seorang dokter yang terkesan cuek dan dingin di jodoh kan dengan calon dokter yang cantik dan ceria, bagai mana kiasah mereka selanjutnya????
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aily sauri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 23
Kini tinggal Abi Kia dan Atar karan kia sudah pergi menghampiri umi dan kedua nya Abang nya.
"Nak Atar" panggil nya PP
"Iya Abi"
"Abi titip Kia sama kamu " ucap nya sambil menyapa atar.
"Iya Abi Atar akan selalu m njaga Kia" jawab nya yakin.
"Kia adalah putri Abi satu satu nya, jadi dai bagai kan berlian dan harta paling berharga satu satu buat Abi saat Abi meretui kamu menikah dengan Kia berarti Abi sudah yakin jika kamu bisa menjaga berlian Abi dan kamu juga orang yang tepat yang di kirim Allah untuk menjaga Kia" ucap nya.
"Abi hanya minta bimbingan dia ke jalan Allah jadi kah imam yang baik untuk Kia dan anak anak kalian nanti nya" sambung Abi Kia.
"Insya Allah Abi" jawab nya sambil tersenyum.
"Sekali lagi Abi mohon jaga Kia jangan biar kan air mata kesedihan k nghampiri nya, Abi hanya mengizinkan air mata kebagian yang keluar dari mata putri Abi"
"Iya Bi Atar akan selalu menjaga Kia dan membahagiakan nya" jawab nya dengan yakin.
"Abi pengeng janji mu nak" jawab nya sambil memeluk Atar.
Setalah berbicara dengan Atar Abi Kia kembali berkumpul bersama yang lain nya, Kia yang masih terisak langsung kembali memeluk Abi nya.
"Jangan nangis lagi nak" ucap Abi Kia sambil mengelus kepala putri nya.
"Abi jaga kesehatan ya di sana" ucap Kia melepas kan pelukan nya.
"Iya nak, nanti kamu sering sering ya main ke tempat Abi"
"Insya Allah Abi"
"Ayo antar Abi ke depan" ucap Abian .
Mereka pun mengantar Abi Kia sampai depan rumah, Abi Kia mulai menaiki mobil yang telah menjemput nya.
"Abi pamit ya " ucap nya melihat satu persatu anak anak nya.
"Iya Abi hati hati"
Kia masih melihat mobil yang membawa a i nya pergi, ia tersenyum saat mobil tersebut mulai menghilang, walaupun pin sedih tapi ia mulai menerima dan mengikhlaskan semua nya.
"Nak Atar bawa Kia ke kamar untuk istirahat " titah umi Kia, Atar pun mengangguk.
"Ayok ke kamar" ajak nya sambil merangkul pundak Kia, Kia pun mengangguk dan mereka melangkah masuk ke dalam yang lain juga masuk ke dalam.
"Istirahat gih" ucap Atar saat mereka sampai di dalam kamar namun Kia tak merespon dianmasih diam.
"Jangan terlalu dipikirkan Kia" ucap nya sambil mengelus kepala sang Istri.
"Iya mas" jawab nya sambil tersenyum.
"Yaudah tidur gih" titah Atar
"Belum ngantuk" jawab nya sambil terkekeh, Atar hanya geleng geleng kepala.
"Yaudah ngerjain skripsi aja yuk" ajak Atar membuat Kia terkejut.
"Gak mau" jawab nya.
"Gak boleh malas" ucap Atar sambil menyentil kening kia dengan pelan.
"Awwhhh sakit mas" Kia mengaduh.
"Emang sakit???" Tanya Ayar santai.
"GAK" jawab Kia kesal.
"Oh yaudah" jawab Atar dengan santai membuat Kia membelalak kan mata nya apa lagi saat melihat Atar dengan santai nya berangkat ke arah ranjang tanpa rasa bersalah.
"Isshh punya suami gak peka banget sih" jerit kia dala hati.
Kia pun langsung melangkah ke meja belajar nya sambil mengumpat dengan kesal pada sang suami.
"Emang ada di sentil gak sakit dasar suami aneh, gak peka " kesal nya.
Atar yang melihat raut wajah kesal Kia sambil mengoceh sendiri, berusaha menahan tawa nya.
"Kalau sakit mah bilang " ucap Atar santai tanpa menoleh ke arah kia.
"GAK SAKIT" kesal nya.
"Yaudah sana belajar" jawab nya membuat Kia semakin kesal.
"Isss gak peka" teriak Kia langsung bangkit dari duduk nya sambil membawa laptop menuju balkon kamar, Atar meletakan ponsel nya dan menyusul Kia ke balkon.
"Coba sini mas liat" ucap Atar sambil mendekati kia.
"Awas ihh Kia lagi ngerjain tugas" jawab Kia tanpa menoleh pada Atar.
"Marah ni ye" ledek nya.
"GAK" jawb nya tanpa menoleh ke arah atar, Atar semakin gemas dengan tingkah sang istri, ia mentapa Kia yang sedang fokus mengerjakan skripsi.
"Jangan ngeliatin" ketus Kia , mm buat Atar tersenyum.
Cup
Atar mencuri kecupan di pipi Kia dengan lembut dan itu membuat Kia malu.
