NovelToon NovelToon
Sayap Tanpa Bulu

Sayap Tanpa Bulu

Status: sedang berlangsung
Genre:Anak Kembar / Keluarga
Popularitas:976
Nilai: 5
Nama Author: Mohammad Alfarizi

Hidup tanpa kebahagiaan itu bagai sayap tanpa bulu,sebuah kemustahilan yang tidak dapat masuk logika,setidak berguna sayap pada ayam yang tidak bisa terbang,setidaknya sayap itu masih memiliki bulu yang indah,begitu pun juga dengan kehidupan,seburuk-buruknya hidup,akan ada setitik cahaya kebahagiaan didalamnya,namun semua itu tidak berlaku pada kehidupan yang di jalani oleh sesorang remaja cantik bernama aleza,sebesar apa memangnya penderitaan hidup yang gadis itu alami?.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mohammad Alfarizi, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bebas

"Eza jangan lupakan kami okey?, tenang saja kita akan segera menyusul dan saat itu tiba pokoknya kita harus kembali berkumpul dan bahagia seperti sekarang." Kata Layla sambil memeluk tubuh Eza begitu hangat.

"Tentu Layla, selama satu bulan ini terasa begitu lambat, namun meski kita baru berkumpul selama satu bulan, kita harap hubungan yang sudah kita bangun tidak akan mudah putus." balas Eza.

"Intinya, setelah kita bebas nanti, mari mulai hidup baru dengan lebih baik lagi, dan pokoknya, kita harus kembali berkumpul bagaimana pun caranya, okey?!!." tanya markonah, semua orang bersorak gembira.

"Sampai jumpa Eza, semoga kita bertemu dan berkumpul lagi."

"Pergilah! beberapa bulan lagi aku pasti akan segera menyusul." ujar Joan sambil mengelus lembut bahu Eza.

Eza menatap semua penghuni dengan mata berkaca-kaca siap menumpahkan air matanya, Eza tak ingin berpisa bersama mereka, mereka adalah sosok teman sejati dalam hidup Eza.

"Pergilah!, jalani hidupmu dengan baik, dan kejar impian mu." Eza membalas ucapan kokom dengan anggukan penuh semangat.

"Aku berjanji, kuta pasti akan berkumpul kembali, karna aku menyayangi kalian, terimakasih karna sudah hadir di dalam hidup ku, aku bener-benar sangat bersyukur bisa di pertemukan dengan kalian, aku sama sekali tidak menyesal bisa berada di sel ini."

jelas Eza dengan setetes air mata yang hancur dari sebelah matanya.

semua orang terdiam mendengar penjelasan yang Eza lontarkan.

"Haiss, kenapa aku berbicara seperti itu, kita seperti tidak akan bertemu lagi saja, kita kan sudah berjanji untuk kembali berkumpul jika kita sudah berpisah nanti?."

"Yah, kita harus berjanji." Eza menguatkan tekadnya, ia mulai berbalik dan hendak melangkahkan kakinya ke luar sel.

"kau janji tidak akan melupakan kami dan akan bertemu lagi kan?." tanya Joan yang tiba-tiba saja memeluk tubuhnya dari belakang.

"Tentu joan, aku berjanji, kau akan bebas dalam kurun waktu beberapa bulan kagi, kita pasti akan di pertemukan kembali."

Eza menatap ke belakang bangunan besar berisikan orang-orang penuh kasus ini telah menjadi tempat pertama baginya dimana di sana Eza bisa mendapatkan tempat yang nyaman dan tenang serta orang-orang yang benar-benar tulus terhadapnya, tempat yang begitu buruk dimata banyak orang namun eza malah menjadikannya sebagai tempat menyenangkan yang banyak membuat kenangan indag selama satu bulan terakhir ini.

Brak...

Gerbang kembali di tutup oleh polisi yang berjaga,eza menenteng tas bawaanya ke luar,dimana kini jalan raya besarlah yang menjadi pemandangan pertama yang ia luhat.

Eza tersenyum ketika dirinya melihat sebuah mobil pick up yang sudah terparkir di pinggir jalan,dua orang berbeda gender keluar dari dalam mobil sambil menyapa eza dengan senyuman hangat yang biasa ia dapatkan dari kedua pasutri itu.

"Eza sayang!!!." Teriak bi surti sambil memeluk tubuh eza begitu erat,eza segera membalas pelukan bi surti.

"Eza kamu nggak papa kan?, selama dipenjara kamu nggak mendapatkan kekerasan atau semacamnya kan?, knapa tubuhmu malah jadi kurusan eza?, lihatlah pipimu yang dulu seperti mohi ini malah menjadi tirus." Crocis bi surti sambil terus melihat-lihat keadaan eza.

