penghianatan? kisah perjuangan? rasa sakit dari orang terdekat? seorang pria dari kalangan mahkluk abadi harus membangun kembali tiap menara pencapaiannya dari darah, keringat, dan air mata.
seorang yang dulunya di segani, terjatuh ke titik terendah hidupnya yang di mulai dari penghianatan orang-orang terdekatnya.
akankah long yi-chen melawan mimpi buruknya dan terus maju dengan identitas lain?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lang-ya 𓆉, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 6 (Pedang Ilahi & Awal Terobosan)
...༻𓆉༺...
Bai Zi-Ling, Bai-Ning, dan Bai Qing-He akhirnya saling berdiri menatap Bai Yi-Chen dan berharap bahwa putra pertama keluarga Bai mereka akan segera sadar.
namun tak sesingkat itu. kini tepat di dalam kesadarannya Bai Yi-Chen berdiri di hadapan Long Yi-Chen.
Long Yi-Chen kemudian berkata. "kau masih terlalu lemah untuk mengendalikan pedang ilahi itu..." ujarnya dengan wajah dan nada datar.
"pedang ilahi....?" tanyanya dengan heran.
Long Yi-Chen kemudian menjawab sembari membelakangi Bai Yi-Chen yang berjarak satu meter darinya. "sebenarnya namanya bukanlah pedang ilahi..., tapi namanya adalah Pedang kaisar abadi. kau tahu wanita yang muncul di bayangan air ketika pertama kali kita bertemu...? dia lah saat ini yang menduduki kaisar dewa dan mengincar pedang itu... " jawabnya.
Bai Yi-Chen kemudian kembali bertanya. "apa...? tapi bagaimana kau bisa tahu...?" tanyanya.
"awalnya pedang itu adalah milikku..., namun kini telah ada di tanganmu jadi termasuk kembali pada pemilik aslinya. saat itu alam iblis mencoba menyerbu seluruh alam..., dan dengan bantuan pedang itulah aku mengalahkan mereka. namun...., setelah di gunakan pedang itu menghilang terbang dengan sendirinya seolah tahu apa yang akan terjadi... " jawabnya panjang lebar.
Bai Yi-Chen yang menyadari sesuatu kemudian berkata. "kau bilang wanita dalam bayangan air itu sedang mengincarnya...? tapi dengan kultivasiku yang rendah ini apakah bisa melawannya ketika dia berusaha merebut pedang ini....?" ujarnya.
Long Yi-Chen kemudian berbalik dan menatap Bai Yi-Chen sembari berkata. "Besok aku akan mengajarimu ketika energimu telah pulih..., sekarang kau beristirahatlah dulu. banyak orang di luar sana yang menanti kehadiranmu... " tegasnya.
dan seketika akar pohon emas dalam kesadaran spiritualnya langsung menarik Bai Yi-Chen ke dalam perairan yang membuatnya kembali ke dunia nyata.
begitu dia kembali, ia membuka mata dan secara remang-remang melihat bayangan Ayah, Ibu, dan Adiknya.
Bai Qing-He yang tahu kalau kakaknya telah bangun kemudian berkata. "Ayah... Ibu..., kakak sudah sadar...!!!" ujarnya dengan lantang.
Bai-Ning dan Bai Zi-Ling yang awalnya sedang melamun kemudian tersadar dan memanggil Bai Yi-Chen yang perlahan membuka mata.
"Yi-Chen.....!!!" panggil mereka yang langsung duduk di tepi ranjang.
Bai-Ning dengan nafas lega akhirnya mengelus lembut kepala putra pertamanya. "Yi-Chen...., bagaiman keadaanmu sekarang...? apa masih sakit...?" tanya Bai-Ning memastikan.
Bai Zi-Ling kemudian menyela. "Yi-Chen...., tolong maafkan ayah. seharusnya aku tidak bertindak impulsif.... " ucapnya dengan rasa bersalah.
Bai Yi-Chen kemudian menjawab. "aku sudah baik-baik saja ibu...., dan aku juga tidak mengapa ayah. aku hanya kehilangan banyak energi spiritual... " jawabnya.
Bai Qing-He kemudian bertanya. "kakak..., darimana kau mendapatkan pedang ini....?" tanya Bai Qing-He sembari duduk jongkok dan mengelus pedang yang di sandarkan pada meja tepi ranjang Bai Yi-Chen.
