"Daddy dan mommy menemukan wanita yang cocok untuk menjadi isterimu! Tepati janjimu! Kau akan menikah bila kami menjodohkanmu kan?"
"Baiklah. Dengan siapa?" tanya Xander
"Namanya Audrey Lee, puteri Christoper Lee dan Margareth Lee. Usianya sembilan belas tahun."
Xander langsung membelalakkan matanya, "Sembilan belas?!"
Bab 21
Xander bangkit berdiri, "Awalnya aku ingin tetap menghormati anda sebagai keluarga dari calon isteri saya! Tapi melihat semua kejadian ini dan itu!" ucap Xander menunjuk foto besar keluarga mereka.
"Calon isteriku bahkan tidak dianggap sebagai keluarga disini! Jadi saya juga tak akan sungkan! Anggap saja bantuan uang yang kami berikan untuk menolong perusahaan kalian adalah ganti rugi selama Audrey tinggal disini!" ucap Xander sambil berbalik dan meninggalkan ruang keluarga
"Dia tetap adalah keluarga Lee! Dan ayahku tetap adalah mertuamu! Seharusnya kau tidak terlalu sombong!" ucap Aaron marah, dia tentu tidak terima. Dia merasa direndahkan atas ucapan Xander
Xander menoleh menatap tajam Aaron, "Jika kau ingin dianggap sebagai keluarga bukankah seharusnya kau menganggap Audrey sebagai keluarga terlebih dahulu?! Lalu apa yang kamu lakukan saat adikmu harus menerima siksaan dari orang-orang yang mengaku keluarga! Jangan munafik jadi manusia!" ucap Xander lalu melanjutkan langkahnya meninggalkan kediaman itu lebih dulu.
Kevin dan Jemima hanya menghembuskan nafasnya melihat puteranya yang sudah tak bisa mengendalikan dirinya. Kevin mengajak sang isteri bangkit berdiri dan berpamitan.
"Aku minta maaf bila ucapan puteraku sedikit kasar. Tapi jika aku mau mengatakan, apa yang dia ucapkan adalah kebenaran. Kami tau apa yang terjadi pada Audrey selama dia tinggal disini, dan kami tentu akan menutup mata, tapi kami akan mengambil alih Audrey mulai sekarang. Jadi tolong jika kalian menyentuh Audrey lagi, kalian sama dengan menyinggung kami" ucap Kevin tegas baru kemudian dia mengajak Jemima pergi meninggalkan kediaman Lee.
*
*
*
Kevin dan Jemima langsung kembali ke kediaman mereka. Dan tentu saja mereka bertemu dengan Audery yang sedang duduk di ruang keluarga bersama dengan Ellea. Keduanya baru saja selesai makan malam.
"Mom, Dad" sapa Ellea
"Kita akan bicara setelah mom dan dad membersihkan diri. Tunggu disini ya kalian" ucap Kevin
Ellea dan Audrey mengangguk bersamaan.
Ellea bahkan membatalkan meetingnya dengan para staff medisnya sore tadi karena ibunya menyuruhnya menemani Audrey. Mereka akan pulang terlambat karena harus mendatangi kediaman Lee lebih dulu, jadi Jemima meminta Ellea menemani Audrey agar calon menantunya itu tidak merasa diabaikan di kediaman mereka.
Setelah menunggu akhirnya Jemima turun bersama Kevin. Keduanya langsung duduk di ruang keluarga. Jemima langsung duduk di samping Audrey.
"Sayang, kamu betah kan di rumah ini?" sapa Jemima
Audrey tersenyum, "Maaf aunty saya jadi merepotkan. Tadi siang Xander menghubungi saya dan meminta saya pulang kemari bersama Ellea dan untuk sementara tinggal disini" ucapnya
Jemima langsung menyentuh tangan Audrey, Aunty tentu tau, baru saja Aunty, Uncle dan Xander menemui tuan dan nyonya Lee, kami sudah mengatakan pada mereka mengenai kamu yang akan tinggal disini mulai hari ini. Dan Audrey, pernikahan kalian akan dimajukan" 66
Audrey mengerutkan keningnya, "Dimajukan? Kenapa Aunty?" tanya Audrey
Jemima menoleh pada Kevin. Mereka bertiga sudah sepakat untuk tidak mengatakan pada Audrey tentang rencana pembunuhan yang dilakukan oleh Angeline padanya. Mereka tak ingin Audrey merasa semakin tidak diinginkan lagi oleh keluarga Lee.
