Dokter Al yang sudah sukses dengan kariernya berniat untuk membantu semua temannya yang belum sukses. Karna rasa iba dan tak tega. Membuat Al pun berusaha membantu semampu yang dia bisa. Dan itu dengan persetujuan Bee.
Namun pada suatu hari Al tidak sengaja di jebak seseorang. Orang jahat yang ingin menghancurkan lab di rumah sakit yang selama ini Al bangun.
" Apa mau mu ?" tanya Al pada pria bertopeng itu. Saat pria itu berhasil menangkap Al dan membawanya ke suatu tempat yang asing bagi Al.
" Aku menginginkan kehancuran mu dan juga harta mu" jawab pria itu serak. Sambil menatap tajam pada Al. Hingga membuat Al berusaha untuk tetap tenang. Walau ia dalam bahaya.
Dapatkah Al lolos dari para musuhnya...baca di sini ya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Hidayati Yuyun, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 15
Lalu Al berdiri tegak sambil melipat tangan nya didada. Sedangkan pria itu berjalan santai kea arah Al
" Selamat siang dokter, lama tidak bertemu" kata pria itu tersenyum. Yang tidak lain adalah dokter Ernest.
" Kau kemana saja, apa karna kau masih bekerja dengan kak Rasyid Apa kau ingin melepas tanggung jawab," kata Al.
" Astaga...rupanya dokter Al bisa marah juga. Bagaimana kalo kita bicara di ruangan Bill saja bos, Banyak yang ingin saya bahas," kata Ernest berhenti persis di depan Al.
" Baik, dan jelaskan juga kemana saja kau selama ini tanpa kabar," kata Al menatap Ernest tajam.
" Baik bos, saya akan jelaskan semuanya," kata Ernest lalu keduanya melangkah bersama Al menuju ruangan Bill.
Bill yang sedang duduk menyelesaikan pekerjaannya. Berpikir sejenak, karna ia ada janji dengan Ernest. Yang baru saja pulang dari Rusia. Karna Ernest di beri tugas Rasyid. Untuk mengawasi masalah obat mereka yang di ekspor kesana.
Tidak lama terdengar suara pintu di ketuk dari luar. Membuat Bill beranjak dan melangkah ke arah pintu. Lalu membukanya
Ceklek.....
" Hai..bro selama siang menjelang sore," sapa Ernest. membuat Bill sangat kaget. Karna Ernest datang bersama Al.
" Astaga, bukannya kita janjian bertemu di cafe," kata Bill
" Ya tapi aku berubah pikiran, sekalian mau bertemu bos kita," lirik Ernest pada Al. Sedangkan Al melangkah masuk lebih dulu melewati Bill begitu saja.
" Masuklah," kata Bill menyuruh Ernest masuk.
" Terimakasih, apa ada masalah?" bisik Ernest mendekati Bill. Sedangkan Al sudah duduk di sofa. Sembari memperhatikan tingkah keduanya.
" Kau yang akan dapat masalah," jawab Bill berbisik hampir tak terdengar. Lalu keduanya menyusul Al duduk di sofa. Berhadapan dengan Al yang menatap wajah Ernest penuh selidik. Karna Ernest tidak memberi kabar selama 3 bulan ini. Apalagi ia masih terikat kerja di rumah sakit.
Disisi lain Bee yang berkeliling memeriksa pasiennya, tidak sengaja bertemu Kent yang ingin keluar dari ruangan adiknya.
" Bee..." tegur Kent
" Kent, apa ruangan adik mu disini?" kata Bee
" Ya Bee, apa kau dokter umum?" kata Kent. Menatap Bee lekat.
" Tidak, itu bukan bagian ku Kent. Aku dokter spesialis jantung Kent " kata Bee tersenyum.
" Oh begitu, aku pikir kau hanya dokter umum saja. Maaf .." kata Kent yang tidak menyangka jika Bee dokter spesialis jantung.
" Apa adikmu sudah di tangani dokter ahli ?" kata Bee melihat kearah pintu kamar rawat tempat Tristan.
" Sudah , dokter ahlinya baru saja selesai memeriksanya. Adikku baik baik saja. Dia sudah sehat dan merasa lebih baik. Dokter yang menanganinya sedang bicara dengan nya di dalam secara pribadi. Jadi aku keluar agar dia merasa lebih nyaman.," kata Kent.
" Ya itu baik untuknya, dia hanya trauma saja. Tapi perlu penguatan mental untuknya. Agar ia bisa lebih kuat melindungi dirinya dan percaya diri. Orang yang yakin pada dirinya sendiri. Tidak akan bisa di sakiti Apalagi ditakuti orang lain. Karna dia bisa menjaga harga dirinya dengan baik." kata Bee.
" Terimakasih, apa kau sedang memeriksa pasien?" tanya Kent.
" Ya karna aku harus berkeliling. Ya sudah Kent sampai bertemu lagi," kata Bee.
" Ya Bee, oh ya apa aku bisa main kerumahmu kapan kapan ?"kata Kent
" Hah .... main? Aku sering pulang malam dan sangat sibuk Kent. Kecuali di akhir pekan Itu pun harus mengurus anak anak," kata Bee.
" Hah ....apa kau juga mengajar TK ?" kata Kent kaget
" Tidak...maksudku anak anakku," kata Bee
Deg ...
" Maksudnya kau punya anak ?" kata Kent tak percaya.
" Ya " angguk Bee tersenyum. Lalu berpamitan pada Kent dan pergi. Membuat Kent penasaran dengan kehidupan Bee.
