Cinta tidak perna tahu pada siapa dia akan berlabuh ,begitu juga yang di rasakan Aisyah dia tidak perna mengira akan mencintai sahabat nya kebersamaan mereka sejak kecil membuat keduanya selalu bersama hingga akhirnya perasaan itu timbul .
Hingga akhirnya malam panas itu membuat jarak keduanya sedikit berjarak terlebih pria yang di cintai nya akan bertunangan dengan sang kekasih .
Aisyah tidak memiliki pilihan lain selain pergi menjauh meninggalkan orang yang di cintai nya ,tanpa dia ketahui jika saat ini dia sedang hamil .
5 tahun kemudian Aisyah kembali bersama buah hatinya ,perasaan takut dan gugup itu pasti ada ,lalu bagaimana jika dia bertemu kembali dengan sahabat nya ? apa kah sahabat nya akan mengenali sang anak ? atau justru sebaliknya .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon yhani_HT, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Gagal
Felix mengendarai mobilnya dengan kecepatan tinggi, dia harus menembus dingin nya angin pagi tapi itu tidak masalah untuk nya karena Aisyah dan Ana yang lebih penting saat ini .
" Seharusnya kamu harus kembali berpikir Sya dengan keputusan mu " Geram Felix mengepalkan kedua tangan nya di stir mobil nya .
Sejak kepulangan nya dari rumah orang tua Aisyah ,Felix meminta anak buahnya untuk memantau rumah itu dan apa yang dia takutkan benar .
Sesampainya di bandara Felix sudah di tunggu asisten pribadinya serta beberapa anak buah nya .
" Kalian sudah tutup penerbangan kan ? " Sebelum sampai Felix meminta anak buahnya menutup semua penerbangan dia tidak ingin mengambil resiko lagi terlebih Aisyah pergi membawa putrinya .
" Sudah tuan " Jawab Asisten nya sopan .
Di sisi lain Aisyah sudah mulai gusar saat ada pemberitahuan pengunduran penerbangan dengan alasan cuaca .
Padahal menurut penglihatan nya semua baik² saja ,dia menatap Ana yang kembali tertidur di gendongan nya.
" Kenapa harus seperti ini sih " Keluh Aisyah sambil menatap sekeliling nya takut ada yang mengenalinya .
Derap langkah sepatu yang saling bersautan membuat Aisyah mengalihkan pandangan nya ke arah suara ,matanya melotot saat melihat Felix bersama beberapa biar di belakang nya .
" Kenapa dia bisa di sini ? Apa dia akan ke luar kota urusan pekerjaan " Aisyah menunduk lebih dalam sambil menggendong Ana menyembunyikan wajah sang putri dengan masker dan topi .
" AISYAH " Aisyah memejamkan matanya tangan semakin erat memeluk Ana " Kamu ingin berdiri baik² atau aku menyeret mu " Aisyah mengigit bibir bawahnya .
" Ambil putri ku dari gendongan nya jangan biarkan dia bangun " Aisyah langsung mengakat pandangan nya menatap Felix .
" Ambil Putri ku Andre tapi jangan sampai dia terbangun kepala mu akan menjadi jaminan nya " Ulang nya rendah menatap datar Aisyah .
" Jangan sentuh putri ku " Aisyah menggoyangkan lengan nya saat asisten Felix berusaha mengambil putri nya sehingga membuat Ana terbangun .
" Bunda " Panggil Ana serak .
" Iya sayang , Ana tidur lagi ya " Aisyah mencoba mengalihkan perhatian Ana namun semua percuma saat Felix membuka suara .
" Princess " Ana langsung menoleh ke sumber suara ,bibirnya tertarik ke atas sehingga membentuk sebuah senyuman " Ana ikut Om Andre dulu mau ? Papa lagi ada urusan sama Mama " Ana menatap Aisyah lalu kembali menatap Felix keduanya saling bertatap seolah berbicara melalui sorot matanya.
" Non ayo " Aisyah menatap asisten Felix dengan tajam " Jangan perna menyentuh putri ku " Geram Aisyah emosi.
" Maaf kan saya Non Aisyah " Andre mengambil Ana dengan paksa dari gendongan Aisyah membuat wanita itu berteriak namun semua itu percuma karena nyata nya tidak ada yang akan membantu nya .
" Kembalikan anakku Felix " Pekik Aisyah di depan Felix namun tidak dihiraukan pria itu .
" Antar Ana ke rumah orang tua nya ,katakan jika Aisyah masih ada urusan dengan ku " Titahnya menatap Andre .
" Baik tuan " Jawab Andre meninggalkan tempat itu di ikuti beberapa orang .
" Felix ...." Belum juga Aisyah melanjutkan ucapannya Felix memukul leher bagian belakang Aisyah sehingga membuat wanita itu pingsan, akan repot nantinya jika membawa wanita itu dalam keadaan sadar .
Felix membawa Aisyah ke luar dari bandara berjalan menuju mobilnya.
" Ke apartemen " Titah Felix tanpa menurun kan Aisyah dari pangkuan nya .
