NovelToon NovelToon
Putri Palsu Sang Antagonis

Putri Palsu Sang Antagonis

Status: sedang berlangsung
Genre:Time Travel / Mengubah Takdir / Transmigrasi ke Dalam Novel / Fantasi Wanita / Putri asli/palsu
Popularitas:72.2k
Nilai: 5
Nama Author: Yulianti Azis

Zoe Aldenia, seorang siswi berprestasi dan populer dengan sikap dingin dan acuh tak acuh, tiba-tiba terjebak ke dalam sebuah novel romantis yang sedang populer. Dalam novel ini, Zoe menemukan dirinya menjadi peran antagonis dengan nama yang sama, yaitu Zoe Aldenia, seorang putri palsu yang tidak tahu diri dan sering mencelakai protagonis wanita yang lemah lembut, sang putri asli.

Dalam cerita asli, Zoe adalah seorang gadis yang dibesarkan dalam kemewahan oleh keluarga kaya, tetapi ternyata bukan anak kandung mereka. Zoe asli sering melakukan tindakan jahat dan kejam terhadap putri asli, membuat hidupnya menjadi menderita.

Karena tak ingin berakhir tragis, Zoe memilih mengubah alur ceritanya dan mencari orang tua kandungnya.

Yuk simak kisahnya!
Yang gak suka silahkan skip! Dosa ditanggung masing-masing, yang kasih rate buruk 👊👊

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Yulianti Azis, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sang Antagonis

Deru motor besar berhenti dramatis di pelataran depan Sekolah Internasional St. Clairmont. Asap tipis mengepul dari knalpot, meninggalkan suara khas yang mengundang perhatian.

Semua mata tertuju pada dua orang yang turun dari motor itu.

Zoe Aldenia, dengan langkah mantap dan wajah dingin khasnya, melepaskan helm dan menyibakkan rambut hitam legamnya ke belakang. Di belakangnya, seorang pemuda tinggi dan tampan masih duduk kaku di atas motor. Tangannya tanpa sadar masih memeluk pinggang Zoe erat-erat.

“Sampai kapan kau akan memelukku seperti itu?” Suara Zoe terdengar datar, tapi cukup menusuk kesadaran Ryder yang langsung membelalak.

“Eh!” Ryder buru-buru melepaskan pelukannya, lalu mengusap tengkuk lehernya sambil tertawa canggung.

“Ternyata, kita gak jadi ke alam baka.”

Zoe mendengus pelan. “Kita belum mati. Turun.”

Ryder segera lompat turun dari jok motor, masih dengan ekspresi antara malu dan syok. Ia merapikan tasnya sambil menahan tawa geli karena kecerobohannya sendiri, tapi setelahnya wajah Ryder berubah dingin lagi.

Tapi suasana di sekeliling mereka jauh dari tenang. Semua siswa di halaman sekolah kini menatap dengan tatapan tak percaya.

Bisik-bisik mulai terdengar di antara para murid.

“Itu … itu Ryder, kan?”

“Biasanya Zoe juga datang bersama si kembar Arvan dan Arya.”

“Kok bisa barengan sama Zoe si ratu masalah? Antagonis sekolah kita ini.”

“Bukannya dia tunangannya Zoe? Tapi Zoe tuh ngejar-ngejar Levi kan?”

“Drama baru lagi nih pasti.”

Di balkon lantai dua gedung utama, tampak Elite Circle tengah berdiri, menyaksikan semua yang terjadi dari atas. Mereka adalah kelompok siswa paling berpengaruh di sekolah.

Levi Gautama, sang ketua OSIS dengan aura tenang dan tatapan tajam, berdiri tegak mengenakan jas seragam kebanggaan. Ia menatap ke bawah tanpa ekspresi. Di sampingnya berdiri Alicia, dengan wajah lembutnya serta polos.

Arvan dan Arya, si kembar ketus, bersandar santai di pagar balkon. Dwiki Dirgantama, dengan wajah datar dan kacamata bundar, mengangkat alis sedikit. Dan Jayden, si bad boy flamboyan, menyeringai lebar.

“Gue gak salah lihat, kan?” gumam Jayden. “Si Ryder, pemuda dingin yang bahkan nolak semua cewek di sekolah ini, sekarang numpang pelukan sama Zoe Aldenia?”

Arya mendecak. “Dan Zoe ... bukannya dia masih ngejar-ngejar Levi?”

Alicia menunduk sedikit, suara lembutnya terdengar. “Mereka tunangan, memangnya kalian lupa?” katanya pelan, dengan wajah polos .