Bai Yi-Chen kemudian menjawab pertanyaannya sang adik. "aku membelinya di toko senjata pagi ini..., aku sama sekali tidak tahu kalah pedang ini memiliki kemampuan yang cukup besar. sepertinya aku tidak salah pilih senjata untuk di bawa ke sekte Tian-xu... " jawabnya yang kemudian langsung mendudukkan diri.
tiba-tiba Bai-Cuan datang masuk kedalam kamar Bai Yi-Chen dan menghadap Bai Zi-Ling. "tuan..., diruang baca keluarga Bai tidak di temukan apa pun tentang pedang tuan muda. aku sudah menyuruh lebih dari lima orang pelayan untuk membantu dan tidak di temukan apa pun..... " lapor Bai-Cuan pada sang kepala keluarga Bai dengan menyatukan kedua tangan dan membungkuk.
Bai-Ning kemudian bertanya. "apa kau yakin...? apa kalian sudah mencari di setiap sudut rak buku...?" tanya Bai-Ning.
Bai-Cuan kemudian menjawab. "menjawab nyonya...., kami telah mencari di semua tempat di ruang baca. kami juga mencari di tempat buku medis dan alkemis namun kami tidak menemukan petunjuk apa pun.... " jawabnya.
Bai Yi-Chen kemudian berkata dalam batinnya. "(gawat..., sepertinya ayah sedang mencari tahu asal usul pedang kaisar abadi...!!!)" batinnya sembari mengerutkan dahi.
tepat di saat yang sama Bai Zi-Ling bertanya. "Yi-Chen..., apa kau tahu sesuatu tentang pedang ini...?" tanyanya.
Bai Yi-Chen kini berpura-pura tidak mengetahui asal-muasal pedang itu. "ti.. tidak.., namun yang jelas aku membeli pedang ini karena ada sebuah tarikan. aku bisa merasakan jelas energi kuat dari pedang ini..., itu sebabnya aku membelinya.... " jawabnya berusaha menutupi asal usul pedang itu.
Bai-Ning kemudian berkata. "tuanku...., lebih baik kita biarkan Yi-Chen istirahat..., energi spiritualnya sekarang sedang lemah.... " ujarnya.
Bai Zi-Ling menjawab. "baiklah..., Yi-Chen kau istirahatlah. ibu dan ayah akan pergi mengurus toko..., dan kau Qing-He jagalah kakak mu di sini bersama Bai-Cuan... " tekan Bai Zi-Ling.
Bai Qing-He, Bai Yi-Chen, dan Bai-Cuan menjawab. "baik.... " balas mereka serempak.
kini di ruangan itu hanya tersisa Bai Qing-He, Bai Yi-Chen, dan Bai-Cuan. melihat hanya tersisa tiga orang, Bai Yi-Chen kemudian berkata pada Bai Qing-He dan Bai-Cuan. "kalian tetaplah di sini dan jaga aku..., aku akan berkultivasi dan menerobos hari ini... " titah Bai Yi-Chen dengan rasa yakin.
Bai Qing-He yang mendengarnya langsung terkejut. "menerobos...? tapi kau baru saja terluka kak...!" sergahnya.
Bai-Cuan kemudian turut membela Bai Qing-He. "yang di katakan tuan muda kedua benar tuan muda..., jika terjadi sesuatu bagaimana kami menjelaskannya pada tuan dan nyonya Bai.... " timpal Bai-Cuan.
Bai Yi-Chen kemudian berkata. "tidak akan terjadi sesuatu padaku..., tugas kalian kali ini hanya untuk menjagaku dari serangan luar... " tegasnya dengan tatapan tajam dan bersikeras.
sebenarnya dia melakukannya karena hendak bertemu dengan sang guru dalam kesadarannya. namun bukan hanya untuk bertemu, namun juga untuk meminta pencerahan dalam kultivasi untuk menerobos tingkatannya.
karena dengan alasannya yang menyadari bahwa ujian dari sekte Tian-xu memanglah sangat berbahaya sehingga harus di lakukan oleh orang di ranah prajurit, selain itu dia sendiri harus melindungi Bai Qing-He adiknya.
melihat Bai Yi-Chen yang bersikeras, Bai-Cuan dan Bai Qing-He hanya bisa menuruti perintahnya. "baiklah kami akan berjaga.... " balasnya.
kini Bai-Cuan dan Bai Qing-He berjaga. sementara Bai Yi-Chen kini sedang duduk bersilang memejamkan mata dan mulai menyerap energi spiritual yang kemudian masuk dalam kesadaran spiritualnya.
