Sebagai satu-satunya penerus Keluarga Hector dia adalah Elgard Fidelyo Hector pria yang sangat terkenal di Kota Alfakrest dengan kekayaannya yang melimpah membuat semua wanita tergila-gila dengan akan kekayaannya.
Namun pria itu tidak pernah berminat untuk mengganti stasusnya menjadi menikah, ada hal yang lebih penting di bandingkan itu.
Pada akhirnya, Elgard merubah statusnya menjadi menikah karena utusan dari Arthur Hector dan Arisha Yunna Hector untuk mencari keturunan.
Hal yang tidak terduga terjadi dikehidupan Elgard telah memiliki Ketiga Istri.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon NisfiDA, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 22-Berkunjung
Ting. Tong. Ting. Tong.
Terdengar suara bel berbunyi, dengan cepat Kepala Pelayan berlari untuk membuka pintu tersebut.
Saat pintu terbuka, terlihat raut wajah Nadine tersenyum kepada Kepala Pelayan.
" Amaya, apakah Oliv ada dirumah?"
" Ada Nona, ayo masuk nanti saya panggilkan"
Nadine menganggukkan kepalanya lalu masuk kedalam, dimana Kepala Pelayan membawa Nadine keruang tengah lalu menyuruhnya untuk menunggu agar dia bisa memanggilkan Oliv.
Setelah beberapa menit Nadine menunggu, kini tibalah Oliv dengan wajahnya begitu senang sekali.
" Mba" panggil Oliv
Seketika Nadine menoleh kearah suara yang memanggilnya, lalu dia berdiri menghampiri Oliv.
Mereka pun berpelukan seraya melepaskan kerinduan, semenjak itu hubungan Nadine dan Oliv semakin membaik hingga sampai sekarang mereka menganggap seperti saudara sendiri.
" Mba, kenapa gak kasih kabar mau kemari?" tanya Oliv
" Aku sengaja ingin memberikan surprise kepadamu"
Lalu Oliv menoleh kearah Isabelle.
" Hallo sayang, kamu semakin cantik aja ya" kata Oliv sambil mengambil Isabelle dari gendongannya Nadine
Isabelle tersenyum riang, dia memang tidak pernah takut kepada siapapun.
" Oh iya, ini aku bawakan buah sisa petik diladang tadi"
" Mba, seharusnya gak usah repot, kan ini untuk dijual mba"
" Udah ambil saja, masih banyak diladang kok"
" Terima kasih banyak ya mba"
Nadine menganggukkan kepalanya, lalu tersenyum melihat bagaimana Isabelle sangat senang kepada Oliv.
********
Tanpa disadari mereka waktu telah jam 12 siang, dimana Nadine merasa heran karena sedari tadi tidak melihat Xavion dan Xavier hal itu membuatnya bertahan kepada Oliv.
" Oliv, dimana kedua anakmu?" tanya Nadine
Seketika Oliv menoleh kearah Nadine dan tersenyum.
" Mereka saat pulang sekolah langsung ikut bersama Mas Elgard untuk melakukan latihan mba"
" Oh sudah masuk masa latihan ya?"
" Iya mba, itu semua kemauannya Mas Elgard mba tau ajakan sifatnya bagaimana tidak akan bisa dibantah walaupun aku adalah istrinya"
Nadine hanya terkekeh, dia benar memang tau sifatnya Elgard yang tidak suka dibantah apapun yang dia mau.
Itulah Oliv hanya bisa pasrah dengan apa yang dilakukan kepada kedua putranya.
" Jadi nanti kedua putranya mu yang akan melanjutkan pekerjaannya Elgard?"
Oliv hanya menghelankan nafasnya dia juga bingung tapi Elgard sudah mengatakan yang akan melanjutkan pekerjaannya adalah Xavion.
" Hanya satu mba, yaitu Xavion karena Mas Elgard melihat dia paling mendalami pelatihan itu berbeda dengan Xavier yang selalu mengeluh apapun dilakukan Daddynya"
" Ku rasa Xavion memang sangat mirip dengan Mas Elgard, lihat saja tatapan sangat tajam jika melihat kearah orang lalu wajah dinginnya itu sangat membuat takut, berbeda dengan Xavier dia sepertinya sangat mirip denganmu Oliv"
Oliv hanya tersenyum, apa yang dikatakan oleh Nadine memang adalah benar.
" Kamu ingat mba, Isabelle pernah ketakutan saat Xavion mendekat"
" Ah kamu benar, sampai sekarang dia sangat takut kepada Xavion"
Keduanya tertawa jika mengingat dimana Isabelle yang sangat takut kepada Xavion mungkin aura nya sangat menakutkan.
Berbeda dengan Xavier kebalikannya malah Isabelle sangat suka kepada dirinya mungkin auranya sangat baik sehingga membuat Isabelle lengket kepada Xavier.
Kini mereka melakukan makan siang hanya berdua saja, karena Isabelle sedang tertidur.
Rasanya benar-benar tidak menyangka, Oliv dan Nadine bisa menyatu seperti ini.
" Mba jika dulu Mba Helene mengikuti perkataan mba mungkin dia akan bersama kita"
Nadine hanya menghelankan nafasnya.
" Sepertinya begitu, tapi mungkin memang sudah jalannya sehingga membuatnya berakhir dengan pria pilihannya"
Oliv menganggukkan kepalanya, semuanya itu hanya akan jadi kenangan disaat Helene masih ada bersama mereka iya walaupun Helene tidak pernah melakukan hal yang baik kepada mereka.
Tapi tetap saja mereka mengakui kehadirannya Helene didekat mereka.