" Tidak mungkin, apa Bee sudah menikah?" tanya Kent dalam hati. Karna ia baru bekerja, Setelah menyelesaikan S2 nya. Apalagi umur Bee lebih muda 3 tahun di bawahnya
Lalu Kent kembali masuk kedalam ruang rawat Tristan. Dokter yang sedari tadi menemani Tristan tersenyum pada Kent.
" Kami sudah selesai tuan, Tristan sudah semakin lebih baik," kata dokter wanita itu
" Terimakasih dokter, oh ya apa dokter mengenal dokter Bee?" tanya Kent yang ingin tahu banyak tentang Bee.
" Ya dia dokter jantung terbaik di rumah sakit kami ini. Ada apa tuan menanyakannya" kata dokter Marta menatap Kent.
" Dia teman SMA saya dok. Apa dia sudah menikah?" tanya Kent lagi ingin memastikan apa yang Bee katakan tadi.
" Saya kurang tahu masalah itu tuan, karna saya baru disini. Tapi yang saya dengar dokter Bee memang sudah menikah dan punya anak," kata dokter Marta.
" Oh begitu ya, tadi saya bertemu dengannya. Kami sempat ngobrol sebentar. Sepertinya dia sangat sibuk. Saya tak tahu banyak tentang dokter Bee. Dulu kami cukup dekat dan akrab. Tapi setelah lulus, kami tidak pernah lagi bertemu.
" Ya tuan, tapi jika tuan ingin bertemu dokter Bee di jam sore sekitar jam 03 tuan. Dokter Bee biasanya sudah selesai bertugas. Ruangannya didekat taman ujung lorong,"kata dokter Marta menujuk jalan didepan kamar.
" Oh ya, terimakasih dok untuk infonya, Lalu apa Tristan akan di tambah terapi?" kata Kent saat Marta merapikan tasnya setelah ngobrol lama dengan Tristan.
" Tidak tuan, dokter Al sudah menyarankan saya. Untuk menyuruh Tristan mengonsumsi kurma segar dan kacang Almond. Juga buah buahan sehat. Jadi lusa ia sudah bisa pulang dan istirahat dirumah," kata dokter Marta
" Baik dok terimakasih," kata Kent.
"Sama sama tuan " kata dokter Marta tersenyum. Lalu berpamitan untuk kembali keruangannya.
Sedangkan Kent tersenyum pada Tristan. Senang adiknya itu sudah sehat dan bisa pulang kerumah.Karna ia juga harus kembali bekerja. Setelah cuti satu minggu.
**************
Disisi lain Al yang masih ngobrol bersama Ernest dan Bill. Al menatap kedua pria itu dengan mata tajam. Karna keduanya terlibat dalam penjualan obat ke Rusia dan negara Jerman. Atas perintah Rasyid tapi tanpa sepengetahuan Al.
" Kak Rasyid keterlaluan. Besok hentikan pengiriman itu. Jika tidak aku sendiri yang akan turun tangan. Apa kalian ingin berkhianat padaku. Aku yang mengelola dan membangun lab obat itu," kata Al tegas. Membuat Bill dan Ernest tertunduk diam tidak bisa berkata kata. Karna baru kali ini mereka di marahi Al.
" Maaf .." kata Bill
" Kata maaf saja tidak cukup untuk ini, pantas saja semua penelitian di Lab kacau. Karna mereka di paksa bekerja lembur. Apa kalian sudah gila Besok hentikan semua produksi. Aku sendiri yang akan bicara pada kak Rasyid," kata Al geram.
" Tapi bos , ini juga demi memenuhi kebutuhan konsumen kita," Kata Ernest
" Tidak kalian salah, aku membangun Lab itu untuk membuat obat demi kebutuhan pasien dan orang sakit yang butuh. Bukan untuk para mafia yang mengolahnya kembali menjadi bisnis haram," kata Al dengan suara keras. Membuat Bill dan Ernest tidak berani bersuara. Saat tahu Al begitu sangat marah. Karna baru kali ini. Mereka membuat kesalahan fatal hingga Al marah besar. Karna Al tahu urusan bisnisnya di otak atik kakak iparnya. Padahal itu sepenuhnya kepemilikan Al. Berbeda dengan rumah sakit Yang memang ada campur tangan Rasyid dan tuan Fuad.
" Sekarang hubungi kak Rasyid. Aku ingin bicara padanya!!" kata Al sembari menelpon Lim untuk bersiap siap . Karna Al akan menemui Rasyid.
" Bill" kata Ernest menyenggol kaki Bill
" Huh ngeri ini nest, bakal ada perang dunia ke tiga ," kata Bill berbisik.
" Apa yang kalian lakukan, cepat hubungi kak Rasyid. Aku akan menemuinya di kantornya," kata Al beranjak bangkit.
" Aish, kepala ku bisa pecah memikirkan semua ini," kata Bill yang mengambil gawai nya dan menelpon Rasyid di kantornya. Sedangkan Al beranjak dari tempat duduknya menuju pintu keluar.
Saat menunggu beberapa menit . Bill pun mendengar suara dari sebrang sana. Yang tidak lain suara berat Rasyid.
" Tuan ...dokter Al sudah tahu," kata Bill
" What !! bagaimana bisa " kata Rasyid kaget
" Bahkan dokter Al sedang menuju kantor tuan sekarang," kata Bill
" Hah.....!!" kata Rasyid makin terkejut. Yang membuat darahnya berdesir hebat. Karna ia pasti akan berdebat dengan Al.
Apa kalian lupa bagaimana jeniusnya Dok Al, cari gara gara cari penyakit saja kalian
Salut sama Albi kok kepikiran bawa kredit card maminya
Tinggal berjuang keluar dari wilayah musuh, jangan sampai ke tangkap lagi
Semoga Dok Al dan anak anak selamat semuanya
Ga sabar nunggu aksi anak anak menyelamatkan Dok Al