Long Yi-Chen yang tahu akan kedatangan muridnya kemudian bertanya. "apa yang ingin kau lakukan di sini...?" tanyanya sedikit heran namun masih tetap dengan wajah datarnya.
Bai Yi-Chen kemudian menjawab. "Guru...., aku ingin meminta pencerahan dari mu. aku khawatir ketika ujian sekte Tian-xu berlangsung aku tidak dapat melindungi diriku dan adikku Bai Qing-He...., jadi guru aku mohon padamu untuk mengajarkanku teknik kultivasi yang dapat membantuku menerobos.... " pintanya.
Long Yi-Chen yang terkejut kemudian berkata. "apa kau gila....?!!, kau akan di kirim ke sekte Tian-xu beberapa hari lagi. tapi kau malah ingin melukai dirimu sendiri dengan terobosan....?!! dengan kondisimu seperti ini apa kau akan bisa bertahan...?!!" tekan Long Yi-Chen yang terkejut sekaligus murka.
Bai Yi-Chen kemudian berlutut. "aku mohon guru..., hanya dengan cara itulah aku bisa melindungi diriku dan adikku.... " bujuknya.
Long Yi-Chen kemudian berpaling membuang muka membelakangi Bai Yi-Chen dengan rasa kesal. "KAU JANGAN HARAP BAI YI-CHEN....!!! KAU ADALAH BAGIAN DARI DIRIKU...!!! SEKALINYA KAU MATI MAKA ROH KU AKAN MELEMAH DAN BINASA...!!!" sentaknya dengan keras hingga membuat bulu kuduk Bai Yi-Chen berdiri.
Bai Yi-Chen kemudian berkata. "KAU SENDIRI TAHU BAHWA AKU ADALAH BAGIAN DIRIMU...!!! Guru..., jika aku mati pada saat ujian sekte..., maka sama saja. tapi jika aku berhasil menerobos maka aku akan bisa melindungi diriku....!!!" Balas Bai Yi-Chen yang seketika membuat Long Yi-Chen terdiam tak berkutik.
sebenarnya ada alasan mengapa Long Yi-Chen menolak untuk memberikan cara terobosan. karena, jika ingin melakukan terobosan yang lebih cepat ketimbang terobosan biasa, maka harus menggunakan darah jantung orang itu sendiri. dan luka di jantung harus tetap di biarkan sampai proses terobosan selesai. namun dengan kemungkinan selamat yang lebih kecil.
Long Yi-Chen yang tengah dalam dilema memilih sebuah pilihan menghela nafas berat kemudian berkata. "baiklah...., tapi untuk melakukan terobosan ini kau harus menggunakan darah jantungmu. luka jantung itu harus di biarkan sampai ujian kenaikan mu selesai, namun resikonya adalah kematian bila kau tidak mampu bertahan... " jelasnya.
Bai Yi-Chen kemudian berdiri dan dan berkata. "baik..., aku akan melakukannya dengan cepat. tak akan aku biarkan ilusi menjebak ku....!!!" tegasnya dengan percaya diri.
Long Yi-Chen kemudian berkata. "jangan terlalu percaya diri..., kemungkinan bisa selamat sangatlah kecil.... " ujarnya.
Bai Yi-Chen kemudian berkata. "jangan khawatir..., ibuku adalah seorang alkemis dan banyak pil kultivasi yang bisa aku gunakan.... " ujarnya berusaha menenangkan gurunya.
Long Yi-Chen kemudian menghela nafas. "baiklah..., aku berharap kau akan dapat melakukannya... " ujarnya penuh harap.
sebenarnya di setiap kali seseorang akan naik tingkat atau terobosan, mereka akan mendapatkan ujian berupa ilusi. jika mereka gagal melawan ketakutan mereka atau segala sesuatu yang membuat mereka tertekan maka mereka tidak bisa naik tingkat kecuali melawan ilusi itu sendiri.
sedangkan waktu berjalannya ilusi itu tergantung seberapa takut orang itu menghadapi bayangan ketakutannya.
kembali ke cerita. Bai Yi-Chen kemudian mengangguk lalu berbalik dan menceburkan diri ke perairan.
Bai Yi-Chen yang tersadar kemudian langsung mengambil sebuah belati di lemarinya dan berlari keluar. Bai Qing-He dan Bai-Cuan yang melihatnya langsung mengejar Bai Yi-Chen.
keren!