"Kamu sudah tinggal disini, jadi lebih baik kalau kita percepat Audrey. Kalian bisa memulai pendekatan dan bebas melakukan apapun jika sudah menikah" ucap Kevin
Audrey langsung mengerjapkan matanya beberapa kali mendengar ucapan calon mertuanya itu. Bebas melakukan apapun karena sudah sah?! Apakah kedua orang tua Xander tidak tau bahwa Xander tidak bisa menyentuh wanita?! batin Audrey
Tapi sepertinya Jemima bisa membaca isi kepala gadis itu, dia menggenggam tangan Audrey erat, "Apakah kamu sudah tau kalau Xan tidak bisa bersentuhan dengan lawan jenis?" tanya Jemima lembut
Audrey perlahan mengangguk, "Itu yang Xander katakan" jawabnya
Jemima mengangguk pelan, setidaknya puteranya sudah jujur pada Audrey.
"Xan memiliki trauma masa kecil Audrey.
Sehingga menyebabkan hal yang seperti itu. Tapi sebenarnya itu semua hanya masalah psikologi saja, jika dia sudah mempercayai seseorang dan menganggapnya dekat sebenarnya dia bisa bersentuhan. Kamu ingat dia bisa menyentuh Sala kan? Padahal Sala bukan saudara kandungnya."
Audrey mengangguk mengiyakan ucapan calon mertuanya, pasalnya dia sebenarnya sudah pernah menyentuh langsung kulit Xander saat prikarena tertidur di bathup, dan tak ada yang terjadi saat pria itu tidak dalam kondisi sadar.
"Oleh sebab itu Audrey, aunty mohon sama kamu. Tolong kamu bersabar, dan buat Xander jatuh cinta padamu. Aunty yakin kamu bisa, memang mungkin sulit karena Xan memang sangat keras wataknya, tapi aunty yakin kamu bisa" ucap Jemima penuh permohonan
Audrey tentu tidak tega memberitahu perihal perjanjian yang sudah dia dan Xander buat. Tatapan mata Jemima adalah tatapan putus asa. Dan tatapan itu mengingatkan Audrey pada tatapan ibu kandungnya dahulu kala, saat sang ibu memohon pada ayahnya untuk merawatnya dengan baik. Audrey perlahan mengangguk.
"Saya akan berusaha aunty." ucap Audrey
Jemima langsung tersenyum, "Terima kasih sayang. Jika Xan berbuat kasar tolong bicara dengan Aunty, Aunty dan Uncle akan bertindak untukmu" ucap Jemima
Audrey mengangguk dan tersenyum, "Lalu sekarang Xander dimana aunty? Bukankah kata aunty tadi kalian pergi ke kediaman papa bersama?"
Jemima menoleh pada suaminya, dia tidak mungkin bilang kalau Xander sedang ke markas Scorpion King kan sekarang! Puteranya itu pasti sedang butuh pelampiasan sekarang karena kemarahannya. Lagipula dalam perjalanan pulang tadi Kevin sudah menghubungi Hector untuk mengkonfirmasi keberadaan Xander di markas.
"Xander kembali ke kantor. Masih ada pekerjaan yang harus dia selesaikan. Jangan menunggunya nak! Kamu beristirahat saja, waktu kalian masih panjang dan kamu butuh banyak istirahat. Pernikahan kalian akan diadakan tiga hari lagi" ucap Kevin
Audrey langsung melotot mendengar itu, "Tiga hari?!"
*
*
*
Angeline sedang marah di kamarnya di kediaman Lee. Dia menghancurkan barang - barang yang ada dalam kamarnya dan berteriak! Margareth hanya berdiri di depan kamar dan tidak berani masuk ke dalam. Puterinya itu jika sudah maah tak akan bisa ditenangkan bila belum tenang sendiri. Dia akan menghancurkan banyak barang,dan setelah semua emosinya terlampiaskan baru Angeline bisa di dekati dan diajak bicara.
Kemarahan Angeline terjadi karena banyak klien nya yang tiba - tiba membatalkan kerja sama dengannya. Bahkan tidak sedikit diantaranya yang memilih membayar ganti rugi dan memaksa membatalkan kerja samanya. Sementara sisanya justru mengancam akan berbalik memperkarakan Angeline.
Bukan itu saja ada beberapa tuntutan hukum yang harus dia hadapi. Karena entah perbuatan siapa tiba - tiba kasus lama yang sudah berhasil dia selesaikan itu mencuat kembali dan mengatakan bahwa pengacara yang menangani kasus itu yang dalam hal ini adalah Angeline telah memanipulasi saksi dan bukti, sehingga perlu di sidangkan ulang kasus tersebut dan Angeline akan menjalani pemeriksaan kepolisian.
Aaron yang mendenar semua keributan itu hanya melirik malas kamar adiknya lalu pergi meninggalkan kediaman Lee. Sementara Christoper sudah akan masuk ke kamar Angeline dan menghajarnya, tapi Margareth tentu menahannnya.
"Aku mohon tidak sekarang pa!" ucap Margareth