Alana gadis desa yang berusia 17 tahun, Alana mendapatkan beasiswa di SMA elit di ibu kota. Hal itu Alana gunakan untuk mencari keluarga kandungnya dengan berbekal kalung lintion.
kehidupan di kota tidak mudah bagi Alana, tapi Alana beruntung bertemu dengan wanita paruh baya yang menolongnya.
Pertemuan Alana dengan most wanted di sekolah elit itu membuat kehidupan Alana penuh dengan masalah . Dia adalah Abizar zhian Xavier . Pemuda tampan yang memiliki rahang tegas dan dingin. tapi itu tidak mengurangi pesona Xavier.
Bagaimana kisah hidup Alana yang mencari keluarga kandungnya? mampukah Alana bertemu dengan keluarga kandungnya...? dan apa yang terjadi setelah Alana bertemu dengan keluarga kandungnya?
ikuti kisah Alana di karya author
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon @ttaliit4auu_, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6
Deru motor terdengar memasuki gerbang SMA candrawisih . kedatangan kelima most wanted SMA candrawisih terutama para gadis . Terutama cowok tampan yang berada di bagian paling depan . Ya abizar zhian xavier , pesona cowok tampan itu tidak di ragukan lagi . Apalagi aura bad boy yang menjadi ciri khas seorang xavier membuat cewek cewek semakin terpesona.
Xavier menghentikan motor setelah sampai di tempat parkir khusus dirinya . dengan gaya slow motion Xavier membuka helm nya , kemudian menyungar rambut nya ke belakang . apa yang di lakukan xavier membuat para gadis memekik terkejut.
_Xavier ganteng mu enggak ada obat._
\_mau dong di halalin\_
\_Xavier i love you\_
Pekikan heboh para gadis itu tidak membuat seorang xavier menoleh . Dia tetap berjalan dengan wajah datar nya . Xavier juga tidak peduli dengan para gadis yang memuja dirinya.
Saat Xavier dengan teman teman nya sedang berjalan di lorong lantai dua tiba tiba ada seorang gadis yang menghampiri mereka.
" Hai farraz " sapa sheina , spontan farraz dan teman teman nya menghentikan langkah nya . Sedangkan xavier merasa tidak peduli . Dia terus melanjutkan langkah nya . Mana peduli cowok dingin seperti xavier dengan urusan tidak penting.
" Hm " jawab farraz acuh.
" nanti malam Lo ada acara nggak raz " tanya sheina antusias.
" Gue sibuk " ucap farraz cuek.
" Yah....padahal gue mau ngajakin lo nonton , asa film bagus loh raz . Kebetulan gue udah dapat tiket nya " kata sheina sambil menunjukkan dua tiket di hadapan farraz . Farraz melirik tiket yang ada di tangan sheina sebentar lalu dia kembali menatap ke depan.
" Udah kan , gue pergi " farraz pergi meninggalkan sheina membuat gadis itu mengepalkan tangan nya . Dia merasa tidak terima dengan tindakan farraz yang menurutnya sangat menghina.
" Sheina lo enggak papa kan ? " tanya intan dengan cemas.
" Sial ! kenapa farraz enggak pernah mau lihat gue sih ntan ? " tanya sheina dengan sendu.
" Lo harus sabar shein , gue yakin lama lama juga farraz bakal luluh juga sama lo " kata vera menatap sheina penuh arti.
" Apa yang harus gue lakuin buat bikin farraz jatuh ke pelukan gue ? " tanya sheina penuh ambisi.
" Tenang aja , gue punya rencana bagus buat lo dan farraz shein . calm down baby , saatnya tiba farraz bakalan jadi milik lo " kata vera. sheina mengangguk , dia yakin rencana vera akan berhasil karena temanya itu memang bisa di andalkan.
Di dalam kelas IPA 1 Alana dan kedua sahabat nya sedang asik menggoda alana . Kejadian di kafe kemarin membuat mereka semakin semangat menggoda untuk mendekat kan alana dengan farraz.
" Ciee ya kemarin di antar sama doi " kata vivi dengan senyum menggoda . Alana hanya tersenyum malu malu . sampai dia tidak sadar pipinya sudah semerah tomat.
" Udah deh vi , enggak usah ngeledek terus , lagian farraz cuman antar dong kok bisa abis itu pergi " ucap alana dengan canggung.
" itu tanda nya lo udah selangkah lebih maju al " celetuk alleta.
" Maksud kamu apa Lett ? " tanya alana bingung.
