*ini novel remaja bukan novel dewasa*
Amelia Chandra Kusuma sudah lama jatuh cinta pada
Arjuna Suryanata,namun cintanya bertepuk sebelah tangan
perjodohan yang diatur dua keluarga konglomerat itu menjadi beban untuk Juna
karena sebenarnya dia menentang perjodohan itu
karena mamanya yang terus mendesak
membuat Juna tak bisa menolak
berbeda dengan Amel yang dengan senang hati menerima perjodohan itu
apakah cinta Amel akan terbalas
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Lion Queen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
gadis kupu-kupu
Keesokan harinya
Seperti biasanya Juna di sibukkan dengan tumpukan berkas di depannya, apalagi kemarin dia seharian tidak ke kantor,karena membantu Amel di cafe
Entah kenapa pikiran Juna,akhir' ini nampak tak fokus pada pekerjaannya,sering kali dia melamun memikirkan tentang perkataan Lexi,tempo hari mengenai kecelakaan yang menimpa Amel
lamunan Juna terhenti ketika matanya menatap kotak kecil yang terbuat dari kayu,polos tanpa ukiran di lemari kaca,di sudut ruang kerjanya, lalu Juna mengambil kotak itu dan membuka kotak yang berisi tumpukan surat dengan berbagai macam warna Amplop
Lalu Juna membacanya satu persatu sambil tersenyum manis, sampai Juna tidak menyadari kedatangan sahabatnya Lexi
"hi bro,,asik bener lo,,sampai gak denger,orang ketuk pintu"celetuk Lexi yang sudah duduk manis di sofa
"bisa gak sih lo gak bikin orang kaget"ucap Juna sambil merapikan surat' itu
"lo masih aja inget sama gadis kupu-kupu itu, bentar lagi lo kan mau nikah, ngapain lo inget sama orang yang Lo gak tau siapa dia sebenarnya"ujar Lexi yang tengah menyender di sofa
Lalu Juna bangkit dari kursi kerjanya, menyimpan kembali surat itu di lemari,lalu Juna mendekati Lexi dan ikut duduk di sofa
"gue gak tau Lex,,tiap gue baca surat ini gue selalu merasa nyaman,,ada kebahagiaan tersendiri dalam hati gue,surat ini seperti memberikan motivasi buat gue"jelas juna
"tapi lo juga gak boleh larut dalam hal yang tidak pasti, kalau pengirimnya jelas sih gue gak masalah,tapi ini lo gak tau siapa yang ngirim surat' itu,coba lo lihat orang di sekitar lo,buka hati dan pikiran lo buat Amel,siapa tahu dia orang yang sesuai dengan keinginan hati lo"jelas Lexi
Panjang lebar penuturan Lexi,yang begitu bermakna,entah apa cerita dibalik surat' itu,dan siapa gadis kupu' itu,masih menjadi misteri bagi Juna dan Lexi
" gue gak tau apa gue bisa membuka hati gue untuk Amel saat ini,tapi gue akan coba untuk mengenal dia lebih dekat, setelah beberapa waktu bersama dia gue ngerasa kalau dia gadis yang baik"ungkap Juna
"bagus itu,,gue dukung lo sepenuhnya,karena gue yakin 100%dia gadis yang baik,"ujar Lexi dengan penuh keyakinan
"mana ada orang yang 100% baik, pasti setiap orang punya kekurangan, begitu juga dengan Amel"sahut juna
"ya kita lihat saja nanti,,lo sama dia kedepannya akan seperti apa"ujar Lexi
"tapi gue penasaran sama omongan lo tempo hari,soal kecelakaan Amel,bisa gak lo ceritain detailnya"
"yang gue tau dari Cindy, kecelakaan itu membuat Amel harus kehilangan satu ginjalnya, terus koma selama satu tahun,lalu keluarganya membawa dia berobat keluar negeri,dan baru kembali setelah lima tahun di luar negeri"jelas Lexi
"Tapi menurut gue ada yang aneh sama kecelakaan itu"sambung Lexi
"maksud lo aneh gimana,"Juna penasaran
"ya dia kan putri konglomerat,masak dia kecelakaan gak ada berita sama sekali,bahkan di internet juga gak ada,tidak laporan di kantor polisi, intinya gak ada jejak sama sekali soal kejadian itu"jelas Lexi
"mungkin mereka sengaja menutupi kejadian itu"Juna mencoba menebak
"itu dia masalahnya,,kenapa keluarga Chandra harus menutup kejadian itu,Aneh gak tu,"pembicaraan jadi semakin serius
"gini aja,,lo selidiki kasus ini,, kekantor polisi atau rumah sakit,atau apa sajalah, soalnya gue penasaran banget,, karena kasus ini cukup menarik menurut gue"ujar Juna
