Bidadari Tak Bersayap

Tak berapa lama kita sampai dirumah aku dan mz adam binggung ada apa ini kenapa semua menatap kita seperti itu

"Assalamualaikum"sapa kita berdua

"Walaikumsalam"sapa mama sambil memeluku hanggat

"Kamu sudah sehat nak kamu harus sehat ya demi anak kamu dan kamu"kata mama

"Dinda maaf kan oma ya oma terlalu egois hanya memikir kan diri sendiri oma tau adam sanggat mencintai kamu tapi oma malah membenci kamu"kata oma sambil mengengam tangan ku baru kali aku melihat setulus ini bahkan sambil menangis tanggan keriput nya memegang tangan pipi ku aku terpaku melihat nya

"Sudah ya kamu istirahat dulu tadi oma bilang sama bi Inah kamar kalian pindah dibawah agar kalian mudah juga biar Dinda tidak naik turun "kata oma menjelaskan

"Terimakasih oma ":kata ku terharu tapi aku bingung kenapa oma jadi begitu baik pada ku

"Ya udah yuk sayang kita masuk kedalam kamar "ajak mz adam mengandeng tangan ku menuju ke kamar penataan yang sangat rapi sekali oma sangat detail sekali dan bersih

"Mz kenapa oma jadi baik gitu padahal kemarin marah marah sama aku dan ibu?"tanya ku binggung

"Ya udah gak apa-apa anggap aja rejeki "kata mz adam

"Iya juga ya "kata ku tidak terlalu memikirkan nya

tok....tok...tok....pintu di ketuk

"maaf mb dinda sama mz adam ditunggu oma dan ibu makan malam"kata bi Inah

"Iyaa bi bentar lagi saya kesana "kata ku ramah

"Yah puasa lama deh "Kata mz adam

"apaan sih mz udah yuk kita makan "ajak ku .

"Ya udah ayo "kata mz adam menggandeng tangan ku dan keluar

di meja makan oma memperlakukan ku sanggat istemewa dia mengambil beberpa lauk yang mengugah selera

"Kamu harus banyak makan "kata oma

"Iya oma terimakasih "kata ku canggung aku merasa canggung apa mungkin aku tidak pernah di perlakukan seperti ini denggan oma jadi merasa aneh tapi aku juga merasa senang akhir nya oma mau menerima ku atau mereka kasian denggan ku seperti nya mereka sudah mengetahui penyakit ku ini

Flasback on

"Dinda kenapa Dam kenapa dia bisa pendarahan seperti itu?"tanya mama panik

"Dia kecapekan ma "jawab ku

"Kecapekan gimana kan dia hanya kerja sama dirumah"timpal oma

"Kamu juga kusut banget gitu kayak gak bersemangat gitu ?"tanya mama

"Sebenarnya Dinda kena kanker ma dia terkena kanker rahim seharusnya dokter menyuruh nya untuk angkat rahim tapi dia menolak dia hanya ingin hamil"jawab ku panjang lebar dengan tatapan nanar

"Kenapa dia tidak cerita?"tanya mama

"Apa Adam Dinda kena kanker bagaimana bisa ?"tanya ibu Dinar

"Adam juga gak gak tau bu maap kan Adam bu"jawab ku

"Ya sudah mending kita sama sama menjaga Dinda dan bayi nya "kata oma

membuat semua nya kaget biasa nya oma gak suka dengan dinda tpi sekarang perduli

"Apa tidak ada pengobatan lain ?"tanya ibu

"Ada kemotrapi tapi itu mengacam nyawa bayinya "jawab ku terduntuk lesu

"Kita berdoa sama -sama supaya Dinda selalu sehat dia anak yamg kuat "kata ibu sendu

beberapa saat kita terdiam sibuk dengan pikiran kita masing masing apa yang harus kita lakukan untuk kesembuhan Dinda

Aku pun kembali ke tempat rawat nya sedih rasanya melihat Dinda seperti ini seperti mayat hidup sangat pucat aku mengelus perut nya untuk pertama kali.karna kondisi Dinda aku sempat menolak anak ini tapi aku hanya manusia biasa kehamilan ini sanggat ditunggu tapi kenapa ...bagimana jika anak ini lair tapi dengan keadaanya yang kurang sempurna atau ibunya tiada sangup kah aku merawat nya seorang anak pasti bahagia jika di rawat sama ibu nya setelah itu aku pergi ketaman untuk menenangkan diri

Sudah cukup lama aku duduk di taman ini aku takut memikir kan hal hal yang akan terjadi aku ounya trauma yang cukup besar ketika aku ditinggal ayah serasa dunia ku runtuh

aku anak lelaki tunggal yang bisa mengurus segala gala nya dari beberapa perusahan dan menjaga mama dan oma memastikan mereka baik-baik saja waktu bepacaran dengan Clara pun dia pergi meninggalkan ku Dinda lah menemani dan menyembuh kan luka ku tapi kenapa dia harus pergi

flasback off