Apa arti hidup bagi Ashkar...
Sepanjang perjalanan di kehidupan ini, tidak ada hal baik terjadi...
Seakan dunia tidak pernah menerima dirinya...
Keadilan tidak pernah datang untuk menyelamatkan...
Dan orang-orang hanya menganggap bahwa hidupnya adalah kesalahan...
Memang apa yang salah dengan hidup sebagai seorang pengangguran...
Hingga kematian datang dan iblis memberi penawaran...
"Bantu kami mengalahkan para pahlawan...."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Shina Yuzuki, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Penilaian bakat
Rug serta kedua adiknya berasal dari luar hutan Ernesta dan sudah tinggal di desa Ers han selama sepuluh tahun, di masa lalu mereka bertiga dibuang oleh orangtuanya.
Saat itu Rug sudah berusia 15 tahun sedangkan kedua adiknya barulah empat tahun.
Dibawa oleh salah satu iblis dari desa Ers han, ketika menemukan mereka hampir menjadi mangsa binatang buas serigala di dalam hutan, kejadian sama seperti yang dialami oleh Ashkar.
Namun Ashkar masih beruntung, dia tidak membawa siapa pun, sedangkan Rug harus berjuang melawan binatang buas dengan melindungi kedua adiknya.
Selama tinggal di desa Ers han, Rug dilatih menjadi pemburu, dia mendapat jatah makan siang yang selalu di sisihkan untuk mengisi perut kedua adiknya setelah pulang.
Rug pun mendapat makanan lain dengan berburu binatang buas kecil di sekitar desa di malam hari. Itu cukup berbahaya, karena ada banyak binatang buas tingkat tinggi yang mungkin jauh lebih kuat.
Tapi itu adalah satu-satunya pilihan demi mencukupi kebutuhan hidup dirinya dan dua adik yang masih kecil.
Perjuangan hidup selama sepuluh tahun di desa Ers han telah menjadikannya sebagai salah satu pemburu terbaik, dan juga kedua adiknya kini telah tumbuh hidup mandiri dengan pekerjaan mereka.
Setelah mendengar cerita tersebut, Ashkar sadar, bahwa alasan pertolongan Rug, bukan tentang memanfaatkannya sebagai alat, melainkan, karena dia pernah merasakan penderitaan yang sama seperti Ashkar untuk berjuang keras demi melanjutkan hidup.
"Ash, jika kau merasa sulit dengan iblis lain yang mungkin menganggu, kau bisa meminta bantuan Reu atau pun Ron."
Reu dan Ron adalah nama dari kedua adik Rug, Reu iblis betina muda dan Ron iblis pejantan, keduanya barulah berusia 14 tahun.
"Baiklah tuan Rug, aku akan mengingatnya." Ashkar benar-benar berterimakasih untuk semua bantuan yang Rug berikan.
Setelah mengisi formulir pendaftaran penduduk baru desa Ers han, kini Ashkar memasuki satu ruang aula cukup luas dan dia dikumpulkan bersama anak-anak iblis lain.
Ada sepuluh iblis muda, tujuh dari mereka adalah pejantan dan tiga sisanya betina.
Tepat di hadapan semua iblis dalam aula, duduk seekor iblis paruh baya bertanduk tiga dengan janggut hitam panjang namun memiliki postur tubuh tegap berotot.
Dia adalah Kepala desa Ers han, Huo Han.
Sosok kepala desa menunjukkan sikap penuh wibawa, ekspresi wajah dari setiap iblis muda di sekitarnya begitu tertekan, seakan tidak berani menatap langsung kepada Huo Han.
Tidak ada kata pembuka, sambutan, pidato, kisi-kisi, kritik saran atau susuan acara. Dimana tujuan pertemuan ini bertujuan untuk mengukur tingkat bakat dari masing-masing iblis.
"Cukup mengesankan, lima... Tidak enam dari kalian bertahan menerima aura tempur dariku." Ungkapnya.
Di atas meja sudah tersedia satu batu bulat yang memiliki ukiran simbol seperti lingkaran sihir. Itu adalah artefak.
Satu persatu iblis itu diperintahkan maju mendekat ketika nama mereka dipanggil, berdiri tepat di depan artefak sihir dan meneteskan darah batu kristal di bagian tengah.
Ajaibnya, sebuah bentuk hologram angka melayang di atas baru tersebut.
"Uo, nilai bakat sihir 35, bakat beladiri 40, kelas rendah."
Pejantan muda bernama Uo dipersilahkan untuk keluar dan terdapat pula iblis yang bertugas menyambut mereka ke asrama.