" Ya , awalnya farraz cuman ngantar lo , tapi bisanya lama lama mampir " jawab Aletta sambil menaik turun kan alisnya.
" Emang farraz mau nganterin aku lagi apa ? " gumam alana yang masih di dengar oleh kedua sahabatnya . sontak kedua sahabat alana semakin menggoda dirinya.
" Ciee yang ngarep di anterin farraz lagi ! " Teriak letta , sheina yang sudah sampai di kelas pun mendengar teriakan letta . Dia langsung menghampiri meja Alana dan kedua sahabat nya.
" Maksud lo apa ? " tanya sheina dengan dada yang kembang kempis . Sheina begitu marah mendengar alana di antar farraz.
" Eh , lo enggak ada urusan sama kita shein jadi enggak usah ikut campur " ucap letta.
" Apa pun yang menyangkut farraz itu menjadi urusan gue ! , asal lo tau farraz itu udah di jodohin sama gue " tekan sheina.
" baru juga di jodohin , emang farraz nya cinta sama lo , gue yakin farraz itu terpaksa merima lo " balas Vivi.
Shit ! kalian memang enggak tau di untung . Hei lo anak baru . tunjuk sheina kepada alana. " perbedaan lo sama farraz itu bagaikan langit dan bumi . lo cuman anak miskin dan enggak asal usulnya yang ingin hidup enak , makanya lo dekatin farraz " ucap sheina menggebu gebu.
Alana menunduk kan kepala nya , dia sadar dia memang dirinya anak tidak tau asal usulnya . Tapi apa karena itu dia selalu di rendah kan . Alana juga enggak aku terlahir seperti ini . dia juga ingin seperti mereka yang mempunyai orang tua . Alana cuman berharap bisa bertemu dengan keluarga kandung nya secepatnya.
Melihat sahabat nya terdiam letta langsung membalas ucapan sheina . " Lo keterlaluan tau ga sih shen , enggak gitu caranya . Lo udah bikin sahabat gue sedih . Enggak ada yang mau hidup seperti Alana shein jadi Lo enggak berhak menghakimi alana seperti itu " kata letta dengan menahan amarah nya . dia tidak mungkin melampiaskan amarah nya sekarang.
Yang terpenting dia harus menenangkan sahabat nya dulu .
Sheina acuh , dia memilih kembali ke tempat duduk nya . Bodo amat dengan alana yang sedih karena alena sudah berani merebut farraz nya.
Penghuni kelas hanya diam memperhatikan perdebatan mereka . Dalam hati mereka sebagian ada yang merasa iba dengan nasib alana , ada juga yang mencibir alana karena dia terlalu percaya diri mendekati farraz.
Tak lama setelah perdebatan itu bel masuk berbunyi semua murid berhamburan keluar kelas untuk pelajaran olahraga.
Alana berusaha menetralkan suasana harinya . Dia mengusap dadanya untuk menahan sesak di hati nya . letta langsung memeluk sahabatnya untuk memberikan ketenangan begitu pun dengan vera.
" Udah yok kita ke lapangan , jangan sampai kena hukum pak wawan gara gara telat " ajak letta setalah melepas pelukan nya.
Alana mengangguk , dia langsung keluar kelas bersama kedua sahabat nya .
Sampai di lapangan mereka berbaris di belakang karena memang mereka datang terakhir.
" Oke anak anak kita mulai pemanasan terlebih dahulu " ucap pak wawan . kemudian dia memandu pemanasa terlebih dahulu . Setalah sesuai dengan pemanasan mereka lanjut bermain basket . Kebetulan olahraga hari ini adalah basket.
" Maaf pak wawan di panggil kepala sekolah ke ruangan nya " ucap murid yang menghampiri pak wawan.
Pak wawan menatap sekeliling , dia melihat xavier cs sedang bermain basket karena sedang jam kosong . Pak wawan menghampiri mereka lalu memberi perintah untuk melatih anak IPA 1 . kebetulan xavier cs merupakan atlet basket.
Xavier acuh , walaupun dirinya kapten basket tapi tidak pernah mau melatih siapa pun . melihat xavier diam pak wawan menatap farraz . Farraz yang mengerti pun mengangguk . Dia langsung berjalan menghampiri anak anak IPA 1.
Pak wawan tersenyum , begitulah farraz tidak suka berbicara tapi langsung bertindak . tidak sopan memang , tapi siapa yang berani mengusik farraz yang notabenenya anak konglomerat.