Duka Pasti Berlalu

" Aku akan memberi mu satu kesempatan. " ucap aarav tiba-tiba, kenzo mendongak ke arah aarav.

" Ap-apa yang kau bilang? " tanya kenzo

" aku memberi mu kesempatan, namun bukan berarti aku sudah memaafkan mu. besok bawa ku temui ibuku jika benar itu ibuku barulah aku bisa berfikir untuk memaafkan mu. " ucap aarav panjang lebar

kenzo tersenyum,lalu berusaha untuk berdiri kenzo menyentuh kedua pundak aarav

" tentu nak, papa akan membawamu bertemu ibumu. Terimakasih kesempatan untuk papa, " kenzo memeluk aarav dengan erat, namun aarav sebaliknya dia bahkan tidak membalas pelukan kenzo dia terus menatap kosong ke arah lain.

Marcelino dan Marvel tersenyum senang sekaligus lega. mereka berharap kenzo dan aarav kembali akur seperti sedia kala.

kenzo melepaskan pelukan itu, aarav langsung pergi dari sana menuju kamarnya di mansion utama buana.

marvel hendak mengikuti aarav, lagi-lagi dicegah marcelino.

" biarkan dia tenang dulu el, " ujar marcelino, dan marvel mengiyakan papanya.

"kalo gitumarvel ke kamar dulu ya." pamit marvel lalu pergi ke kamarnya.

marcelino menghampiri kenzo yang setia menatap arah dimana aarav pergi ke kamarnya, ditepuknya pundak kenzo

" istirahat lah, aku yakin aarav pasti memaafkan mu. " marcelino menyemangati kenzo, dan kenzo hanya mengangguk lemah lalu pergi ke kamarnya.

Sementara aarav yang sudah berada dikamar nya langsung membanting tasnya ke lantai dengan keras bahkan dia juga membuang bantal dan guling ke lantai juga dia sangat marah dan kecewa.

Ahhhhhh.....

Aarav menjatuhkan diri ke lantai di usap wajahnya dengan kasar lalu menjambak rambutnya sendiri.

" kenapa!! aku harus mengalami ini hiks hiks "

tangis aarav lalu menundukkan wajahnya dengan kedua kaki yang ditekuk.

aarav mengingat kembali saat baru pertama kali menginjakkan kaki ke mansion utama, orang yang pertama kali dia lihat adalah kenzo bahkan kenzo menyambut dengan suka cita dia di gendong oleh kenzo bahkan karena saking gemasnya kenzo pada aarav dia sampai meminta marcelino untuk mengadopsi aarav sebagai keluarga buana seperti dirinya dulu.

" aarav mulai hari ini kamu panggil aku papa, oke . " kata kenzo kala itu pada aarav kecil

" benalkah aku boleh memanggilmu papa? " tanya aarav

" tentu, aku sangat senang jika kamu memanggil ku papa. Ayo coba katakan papa " pinta kenzo

" pa-papa "

" bagus, seterusnya aku adalah papamu. " ujar kenzo mengusap puncuk kepala aarav dengan senyum manisnya.

" pantas saja aku selalu merasa tenang kala dia memelukku tapi mengapa dia bahkan tidak pernah sekalipun mencari ku dan juga ibu hiks hiks, " aarav terus menangis hatinya berdenyut nyeri.

malam sudah tiba semua orang sudah berkumpul di meja makan walaupun tidak dengan suasana yang baik.

"makanlah," marcelino membuka suara

marvel, kenzo dan aarav pun langsung mengambil nasi secara bergantian, pertama marvel lalu ke kenzo dan terakhir aarav.

"biar papa yang mengambilkan nasi ya?"

ucap kenzo pelan, ia pindah duduk di samping aarav

"tidak perlu aku bisa sendiri!" jawab aarav ketus lalu mengambil paksa wadah nasi yang kenzo pegang, dia menyendokan 2 centong nasi ke piring lalu menaruh wadah nasi ke meja kembali.

makan malam berlangsung dengan baik walaupun suasana nya sangat canggung bahkan mereka be-4 sama sekali tidak ada yang membuat suaranya hingga makan selesai.

"Aarav lu mau kemana?" tanya marvel yang melihat aarav pergi

"mau ke kamar," sahutnya

" gue mau ikut " tanya marvel lagi

" gak usah, gue butuh waktu sendiri. Gue

harap lu bisa mengerti perasaan gue sekarang el, " ucap aarav dingin bahkan sampai tak menengok ke arah marvel.

" baiklah, tapi lu jangan macem-macem ya! gue selalu ada buat lu rav. " kata marvel menepuk pundak sebelah kiri aarav, dan aarav hanya mengangguk pelan lalu pergi ke kamarnya.

" semoga saja dia gak aneh-aneh dikamar, " ucap marvel seraya menatap aarav.

