Antara Cinta Dan Pernikahan

Dalam sebuah mimpi...

Zayn berjalan menemui wanita pujaan hatinya sembari membawa bunga tulip putih kesukaan kekasihnya, seragam putih abu abu masih ia kenakan karena baru pulang sekolah.

Ia menunggu ditempat biasa mereka janjian dan lelaki itu masih anteng menunggu kekasihnya, setelah sekian jam ia lewati akhirnya ia tersenyum lega melihat gadis yang ia sukai sudah datang.

" maaf lama " ucap gadis tersebut menunduk merasa bersalah.

" gak papa el, yang penting kamu akhirnya datang" ucap zayn sembari menyodorkan bunga tulip putih pada gafis itu.

Namun gadis itu diam seolah tak mau menerimanya , membuat zayn bingung dan bertanya tanya melihat gelagat aneh kekasihnya hari ini.

" kamu kenapa?" tanya zayn menatap lekat mata elsa.

" kita putus aja " ujar elsa yakin.

" pu putus tapi kenapa ?" tanya zayn terbata namun elsa hanya menunduk saja tak ingin bicara lebih tentang alasan putus mereka.

" el ... Plis jangan kaya gini kamu ada masalah bilang sama aku ok" bujuk zayn namun elsa tetap diam namun sekian detik kemudian ia berujar.

" aku ingin kita putus, aku sudah bosan sama kamu" ujar elsa dengan suara kian meninggi lalu menangis.

Setelah itu gadis itu berlari meninggalkan zayn, sementara lelaki itu hanya diam tak ada yang salah baginya namun kenapa kekasihnya meminta putus.

Disekolah zayn terus mencari elsa tapi gadis itu selalu menghindar dan bersembunyi membuat zayn kalang kabut, dia lalu mendatangi rumah gadis itu disaat hujan mengguyur bumi.

" el tolong katakan sama aku alasannya apa " teriak zayn sore itu.

" el aku mohon... Jika aku salah tolong bilang, aku minta maaf el" ucapnya lagi.

Namun elsa yang mengintip dicelah gorden hanya diam mengawasi sembari menangis terisak pelan.

Hingga 2 minggu berlalu setelah mereka putus...

Saat zayn berjalan di pinggir taman disamping gedung aula tiba tiba tubuh elsa terjatuh tepat didepannya, tentu kejadian itu membuat zayn syok. lelaki itu melihat elsa mengulurkan tangan padanya dan bergumam pelan dengan darah yang sudah tercecer di bawah yang berlantai batako itu.

Masa kini...

" elsa !" pekik zayn terbangun dari mimpi buruk yang sebenarnya adalah kejadian dimasa lalu.

Zahra yang terkejut mendengarnya langsung terbangun menatap zayn yang duduk dengan nafas terengah- engah.

" tuan ada apa?" tanya zahra menatap zayn lekat namun lelaki itu hanya diam dan memeluk tubuh wanita disampingnya.

" hanya mimpi buruk" ucap zayn dalam pelukan zahra dan tangan wanita itu mengusap punggung tuannya pelan.

Meski tak tahu ceritanya seperti apa tapi zahra enggan untuk bertanya, dia hanya berusaha mengerti dan sepertinya dia tak pernah tahu jika zayn sering mimpi buruk.

Ini sudah kedua kalinya zayn bermimpi buruk didepannya, seolah ada sesuatu yang tersembunyi dibalik kematian elsa tersebut hingga membuat zayn sulit untuk melupakan gadis itu.

Mereka kembali tidur setelah zayn tenang tapi justru zahra lah yang tak tenang dan suntuk lantaran zayn tidur sambil memeluk tubuhnya.

Selain itu rasa penasarannya tumbuh menjadi kuat dan ingin menemukan sesuatu dibalik kematian elsa, yang entah mengapa ada sesuatu yang mengganjal tapi ia belum tahu apa itu.

...****************...

Setelah mencari tahu tentang dimana zayn sekolah, zahra mendatangi sekolah tersebut untuk mencari tahu tentang elsa. Ini demi novelnya jadi ia begitu bersemangat.

Dengan mengajak dua temannya rara dan eva zahra mewawancarai kepala sekolah tersebut, namun sayangnya pria paruh baya itu enggan untuk menjelaskan atau memberi tahu karena itu bisa membuat sekolahnya tercemar.

" gimana sekarang za ?" tanya eva berkacak pinggang.

"mungkin ada guru yang tahu atau penjaga sekolah mungkin" ucap zahra yang tak mendapat informasi apapun tapi tubuhnya sudah lelah mencari seseorang yang mau diajak bicara.

