NovelToon NovelToon
Air Mata Pernikahan

Air Mata Pernikahan

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Konflik etika / Cinta Terlarang / Nikah Kontrak / Cerai / Percintaan Konglomerat
Popularitas:5k
Nilai: 5
Nama Author: cherrypen

Terlihat jelas setiap tarikan bibirnya menampakkan kebahagiaan di raut wajah gadis itu. Hari di mana yang sangat di nantikan oleh Gema bisa bersanding dengan Dewa adalah suatu pilihan yang tepat menurutnya.

Akan tetapi, seiring dengan berjalannya waktu timbullah pertanyaan di dalam hatinya. Apakah menikah dengan seseorang yang di cintai dan yang mencintainya, bisa membuat bahagia ?

1 Oktober 2024
by cherrypen

Terima kasih sebelumnya untuk semua pembaca setia sudah bersedia mampir pada karya terbaruku.

Bantu Follow Yuk 👇
IG = cherrypen_
Tiktok = cherrypen

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon cherrypen, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

chapeter 6. AMP

Dewa meninggalkan istrinya sendirian di dalam. Dia berusaha  menenangkan hati dan pikirannya. Dia menarik nafas pelan kemudian menghembuskankembali dengan pelan juga. Ia melakukan terapi sendiri agar bisa mengontrol suasana hatinya. Dia berusaha berfikir jernih sembari menatap foto Gema pada layar ponselnya.

Aku harus bisa mengendalikan emosi. Aku percaya sama Gema. Dia tidak akan berselingkuh di belakangku. Dia gadis baik dan setia, Dewa memonolog dirinya sendiri. Berusaha meyakinkan diri bahwa apa yang di katakan itu benar adanya.

Dewa mengamati Gema dari luar yang kebetulan sedang berbicara dengan beberapa temannya baik pria maupun  wanita, membuat Dewa berusaha berfikir keras seraya membuang puntung rokoknya lalu menginjaknya dengan sepatu pantopel seraya menarik napas dalam. Dia berusaha menanamkan perkataannya tadi ke dalam otaknya Gema itu tidak selingkuh. Dia hanya temu kangen dengan teman semasa SMA.

Setelah emosinya sedikit menurun. Dia masuk menghampiri Gema dengan tersenyum dari kejauhan. Begitupun Gema yang tersenyum balik kepada Dewa.

“Mas, ngapain saja di luar?”

“Mas hanya menghirup udara segar sebentar,” sambung Dewa sembari tersenyum manis.

Gema menganggukan kepala. Dia berfikir semoga perasaan Dewa sudah tenang setelah dari luar lantaran tahu  persis wajah Dewa menunjukkan masih ada rasa kesal. Pasalnya sejak sampai dan berkenalan dengan teman-temannya, Dewa terus-terusan memasang wajah dingin. Membuat teman Gema tidak nyaman jika harus berbicara lama.

“Kita pulang, sekarang,” pinta Dewa pelan. “Mas sudah merasa lelah, lagipula kamu ‘kan harus banyak istirahant buat si kecil yang ada di perut,” lanjut Dewa.

“Iya Mas, kita pamitan dulu sama Merry dan yang lain.”

Dewa dan Gema memberi salam sekaligus berpamitan pulang terlebih dahulu pada sahabatnya termasuk Andrean, sang mantan yang gagah dan mempesona.

***

“Sayang, tidak apa-apa kan kita pulang lebih awal?”

“Tidak Mas, Gema nurut sama Mas Dewa,” balas Gema seraya tersenyum lebar.

Dewa mengusap lembut rambut Gema, kemudian mencium keningnya. “Kamu memang istri penurut,” ujar Dewa membuat Gema semakin yakin kalau Dewa sudah berubah.

Aku mencintaimu Mas, batin Gema

Di dalam mobil ponsel Gema berdering dan mengalihkan padangannya ke arah suara tersebut. Dia mengeluarkan ponsel dari dalam tas kemudian memeriksa ada sebuah pesan masuk. Gema tersenyum kecil menatap layar ponsel miliknya.

Dewa yang mengetahui istrinya tersenyum menatap layar ponselnya dalam seketika hatinya di penuhi rasa curiga.

“Dari siapa,” suara bariton yang tegas seketika memecah perhatian Gema.

“Ini -----

Belum sempat Gema menjelaskan. Dewa sudah bertanya kembali. “Aku tanya dari siapa!” decak Dewa meninggikan suaranya.

