NovelToon NovelToon
Salahkah Aku Mendua

Salahkah Aku Mendua

Status: tamat
Genre:Tamat / Cintapertama / Teman lama bertemu kembali / KDRT (Kekerasan dalam rumah tangga)
Popularitas:184.3k
Nilai: 5
Nama Author: mama reni

Aku adalah Dara, aku pernah menjalin hubungan dengan Bastian semasa sekolah, tapi karena tidak direstui, akhirnya hubungan kami kandas.

Akhirnya aku menikah dengan seseorang laki-laki lain, Lima tahun kemudian aku bertemu dengan Bastian kembali, yang ternyata sudah menikah juga.

Pernikahanku yang mengalami KDRT dan tidak bahagia, membuatku dan Bastian menjalin hubungan terlarang setelah Lima Tahun.

Salahkah, aku Mendua ~

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon mama reni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab Enam

Dua minggu sudah pernikahan Dara dan Rico. Tak ada yang istimewa. Mereka masih terlihat canggung walau sudah berstatus suami istri.

Pagi ini, Dara menyiapkan sarapan untuk suaminya. Sebelum berangkat kuliah, dia akan sempatkan waktu untuk memasak.

Rico tak melarang Dara untuk tetap kuliah. Sayang jika tak dilanjutkan, dia telah membayar uang masuk dan kuliahnya.

"Mas, sarapan dulu. Aku masak nasi goreng, nih," ucap Dara.

"Terima kasih, Dara," balas Rico.

"Mas, kenapa kamu selalu mengucapkan terima kasih. Aku ini istrimu, sudah menjadi kewajiban bagiku melayani dirimu," jawab Dara.

Rico hanya tersenyum menanggapi ucapan istrinya. Dia menarik kursi untuk duduk dan mengambil nasi goreng yang telah disiapkan istrinya. Dengan lahap pria itu menyantapnya.

Rico hanyalah pegawai biasa di sebuah pabrik. Tapi, Dara tak permasalahkan itu. Dia juga tetap mencari nafkah dengan berjualan kue seperti biasanya.

Dara dan Rico masih terlihat canggung jika berkomunikasi. Terutama pria itu. Dia sepertinya tipe cowok pendiam yang tak banyak bicara, hanya berkata jika hal itu di rasa penting.

Dara pernah sampai bertanya pada suaminya itu, apa yang menyebabkan dia mau menerima perjodohan mereka, padahal tidak saling kenal sebelumnya. Pria itu mengatakan jika dia mengenal dirinya sudah lama. Sejak masih kecil. Jarak usia Dara dan suaminya cukup jauh, enam tahun.

Setelah sarapan keduanya pergi ke tempat tujuan masing-masing. Rico pamit dengan sang istri.

"Apa kamu mau aku antar ke kampus?" tanya Rico.

"Nggak perlu, Mas. Aku bisa pergi dengan kendaraan umum saja. Mas nanti telat ke pabrik kalau harus mengantar aku," jawab Dara.

"Baiklah, aku pamit," ucap Rico.

Dara lalu menyalami dan mencium tangan pria itu. Mereka pergi ke tujuan masing-masing.

Saat Rico ingin ke pabrik, di jalan dia bertemu dengan temannya Ali. Mereka pergi bareng ke pabrik.

"Akhirnya kamu bisa mendapatkan Dara. Aku pikir kamu tak akan pernah bisa memilikinya karena selama ini aku lihat dia dan Bastian begitu lengket susah dipisahkan. Rupanya kepergian Bastian ke luar kota bisa juga menjadi sarana kamu mendapatkannya," ucap Ali.

"Aku juga tak menyangka saat Paman Andi dan Tante Erna datang ke rumah. Dia menanyakan pada orang tuaku, apakah bersedia menikahkan aku dan Dara. Tante Erna juga menjamin semua biaya pernikahan. Uang yang aku berikan pada Dara untuk lamaran, semuanya dari Tante Erna," jawab Rico.

"Wah kamu beruntung sekali, selain mendapatkan Dara, kamu juga diberi uang. Jika saja Tante Erna memintaku, pasti aku tak menolaknya. Siapa yang tak mau menikah dan mendapatkan uang," balas Ali.

Rico tertawa. Apa lagi mengingat malam pertama mereka. Walau semua mereka lakukan dengan canggung, tapi dia tahu pasti jika gadis itu masih perawan. Dia mendapatkan gadis dan uang sekaligus.

Diakui, hingga hari ini dia tak bisa mendalami perasaan istrinya. Apakah itu benar cinta atau sekedar pengabdian sebagai istri. Dia pernah melihat istrinya termenung di kamar bekas mertuanya, tanpa sengaja dia melihat Dara menatap sebuah foto. Dia yakin itu foto Bastian.

"Apa kamu memang mencintai Dara atau hanya ingin membalas sakit hati adikmu?" tanya Ali.

