NovelToon NovelToon
Midnight Class

Midnight Class

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / TimeTravel / Reinkarnasi / Perperangan / Kutukan / Penyelamat
Popularitas:1.3k
Nilai: 5
Nama Author: Rheanzha

Tiga sekolah besar dibangun pemerintah untuk menampung anak-anak yang memiliki talenta. Salah satu dari tiga sekolah itu, membuat sebuah kelas khusus untuk mereka yang mempunyai potensi terpendam dan dapat membantu negara, dan dengan berbagai cara mereka mencari dan memasukan anak-anak yang memiliki bakat khusus untuk masuk kesekolah mereka.


Seorang programer yang merahasiakan identitasnya, tiba-tiba didatangi tiga orang kepala sekolah ternama, agar bergabung dengan mereka. Setelah bergabung, dia juga dimasukan ke kelas zero dengan kode name 'RAVEN', sebagai seorang programer dengan rekannya Mius, agar bisa dilatih menjadi agen rahasia pemerintahan.


Satu per satu identitasnya mulai bermunculan, bersamaan dengan kebenaran akan dirinya yang ada di sekolah itu.
.
.
.
.
semua itu terjadi di-

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rheanzha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Night 30: Ingatan Yang Samar

Seorang gadis dengan gagah duduk diatas seekor kuda dengan memegang sebuah tombak kerucut yang ujungnya memang sudah dibuat tumpul. Diujung jalur dari gadis itu, berdiri tegap seorang gadis dengan sebuah papan besi yang dia jadikan sebuah tameng, sambil tersenyum senang.

"Hiyaa ..." teriak gadis itu memacu kudanya kearah Thalita yang sudah siap diujung dengan tombaknya.

Trangg ... suara keras yang dihasilkan saat tombak gadis itu menyentuh tameng Thalita. Dan di detik itu juga Thalita mendorong tamengnya hingga membuat gadis itu terjatuh dan terseret beberapa meter dari Thalita.

"Huwaahhh ..." teriak Thalita. "Itu sungguh mendebarkan, tanganku sampai kesemutan." tutur Thalita setelah dia menghempaskan gadis itu. "Kamu tidak apa?" tanya Thalita ke gadis itu sambil menjulurkan tangannya.

"Ugh ... benar yang papa bilang, kalau kamu itu monster. Beri aku waktu sebentar, tubuhku masih gemetaran." tutur Rheva yang masih tiduran ditanah.

"Mau aku gendong?" tawar Thalita duduk disamping Rheva.

"Tidak, terimakasih." tolak Rheva.

"Baiklah ..." jawab Thalita ikut lesehan diatas tanah.

Mathias dan lainnya berjalan menghampiri Rheva dan Thalita.

"Bagaimana keadaan kamu, sayang?" tanya Mirra ke Rheva.

"Masih sedikit gemetaran, Ma." jawab Rheva.

"Kalau kamu, Thalita?" tanya Mathias dengan sedikit tersenyum.

"Hm ... kesemutan nya sudah hilang." jawab Thalita menggerak-gerakan tangannya.

"Dasar, benaran monster dirimu itu." keluh Rheva terhadap Thalita.

"Kamu mau tahu perbedaan kemampuan kalian?" tanya Veronica ke Rheva.

Rheva menatap bingung kearah Veronica lalu mengangguk setuju. Veronica segera mengeluarkan alat itu dan memotret Rheva lalu ke Thalita.

"Ini data diri kamu dan dibawahnya milik Thalita." tutur Veronica memberikan alat itu ke Rheva.

[ Nama : Rheva Othalin (Gunnr Valkyrie)

Tanggal Lahir : 24 Juli 2074 (755 Tahun)

IQ : 171

Hobby : ~Berkuda

Innate : ~Crusader Gladiator, (Divine

Body), (Valkyrie)]

Rheva membaca data dirinya, lalu membaca data diri milik Thalita.

"Waw, dinding besi. Wajar badanku jadi gemetaran." tutur Rheva. "Oh iya, kenapa di innate ku dan Thalita ada tulisan Valkyrie, serta disebelah nama kami juga?" tanya Rheva ke Veronica.

