maa, mama, cerita dengan meliya ma apa yang terjadi dengan Alea ma, ma, ma," tetapi ibu nya terus saja menghindar dari meliya, seketika ibu nya pun berhenti.

"eh kau ini ya, tidak siap siap dengan Derama mu, orang sibuk mau menanam jenazah di situ pula kau mau pingsan lah. Apa lah," kata Camila sambil menatap anak nya sinis

"ma, meliya minta maaf ma, meliya tidak sengaja, Meliya terkejut" kata meliya yang mata nya mulai berkaca-kaca

"ma, cerita sama meliya ma" kata meliya sambil meraih tangan ibu nya tetapi di tepis oleh ibu nya

"sekarang juga? Mau bercerita?!", itu kau lihat, orang sedang bertahlil, ngerti bahasa sedikit, ada otak kan?!" kata Camila dan langsung meninggalkan meliya sendirian, benar" sakit sekali hati meliya saat ini, dalam satu tahun, dia di tinggal oleh orang" yang di sayangi nya, Tante Inara, Alea, dan Oma Ira, meliya masuk kedalam kamar nya dan meratapi nasib nya yang sungguh menyedihkan ini.

Keesokan hari nya meliya baru selesai memasak, dan menyajikan makanan di meja makan,

"ma, ayo makan ma, serapan," kata Liam yang melihat Camila ke arah ruang makan.

"Liam makan lah, mama tidak selera," kata Camila sinis

"ma, kasihan meliya sudah memasak sebanyak ini, mama makan lah sedikit, dari semalam kan mama belum makan, kalau nanti mama sakit kan susah."

"nanti kalau mama lapar, mama akan masak sendiri," kata Camila sinis, sesaat Camila langsung melirik meliya

"eh kau kenapa tiba tiba muncul?" tanya Camila dengan sinis meliya yang mendengar ibu nya berkata seperti itu pun langsung menghampiri ibu nya

"meliya ingin tinggal di sini ma" kata meliya dengan mata yang sendu

"kenapa?!! mana jangan yang membawa mu kesana kemari itu?!! Sudah meninggal kan mu ya?!" tiba tiba saja Camila langsung mendorong anak nya berkali kali dan bertanya

"kau mengandung ya?!! Kau mengandung?!!" teriak camila sambil terus mendorong meliya.

"mama, apa ini ma, aku tidak mungkin berbuat seperti itu ma!"

"lalu!! Kau pulang kesini kenapa?!!" sentak Camila dengan nada tinggi.

"ma, meliya sudah besar ma, meliya tau halal dan haram, anak mama ini tidak akan berbuat macam"yang di luar nalar ma, Alea sudah tidak ada kan ma?, sekarang ini tanggung jawab meliya untuk menjaga mama, semalam meliya sudah bertanya tentang apa yang terjadi dengan Alea tetapi mama tidak mau menjawab nya,tidak apa apa, meliya tau mama belum siap untuk menceritakan nya, tapi tolong mama janga berbuat seperti ini pada meliya," kata meliya yang mata nya sudar berkaca kaca mencoba mendekati ibu nya tetapi.

"peduli pulak kau dengan aku?" kata Camila langsung meninggalkan meliya dan Liam,

"ma, sudahlah jangan marah" lagi" kata Liam yang duduk di atas kursi roda.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!