"ok,,ntar gue cari tau lagi,, karena gue juga sama penasarannya kayak lo,tapi gue gak janji bisa dapet info detailnya,ya udah gue cabut dulu,mau menikmati hidup,biar gak stres kayak lo,,"celetuk Lexi sambil beranjak pergi
"sialan lo,bilang gue stres,lo to yang stres"
ujar Juna sambil melempar kotak tissue,kearah Lexi yang sudah melangkah jauh
Di cafe*
Cafe yang dibuka pukul 10 pagi-10 malam itu, membuat Amel bisa sedikit punya waktu luang di pagi hari dan biasanya dia agak siang berangkat ke cafe, maklum si bos gak ada yang berani komen walaupun telat
Namun berbeda dengan staf cafe yang harus berangkat lebih awal karena harus mengurus semua persiapan untuk cafe
Memet tengah sibuk mencatat persediaan,barang untuk cafe, kemudian menghitung pengeluaran serta pemasukan cafe, Memet diberi tanggung jawab lebih banyak soal urusan cafe, sedang dua staf lainnya hanya fokus melayani pelanggan,dan Cindy bertugas menjaga kasir
Setelah selesai dengan pekerjaannya Memet akan menaruh berkas laporan diruang kerja Amel, Memet masuk keruangan Amel,lalu meletakkan berkas di meja Amel,saat akan keluar Memet penasaran dengan lukisan yang ditutup kain, lalu memet membuka kain itu,dan mengamati lukisan dengan seksama
"ini kan mirip kayak si bos ganteng,ada' saja bos cantik, lukisan calon suami pakai ditutup kain segala"gumam Memet sambil menutup kembali lukisan itu,tiba' lukisan itu jatuh,dan dengan sigap Memet menangkap lukisan itu
"hampir saja jatuh,, kalau rusak bisa habis dimarahi bos cantik,"Memet memasang kembali lukisan itu,tapi dinding yang semula tertutup lukisan itu, ternyata ada semacam tombol tersembunyi, lalu Memet memperhatikan tombol itu
"Memet ngapain kamu,,!"suara Cindy mengejutkan Memet
"maaf mbak Cindy,,tadi lukisan ini mau jatuh,jadi saya cuma mau betulin,jawab Memet sembari menggantung kembali lukisan itu
"ya sudah sana kembali kerja"Cindy terlihat kesal dengan Memet
"iya mbak,,"lalu Memet keluar dari ruangan Amel dengan rasa penasaran dibenaknya
"tombol apa itu tadi" gumam Memet
Disisi lain,,,
Sebelum ke cafe Amel mendatangi Juna di gedung Suryanata Grup
"maaf mbak,,pak Juna nya ada"tanya Amel pada sekretaris
"ada,,mbak ini siapa ya"tanya sekertaris
"saya Amelia"
"oh non Amelia calon istri pak Juna,,mari saya antar ke ruangan pak Juna"
Tok!Tok!
"permisi pak ini ada nona Amelia"kata sekertaris
"suruh masuk"ujar Juna
"silahkan mbak,,"ucap sekertaris ramah
"hi Juna,,aku ganggu gak"sapa Amel
"ada perlu apa,pagi' udah kesini"Juna bicara tanpa menatap Amel
"aku cuma mau ngasih ini"
Amel memberikan sekotak kue brownies dan satu cup kopi panas, lalu menaruhnya di meja kerja juna
"harusnya lo gak usah repot' nganter kesini"ujar Juna yang masih sibuk dengan laptopnya
"gak repot kok,,aku bikin ini sebagian mau aku bawa ke cafe"jelas Amel
"jadi lo bikin sendiri"ucap Juna sambil mencicipi brownies buatan Amel
"gimana enak gak,,"Amel penasaran
"lumayan,,manisnya pas di lidah gue"
"baguslah, berarti ini bisa dijual"kata Amel
"jadi maksud lo gue ini cuma jadi kelinci percobaan gitu"sahut Juna
"ya,,gak gitu juga sih"Amel menggaruk kepalanya yang tak gatal
"ada yang lain lagi"Juna kembali menatap layar laptop dan jarinya sibuk mengetik
"Juna,gak pa' kan kalau gue sering mampir kesini"tanya Amel
"ngapain harus ijin,,bukannya hari ini kamu kesini tanpa ijin sama gue"celetuk Juna
"iya maaf,,ya udah gue mau ke cafe dulu,lo lanjutin kerjaan lo"ucap Amel
"lain kali kalau mau datang bilang dulu, takutnya gue lagi meeting di luar"tegas Juna
"siap bos"Amel memberi hormat lalu beranjak pergi
Dan Juna hanya tersenyum tipis melirik punggung Amel
kemudian Juna kembali menikmati kue yang di bawa oleh Amel,sambil sesekali menyesap kopi
"boleh juga kalau gini tiap hari,gue gak usah repot beli diluar"gumam Juna sambil tersenyum lebar
~£Q~