Levi tetap diam. Tatapannya fokus ke satu arah, Zoe. Ia tidak bicara, tapi ekspresinya berubah sedikit. Tidak heran Zoe memang selama ini selalu mengejarnya, terang-terangan. Tapi hari ini, Zoe tidak melihat ke arahnya sama sekali.

Zoe menurunkan helm ke dalam loker motor, lalu membalikkan badan.

“Ayo. Lo masih bisa jalan, kan?”

Ryder mengangguk. “Masih. Tapi, bisa kita jalan pelan-pelan aja? Otakku masih belum sinkron sama kenyataan.”

Zoe tidak menjawab. Ia melangkah dengan tenang menuju gedung utama. Ryder berjalan di sebelahnya, menunduk sesekali karena sorotan mata yang mengikuti mereka di sepanjang jalur masuk.

“Kok bisa cowok sesempurna itu tunangan Zoe?”

“Ryder bahkan gak nolak pertunangan itu?”

“Zoe memang gila perhatian, tapi ini di luar nalar.”

Zoe tahu orang-orang membicarakannya. Tapi dia tidak peduli. Kepalanya tegak, matanya fokus. Langkahnya stabil.

*

Lorong sekolah pagi itu belum ramai sepenuhnya. Beberapa siswa berjalan tergesa masuk kelas, tapi sebagian masih melirik diam-diam ke arah dua sosok yang baru saja tiba.

Zoe Aldenia dan Ryder.

Berjalan berdampingan, keduanya tampak seperti pemandangan aneh bagi banyak mata yang mengenal reputasi mereka. Zoe dengan auranya sang antagonis dan terkenal sebagai “putri palsu penuh drama.”

Ryder siswa baru populer yang misterius dan jarang berbicara. Tapi sangat cerdas dan sering memenangkan lomba internasional.

Tapi di antara langkah mereka yang tenang, sebuah percakapan mulai tercipta.

“Tumben,” kata Ryder tiba-tiba, matanya lurus ke depan. “Lo gak barengan sama si saudara kembar yang dua itu.”

Langkah Zoe terhenti.

Ryder ikut berhenti, menoleh karena merasa Zoe tak melangkah lagi. Gadis itu berdiri diam, lalu menatap Ryder dengan mata datar namun tajam.

“Aku nggak butuh mereka lagi.”

Nada suara Zoe berat, mantap. Tak ada emosi, hanya sebuah keputusan.

Ryder mengangkat alis, sedikit terkejut, tapi tak berkomentar lebih jauh.

Zoe memiringkan kepala. “Ngomong-ngomong, nama lo siapa?”

Ryder langsung membelalak, keningnya mengernyit. “Hah?”

“Nama gue?” tanya Ryder memastikan.

“Iya. Nama.” Zoe melipat tangan, ekspresi tak berubah.

Ryder mengerjap beberapa kali, masih heran.

“Lo ... Zoe, kan?”

“Iya. Tapi gue amnesia.” Zoe menjawab cepat, terpaksa. Tidak mungkin dia menjelaskan hal sebenarnya, bahwa dia bukan Zoe asli dan hanya terjebak di dalam sebuah novel fiksi.

Ryder melotot sedikit. “Amnesia?”

Lalu matanya menyipit curiga. “Ini lo lagi akting drama, kan?”

Zoe mengangkat alis. “Gue kelihatan kayak orang yang suka drama?”

Ryder mengangguk pelan, tapi ragu. “Iya, Lo itu penuh drama. Tapi entah kenapa sekarang lo beda.”

Zoe menghela napas. “Gue gak inget banyak hal. Jadi tolong, minimal kasih tahu nama lo.”

Ryder akhirnya menyerah. “Gue Ryder.”

Darah Zoe terasa berhenti mengalir. Matanya melebar. Wajah dinginnya membeku.

“Coba ulangi?” suaranya menegang.

“Ryder,” ulang pemuda itu bingung. “Nama gue Ryder Nathanael.”

Detik itu juga, ingatan Zoe seperti disambar petir.

Wajah Reva melintas jelas dalam pikirannya.

Tawa khas sahabatnya. Lalu suara yang dulu dia abaikan saat sedang fokus pada lomba.

“Zoe! Lo harus baca novel ini. Peran antagonisnya itu ... namanya Zoe Aldenia. Dia jahat banget, egois, suka nyusahin semua orang. Dan dia mati tragis.”