Dirinya tersulut rasa takut di khianati dan di kecewakan seperti Mamanya yang mengkhianati keluarganya. Tubuhnya bergetar hebat seraya menatap lurus ke depan di tambah lagi pikirannya kacau dan tidak berkonsentrasi

mengemudikan mobilnya. Dia tidak peduli dengan kecepaatan mobilnya bahkan lampu merah di langgarnya tak peduli dengan orang-orang di jalanan ia tetap melajukan mobilnya dengan arogan.

Gema terperangah dengan sikap suaminya yang mendadak berubah sikapnya.

“Mas, lihat depan nyetir mobilnya,” ucap Gema. Dia merasa khawatir karena Dewa mulai ugal-ugalan. “Ini pesan dari Merry, dia hanya tanya sudah sampai rumah atau belum?” lanjut Gema menjelaskan sembari menoleh ke arah

Dewa.

Dewa mendengkus dingin, rahangnya mengetat menatap ke depan seraya menginjak gas mobilnya guna menambah. “Jangan bohong kamu!” bentaknya.

“Benar Mas, Merry yang kirim pesan.”

Gema menyodorkan ponselnya pada Dewa di sampingnya.

To Dayana:

Sudah sampai rumah atau belum, Day?

Akan tetapi, Dewa tetap kekeh pada pikirannya. Dia menyenggol ponsel gema sampai terjatuh ke bawah.

Gema menghela napas pelan, merasa kecewa dengan sikap Dewa yang dingin dan egois.

“Mas, pelan,” pinta Gema memohon.

Gema mencoba mengulurkan tangannya mencari keberadaan ponselnya yang terajuh.

“Duduk Gema! Duduk yang benar!” Berteriak dengan menatap istrinya.

“Aku sedang mencari ponselku.”

“Aku bilang duduk!” Dewa menarik bahu Gema dengan kasar hingga posisinya menyender ke belakang. “Jangan membantahku! DUDUK!” Dewa membentak Gema dengan sorot mata tajam dan marah.

Gema terdiam menatap suaminya. Gadis cantik itu pada akhirnya membetulkan posisi duduknya tak menghiraukan ponselnya entah berada di mana. Netranya berkaca-kaca menghadapi sikap Dewa yang ternyata masih belum

berubah seratus persen. Sedalam apakah traumanya sampai melampiaskan kekesalannya pada seseorang yang di sayang?

***

Gema merasa lega karena selamat sampai rumah. Nafasnya terengah-engah seperti habis lari maraton. Dia merasa ketakutan setelah di perjalanan yang membuatnya mual dan pusing gara-gara ulah Dewa yang marah nggak jelas menurut Gema.

“Keluar kamu!” bentak Dewa. Dia menarik Gema keluar dari mobil dengan kasar.

“Auw, pelan Mas. Mas, sumpah itu pesan dari Merry,” ucap Gema menjelaskan sekali lagi pada Dewa.

Dewa masih tidak peduli dengan penjelasan Gema. Ia menarik tangan Gema dengan kasar masuk ke dalam rumah kemudian melempar tubuh gema ke atas sofa di ruang tamu.

“Kalau itu dari Merry! Kenapa kamu senyum-senyum? Pasti dari mantan kamu kan?!” teriak Dewa sembari jari telunjuknya menuding ke wajah Gema.

“Mas, coba baca lihat yang benar isi ponsel aku,” pinta Gema sembari sesenggukan Buliran-buliran bening tak dapat lagi tertahankan di pelupuk matanya. Tangisan itu seketika pecah, air mata mengalir membasahi

seluruh wajahnya. “Aku benar-benar tidak berbohong!” lirih Gema keras.

“Berani kamu membentakku!”

Gema menggelengkan kepalanya.

Dewa yang sudah tidak bisa menerima penjelasan dengan cara halus, akhirnya Gema membentaknya dengan kasar agar Dewa paham. Akan tetapi, justru sikap itu membuat Dewa tambah naik darah. Dia bertambah marah dan hatinya panas. Dia merasa tidak di hargai sebagai kepala rumah tangga.

Dewa mulai mengangkat tangan kanannya hendak menampar pipi Gema.

“MAS,” Gema berteriak tatkala tangan Dewa mulai mendekat ke wajahnya seraya gadis cantik itu menutup wajahnya dengan ke dua tangannya.

Dewa seketika menggenggam tangannya di atas kepala Gema kuat-kuat setelah mendengar teriakan Gema kemudian pria itu mengarahkan tangannya dan memukul sofa tepat di samping Gema membuat gadis cantik

terperanjat dari tempat duduknya.

“Mas ampun … ampun Mas,” Gema meminta dengan memelas. “Aku salah Mas.”

Gema meminta ampun padahal dirinya tidak berbuat kesalahan, hanya Dewa saja yang terlalu curiga mencurigai teman lawan jenisnya Gema terutama Andrean. Gadis itu memegang perutnya dan juga menatapnya dengan netra

berderai air mata. Sikapnya membuat Dewa merasa bersalah lantaran dia tidak mengingat ada janin di dalam perut istrinya.