Ashkar tahu bahwa batu artefak dengan simbol itu adalah benda sihir untuk menilai suatu bakat di dalam tubuh iblis, semakin tinggi nilainya maka mereka pun akan diperlakukan secara spesial.
"Selanjutnya...."
Lima anak iblis telah melakukan tes dan semua hanya memiliki nilai bakat sihir atau pun beladiri dibawah 50. Bisa dipastikan mereka berlima ada di dalam kelompok yang sama.
Hingga Ashkar memperhatikan satu sosok iblis pejantan muda dengan penampilan tidak biasa. Tanpa sayap, tanduk atau pun ekor, itu cukup menjadi alasan kenapa Ashkar menganggap aneh.
Dari sekian banyak keanekaragaman iblis yang hidup di desa Ers han ini, hanya sosok itu memiliki penampilan hampir sama persis dengan seorang manusia dan juga sorot matanya berwarna merah gelap.
"Nama mu Ozu Nan." Kali ini kepala desa Ers han angkat bicara.
Ozu Nan membungkuk patuh..."Itu benar tuan Huo."
"Dari penampilan mu, kau iblis dari klan Cihua." Kepala desa Huo Han mengetahui asal usul Ozu Nan.
"Tidak, aku bukan bagian dari mereka lagi." Ozu Nan menjawab tegas dengan bantahan keras.
Kepala desa Huo Han tertawa, dia senang mendengar jawaban Ozu Man ketika menolak hubungan dengan klan Cihua.
"Aku mengerti kau memiliki masalah pribadi dengan klan Cihua, aku tidak akan bertanya alasannya, tapi saat kau menjadi penduduk desa Ers han, kau harus siap menjaga desa." Ucap Huo Han serius.
"Aku mengerti tuan Huo, aku sudah tidak akan membuat anda kecewa." Ozu Nan menjawab tanpa ragu.
"Itu terdengar luar biasa, aku senang." Kembali Huo Han tertawa.
Ozu Nan mengikuti prosedur dan meneteskan darah ke atas batu artefak. Berbeda dari lima iblis sebelumnya, dia mendapat nilai bakat sihir cukup tinggi.
"Ozu nan, nilai bakat sihir 67, bakat beladiri 68, kelas tinggi."
Para iblis yang menyaksikan jalannya penilaian dibuat terkejut atau lebih seperti kagum, karena melihat ada pemilik bakat tinggi dari dua jenis kemampuan saat pembagian kelompok
Ozu nan dibawa ke tempat lain, berbeda dari iblis bakat rendah, perlakuan spesial dengan jatah makan bernutrisi dua kali sehari, tempat tinggal nyaman dan mendapat pelatihan sebagai pemburu.
Ini termasuk diskriminasi, tapi di desa Ers han bahkan seluruh dunia Dios, kekuatan adalah segalanya, para iblis yang memiliki bakat tinggi dan potensi besar di masa depan menjadi aset berharga bagi mereka.
Setelah menyelesaikan pelatihan berburu, para iblis berbakat tinggi tersebut akan menjadi pemimpin kelompok yang membawahi prajurit iblis lain dari kelas rendah.
"Selanjutnya Rea..."
Seketika Ashkar tertegun, dia menatap iblis yang kini berjalan menuju artefak sihir, sosok betina muda berparas cantik luar biasa, rambut hitam lurus panjang terikat kebelakang, kulit sisik putih berkilauan dan sorot mata lembut dengan warna biru muda.
Goresan tanda merah muda di tengah dahi seakan menjadi tanda keanggunan, pancaran aura putih darinya membuat Ashkar dan semua iblis terpesona.
Lupakan soal pakaian Rea yang tampak lusuh dan kusam, karena memang tidak mungkin ada tuan putri dengan gaun mewah datang ke desa kumuh di tengah hutan.
Dan hal penting dari pakaian kusam Rea adalah apa yang tersimpan di dalamnya. Ashkar bisa membayangkan dalam imajinasi, gambaran indah dari bentuk sempurna aset pribadi tersebut.
"Rea, nilai bakat sihir 81 dan bakat beladiri 48. Kelas Tinggi."
Walau pun bakat beladiri berada dua angka dibawah standar, tapi Rea menunjukkan nilai bakat sihir yang menjanjikan dan melampaui Ozu Nan sangat jauh.
Kepala desa Huo tersenyum lebar mana kala desa Ers han kedatangan dua iblis muda dengan nilai bakat tinggi.
oiya kapan2 mampir di ceritaku ya..."Psikiater,psikopat dan Pengkhianatan" makasih...