"Masss" jerit kia, Atar hanya tertawa.
" Udah sana jangan ganggu Kia lagi belajar" ucap nya.
"Belajar nya belajar aja, mas kan cuma duduk sini" jawab nya santai.
Atar meraih dagu Kia membawa nya ager mentapa diri nya.
Cup
Atar mengecup kening kia yangbtadinia sentil " maaf ya" ucap nya dengan lembut membuat kia merasa sangat gugup karan wajah nya b gitu dekat dengan Atar, Atar mendekat kan wajah nya dengan Kia, Kia teplek memejam kan mata nya saat wajah Atar semakin dekat.
"Up sorry " teriak seseorang, Atar pun langsung menjauh kan wajah nya dari wajah Kia.
"Bang arka" pekik Kia.
"Soryy ya tadi Abang udah ketuk beberapa kali tapi gak ada jawaban makannya Abang masuk eh ternyata kalian lagi... "
"Ada apa bang" ucap Kia menyela omongan Abang nya.
"Ini Abang cuma mau nganterin teh dari umi untuk kamu, tadi nya mau umi yang nganterin cuma Abang kasih umi kalau harus naik turun tangga" jelas nya.
"Oh yaudah makasih ya bang " jawab Kia lalu mengambil cangkir teh dari Abang nya.
"Ok Abang keluar ya, sekali lagi maaf ganggu" ucap arka sambil terkekeh.
"Gak ko" jawab Kia berusaha menyembunyikan kegugupannya.
"Sorry ya bro" ucap nya sambil menyapa atar" Atar hanya tersenyum dan mengangguk kan kelapa nya.
Arka pun keluar dari kamar kia.
"Jangan lupa kunci pintu" teriak arka saat ia menutup pintu Kamar adik nya.
"Mas sih kenapa gak di kunci pintu nya" ucap Kia menyalah kan Atar.
"Loh kok mas sih" jawab Atar tak terima di salah kan.
"Kan mas yang masuk belakang bukan nya langsung di kunci" kesal nya.
"Ya kan mas gak taunkalau Abang mu mau kesini"
"Tau ah sebel " jawab nya kembali duduk di depan laptop.
"Akhhh Kia malu banget" jerit nya.
"Kita udah sah ngapain juga harus malu" jawab Atar santai.
"Mas mah gak tau apa yang kia rasain malu nya tuh Sampai ubun ubun tau gak sih"
"Udah gak usah di pikiran burun tuh kerjain tugas nya " titah Atar.
"Gak mau males, gak mood "
"Jangan males males"
"Hmmm"
Walaupun malas tapi kia kembali pokus mengerjakan tugas nya.
Atar masih setia menemani Kia mengerjakan skripsi nya, hingga tak terasa ternyata udah cukup malam.
"Mas kalau ngantuk tidur aja duluan" ucap Kia sambil menatap Atar yang dari tadi menemani diri nya.
"Iya" jawab Atar datar sambil pokus pada ponsel nya.
"Besok pulang pagi ya Kia" ucap Atar.
"Harus banget besok ya mas, gak bisa nginep lagi" jawab Kia dengan lesu.
"Nanti lagi kan bisa"
"Yaudah Kia ngikut aja"
"Tidur yuk" ajak Atar.
"Bantar mas ganggu " jawab nya.
"Kia" tegur Atar dengan lembut, Kia pun langsung mematikan laptop nya.
"Yaudah yuk" ucap nya langsung bangkit.
"Istri siapa sih nurut banget" ucap Atar dengan gemas.
"Istri mas lah Isti siapa lagi"
"Yaudah yuk mas istirahat" ajak Kia merangkul pinggang Atar membuat Atar tersenyum.
"Yuk" jawab Atar merangkul kan tangan nya di pundak Kia.
***
Pagi hari nya pukul 6:30 Atar dan Kia masih asik bersantai di tempat tidur mereka memilih untuk rebahan saat sudah melaksanakan solat Subuh.
"Mas Kia ke bawah ya" pamit nya.
"Ngapain udah di sini Aja"
"Malu mas masa di kamar terus sih"
"Kenapa malu???" Tanya Atar sambil memincingkan mata nya.
"Ya malu aja takut nya mereka pikir kita lagi ngapain ngapain " ucap Kia pelan karan malu.
"Ngapain?? Maksud nya mas gak ngerti deh" jawab Atar menggoda istri nya.
"Iih masa gak ngerti sih" kesal Kia
"Ya kan emang gak ngerti sayang"
Bluss....
"Tua ah mas nyebelin " Kia cemberut.
"Yaudah iya iya sana kalau mau ke bawah, eh emang nya kamu udah mandi" tanya Kia.
"Belum" jawab Kia menampilkan deretan gigi putih nya.
"Gemesin banget sih istri gue" batin Atar.
"Mandi dulu sana" titah nya.
"Gak ah nanti aja lagian Kia cuma sebentar kok mas"
"Yaudah" jawab Atar .
Kia pun keluar dari kamar nya sedang kan Atar memilih untuk membersihkan tubuh nya sebelum menyusul sang istri ke bawah.