“Sayang maafin Aku,” ucap Dewa sembari menekuk kedua lututnya di depan Gema.

“Kenapa tidak jadi, Mas? Bukankah kamu ingin menamparku.” Wajah Gema tampak pucat lantaran ketakutan.

Gema menangis sejadi-jadinya. Dia merasa Dewa yang sekarang bukanlah Dewa yang dahulu, sangat berbeda jauh sebelum menikah.

“Diam kamu!” bentak Dewa kemudian pergi mengeluarkan mobil dari garasi hingga menyerempet pagar rumah.

AAAAAAAA …….

Gema beteriak histeris melihat sikap Dewa yang sekarang berubah arogan.

“Masssss, tega kamu!” jerit Gema di dalam hatinya sembari menggenggam tangan kanannya di depan dada.

Gema yang sudah merasa kelelahan secara emosional menyebabkan terkuras habis tenaga dan pikirannya. Dia menangis sesenggukan sampai air matanya tidak keluar, kemudian berdiri melangkahkan kaki lemas menuju kamar seraya memegang perutnya.

Dia memandang foto pernikahan mereka yang terpajang di atas nakas, berlinanglah kembali air matanya sembari meraba wajah Dewa di dalam foto tersebut.

Mas, kamu masih mencintaiku atau tidak batinnya.

Sudah tengah malam Dewa belum juga pulang ke rumah. Dia juga tidak memberi kabar pada istrinya. Ia lebih memilih membiarkan Gema larut tertidur dalam selimut kesedihan. Berulang kali juga Gema berusaha menghubungi Dewa melalui telepon rumah, tetapi Dewa tidak juga memberi respon.

Baru saja kamu tertawa lepas, bahagia mendengar berita kehamilanku, dalam sekejap sikap kamu berubah arogan. Di mana Mas Dewa yang dulu aku kenal? Aku seperti tidak mengenalnya lagi, Gema berbicara pada

dirinya sendiri dengan tatapan kosong, sampai dia tertidur dalam kesendirian.

Kamar yang biasanya penuh dengan canda tawa sebelum mereka tidur bersama, malam ini berubah menjadi kamar yang sepi. keadaan yang tidak di harapkan oleh sepasang suami istri. Pasalnya biasanya Gema dan Dewa terbiasa tidur dalam satu selimut, kali ini hanya ada Gema sendirian.

“Mas, Mas Dewa di mana kamu, Mas?” Gema mengigau memanggil Dewa sembari menitihkan air mata.

To be continued 😊

Bantu Vote, like, komentar yukkkk makasihhh 🙏

1
Anonymous
tau ni ga jlas bgt lama lanjutnya
Henny Ngamel
cerita bagus tapi sayang updatenya lama Thor
IG : cherrypen_
Saya minta maaf, karena hiatus hingga 1 mingguan 🙏🙏, Di karenakan satu minggu ini sungguhan real life saya menyita waktu. Dari pada alurnya berantakan. jadi saya memilih up di saat keadaan sudah kondusif. Mohon dukungannya 🙏
Sofi Yatun
tujukan pda gema thor kebiadaban mery sma dewa
IG : cherrypen_: kalem kakak 😃
total 1 replies
Sofi Yatun
kasian gema thor. lg hamil pula
Sofi Yatun
kasian gema thor. jangn ada pelakor dong thor
IG : cherrypen_
Pembaca setiaku. maaf ya kalau saya aploudnya sering malam 😊, karena siangnya saya ada kerjaan 🙏. Terima kasih sudah seti menunggu updetan chapter terbaru 😊
Henny Ngamel
sungguh kasian nasibmu Gema ditusuk sama sahabat sendiri dan si suami Biadab
IG : cherrypen_: 😊 aku jd semangat kak setiap baca komen dari kakak 😄
total 1 replies
Henny Ngamel
kasian Gema teman sendiri menghancurkan RTnya... air susu dibalas air tubah
Henny Ngamel
bahaya neh... bau² pelakor neh sahabat adalah maut
risti
lanjut kak
risti
Kak, terus berkarya. Ceritamu menarik. /Smile/
risti
ihhh bener banget gema /Smile/
IG : cherrypen_
Hay hay hayyyyy ......./Facepalm/, cherrypen hadir setelah beberapa abad hiatus karena sakit. Untuk semuanya terima kasih banyak sudah mampir membaca ceritaku ini. 😊 Dan terima kasih sudah bersedia meluangkan waktunya dengan menekan susbcribe 🙏
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!