"Eza nggak papa bibi,lihatlah eza sehat bugar begini kok,orang-orang yang berada di sek juga baik-baik sama eza,mereka nggak melakukan semua hal yang bibi pikirkan,hidup eza sedikit membaik." Balas eza guna menenangkan bi surti.

"Iya bu,lihat,eza sendiri juga bilang nggak papa,udah yuk, sekarang kita masuk ke mobil,nanti kita bahasnya dirumah ajah." Celetuk pak hendra, mereka bertiga mulai memasuki mobil.

"Aduhhh,mobil ini terasa sempit yah kalau di masuki bertiga kayak gini,udah lama juga nggak duduk bertiga,perasaan dulu nggak katak gini deh." Kata bi surti yang merasakan ada suatu yang menganjal.

"Ya elah bi,kan eza tumbuh besar,tubuh eza nggak stak di sana-sana aja,ya pantes lah terasa sempit juga." Balas eza sambil terkekeh pelan.

"Kalau ibu nggak mau sempit-sempitan yaudah ibuk duduknya dibelakang aja,iya kan eza?."

Pak hendra dan eza tertawa bersama,sementara bi surti yang mendengar celotehan itu hanya mampu mendesir pelan dengan tatapan sinis yang ia lontarkan untuk sang suami.

"Bapk,entah di pertigaan sana,kita beli bakso yang biasa ya?, udah lama eza nggak makan bakso." Celetuk eza,pak hendra dan bi surti saling beradu pandangan.

"Tentu,kita beli yang banyak supaya kamu puas,ya."

"Mulai hari ini kamu tinggal sama bibi sama pak hendra saja ya?,nanti kita beli banyak makanan sama masak bareng." Kata bi surti sesampinya didepan halaman rumah seseorang.

Eza menatap wajah bi surti dan pk hendra, bisa eza lihat senyuman manis yang senantiasa mereka lontarkan untuknya,eza segerah menganggukan kepalanya tanpa pernah lupa mengangkat kedua sisi bibirnya untuk membuat sebuah lengkungan manis.

Tatapab eza beralih,menatap sebuah rumah sederhana yang banyak di tubuhi oleh beberap tanaman,baik itu tanaman berbuah atau tanaman hias,meski rumah ini sederhana namun ini terasa begitu asri dan menenangkan.

"Bibi udah nggaj kerja lagi di keluarga itu?." Tanya eza secara tiba-tiba,bi surti sempat terkejut dengan pertanyaan yang eza lontarkan.

"Iya,mulai hari ini bibi akan menjadi ibu rumah tangga dan mengurus kamu dengan sebaik mungkin okey?." Balas bi surti sambil mengelus kembut punggung eza.

"Kamar kamu yang sebelah sana,kamu bisa tata dan beresin barang kamu sekarang,bibi mau kedapur untuk masak buat makan malam nanti,yah?." aeza menganggukan kepalanya.

*Sementara dalam POV yang lain*

"CK,kenapa gadis itu bisa lolos,ini benar-benar menebalkan,lihatlah tanggapan orang-orang yang kini berpaling dari kita." Decak andrian.

Kini ketiga laki-laki yang tersisa dari angota keluarga mahendra tengah berkumpul di ruang tamu.

"Bagaimana gadis itu bisa mendapatkan seorang pengacara dan bukti-bukti yang sudah kita tutup begitu rapat." Lanjut andrian lagi,ia terlihat begitu kesal dengan kekalahannya,pria itu benar benar tak menyangkah jika kekalahan akan menimpahnya pada sidang kali ini.

"Sudahlah!, lagi pula gadis sial itu sudah tidak lagi berada dirumah ini,itu jauh lebih baik." Ujar jack,sang ayah menengahi.

"CK,bagaimna ini bisa terjadi,aku jelas-jelas mendengar apa yang gadis itu ucapkan saat itu." Lirih sean,andrian yang duduk disamping sang adik segerah mengalihkan perhatian.

"Apa yang gadis itu ungkapkan?."

"Ahhh,dia berkata,jika dia sebut malang,lalu selama ini aku apa?. Aku pun mendengar samar-samar karena dia berbisik dengan begitu halus."

Jack dan andrian terdiam ketika mendengar penjelasan dari sang adik,beberapa detik setelahnya,jack mulai beranjak pergi dan segerah disusul andrian,meninggalkan sean sendirian diruang tamu.

"Sialan." Decak sean ketika dia ditinggalkan begitu saja oleh kakak dan ayahnya.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Eza menatap pantulan dirinya sendiri dibalik cermin,kini dirinya sudah siap dan rapih dengan setelan seragam sekolah yang kembali melekat di tubuhnya,serta sebuah tas yang ia gendong dipundaknnya.

