Sudden Marriage Allana

Dave melangkah ,ke arah Ranjang King Size dan meletakkan Lana disana dengan pelan sekali dan menyelimutinya hingga batas dada.Dave menatap wajah tenang Lana yang tak terganggu sama sekali meski sudah digendong olehnya ada perasaan yang sulit dimengerti oleh Dave mengapa dia bisa sesabar ini bahkan mau turun tangan langsung untuk urusan wanita.

tak lama Dave membersihkan diri dan segera beristirahat ia naik ke atas kasur dan tidur disebelah Lana.

suara kicauan burung dan sinar matahari menyambut pagi yang hangat Lana terbangun dan mendapati dirinya sudah ada didalam ruangan yang tampak asing ia segera bangun namun ada sesuatu yang menarik perhatiannya sebuah tangan melingkar diperutnya saat Lana menoleh ia terkejut dan segera menyingkirkan tangan itu yang ternyata adalah tangan Dave.

Lana segera bangkit dan Dave yang terganggu pun perlahan membuka matanya ia menyipitkan matanya,kau sudah bangun bagaimana tidurmu tanya Dave dengan suara serak khas bangun tidurnya.

bagaimana bisa kita tidur bersama ,?bukannya menjawab Lana justru bertanya dengan raut datar dan tatapan matanya yang tajam menambah kesan judesnya.Lana menatap sekeliling dan ia sudah bisa menebak saat ini sedang berada di mansion Dave.

Dave,beranjak dan bersandar di dasboard sambil menatap Lana.

tadi malam kau tertidur dan aku membawamu kemari lagipula sebentar lagi kita akan menikah jadi apa salahnya kita tidur bersama ,terang Dave dengan tenang.

Lana ,tampak diam saja dan terus menatap Dave ia akan Mencoba membujuk Dave agar membatalkan niatnya yang tak masuk akal menurutnya.

"Dave ,begini kita asing dan tak saling mengenal satu sama lain dan aku tidak mau mempermainkan pernikahan",ucap Lana kemudian

"Aku tidak suka mengulang perkataan ku ,perlu kau ingat bahwa ini hanya sementara hanya satu tahun saja dan setelah itu kau bebas memutuskan.jawab Dave tegas

"Dave ini tak sesederhana yang kau pikirkan,jawab Lana lagi berharap Dave mau mempertimbangkan lagi .

"cukup ,sekarang kau bersihkan dirimu dan kita sarapan bersama besok kita menikah.

tegas Dave tanpa ingin dibantah.

"whattt????secepat itu,tanya Lana dengan terkejut

"Dave hanya menatap tajam Lana,Dave turun dari kasurnya dan melangkah ke arah balkon kamarnya tanpa melihat expresi Lana yang jengkel dengan ulahnya.

Lana segera melangkah ke arah kamar mandi dan segera membersihkan diri,ia kemudian menyalakan air shower ia berdiri dibawah guyuran air itu berharap air dingin itu mampu meredakan isi hatinya yang tak karuan.

20 menit kemudian Lana keluar dan tak mendapati Dave dikamar itu,tatapan matanya tertuju pada sebuah Paperbag yang ada dikasur tersebut.Lana melangkah perlahan dan mengambil Paperbag itu,ia mengambil sebuah gaun simple didalam Paperbag kemudian ia segera menuju walk in closet dan segera memakai gaun mini dress selutut.

Lana berdiri dan menatap dirinya didepan cermin besar yang ada di walk in closet didalam kamar mansion Dave,manyisir rambut hitam panjangnya ke belakang setelah mandi .

Udara hangat dari penghangat ruangan membelai kulit putihnya yang mulus ada perasaan hangat sekaligus cemas yang melandanya.

Meskipun begitu Lana tau ini ,tidak bisa dianggap sepele pertemuan dihotel malam itu dan insident yang membuatnya terjebak dengan Dave.Lana menerawang kembali ke masa lalunya yang kurang beruntung itu dimana ia menjadi korban atas ego dari kedua orang tuanya.