°°°°°

Pagi sudah menyapa, marvel tengah bersiap-siap untuk pergi ke sekolah, setelah selesai dia keluar kamar lalu berjalan menuruni undakan tangga dengan berlari kecil.

" papa, " panggil marvel

" ah kau sudah mau berangkat sekolah rupanya. " ujar marcelino yang sedang duduk di ruang keluarga dengan membaca koran.

" iya pa, marvel makan di sekolah aja deh nanti ya, "

" loh kamu gak sarapan dulu? Itu ada roti bakar selai nanas buat kamu, " ucap marcelino menunjuk meja makan

" ahh marvel sekali ambil nanti, oh iya om kenzo sama aarav udah berangkat pa? " tanya marvel

" ya, mereka berangkat tadi K setengah lima "

jawab marcelino

" El, harap masalah mereka cepat teratasi ya pa. " doa marvel tulus

" Aamiin, ya sudah sama kamu berangkat. " titah marcelino.

" ya udah marvel berangkat ya pa, " pamit marvel dan diangguki marcelino, marvel pergi meninggalkan mansion.

seperti biasa marvel berangkat dengan menjemput airin di halte, dia bahkan memberikan surat ijin aarav pada guru yang mengajar hari ini.

sepanjang pelajaran tadi marvel benar-benar tidak fokus pikiran selalu tertuju dengan permasalahan kenzo dan aarav sampai airin saja yang duduk di depan tahu gerak-gerik marvel sejak tadi setiap kali ia menoleh kebelakang.

bel istirahat berbunyi seperti biasa marvel pergi ke rooftop

" sayang kurang aarav hari ini, " celetuk Dino

" iya nih, keknya ada yang kurang, " timpal vicenzo

" huh, semoga aarav cepat sembuh. " Kanaya menyahuti, marvel membawa surat ijin jika aarav sakit jadi mereka semua mengira aarav sedang sakit.

marvel yang mendengar itu menghembus nafas panjang dia sedang berdiri dengan melihat pemandangan gunung, airin memegang tangan marvel.

" apa kamu ada masalah? " tanya airin

" tidak, " jawab marvel singkat

" El, kita sudah berjanji akan terbuka satu salam lain, bicaralah siapa tau itu akan membuat kamu lega. " bujuk airin, marvel pun menoleh ke airin dan langsung memeluk airin erat

" aku sedih sekali ai, " ucap marvel dengan terus memeluk airin dan airin mengelus punggung marvel lembut, marvel melepas pelukan nya di tatapnya wajah airin dengan intens lalu menghadap ke arah depan lagi.

" sebenernya...... " marvel menceritakan semuanya pada airin, dan airin menjadi pendengar yang baik.

" yang perlu kamu lakukan, berikan semangat untuk aarav. aku yakin aarav akan memanfaatkan om mu itu, " kata airin pada marvel yang sudah selesai bercerita

" darimana kamu tau? " tanya marvel heran dia menoleh ke airin

" feeling saja el, aarav bukan orang pendendam dia hanya sedang kecewa saja dia butuh waktu untuk mencerna semua nya. " ucap airin, marvel yang mendengar itu sontak menggenggam kedua tangan airin

" aku semakin kagum padamu ai, aku mencintaimu. terimakasih kamu mau menjadi pendengar yang baik untukku." marvel tersenyum tipis pada airin lalu menyingkirkan anak rambut airin yang terbang hingga menutup wajah airin di selipkan ke pinggir telinga.

" tentu saja, ini fondasi pertama dalam hubungan el. Jadi kamu tidak perlu risau ayo kita ke sana, " airin meminta marvel bergabung dengan yang lain dan marvel mengiyakan ajakannya.

disisi lain, kenzo dan aarav sudah berada di depan gedung Adiguna grup di kota K

" apa ibuku disini? " tanya aarav

" ya ibumu bekerja disini, ayo kita masuk. " ajak kenzo

" selamat pagi pak, ada yang bisa saya bantu? " tanya resepsionis

" ya, saya ingin bertemu pemilik Adiguna Grup apa boleh? " tanya kenzo balik

" maaf anda siapa kalo boleh tau? "

" saya kenzo dari Buana Company," jawab kenzo lalu menyodorkan kartu identitasnya.

" maaf sebelumnya pak kenzo. nyonya vella tidak dapat di temui karena beliau sedang pergi ke Singapura. " ucap resepsionis

" Singapura? berapa lama ? " tanya kenzo lagi

" kurang lebih 3 bulan pak, karena memang beliau sedang belajar tentang bisnis disana. " jawabnya

" jika berkenan, anda dapat menemui pak seno wakil CEO disini. " imbuhnya

" lalu apa ada saudara myra? "

" Bu myra juga ikut mendampingi nyonya vella disana. "

Kenzo yang mendengar itu pun tubuh mendadak lemas jika aarav tidak langsung menahannya mungkin sudah jatuh.

Next episode 😁