" semuanya kompak untuk bungkam alasannya sama itu demi reputasi sekolah " ujar rara kesal lalu duduk disamping zahra.

Sedangkan mata zahra mendongak ke arah atap aula yang mereka bilang sebagai tempat elsa menjatuhkan diri, dari sekilas memang tidak ada apa apa tapi jika dilihat dari tempatnya duduk zahra merasa ada sesuatu yang aneh.

" za udah ayo kita balik laper gue" ajak rara dengan lesu.

" laper apa malu, kita dilatin anak sekolahan dari tadi " ujar eva .

" sekalian cari brondong" tambah eva dan mereka pun terkekeh kecuali zahra yang diam memikirkan sesuatu .

Mereka pun pulang setelah cukup lama berada disekolah yang menjadi tempat kejadian perkara, zahra melihat kembali foto elsa yang dia dapat dari ruang kerja zayn secara diam diam saat lelaki itu tak ada dirumah.

Wajah wanita itu rasanya mirip seseorang yang dia kenal, tapi siapa?

Saat hendak pulang penjaga sekolah memanggil mereka diam-diam lalu mengajak mereka bicara di tempat yang tak jauh dari sekolah, penjaga sekolah itu adalah orang baru tapi ia pernah mendengar pembicaraan para guru yang sudah lama mengajar.

" bapak yakin itu, bukannya bapak penjaga sekolah yang baru" ucap zahra untuk meyakinkannya.

" ya saya denger guru lama udah pada keluar karena takut katanya rohnya gentayangan " ujar si bapak penjaga tersebut.

" itu cuma rumor" ujar zahra untuk membantah ucapan si bapak yang umurnya kisaran 5o an.

" jangan gitu dong za bisa aja si bapak bener itu hantunya berkeliaran disekolah, aduh nyesel gue ikut lo" ujar rara yang bergidik takut sembari menggaruk tengkuknya yang tak gatal.

" iya bisa gak tidur lo ntar malam" timpal eva pada rara sembari menakutinya.

" apa lagi yang bapak tahu ?" tanya zahra semakin penasaran.

" dia itu katanya anak yatim tapi punya adik laki-laki, dan satu lagi,,," bapak paruh baya itu mencondongkan tubuhnya sembari menggerakkan jari telunjuknya memberi kode agar mereka mendekat.

" dia itu hamil dan orang yang menghamili nya gak mau tanggung jawab" ujar bapak itu.

Tentu saja tiga wanita itu terkejut dan berfikir alasan elsa mengakhiri hidupnya itu adalah karena hamil diluar nikah.

Zahra teringat ucapan zayn malam itu ketika diruang kerja yang membuatnya sangat terkejut , dan zahra yakin pasti zayn yang disalahkan perkara kematian elsa.

' pantas tuan zayn sampai trauma dan tak ingin mengungkit soal elsa ' fikir zahra.

ia juga merasa heran dengan karina yang tahu tentang elsa, apa zayn yang cerita atau mereka berteman karena karina juga bersekolah ditempat yang sama.

...****************...

Nathan berjalan dilorong rumah sakit, lelaki muda dan tampan itu masuk kedalam ruang kerjanya. Dia duduk sambil menyandarkan kepalanya karena lelah.

Fikirannya melayang pada wanita yang dia sukai dan menyunggingkan senyum, beberapa hari tak bertemu membuatnya merindukan sosoknya.

" zahra lagi apa ya ?" tanya nya lalu merogoh saku dalam jas putihnya.

setelah mencari kontaknya ia pun menekan tombol panggil untuk menghubungi wanita itu, tak lama sambungan telepon terhubung.

" hallo za, kamu gi apa ?" tanya nathan.

" lagi dijalan tan , ada apa?" sahut zahra disebrang telepon.

" makan siang yuk?" ajak nathan.

" iya boleh, dimana ?" tanya zahra dan mulai terdengar ribut disana.

" tempat biasa aja" jawab nathan yang di setujui zahra.

Nathan tersenyum karena zahra masih mau bertemu dengannya meski zayn melarangnya , namun nathan tak peduli yang penting dia bisa bersama zahra.

Lelaki yang berprofesi sebagai dokter itu membuka laci dibawah meja kerjanya, ia mengambil selembar foto yang ia selipkan ditengah buku catatannya.

" kakak, aku sudah dekat dengannya akan kurebut dia dari pria brengsek itu dan akan kubalas perbuatan mereka pada kakak" ujar nathan lalu menyimpan fotonya bersama kaka perempuannya , elsa safitri.