Lisa Juana Kim seorang pembunuh bayaran yang mati dengan tragis di tangan musuhnya.
Karena sebuah keajaiban dirinya kembali hidup di dalam tubuh seorang gadis remaja dari keluarga kaya raya yang baru saja melakukan tindakan bunuh diri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Irma Nirmala, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
06
...****************...
Mansion Hill..
Setelah perjalanan sekitar tiga puluh menit, akhirnya mobil yang ditumpangi Laura sampai di kediaman keluarga Hill.
Di saat gerbang masuk mansion dibuka, Laura terus memandangi sekitar area mansion.
Arsitektur mansion Hill memang sangat indah dan mewah sejalan dengan kekayaan keluarga Hill.
" Untuk seukuran keluarga Hill, memang tidak mengejutkan jika kediaman mereka sangat menakjubkan." ucap Laura dalam benaknya.
Laura cukup memuji selera orang yang mendesain mansion tersebut.
Mobil Laura berhenti tepat di depan pintu masuk rumah utama.
Sesaat kemudian seorang bodyguard menghampiri pintu mobil Laura.
bodyguard tersebut membukakan pintu mobil untuk putri majikannya itu.
Laura sebenarnya sedikit risih dengan perlakuan bodyguard tersebut.
Namun ia memutuskan untuk diam saja.
tapi salah seorang bodyguard lainnya justru datang dengan membawa kursi roda untuk ia pakai.
dan tentunya Laura langsung menolak jika disuruh memakai kursi roda.
" Aku hanya baru keluar dari rumah sakit, Bukan lumpuh.."ujar Laura tanda menolak.
" Nona ini permintaan Papa anda jadi..." Jhon ingin menjelaskan tapi Laura terlihat tidak perduli.
" Aku baik-baik saja paman Jhon, kaki ku masih bisa untuk dibuat berjalan." sahut Laura memotong perkataan Jhon.
" Tapi.." sekali lagi Jhon berusaha untuk membujuk, tapi Laura malah berlalu pergi begitu saja meninggalkan Jhon dan kedua bodyguard milik tuan Arsh.
Laura yang sudah risih sejak awal, tanpa perduli bagaimana tanggapan Jhon dan kedua bodyguard milik ayahnya, Laura memutuskan untuk masuk lebih dulu meninggalkan mereka bertiga dalam kebingungan.
" ck merepotkan saja." dengus nya.
Tapi saat Laura baru masuk kedalam rumah ia kembali dikejutkan dengan belasan orang yang berpakaian pelayanan sedang berjejer membentuk barisan dengan posisi tegak dan kepala menunduk.
" Selamat datang kembali Nona Laura Hill...!!" ucap serentak mereka sambil membungkukkan badan.
" What the hell..???" tentu saja Laura sungguh takjub hingga hanya bisa mengumpat karena saking tercengangnya.
Laura seketika merasa pusing karena secara tiba-tiba mendapat perlakuan yang sangat berbeda dari kehidupannya dulu saat menjadi Lisa.
" Terserah kalian saja lah.." ujarnya tak perduli dan langsung berjalan menuju lift tanpa menatap kearah barisan pelayan tersebut.
...****************...
Sedangkan di sisi tuan Arsh yang tengah berusaha melupakan pembicaraan antara dirinya dan putrinya kemarin dengan cara melampiaskan di meja kerja.
Di ruang pimpinan perusahaan yang tentunya Milik tuan Arsh.
Nampak terlihat raut wajah datar yang berusaha untuk berkonsentrasi dengan mengerjakan berkas-berkas yang menumpuk di mejanya.
" Brakk..!"
Arsh terlihat membanting bulpoin yang ia pegang.
Nampak wajah frustasi terlihat jelas di wajah tampan Milik nya.
" Kenapa dia seperti menjauh dari ku. " ucap Arsh sambil mengacak-acak rambutnya.
"Apa aku sudah terlalu tega padanya." arsh merasa Laura terlihat sangat berbeda.
putri manisnya itu seperti sangat asing padanya.
Disaat rasa frustasi masih dipikirkan oleh arsh tiba-tiba saja pintu ruangan miliknya diketuk dari luar.
" Masuk..!" sahut arsh dan saat pintu dibuka asisten nya Jhon lah yang masuk.
" Selamat siang tuan.." ucap Jhon sedikit memberi hormat pada Arsh.
" Bagaimana, apa putriku sudah kau antar sampai rumah dengan aman." tanya Arsh pada Jhon tentang tugasnya untuk menjemput Laura.
" Sudah Tuan, Nona Laura sudah sampai kediaman Hill dengan aman." sahut John.
Raut wajah Arsh cukup rumit saat mendengar kabar putrinya sudah pulang dengan selamat.
"Jhon menurut mu apakah Laura membenci ku ..?" tanya tuan Arsh secara tiba-tiba.
dan tentunya itu sedikit mengejutkan untuk Jhon.
tapi Jhon sedikit terdiam sejenak sambil memikirkan kata-kata yang tepat untuk disampaikan pada tuannya tentang tanggapan nya prihal hubungan ayah dan anak itu.
" Mungkin nona Laura hanya sedikit kecewa pada anda, aku yakin nona Laura tidak akan sampai membenci anda tuan." ujarnya dengan cukup berhati-hati agar tidak menyinggung perasaan atasannya itu.
Arsh hanya bisa menghela nafas panjang saat mendengar jawaban dari asistennya itu .
" Semoga saja seperti itu." ucap pasrah Arsh.
Arsh memutar kursinya hingga menghadap jendela yang memperlihatkan pemandangan kota.
" Maaf kan aku sayang, aku tidak becus saat menjaga putri kita." pikir Arsh dalam benaknya yang kembali terbayang mendiang istrinya.