Sesampainya di apartemen Felix membaringkan Aisyah dengan pelan setelah itu dia membersihkan tubuhnya di luar sudah mulai terang .
Felix baru saja ke luar dari kamar mandi ponselnya berdering, melihat siapa yang menelpon nya Felix langsung menggeser layar yang berwarna hijau.
" Di mana Aisyah ? " Tanya di seberang sana .
" Sama Felix Om, sebentar lagi Felix akan antar " Hembusan napas panjang dari sebrang membuat Felix terdiam .
" Selesai kan urusan kalian dengan cepat setelah itu daftarkan pernikahan kalian " Felix menarik sudut bibirnya sambil menatap ke arah tempat tidur " Iya Om ,maaf sudah membuat Om dan Tante kecewa " Ujar Felix tulus
" Lupakan itu , sekarang fokus pada Ana ,cepat selesai kan dia sejak tadi menangis mencarimu " Senyum di bibir Felix semakin lebar .
" Baik om , secepatnya kami akan ke masion " Jawabnya setelah itu panggilan berkahir .
💐
💐
💐
Aisyah memegang kepala nya yang terasa berat,ringisan kecil itu menarik perhatian felix yang berada di sofa .
" Kau sudah bangun " Felix berdiri berjalan ke arah tempat tidur .
" Harusnya kamu tidak gegabah Sya " Aisyah menatap sengit ke arah Felix .
" Bukan urusan mu " Jawab Aisyah ketus.
" Akan menjadi urusan ku jika itu tentang mu sayang " Seharusnya Aisyah senang bukan di panggil sayang oleh Felix tapi kenapa dia merinding mendengar kata itu " Terlebih kamu membawa putri ku " Lanjut nya tersenyum miring.
" Dia bukan anak mu Felix " Ujar Aisyah emosi .
" Jaga ucapan mu Sya " Felix menundukan tubuh nya mensejajarkan wajah nya tepat di depan Aisyah " Kamu tahu sifat ku seperti apa " Aisyah menepis tangan besar itu dengan kasar saat Felix akan menyentuh bibir nya.
" Hei bahkan Ana hasil keringat kita bersama ,kenapa harus jual mahal " Ujar Felix sinis menarik tubuhnya saat Aisyah turun dari tempat tidur .
" Aku mau pulang " Felix menahan tangan Aisyah yang akan ke arah pintu " Aku belum selesai bicara Sya " Ujar Felix rendah.
" Apa yang mau di bicarakan,tidak ada Felix " Geram Aisyah kesal .
" Banyak ,jadi selagi aku meminta mu dengan baik jangan memberontak paham " Ujar Felix serius .
" Aku mau pulang Felix ,kamu mengerti bahasa itu tidak sih " Bentak Aisyah .
Bugh
Tubuh Aisyah terpental di atas kasur empuk itu " Jangan perna meninggikan suaramu di depan ku " Balas Felix membentak Aisyah membuat wanita itu terdiam .
" Aku mau pulang " Cicit Aisyah pelan .
" Bukankah aku sudah bilang setelah urusan kita selesai " Aisyah membuang napasnya berat lalu menatap Felix .
" Kita tidak ada urusan apa pun Felix " Ujarnya lelah .
" Ana " Hanya satu kata itu membuat Aisyah langsung terdiam .
" Tadi Papi mu sudah menelpon ku meminta ku untuk segera mendaftarkan pernikahan kita " Aisyah melotot kan matanya lalu menggeleng " Jangan gila Felix pernikahan bukan hal main-main " Jawab Aisyah cepat .
" Yang bilang main² siapa ? " Felix menaikan kedua alisnya menatap Aisyah " Orang yang menikah itu saling mencintai Felix bukan karena terpaksa " Jawab Aisyah frustasi .
" Bukannya kamu mencintai ku lalu masalah nya di mana " Jawab Felix acuh .
Huh !!
" Kita tidak bisa menikah " Ujar Aisyah pelan .
" Kamu bisa menemui Ana kapan pun tapi untuk pernikahan aku tidak bisa " Lanjut nya serak .
" Tapi sayang nya asisten ku sedang mengurus itu " Ujar Felix tersenyum miring .
" Aku janji tidak akan melakukan hal seperti tadi lagi " Ujar Aisyah lirih .
" Apa aku bisa mempercayai mu , bahkan tadi yang ke dua kalinya bukan " tatapan kaget Aisyah membuat Felix tertawa kecil .
Aisyah memundurkan tubuhnya saat Felix menaiki tempat tidur hingga kini pria itu berada di atasnya tapi Felix menahan tubuhnya dengan kedua tangan nya yang berada di sisinya .
" Jangan pernah bermain² denganku Sya,bukal hal yang sulit untukku menghilangkan nyawa seseorang " Ujar felix dingin dan datar .
" Jadilah wanita penurut agar kehidupan mu selalu tenang " Lanjut nya mengelus pipi Aisyah menggunakan telunjuk nya " Kamu dengarkan sayang " Felix menatap kedua mata Aisyah seolah terhipnotis Aisyah mengaguk patuh .
Cup
" Pintar " Felix mengelus bibir Aisyah setelah memberikan kecupan singkat .
...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...