Sedikit perias bibir sudah cuku membuat gadis itu kini semakin terlihat cantik dipagi yang terasa begitu cerah dan hangat.

Kaki jenjangnya segera berlari ke arah dapur,disana ia bisa menemukan bi surti dan pak hendra yang sudah menunggunya dimeja makan,eza menampakan senyumnya,mencoba membuat kesan yang baik dan manis kepada dua orang psutri dihadapnnya ini.

"Gimana bi?, eza udah cantik belum?." Tanya eza kepada bi surti.

"Ihhhh,kamu kok masih nanya,eza itu selalu cantik kapan pun dan dimana pun,iya kan pak?." Tanya bi surti kepada pak hendra yang tengah terduduk dikursi meja makan.

"Iya dong,masa iya eza nggak cantik,udah-udah,duduk yuk,nanti kamu telat lo datang ke sekolahnya."

"Widihhh bibi masak ap kali ini?." Tanya eza sambil menatap semua makanan yang sudah terhidang di atas meja.

"Bibi masak sayur kangkung,tempe tahu goreng,ikan asin,sambel dan yang paling sepesial......"

"Bibi juga masak nasi kerak kesukaan kamu." Teriak bi surti sambil menata sepiring penuh nasi kerak yang yang di gadang-gadang sebagai masakan terenak di dunia bagi eza.

"Wuahhhhh!!!." Teriak eza kegirangan,mereka segera menyelesaikan acara sarapn pagi dengan lebih cepat,karena hari ini adalah hari senin dimana semua murid disekolah eza mesti datang lebih awal untuk melaksanakan ucapara.

"Yaudah bibi,eza pergi dulu ya,asaalamualaikum." Pamit eza tak lupa sambil menyalami tangan bi surti dan segara berlari kencang menuju mobil pak hendra yang sudah menunggunya diluar rumah.

"Waalaikumsalam." Balas balas bi surti.

"Ayo pak,ngebut kita!."

"Gaskeunnnnnn!!!." Mobil pick up yang tengah pak hendra kendarai mulai melaju dengan cepat dari perkarangan rumah,tak butuh waktu lama,kini mobil itu sudah diparkiran sekolah.

"Nih uang jajan kamu,hati-hati ya,ingat belajar yang bener,jangan nakal!!." Peringat pak hendra sambil memberikan eza beberapa lembar uang.

"Iya pak,eza berangkat dulu ya,assalamualaikum." Pamit eza sambil melambaikan kedua tanganya,pak hendra tersenyum dari dalam mobil.

"Eh-eh lihat-lihat tuh siapa yang datang."

"Ihhhh iya njirr,bisa-bisanya masih pele masuk sekolah,tebel banget kulit wajahnya."

"Emang dia kenapa?,setahu aku dia cuma kakak kelas dua yang selalu juara satu dikelasnya kan?."

"Ihhhh lu nggak tahu ya?,katanya dia itu ngilang selama satu bulan lebih,dan lu atau dia ngilang karna apa?,itu karena dia terjerat khasus pembunuhan dan sempat dipenjara."

"Tapi gue heran,kok dia bisa cepat banget kelur dari penjara ya?, terus dengan pede nya kembali kesekolah kayak nggak terjadi apa-apa."

"Mungkin dia ngelakuin sesuatu biar dicepetin keluarnya,wkwkwkwwk,secara kan tampang dan tubuhnya menyakinkan begitu,siapa yang nggak bakalan tertarik."

"Iya juga ya." Mereka tertawa jahat.

Eza bisa mendengar semua bisikan-bisikan yang tersengar dari penjuru lorong yang ia lewati,namun dengan ketegaraannya ia bisa melewati semua bisikan dan segera sampi dikelasnya.

"Selamat pagi." Sapa eza kepada teman sekelasnya,semua orang terdiam segera setelah mereka melihat siapa orang yang kini memasuki ruang kelas,mereka terlihat begitu terkejut dengan kedatangan eza,dan bisik-bisik part dua pun di muali.

Eza terdiam dikursinya,ia kira penderitaanya akan berakhir setelah ia memasuki ruang kelas,tapi......

"Gila,bisa-bisanya kelas kita punya murid sampah modelan kayak dia."

"Sampah!!!." Teriak salah seorang murid yang sengaja mengecangkan intonasi suaranya.

Eza menutup matanya,tangan nya mulai bergerak gelisah mencari sesuatu di dalam tas miliknya,setelah mendapatkan apa yang ia butuhkan,eza mulai memasukan heandset di tanganya pada dua sisi telinga dan meninggikan volume lagi yang tengah ia putr di handpone nya.

1
Azka Aulia
Luar biasa
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!