"Hm ... maaf, saya tidak bisa menjelaskannya, tapi, kamu bisa mengetahuinya jika kamu ikut kami ke Sky Heaven dan belajar disana. Thalita juga sudah setuju ikut kesana." tutur Veronica.

"Oh iya, ini punya kamu." tutur Edward memberikan sesuatu ke Rheva.

"Punyaku? Kapan aku punya buku bercahaya seperti itu?" tanya Rheva.

"Itu memang punyamu, sama seperti yang aku punya. Buku Valkyrie." ucap Thalita menunjukkan bukunya ke Rheva.

Mathias langsung merubah ekspresinya saat melihat buku yang dipegang Thalita dan juga yang baru dipegang Rheva. Mathias melangkah tertatih kearah Rheva fan Thalita, sambil mengucapkan sesuatu.

"Bu ... buku itu ..." tutur Mathias mencoba meraih buku yang dipegang Rheva dan Thalita.

"Tuan Mathias ... anda dapat melihat buku itu?" tanya Veronica yang kebingungan.

Mathias tidak menanggapi apa yang ditanyakan Veronica ke dirinya. Dia langsung mengambil kedua buku itu dan membuka sampul kedua buku itu.

"Gunnr of Valkyrie ... Eir of Valkyrie ... " ucapnya membaca tulisan itu. "Gunnr ... Eir ... tolong maafkan aku ..." ucap Mathias lalu menangis mendekap kedua buku itu.

Mirra tidak mengerti apa yang terjadi dengan suaminya itu, begitu juga dengan Rheva dan Thalita yang dibuat terkejut saat Mathias mengambil buku yang ada ditangan mereka.

Rhony seperti yang ditunjukkan Mirra, wajah kebingungan yang juga dia tunjukkan. Berbeda dengan Veronica dan Edward, mereka berdua menunjukkan wajah simpati terhadap Mathias.

"Argh ..." teriak Mathias mengerang kesakitan memegangi kepalanya. "Ibunda ... Yang Mulia Ratu ..." ucap Mathias tiba-tiba dengan suara yang sendu.

Mereka dibuat terkejut saat tiba-tiba Mathias mengerang kesakitan dan dibuat kebingungan saat mendengar apa yang mulai Mathias ucapkan setelah mengerang kesakitan.

"Iya, ibunda ... aku mencari dia. Dimana ibunda ..." teriak Mathias panik dan kebingungan.

"Tuan Mathias ... kamu sudah mendapatkan ingatanmu?" tanya Veronica menyentuh bahu Mathias.

"Eh ... Nona Veronica?" tutur Mathias kaget. "Ah, tidak ... ingatanku belum pulih sepenuhnya." jawab Mathias masih memegangi kepalanya.

"Apakah hal yang penting itu sudah Tuan Mathias ingat." lanjut Veronica.

"Saya masih belum yakin. Oh iya, anda bilang, anda tahu siapa itu ibu saya, kan. Jadi ... Rheva, kamu kemas barang-barang kamu, dan Mirra, kita juga kemas barang-barang kita sekarang." perintah Mathias. "Oh iya, kalian berdua, jaga buku ini, kalian sudah menjadi pewaris dan ingatan dari kedua sahabatku." lanjut Mathias mengembalikan buku itu.

"Ah ... baik." jawab mereka berdua.

"Tuan Edward, maaf jika harus membuat anda menunggu lagi. Nona Veronica, lebih baik barang-barang kalian bawa ke landasan terbang dan masukan ke bagasi pesawat, kita akan berangkat dari sini." ujar Mathias ke mereka berdua.

Veronica dan Rhony segera pergi ke mobil mereka dan membawanya ke lapangan terbang. Mathias, Mirra dan Rheva kembali ke rumah mereka, mengemasi barang-barang mereka yang harus mereka bawa. Sedangkan Edward sudah lebih dahulu berjalan kelapangan terbang diantar oleh seorang pelayang rumah itu.

"Mau aku bantu berkemas nya?" tawar Thalita

"Mohon bantuannya." jawab Rheva.

Persiapan sudah selesai, barang-barang sudah dimasukan. Mereka mulai lepas landas kembali ke Sky Heaven, tempat dimana Junian sudah menunggu.

......................

1
「Hikotoki」
ditunggu novel fantasy isekainya
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!