“Dia dibunuh ... sama tunangannya sendiri.”

“Namanya ... Ryder Nathanael.”

Tubuh Zoe sedikit gemetar. Tapi ia cepat menegakkan bahunya kembali, menyembunyikan keterkejutannya dengan wajah tanpa ekspresi.

“Oke.” katanya pendek.

Ryder memiringkan kepala. “Lo kenapa?”

“Nggak apa-apa.”

Tapi di dalam hatinya, Zoe panik. “Sial … Ini Ryder itu Ryder yang itu?! Ryder sang antagonis psikopat? Tunangan Zoe yang akhirnya membunuh dia demi Alicia?”

Zoe mengatupkan rahangnya rapat.

Ia sekarang mengerti sedikit. Tapi juga tahu kenapa akhirnya Ryder berbalik membenci Zoe, bahkan sampai menghabisinya.

Zoe menatap Ryder dalam-dalam.

Wajahnya masih datar. Tapi jantungnya berdetak tak karuan. Zoe menggigit bibirnya pelan.

Kesadarannya kembali saat Ryder mengerutkan alis dan berkata, “Lo kenapa?”

Nada suaranya masih dingin, tapi ada sedikit nada khawatir tersembunyi di baliknya.

Zoe tersentak kecil, seolah baru kembali dari pikiran kacau yang berputar dalam otaknya. Ia menatap Ryder, lalu bertanya pelan sangat pelan:

“Apa … kita ini tunangan?”

Ryder terdiam sejenak. Menatap Zoe dengan ekspresi sulit diartikan. Wajahnya masih seperti biasanya dingin, datar, seolah tak terpengaruh apa pun.

Tapi akhirnya, ia mengangguk. “Iya.” jawabnya singkat.

Zoe mengerjap, menelan ludah pelan.

“Sejak kapan?”

“Dari kecil. Keluarga gue dan keluarga lo udah jalin kerja sama bisnis, dan pertunangannya bagian dari itu.”

Ryder mengucapkannya tanpa nada emosi. Seolah menjelaskan perjanjian dagang, bukan status hidup.

“Dan kita … gak deket?” Zoe bertanya lagi, mencoba mengonfirmasi bagian yang dia ingat dari Reva.

“Lo lebih sibuk ngejar cowok lain,” jawab Ryder tanpa ragu.

1
👑Lenny💣
Halah ratu drama si alicia, paling dia sendiri yg mukulin diri sendri
Tiara Bella
Alicia mukulin diri sendiri biar Zoe yg disalahkan....dasar kampret
Ty Kurniawan
sumpah thor aku lagi ngebayangin kadal kalau lagi malu' itu gimana🤔
mami Riza
kayaknya nnt crta nya bakalan kebalik deh,bukan zoe yg mati secara tragis tapi s alicia..
Ririn Santi
itu otak si arvan n arya ngelinding ke dengkul kali ya. idiot bgt jd orang
nacho hong
😍😘😍😘😍😘😍😘😍😘
Dahlia Kartono
Thor up nya yg bnyk donk
Rossy Annabelle
mantap nih thor awal² dapat tendangan🤭
Kusii Yaati
ngapelin Zoe lah apalagi 😂😂😂....
ayo Thor lebih semangat lagi up-nya 💪 pokoknya aq padamu Thor 🤭
Kusii Yaati
dia yang di cabut kukunya aq yang ngerasain ngilunya Thor 😬
Maria K
ryder ama kennan saling gk akur🤣🤣🤣
Reni
apel bang apel masa gitu aja nanya 😅😂🤣
Maria K
kesel banget sah itu alicia
Maria K
sial.. apa si alicia itu juga mafia?
Maria K
gimna dgn keputusan DNA nya apa belum diketahui..
vj'z tri
aku tiap paragraf coba komen tapi gak bisa loh ,bisa nya di akhir doank nangis aku loh 😭😭😭😭😭😅😅😅
✍️⃞⃟𝑹𝑨 Yulianti Azis: Biasanya karena error kak si ntunnyab
total 1 replies
vj'z tri
bucin nya Rey bukan stadium 4 tapi dah ke tolong lagi gak ada obat nya 🤣🤣🤣🤣
nacho hong
okkk
❤️⃟Wᵃf ༄SN⍟𝒚𝒂𝒚𝒖𝒌🦈
mau minta sarpan dia pura2 g ada yg maasakin aslinya pgn berduan sm zoe dan jemout zoee sklh aisss modus lho ryder
she
next
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!