"Mungkin keduanya. Aku menyukai Dara dan menikahinya juga sebagai ajang balas dendamku pada Bastian karena pernah menolak cinta adikku. Dengan tanpa perasaan dia menolak Cindy, dan mengatakan jika adikku bukan wanita yang pantas dia cintai. Jika saja dia menolak dengan baik-baik mungkin hatiku tak sesakit dan dendam begini!" seru Rico.

"Apa Bastian tau kalau kamu sudah menikah dengan Dara?" tanya Ali lagi.

"Aku rasa belum. Aku tau semua ini sengaja dilakukan Tante Erna untuk memisahkan Dara dan Bastian. Tapi aku tak peduli, yang jelas aku sudah bisa mendapatkan Dara dan membalas sakit hatiku. Aku ingin tau, bagaimana reaksinya saat tau sang kekasih telah menikah," ujar Rico sambil tertawa.

***

Di tempat lain, Bastian tampak gelisah. Sudah enam bulan dia berada di kota ini. Tak pernah sekalipun Dara memberi kabar. Padahal dia telah meminta sang mama untuk memberikan kabar dan memberi nomor barunya.

Saat ini, Bastian sedang di kantin. Fanny yang melihat pria yang telah lama dia cintai itu duduk seorang diri lalu menghampiri.

"Boleh aku duduk di sini, Tian?" tanya Fanny menunjuk bangku di samping pria itu.

"Silakan. Fanny, apa kamu sudah tau nomor baru Dara?" tanya Bastian.

Bastian meminta Fanny menghubungi teman-temannya untuk menanyakan nomor baru kekasihnya itu. Dara sepertinya mengganti nomor gawainya.

"Maaf, Tian. Tak ada seorangpun teman kita yang tau nomor baru Dara. Kamu tau'kan jika dia jarang mau memberikan nomornya pada sembarang orang."

"Mama juga mengatakan begitu. Dara tak mau memberikan nomornya. Padahal Mama meminta untukku!" seru Bastian.

"Seminggu lagi kita libur. Bukankah kamu juga akan pulang. Nanti pasti bisa bertemu'kan!" balas Fanny.

"Iya, aku juga heran. Kenapa dia tak mau menanyakan tentang aku dengan mama. Apa dia masih marah denganku?"

"Mungkin, bukankah Dara tak setuju saat kamu kuliah ke sini," jawab Fanny.

"Tapi semua ini demi hubungan kami," ucap Bastian dengan lirih.

Bastian masih percaya dengan janji kedua orang tuanya. Tak mungkin mereka mengingkari janji.

Sementara itu, tanpa dia ketahui, Fanny menyimpan semua kebohongan. Dara sering bertanya pada gadis itu tentang Bastian. Namun, sengaja dia sembunyikan. Semua karena perintah Tante Erna dan juga demi cintanya. Tante Erna berjanji akan menikahkan dirinya dengan Bastian.

"Bagaimana perasaanmu saat mengetahui kalau Dara telah menikah, Tian?" tanya Fanny dalam hatinya.

1
Hani
kasihan Dara, dia jadi korban padahal dia gak salah apapa
Susanti Wahyuningsih
Luar biasa
Safa Almira
rasain
Safa Almira
bagus
Dwi ratna
Luar biasa
Dwi ratna
Lumayan
Bunga
maampuus lelaki egois ditinggal saja cari yg baru
Bunga
ini cuma novel tapi bikin mewek
Bunga
orang tua yg egois akan menghancurkan anaknya sendiri pasti sebagai orang tua seharusnya mendukung asal anaknya dijalan yg benar kalau keliru ya dinasehati
Fitria Syafei
mama mantaf 😍😍😍
Eva Karmita
Alhamdulillah bahagia selalu untuk TiDar ❤️🥰
Siti Zuriah
akhir nya keluar jg kata restu nya dr papa nya bastian, ya memang shrs nya papa nya bastian dr dulu memberikan restu bwt bastian karna papa bastian liat sendiri kn klo kebahagiaan bastia ada dkt dara
Aprisya
Alhamdulilah, akhirnya happy ending juga,, cinta sejati emang membutuhkan perjuangan,,,
sukses selalu mama reni😍😍😍😍😍
Kotin Rahman
Alhmdulillah akire smpe di garis finis kisah cintane BasDar......slalu smgat Mama Reni...👍👍⚘⚘⚘⚘⚘
Eka ELissa
Ahir nya brahir bhgia...
aduh maaf Mak Lom smpt ke cono sibuk..mm🙏🙏🙏ntr saya kejar bap deh mak
Maharani Rani
lanjut
Ida Nur Hidayati
alhamdulillah...ikut bahafia ya Bastian Dara
Retno Harningsih
lanjut
Ninik
berarti yg ini dah tamat ya
yellya
👏🏻👏🏻happy ending,makasih mam ren buat kryanya 🙏🏻🙏🏻👍🏻
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!